Você está na página 1de 23

LAPORAN PENDAHULUAN BRONCHITIS

C1 LAHAN

C1 INSTITUSI

( Hj. ROSMINI. R )

OLEH :

SATRIANI
N I M : 2001126

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BANTA-BANTAENG MAKASSAR 200

LAPORAN PENDAHULUAN BRONCHITIS

1. Defenisi Bronchitis adalah penyakit pernafasan obstruktif yang sering dijumpai yang disebabkan oleh peradangan bronchus. Penyakit bronchitis secara klinik dapat bersifat akut dan kronik. Bronchitis akut adalah suata peradangan dari bronchioli, bronchus, dan trakhea. Bronchitis kronis adalah suatu gangguan paru obstruktif yang ditandai oleh produksi mukus berlebihan disaluran nafas bawah selama paling kurang 3 bulan berturut-turut dalam setahun dan terjadi paling sedikit . !tiologi Bronchitis akut "nfeksi # $irus %influen&a, morbili, $irus pneumonta, $ariola' Bakteri dan parasit (on infeksi # akibat aspirasi bahan fisik atau kimia Brochitis kronis )ilia yang melapisi bronchus mengalami kelumpuhan dan disfungsional. Perubahan-perubahan pada sel-sel penghasil mukus dan sel-sel silia ini mengganggu sistem eskalator mukusiliaris dan menyebabkan penumpukan mukus kental dalam jumlah besar yang sulit dikeluarkan dari saluran nafas. 3. *aktor resiko +esiko utama untuk timbulnya bronchitis kronis adalah merokok. ,omponenkomponen asap rokok merangsang perubahan-perubahan pada sel-sel penghasil mukus bronchus dan silia. tahun.

-. .anifestasi klinik. Produksi mukus kental, batuk produktif dengan dahak purulen, demam, suara sesak, conchi terutama waktu inspirasi, nyeri dada kadang timbul.

/. Patofisiologi dan penyimpangan ,D. "n$asi kuman ke dalam tubuh .enempel pada saluran nafas .enimbulkan peradangan0infeksi (afas berbau )aluran nafas 1erjadi reaksi pertahanan tubuh .enarik tubuh Peningkatan sekresi Peningkatan produksi mucus ,urang informasi Pulmonal 1erbentuk spucum kental (D23kurang pengetahuan 1erbentuk spucum kental Pengeluaran tidak efektif 4bstruksi jalan nafas 5angguan $entilasi 6iperapnea distres pernafasan (D2 # bersihan jalan nafas tidak efektif 7asokontriksi 6ipoksid paru (D89 resiko kekurangan cairan )esak nafas Berkurangnya pertukaran 4 :paya peningkatan ,ebutuhan tubuh akan ; Pernafasan tidak terpenuhi (D8 # "ntolerance akti$itas ,elelahan ,ompensasi paru untuk memenuhi 4 fokus perhatian pada batuk (D8 # gangguan pada tidur +angsangan pada +<) ,lien terjaga +!. berkurang

=. Diagnosa keperawatan 1. ,etidakefektifan jalan napas b0d kelelahan . "ntolerance akti$itas pola tidur b0d sesak nafas 3. 5angguan pola tidur b0d sesak nafas -. resiko kekurangan $olume cairan b0d distres pernafasan /. ,urang pengetahuan b0d kurang informasi tentang proses penyakit dan tindakan >. Penatalaksanaan Penyuluhan agar pasien menghindari pajanan iritan lebih lanjut, terutama asap rokok 1erapi antibiotik profilaktik, teutama pada musim-musim dingin untuk mengurangi insidens infeksi saluran nafas bawah, karena setiap infeksi akan semakin meningkatkan pembentukan mukus dan pembengkakan. ?. <suhan keperawatan D2. ,ep. " # ,etidakefektifan jalan nafas. 1ujuan # - @alan napas tetap paten dan bersih dari mucus - Bunyi pernafasan bersih "nter$ensi # 1. Pantau tanda-tanda $ital setiap jam sampai - jam +0 untuk menentukan inter$ensi selanjutnya . ,aji frekuensi nafas ke dalam pernafasan +0 untuk mengetahui derajat gangguan pemenuhan 4 sehingga dapat diberikan inter$ensi yang tepat 3. +ubah posisi klien pada posisi semifowler +0 mengurangi tekanan pada diagfragma sehingga dada dapat relaksasi

