Você está na página 1de 12

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dipaparkan hal-hal yang menyangkut lokasi penelitian, sumber data, teknis analisis data, metode penarikan kesimpulan hingga kerangka konsep dan kerangka berpikir teoritis. Pengetahuan tentang metode penelitian suatu penulisan skripsi salah satunya ditujukan agar dalam pelaporan hasil kegiatan penelitian nantinya mempunyai pedoman dalam penyajiannya. Hal itu ditujukan agar pembaca mendapat gambaran tentang alur disajikannya data hingga penarikan kesimpulan laporan penelitian. Penulis akan menguraikan 5 (lima) aspek dalam metode penelitian ini, Pertama, Unit analisis data; Kedua, Tipe penelitian dan dasar penelitian; Ketiga, Sumber data; Keempat, Teknik pengumpulan data; Kelima, Teknik analisa data.

A.

Unit Analisis Data Penulis menggunakan unit analisis data yang berarti satuan tertentu

yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian.1Penelitian ini dilakukan pada Syahrul Yasin Limpo dan keluarga Yasin Limpo yang telah banyak
1

Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Ed Revisi VI, Rineka Cipta, Jakarta, 2006, Hal. 143

menduduki posisi penting struktur informal dan formal di Sulsel sehingga kaitannya dengan jaringan politik keluarga akan sesuai, dengan

mengoptimalkan penggalian informasi di Kota Makassar dan Kabupaten Gowa khususnya. Hal tersebut dilakukan karena dua daerah ini merupakan wilayah geografis kekuatan Syahrul Yasin Limpo dan Keluarganya (saudarasaudara kandungnya) dan memiliki pengaruh politik yang begitu besar karena Syahrul merupakan politisi birokrat berdarah Gowa dan Makassar,

sehinggapenulis merasa di daerah tersebut keluarga Yasin Limpo memiliki pengaruh kuat terhadap Syahrul Yasin Limpo (SYL).

B.

Tipe Penelitian Dan Dasar Penelitian Tipe penelitian yang digunakan penulis adalah deskriptif analisis, yaitu

penelitian

diarahkan

untuk

menggambarkan

dan

menganalisis

fakta

mengenai posisi strategis yang di dapat oleh Keluarga Yasin Limpo dan Implikasi Jaringan Keluarga Yasin Limpo dalam penguatan posisi Syahrul Yasin Limpo sebagai Gubernur Sulawesi Selatan. Penelitian ini tidak untuk merumuskan hipotesis, karena riset ini bersifat induktif yang dimana proses ini peneliti berusaha mengumpulkan data dan

kemudian mengembangkan suatu teori dari data tersebut.2 Sedangkan, dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi penelitian yaitu,menjelaskan tentang fenomena perilaku manusia yang dialami dalam kesadaran, dalam kognitif dan dalam tindakan-tindakan perseptual. Fenomenologi mencari pemahaman seseorang dalam

membangun makna dan konsep kunci yang intersubyektif. Karena itu, menurut Kuswarno penelitian fenomenologis harus berupaya untuk

menjelaskan makna pengalaman hidup sejumlah orang tentang suatu konsep atau gejala. 3 Dengan fenomena ini peneliti mewawancarai, melakukan pengamatan dan menelaah hasil dokumen untuk menguraikan suatu fenomena politik secara rinci.

C.

Sumber Data Sumber data yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah (1) Data

primeryaitu, sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). (2) Data sekunder yaitu,sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).
2

Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi Dan Ilmu Sosial Lainnya, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004, Hal. 156-157 3 Anonim,http://atwarbajari.wordpress.com/2008/12/14/fenomenologi-sebagai-tradisi-penelitiankualitatif/. Fenomenologi Sebagai Tradisi Penelitian Kualitatif

