Você está na página 1de 2

Protecting A Centrifugal Compressor From Surge

Surge didefinisikan sebagai sebuah kondisi di mana compressor sentrifugal mencapai kemampuan puncaknya dan batas minimum aliran compressor terjadi. Prinsip kerja sebuah Compressor Sentrifugal adalah meningkatkan energi kinetik (laju) fluida dengan menggunakan Impeler yang berputar. Fluida tersebut kemudian melambat dalam sebuah area / ruangan yang disebut plenum, di mana energi kinetik diubah menjadi energi potensial dalam bentuk kenaikan tekanan. Ketika tekanan pada plenum di belakang compressor lebih tinggi dari tekanan outlet compressor, fluida cenderung membalik atau bahkan mengalir kembali ke compressor (back pressure). Sebagai akibatnya (setelah terjadi aliran balik), tekanan pada plenum akan menurun dan saat tekanan inlet pada plenum (compressor discharge pressure) meningkat maka aliran fluida berbalik lagi ke plenum. Fenomena ini, yang disebut surge, pengulangan terjadi dalam siklus dengan frekuensi bervariasi antara 1 sampai dengan 2 Hz. Jadi, compressor kehilangan kemampuan untuk mempertahankan posisi puncak ketika surge terjadi dan seluruh sistem menjadi tidak stabil. Sebuah kumpulan titik surge pada berbagai variasi kecepatan compressor atau variasi sudut masukan gas disebut sebagai Surge Line. Dalam kondisi normal, compressor beroperasi di sisi kanan dari garis surge. Namun, ketika startup / emergency shutdown, titik operasi akan bergerak menuju garis surge karena aliran berkurang. Jika kondisi yang sedemikian rupa terjadi yang menyebabkan titik operasi mendekati surge line, aliran resirkulasi akan terjadi di impeller dan diffuser (Gambar 1). Aliran resirkulasi akan memicu penurunan tekanan pada discharge, dan aliran dari suction ke discharge akan dilanjutkan. Surging dapat menyebabkan compressor menjadi terlalu panas sampai di mana suhu maksimum unit terlampaui. Selain itu, Surging juga dapat menyebabkan kerusakan pada thrust bearing karena rotor bergeser bolak-balik dari aktif ke sisi yang tidak aktif. Kondisi ini didefinisikan sebagai siklus surging pada compressor.

Picture 1

Sistem Kendali pada Anti-Surging Sistem ini mendeteksi ketika proses kompresi mendekati kondisi surging dan akan mengambil tindakan untuk membalikkan pergerakan titik operasi menjauhi garis surging (SL). Tindakan ini akan mengurangi tekanan pada plenum dan meningkatkan aliran yang melalui compressor, yang akan menghasilkan kondisi kerja compressor yang stabil. Hal ini biasanya dilakukan dengan membuka control valve dalam garis recycle (Anti-Surge Control Valve atau ASCV), yang akan membalikan gas dari compressor discharge ke suction compressor melalui cooler di suction compressor. Hasil dari peningkatan pressure di suction compressor menyebabkan volume aliran menggerakkan titik operasi jauh dari surge line. Karena ketidak akuratan dalam pengukuran dan respon time dari transmitter dan control valve, Anti-surge control menggunakan Surge Control Line (SCL) yang paralel dengan Surge Line. Surge control line adalah offset ke kanan dari surge line dengan margin, yang biasanya antara 3 - 10% dari volume aliran inlet pada saat kondisi surge (Gambar 2). Namun, margin yang lebih rendah juga diinginkan karena efisiensi yang lebih tinggi dapat diperoleh dengan menutup katup recycle.

Você também pode gostar