-. <njurkan klien untuk minum air hangat. +0 membantu mengencerkan dahak0sekret /. <njurkan teknik napas dalam dan batuk yang efektif +0 membantu dalam mengeluarkan penumpukan sekret dijalan nafas. (D2. # "ntolerance akti$itas 1ujuan # - Pasien mengikuti akti$itas sesuai usia dalam lingkungan tanpa stress - .entoleransi peningkatan akti$itas progresif. "nter$ensi # 1. +encanakan periode istirahat sering +0 untuk penghematan energi agar dapat beraktifitas . Berikan lingkungan tenang dan nyaman +0 menurunkan stress dan rangsangan berlebihan, meningkatkan istirahat 3. Bantu akti$itas perawatan diri yang diperlukan. +0 meminimalkan kelelahan dan membantu keseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen. (D8 3 # 5angguan pola tidur 1ujuan # mampu menentukan pola tidur yang adekuat "nter$ensi. 1. ,aji pola tidur klien dan kebutuhan tidur klien +0 untuk mengetahui adanya penyimpangan dari kebutuhan tidur klien. . <tur posisi senyaman mungkin +0 untuk memberikan relaksasi pada klien sehinga dapat tidur dengan nyenyak

3. Aiptakan lingkungan yang nyaman dan tenang +0 memberikan relaksasi pada klien sehingga dapat tidur dengan baik -. Penatalaksanaan pemberian obat (D8 - # +esiko kekurangan $olume cairan 1ujuan # - Pasien tidak demam - Pasisen mempunyai frekuensi pernafasan sesuai usia - .entoleransi masukan cairan dan diet sesuai usia "nter$enesi # 1. ,aji perubahan tanda $ital, contoh # peningkatan suhu0demam +0 Peningkatan suhu dapat meningkatkan laju metabolik dan kehilangan cairan melalui e$aporasi . Pantau masukan, keluaran, dan berat jenis +0 .emberikan informasi tentang keadekuatan $olume cairan 3. Aatat laporan mual atau muntah +0 <danya gejala ini menurunkan masukan oral (D8 / # ,urang pengeetahuan 1ujuan # pasien menunjukkan pemahaman mengenai instruksi e$aluasi. "nter$ensi. 1. .emberikan informasi terhadap klien tentang proses penyakitnya +0 ,elemahan dan depresi dapat mempengaruhi kemampuan untuk mengasimilasi informasi0mengikuti program medik. . Diskusikan aspek dan ketidakmampuan dari penyakit, lamanya penyembuhan dan harapan kesembuhan. +0 informasi dapat meningkatkan koping dan membantu menurunkan obsietas dan masalah berlebihan.. 3. 1ekankan pentingnya melanjutkan batuk efektif0latihan pernafasan. +0 pasien beresiko besar untuk kambuh dari bronchitis

-. 1ekankan perlunya melanutkan terapi antibiotik selama periode yang dianjurkan. +0 Penghentian antibiotik dapat mengakibatkan iritasi mukosa bronchus.

DA!TAR PUSTAKA
<rif .ansyur, ,oespuji "riyanti, Pakhan )a$itri % ;;1', ,apita )elekta ,edokteran !disi 3. .edia 6escalapius fakultas ,edokteran "ndonesia. @. Aorwin !lisabaeth % ;;;', Buku )aku Patofisiologi, Penerbit Buku ,edokteran !5A. )oeparman :toyo )oekanto, )arwono Baspadji, <. .uin +ahman, %1CC;', "lmu Penyakit Dalam, @akarta. Penerbit Balai Pustaka *akultas ,edokteran :".

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN "N#. D$ DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN BRONCHITIS DI RUANG PERAWATAN INTERNA LT.III A RSU. PELAMONIA

C1 LAHAN

C1 INSTITUSI

( Hj. ROSMINI. R )

OLEH :

SATRIANI
N I M : 2001126

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BANTA-BANTAENG MAKASSAR 200

PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH A. PENGKAJIAN ". B"4D<1< <. "dentitas klien 1. (ama klien . <gama 3. :sia 0 tgl lahir -. @enis kelamin /. )uku 0 Bangsa =. )tatus perkawinan >. Pekerjaan ?. <lamat C. (o. .+ 1;. 1gl masuk +) 11. 1gl pengkajian

# # # # # # # # # # #

(D. EDF "slam 3? th 0 ? <gustus 1C=perempuan .akassar 0 "ndonesia ,awin "+1 P. ,emerdekaan .akassar ;>CC / @uli ;;3 3; @uli ;;3