Berdasarkan penjelasan diatas maka dibawah ini akan dijelaskan tentang apa saja data primer dan data sekunder mengenai masalah yang penulis angkat dalam penelitian ini. 1. Data Primer Penulis menggunakan data primer berdasarkan kumpulan informasi yang penulis butuhkan, diantaranya penulis banyak mengambil data melalui wawancara terhadap informan mengenai masalah ini, yaitu penulis mewawancarai salah satu orang anggota dari tim sukses pemenangan Syahrul Yasin Limpo, setelah itu penulis melakukan wawancara terhadap keluarga Yasin Limpoyang memiliki kapabilitas di panggung politik Sulawesi Selatan. 2. Data Sekunder Penulis juga melakukan telaah pustaka dengan menggunakan buku, jurnal, dan koran yang membahas masalah jaringan keluarga yasin limpo dalam memperkuat kekuasaan Syahrul Yasin Limpo. Dalam hal ini penulis juga menggunakan literatur, dokumen dan referensi di Internet untuk membantu apa saja yang dibutuhkan oleh penulis untuk melengkapi data pada permasalahan ini

D.

Teknik Pengumpulan Data Penulis menggunakan berbagai teknik pengumpulan data yang penulis

anggap perlu untuk dilakukan dalam penelitian ini. Dalam bukunya Prof. Sugiyono tentang memahami penelitian kualitatif teknik pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), kuisioner (angket), dokumentasi dan gabungan keempatnya.4Namun dalam teknik pengumpulan data ini penulis hanya menggunakan wawancara (interview) dan dokumentasi. 1. Wawancara mendalam (Interview) Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Menurut Susan Stainback (1988), dengan wawancara maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung, 2007, Hal. 62-62

menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, di mana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi.5 Penulis akan melakukan pengumpulan data dengan cara wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara (interview guide) agar wawancara tetap berada pada fokus penelitian. Informan yang akan penulis wawancarai untuk pengumpulan data iniyaitu : 1. Gubernur Sulawesi Selatan. Syahrul Yasin Limpo merupakan bagian informan yang paling penting karena beliau merupakan subjek penelitian yang sesuai dengan masalah penulis. Beliau juga sekarang menjabat sebagai Ketua DPD I Partai GOLKAR Sulawesi Selatan. 2. Keluarga Yasin Limpo Yang Berperan Dalam Struktur Politik Formal Dan Informal. Seperti yang dibutuhkan penulis dalam wawancara maka penulis juga membutuhkan informan dari keluarga Yasin Limpo yang memiliki jabatan penting di panggung politik Sulawesi Selatan. Penulis hanya membatasi lima informan untuk keluarga Yasin Limpo sendiri berdasarkan kebutuhan dan kemampuan penulis dalam segi biaya dan tenaga dalam mewawancarai informan tersebut. Kelima informan

Ibid, Hal. 72

tersebut yaitu merupakan saudara kandung dari Syahrul YasinLimpo, diantaranya : Tenri Olle Yasin Limpo (Ketua DPD II GOLKAR Kab Gowa) Dewi Yasin Limpo (Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura) Ichsan Yasin Limpo (Wakil Bendahara GOLKAR DPD I Sulsel) Irman Yasin Limpo (Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal Prov. Sulsel) Haris Yasin Limpo (Ketua Harian Partai GOLKAR DPD I Kota Makassar) Adnan Purichta Ichsan (Ketua Divisi Perindustrian Dan Perdagangan Partai Demokrat Sulsel) Kemal Redindo Syahrul (Staff Pajak Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sulsel) 3. Pakar Masalah Sosial Dan Politik. Dalam menjawab permasalahan yang penulis angkat saat ini, maka penulis membutuhkan tanggapan dan ide-ide dari pakar masalah ilmu sosial dan politik di Universitas Hasanuddin. Untuk itu penulis mewawancarai pakar ahli di bidang sosial dan politik yaitu, Prof. Dr. Kausar Bailusy, M.A dan Dr. M. Darwis, DPS, M.A.