B. "dentitas penanggung ,lien ditanggung oleh P1. <skes "ndonesia "". ,eluhan :tama # batuk-batuk """. +iwayat kesehatan 1. +iwayat kesehatan sekarang )ejak minggu yang lalu tiba-tiba klien mengeluh batuk-batuk , sesak disertai ada lendir di hidung , klien berobat di puskesmas dapat resep obat amo8icilin 381, setelah diminum tidak ada perubahan lalu keluarga klien membawa klien ke +). Pelamonia pada tanggal / @uli ;;3 di bagian :5D, dokter menganjurkan untuk rawat inap di bagian interna Gt """ <, klien langsung dirawat dan dipasangi infus sampai sekarang. )aat dikaji keadaan klien masih lemah. *aktor pencetus terjadinya keluhan ada yaitu# faktor yang memperberat # keadaan cuaca seperti dingin sehingga klien flu disertai batuk-batuk lalu sesak nafas, yang memperingan # jika klien beristirahat dan bila klien dalam posisi fowler. . +iwayat kesehatan lalu# ,lien pernah mengalami penyakit sebelumnya seperti batuk, tapi klien tidak dirawat di +) , klien hanya minum obat dan sembuh, klien tidak ada riwayat operasi , obat yang dikonsumsi bila batuk # 55, A1.

3.

+iwayat kesehatan keluarga#


H H H

H
3 = H

3-

-3

% 1 ?
1/

,eterangan # 3 Gaki-laki 3 Perempuan 3 .eninggal 3 ,lien H

3 1inggal serumah 3 :mur tidak diketahui

a. tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan klien b. 5enerasi pertama meninggal karena usia lanjut. c. ,lien tinggal serumah dengan suami dan anaknya.

"7. +iwayat Psikososial. 1. Pola konsep diri# ,lien merasa kurang percaya diri dan merasa lemah dalam proses penyembuhannya, dan penyakit yang dia rasakan berpengaru terhadap pendengarannya, klien merasa fungsi pendengarannya kurang. . Pola kognitif# ,lien mengetahui tentang penyakitnya tetapi masih samar, klien mengetahui bahwa penyakitnya adalah brnchitis, dan sudah berusaha dalam pengobatan. 3. Pola koping# Pola koping klien efektif karena dia lebih tahu tentang masalah yang dialami. -. Pola interaksi# 6ubungan klien dengan keluarga serta masyarakat dimana klien tinggal sangat harmonis, klien mudah berinteraksi dengan orang lain karena klien nampak ramah terhadap semua orang, dan mau menerima tindakan yang diberikan kepadanya, klien menggunakan bahasa indonesia. 7. +iwayat )piritual )elama dirawat di rumah sakit klien jarang beribadah tapi sebelum dirawat dia rajin beribadah. Dukungan keluarga klien# ,eluarga klien sangat mendukung setiap kegiatan klien. +itual yang biasa dijalankan klien# 1idak ada ritual khusus yang sering dilakukan baik oleh klien maupun keluarga. 7". Pemeriksaan *isik. <. ,eadaan umum klien 1. 1anda-tanda distress# terjadi distress pernapasan. . Penampilan dihubungkan denga usia# penampilan sesuai usia. 3. !kspresi wajah # lemas. B. 1anda-tanda $ital# )uhu # 3=o c (adi # ?; 80 mnt 1D # 1;;0?; mm6g Pernapasan # 3= 80 mnt A. )istem penginderaan 1. .ata

- ,elopak mata baik, bulu mata panjang, alis sedikit tebal, palpebra tidak edema, peradangan tidak ada, sklera tidak ikterus, tidak ada penyempitan lapang pandang. . 6idung - )truktur simetris kiri dan kanan, ada sumbatan pada hidung %hidung berlendir ', fungsi penciuman dapat membedakan bau. 3. 1elinga# )truktur simetris kiri dan kanan, ada serumen pada telinga, fungsi pendengaran kurang. D. )istem ,ardio$askuler# 1. Aonjungti$a# tidak ada anemia. . <rteri karotis # teraba, terdenyut kuat. 3. 1ekanan $ena jugularis # tidak terdapat distensi $ena jugularis. -. Bunyi jantung # murni. !. )istem pencernaan# 1. .ulut# tidak ada stomatitis, jumlah gigi tidak lengkap. . ,emampuan menelan # klien sakit bila menelan. 3. 5aster # tidak kembung, tidak ada nyeri, gerakan peristaltik menurun, hati tidak teraba. *ungsi sensoris Dapat membedakan rasa, raba, dan nyeri.

*.

5. )istem pernafasan %data *okus' "nspeksi # Bentuk dada normochest, pengembangan dada simetris, pernafasan cuping hidung tidak ada, cianosis tidak ada, clubbing finger tidak ada, klien nampak sesak, batuk-batuk, sputum mukoid, warna putih, konsistensi bergelembung %berserabut', tidak berbau. Palpasi # 1idak ada nyeri tekan pada dada, frekuensi 3= 8 0menit, pernafasan tachypnea, pernafasan kosmoul %dalam dan cepat'. Perkusi # resonan <uskultasi # terdapat bunyi nafas tambahan, inspirasi lebih pendek dari ekspirasi. 6. )istem integumen Penyebaran rambut merata, tidak mudah tercabut, kelembaban baik, kulit sawo matang, tidak terdapat lesi, tekstur halus. ". )istem "mmun - klien tidak makan makanan berminyak

- penyakit yang sering dialami berhubungan dengan cuaca @. )istem persyarafan # ,lien tidak pusing, ingatannya baik,kemampuan bicara baik, mampu mengucapkan kata-kata dengan biacara yang lancar . )tatus mental # orientasi dengan lingkungan sekitar, dapat mengingat peristiwa masa lalu,fungsi bahasa baik, mampu mengikuti perintah. ,esadaran # composmentis %kesadaran penuh, dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekitarnya. # # kedua sisi hidung dapat membedakan bau makanan. klien mampu membaca dengan mata ditutup sebelah. mampu mengikuti objek kearah bawah, atas dan ke samping. tidak dikaji. klien dapat membedakan antara rasa manis dan pahit. fungsi pendengaran kurang, klien kurang mendengar apa yang diucapkan.. klien dapat menggerakkan lidah, kemampuan menelan # sakit bila menelan. tidak dikaji. pergerakan lidah baik.

*ungsi Aranial # - ( ." %olfaktori' - ( . "" %optikus' -

( . """%okulomotorius' # ( . "7 %trokhlear' ( . 7" %abdusens' ( . 7 %trigeminal' # ( . 7"" %fasial' # #

- ( . 7""" %auditori' -

( . "2 %glossofaringeal'# ( . 2 %$agus' (. 2" %asesori' # ( . 2"" %hipoglosal ' #

+efleks !kstremitas atas # biseps # tidak dikaji. 1riseps# tidak dikaji. !kstremitas bawah # patella 3 tidak dikaji tendo ,. )istem muskuloskeletal ,epala normochepal, pergerakan leher baik, tidak ada kekuatan sendi, massa otot normal, klien dibantu dalam melaksanakan kegiatannya. G. )istem perkemihan # 1idak ada nyeri tekan pada palpasi ginjal, tidak ada distensi kandung kemih. .. )istem endokrin 1idak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada tremor. (. )istem reproduksi# tidak dikaji.

7"". <kti$itas sehari-hari (o.


1.

@enis
(utrisi (afsu makan .akanan yang dikomsumsi *rekuensi makan dalam - jam .akanan pantangan

)ebelum )akit
(afsu makan baik (asi, sayur, lauk, kadang buah 38 %pagi,siang,dan malam' ,lien tidak makan makanan berminyak karena dapat merangsang batuk. 1idak ada <ir putih, teh, susu --/ 80 hari. Di BA 1 8 - jam pagi hari ,amar mandi ,uning Aepat tidur 1idur dengan rutin 8 sehari 18 sehari 8 sehari dengan pepsodent 1- 80minggu 1- 80hari klien mampu berakti$itas untuk memenuhi

)elama sakit
.akanan yang dihidangkan dihabiskan. Diet bubur %sesuai dengan program diet'. 3 8 %pagi,siang,malam'
.

.akanan berminyak

Pembatasan pola makan . Aairan @enis minuman yang dikonsumsi *rekuensi minum !leminasi B<B 1empat pembuangan *rekuensi,teratur !liminasi B<, 1empat pembuangan Barna "stirahat <pakah cepat tidur <pakah tidur secara rutin Personal higiene *rekuensi mandi ,eramas .enggosok gigi .emotong kuku .engganti pakaian "mmobilisasi fisik

1idak ada. <ir putih 3-- 80 hari. Di BA 1idak teratur ,amar mandi ,uning )ulit tidur 1idak, klien sering terbangun 18 sehari tidak pernah keramas 1- 80hari dengan pesodent tidak pernah 180hari ,lien dibantu oleh keluarga dalam memenuhi

3.