4. Tim Sukses Syahrul Yasin Limpo. Penulis juga mewawancarai tim sukses pemenangan inti yang telah berhasil memenangkan Syahrul Yasin Limpo pada tahun 2008 lalu, yaitu Bapak Imam Mujahidin Fahmi dan H. Ashabul Kahfi. Hal tersebut perlu dilakukan untuk melengkapi data yang penulis butuhkan tentang penguatan jaringan keluarga Syahrul Yasin Limpo. Wawancara ini menggunakan metode wawancara mendalam dimana tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara dimintai pendapat dan ide-idenya.Dalam melakukan wawancara ini peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan. 2. Dokumen/arsip/literatur kepustakaan/hasil penelitian sebelumnya Dokumen dan arsip mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan fokus penelitian merupakan salah satu sumber data yang penting dalam penelitian. Apabila dibutuhkan dalam penelitian ini maka penulis

menggunakan dokumen-dokumen berbentuk gambar dan tulisan untuk melengkapi data-data pada penelitian ini. Dan tidak lupa peneliti melampirkan bagian foto, gambar, peraturan, kebijakan dan catatan kehidupan untuk melengkapi bukti pada penelitian ini hal itu dilakukan untuk menambahkan

segala bentuk wawasan penulis untuk penelitian ini, sehingga mampu mempertajam analisis penulis dalam menjawab permasalahan ini.

E.

Teknik Analisa Data Teknik analisis penelitian ini adalah kualitatif. Aplikasi penelitian

kualitatif dalam penelitian ilmu sosial dilakukan dengan langkah-langkah yaitu merumuskan masalah sebagai fokus penelitian kebidanan, mengumpulkan data lapangan, menganalisis data, merumuskan hasil studi, dan menyusun rekomendasi untuk perbaikan kinerja dalam bidang ini.6 Penelitian kualitatif ini merupakan paradigma penelitian

yangmenekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas atau natural

settingyangholistis, kompleks, dan rinci. Penelitian yang menggunakan pendekataninduksi yang mempunyai tujuan penyusunan konstruksi teori atau hipotesismelalui pengungkapan fakta. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
6

Sudarwan Darmin, Menjadi Peneliti Kualitatif: Ancangan Metodologi, Presentasi, dan Publikasi Hasil Penelitian Untuk Mahasiswa Dan Peneliti Pemula Bidang Ilmu-Ilmu Sosial, Pendidikan, Dan Humaniora, Pustaka Setia, Bandung, 2002, Hal. 51

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.7 Proses analisis data dilakukan pada waktu bersamaan dengan proses pengumpulan data berlangsung. Analisis data dilakukan melalui tiga alur, yakni : 1. Reduksi data, 2. Penyajian data, 3. Penarikan kesimpulan ataupun verifikasi. 1. Reduksi data (Data reduction) Tahap mereduksi data yaitu menrangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer mini, dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu.8 Tujuan dalam teknik ini digunakan agar mampu menyimpulkan segala bentuk permasalahan dan membatasi segala lingkup permasalahan dengan cara mendiskusikannya terlebih dahulu sebelum mengambil kesimpulan.

7 8

Ibid, Hal. 8 Ibid, Hal. 92

10

Untuk itu segala reduksi bertujuan untuk mendapatkan data yang spesifik dan jelas untuk memperkuat data penulis. 2. Penyajian data (Data display) Pada penelitian kualitatif ini penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.9 Penelitian ini berupa deskripsi untuk menggambarkan jelas akar permasalahan pada penelitian ini sehingga akan memudahkan penulis untuk membaca bagian data yang sulit dimengerti sedangkan eksplanasi bertujuan bagaimana menjelaskan kronologi penelitian yang telah didapatkan dan akhirnya digunakan menjadi data yang tepat untuk penelitian ini.

Kesemuanya itu dinarasikan sedemikian rupa supaya mudah dilihat dan dimengerti/dipahami. 3. Penarikan kesimpulan (Conclusion drawing) Penarikan kesimpulan ini menjelaskan bagaimanadari awal

pengumpulan data, peneliti sudah harus memahami apa arti dari berbagai hal yang ditemukan dengan mulai melakukan pencatatan pola-pola sistematis penelitian, pencatatan-pencatatan data wawancara yang telah didapatkandari
9

Ibid, Hal. 95

11

beberapa informan, konfigurasi-konfigurasi, menggunakan alur sebab-akibat dan menarasikan dari literatur referensi buku sosial dan politik. Hal itu akan diverifikasi dengan temuan-temuan data selanjutnya dan akhirnya sampai pada penarikan kesimpulan akhir yang merupakan bagian akhir dari penelitian penulis dalam menganalisis suatu masalah yang lebih spesifik dan tepat dengan teori-teori yang sesuai.

12

Você também pode gostar