-.

/.

=.

kebutuhannya secara mandiri

kebutuhannya

7""". Pemeriksaan Diagnostik ? @uli ;;3 1. Gaboratorium :rine lengkap. - Protein - +eduksi (eg %-' - :rabilin - Bilirubin . 1erapi saat ini # - 4B6 3 381 sehari - <mo8icilin 3 38/;; mg - ,otrimo8a&ol 3 381 - 7itamin B - *ri8itas 3 8 K sehari

)edimen Gekosit # 1;-1/ !ritrosit9 /-3; !pitel# /-> ,ristal # uric acid 3

6b #1 , br I !ritrosit # 3,==0mill Geukosit #1;-;;0mm3 G!D0BB)#1; mm0jam

(ormalnya # - Geukosit 3 /;;; J 1;.;;; 0 mm3 - !ritrosit 3 -,/ J /,/ juta0mm3 - "!D0BB) 3 %; J 1; mm0jam' - 6b 3 %13-1= gr I' %1 -1- gr I'

1ora8 3 - 5rawn basil paru kiri P!(5!G4.P4,<( D<1< 1. K&'() *+,-.-*+,-. 2. K&'() /()0(&-1 2-&', *(3)+4+2 (2(2+.) . K&'() /()0(&-1 *+)5+. 2(.3(, 6' 2+&-3+) )+7+2 8. K&'() /()0(&-1 2-&', ,'6-3 /. ,lien mengeluh sakit bila menelan =. 1erlihat sesak >. +asa nyeri akibatbatuk ?. )ekret berwarna putih C. Pada auskultasi suara nafas tambahan, whee&ing0tidak bersih. 1;. ,lien tidur / jam0hari 11. ,lien mengeluh sering terbangun dan sulit untuk tidur kembali. 1 . ,eadaan umum lemah 13. 117 # ) 3 3=;A 1D 3 1;;0?; mm6g ( 3 ?; 80menit +espirasi 3 3= 80mnt ,G<)"*",<)" D<1< <. Data subjektif # 1. ,lien mengeluh sulit bernafas

. ,lien mengeluh banyak sekret disaluran napas 3. ,lien mengeluh sulit tidur -. ,lien mengeluh sakit bila menekan. /. +asa nyeri akibat batuk =. ,lien mengeluh sering terbangun dan sulit untuk tidur kembali. B. Data objektif # 1. ,lien batuk-batuk . 1erlihat sesak 3. )ekret berwarna putih -. ,eadaan umum lemah /. Pada auskultasi suara nafas tambahan, whee&ing0tidak bersih =. klien tidur / jam0hari >. 117 # ) 3 3=;A 1D 3 1;;0?; mm6g ( 3 ?; 8 0mnt +espirasi 3 3= 80mnt <(<G")< D<1< (o. ;1 1. D<1< ; D)#- ,lien mengeluh sulit bernafas %sesak' -,lien mengeluh banyak -,lien mengeluh sakit bila menelan D4#-+espirasi 3=80mnt -)ekret berwarna putih -1erlihat sesak -Pada auskultasi suara napas tambahan, whee&ing. !1"4G45" ;3 "n$asi kuman ke dalam tubuh .enempel pada saluran napas .enimbulkan peradangan0infeksi pada jalan napas 1erjadi reaksi pertahanan tubuh .eningkatkan produksi mucus 1erbentuk sputum kental Pengeluaran yang tidak efektif P+4BG!. ;Bersihan jalan napas tidak efeketif

4bstruksi jalan napas

(;. ;1

D<1< ;

!1"4G45" ;3 5angguan $entilasi Bersihan jalan napas 1idak efektif

P+4BG!. ;-

D)#-,lien mengeluh sulit tidur -,lien mengeluh sering terbangun dan sulit untuk tidur kembali D4#-,lien batuk-batuk -1erlihat sesak -+espirasi 3=80mnt

6iperkapnen 7asokonstriksi hipoksik paru Berkurangnya pertukaran 4 ,ebutuhan tubuh akan 4 tidak terpenuhi ,ompensasi paru untuk memenuhi ; *okus perhatian pada sesak dan batuk +angsangan pada +<) +!. berkurang ,lien terjaga 5angguan pola tidur

5angguan pola tidur

D"<5(4)< ,!P!+<B<1<( B!!+D<)<+,<( .<)<G<6 (;. 1. D"<5(4)< ,!P!+<B<1<( Bersihan jalan napas tidak efektif b0d peningkatan sekresi pulmonal 5angguan pola tidur b0d sesak napas 1<(55<G D"1!.:,<( 3; @uli ;;3 1<(55<G 1!+<1<)" 1 <gustus ;;3

3; @uli ;;3

1 <gustus ;;3

+!(A<(< 1"(D<,<( (ama :sia @enis ,elamin <lamat (;. ;1


1.

# # # #

(y D 3? tahun Perempuan P. ,emerdekaan

1gl. .asuk +) 1gl. Pengkajian (o. +egister Diagnosa .edis "(1!+7!()" ;3

# / @uli ;;3 # 3; @uli ;;3 # ;>CC # Bronchitis +<)"4(<G ;-

1:@:<( ;
Bersihan jalan napas efektif dengan kriteria # - )esak nafas tidak ada - 1idak ada sekret pada saluran pernafasan - Batuk %-' - Pernapasan dalam batas normal # ;- - 80menit -)uara nafas broncho$esikular

1. ,aji frekuensi nafas ke dalam pernafasan

- :ntuk mengetahui derajat gangguan pemenuhan o sehingga dapat diberikan inter$ensi yang tepat. - .embantu dalam mengeluarkan penumpukan sekret dijalan napas - <ir hangat bisa membantu mengencerkan dahak0sekret

. <jarkan teknik napas dalam dan batuk yang efektif 3. <njurkan klien untuk minum air hangat

-. +ubah posisi klien pada posisi semifa$ler

- .engurangi tekanan pada diagfragma sehingga dada dapat relaksasi dengan baik dan dapat mengembang

(;. ;1

1:@:<( ;

"(1!+7!()" ;3
/. Penatalaksanaan pemberian antibiotik

+<)"4(<G ;- <ntibiotik bersifat menghambat0membun uh kuman sehingga peradangan berkurang - :ntuk mengetahui adanya penyimpangan dari kebutuhan tidur klien mengembang - :ntuk memberikan relaksasi pada klien sehingga dapat tidur dengan nyenyak. - lingkungan yang tenang dapat memberikan relaksasi pada klien sehingga dapat tidur dengan baik. - .enekankan terjadinya batuk yang menetap sehingga dapat menghemat energi dan memungkinkan pasien istirahat.

,lien dapat istirahat dan tidur dengan kriteria # - ,lien dapat tidur sesuai kebutuhan %>-? jam0hari' - Pasien tampak cerah - ,: 3 Baik - 1idak terbangun pada saat jam tidur

1. ,aji pola tidur klien dan kebutuhan tidur klien. . <tur posisi senyaman mungkin

3. Aiptakan lingkungan yang nyaman dan tenang.

-. Penatalaksanaan pemberian analgesik

".PG!.!(1<)" (4. ;1 1. (D2 ; ;1 1<(55<G ;3 3; @:G" ;;3 @<. ;;C.;; ".PG!.!(1<)" ;/ .engkaji perubahan pola napas dan frekuensi nafas yang paten berubah menjadi tersumbat karena banyak sekret, frekuensi nafas # 3=80mnt. .engkaji pola tidur klien dan kebutuhan tidur klien .enganjurkan klien untuk minum air hangat sebanyak 3;; cc0setiap kali minum -.engukur 117 1D 3 1;;0?; mm6g ) 3 3=;A ( 3 ?; 80menit P 3 3= 80menit - .embantu klien merubah posisi senyaman mungkin P<+<* ;=

; ;1

;C.;; ;C.-/

11.;;

!7<G:<)" (4. 1 (D2 ;1 1<(55<G 3; @uli ;;3 @<. 1 .;/ ".PG!.!(1<)" )# - ,lien mengeluh sesak - klien mengeluh banyak sekret 4# - ,lien nampak sesak - Batuk %L', sekret %L' <# .asalah belum teratasi P # Ganjutkan inter$ensi 1, , 3, -, /. )# - ,lien mengeluh sulit tidur )ekret - klien mengeluh sering terbangun 4# - ,lien batuk - ,eadaan umum masih lemah <# .asalah belum teratasi P # Ganjutkan inter$ensi 1, , 3, dan -. P<+<*

3; @uli ;;3

1 .;/

3.

;1 ;

1 <gustus ;;3

;.;; )# ,lien mengatakan tidak sesak lagi dan dapat tidur dengan nyenyak. 4# ,lien tidak sesak dan batuk berkurang, ,: baik <# .asalah sudah teratasi P# -

Você também pode gostar