Você está na página 1de 16

Alkaloid vinca merupakan tumbuhan tergolong kepada kelompok Antimitotika yang digunakan sebagai obat kanker.

Mekanisme kerjanya dengan cara mencegah masuknya belahan kromoson ke dalam anak-inti. Tumbuhan alkaloid vinca menghasilkan vinblastin, vinkristin, dan vindesin.

Vinblastin dan derivatnya vinkristin diperoleh dari Vinca rosea (periwinkle, sejenis kembang serdadu) (1960). Obat ini banyak digunakan pada bermacam-macam limfoma (M. Hodgkin dan non-Hodgkin) dengan efektivitas tinggi (sampai 80 %) dan tidak jarang menghasilkan penyembuhan lengkap. Biasanya sebagai terapi kombinasi dengan bleomisin dan ciplastin, atau dengan doksorubisin dan atau prednisolon. Obat ini digunakan pula pada kanker testis, buah dada, dan lain-lain.

Vinblastin
Golongan/ kelas terapi : Antineoplastik, Imunosupresan dan obat untuk terapi paliatif Nama dagang : Vinblastine PCH, Vinblastine Sulphate DBL Indikasi : Pengobatan limphoma Hodgkin dan non-Hodgkin, karbinoma testis, paru, kepala dan leher, payudara,ginjal. Fungides mycosis, sarkoma kaposi, histiositosis, khoriokarsinoma, dan purpura trombositopenia idiopatik Dosis : Anak-anak dan dewasa: I.V.: 4-20 mg/m (0.1-0.5 mg/kg) setiap 710 hari atau 5 hari infus kontinyu dari 1.5-2 mg/m/hari atau 0.1-0.5 mg/kg/minggu. Penyesuaian dosis pada kerusakan hati: Serum bilirubin 1.5-3.0 mg/dL atau AST (SGOT) 60-180 unit: Berikan 50% dari dosis normal. Serum bilirubin 3.0-5.0 mg/dL: Berikan 25% dari dosis normal. Serum bilirubin > 5.0 mg/dL atau AST > 180 unit: jangan diberikan.

Distribusi: Vd: 27.3 L/kg; berikatan dengan jaringan lunak, tidak berpenetrasi pada SSP atau jaringan lemak, didistribusikan ke hati. Ikatan protein: 99% Metabolisme: Hepatik,menjadi metabolit aktif. T eliminasi: Bipasik. Awal 0.164 jam. Terminal: 25 jam Ekskresi: Feses (95%); urin (<1% sebagai obat utuh)
Stabilitas : Vial disimpan dalam lemari pendingin (20-80C), hindari dari cahaya.Rekonstitusi serbuk sampai mencapai konsentrasi 1 mg/mL dengan air bakteriostatik,larutan NS bakteriostatik, SWFI, NS atau D5W; untuk infus, dapat dilarutkan dalam 50-1000 mL NS atau D5W. Larutan yang direkonstitusi dalam air bakteriostatik atau larutan NaCl bakteriostatik akan stabil selama 21 hari dalam temperatur ruang atau lemari pendingin.

Kontra indikasi : Hanya untuk penggunaan melalui I.V., pemberian melalui intratekal dapat menyebabkan kematian. Hipersensitifitas terhadap vinblastik atau komponen lain dalam sediaan, kahamilan. Efek samping : >>10% Dermatologi: Alopesia.Endokrin dan metabolik: sindrom sekresi horman antidiuretik yang rendah bisa terjadi GI: Diare (jarang terjadi), stomatitis, anoreksia, rasa logam Hematologi: Dapat menyebabkan supresi sum-sum tulang dan tergantung dosis batas toksisitas dari vinblastin (tidak seperti vinkristin), granulositopenia hebat dan trombositopenia dapat terjadi setelah pemberian dari vinblastin Myelosupresi (primer leukopenia, dosis terbatas):Onset: 4-7 hari, nadir: 510 hari, recovery: 4-21 hari 1% sampai 10% :Kardiovaskular: Hipertensi, fenomena Raynaud (merupakan gangguan sirkulasi,dimana terjadi interupsi pada suplai darah ke banyak bagian tubuh,disebabkan oleh adanya spasmus pada arteri kecil bagian tubuh tersebut ). SSP: Depresi, malaise, sakit kepala, seizure.Endokrin dan metabolik: Hiperurikemia. GI: Konstipasi, nyeri abdominal, muntah (ringan), mual (ringan), paralitileus, stomatitis. Genital: Retensi uriner.Neuromuscular dan skeletal: sakit pada rahang, myalgia, paresthesia.

Interaksi Obat: Dengan obat


Efek pada sitokrom P450: Substrat dari CYP2D6 (minor), 3A4 (major), menghambat CYP2D6 (lemah),3A4(lemah). Efek peningkatan/toksisitas: Inhibitor CYP3A4 dapat menaikkan level/efek dari vinblastin, misalnya antifungi golongan azol, klaritromisin, diklofenak, doksisiklin, eritromisin, imatinib, isoniazid, nefazodon, nikardipin, propofol, protese inhibitor, quinidin, telitromisin, dan verapamil. Penggunaan mitomisin-C sebelumnya atau penggunaannya secara simultan akan menghasilkan napas pendek akut,bronkospasme berat selama beberapa menit atau beberapa jam setelah injeksi alkaloid vinka dan dapat terjadi sampai 2 minggu setelah dosis mitomisin. Mitomisin-C pada kombinasi dengan pemberian vinblastin dapat menyebabkan napas pendek dan bronkospasme berat, onset dapat terjadi selama beberapa menit dan jam setelah injeksi vinblastin. Efek menurunkan: CYP3A4 inducer dapat menurunkan level/efek vinblastin, seperti aminoglutetimid, karbamazepin, nafsillin, nevirapin, fenobarbital, fenitoin (dapat mengurangi konsentrasi serum vinblastin) dan rifamisin.

Dengan makanan
St. Johns wort dapat menurunkan level vinblastin. Hindari cohosh hitam, dong qual.

Bentuk sediaan : Vial 10 mg/10 ml Peringatan :


zat berbahaya - Gunakan dengan peringatan untuk penanganan dan disposal. Vinblastin adalah agen yang menyebabkan lepuh (vesicant). Hindari ekstravasasi/keluarnya darah. Modifikasi dosis pada pasien dengan kegagalan fungsi ginjal dan neurotoksisitas. Penggunaan jumlah kecil obat harian untuk penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan neurotoksisitas dan tidak disarankan. Untuk penggunaan I.V saja. Penggunaan Intratekal dapat menyebabkan kematian. Monitor secara ketat untuk pemendekan nafas atau bronkospasme pada pasien yang menerima mitomisin-C.

Mekanisme aksi : Vinblastin berikatan pada tubulin dan menghambat formasi mikrotubula, kemudian menahan sel pada fase metafase dengan cara mengganggu spindel mitotik ; spesifik untuk fase M dan S. Vinblastin juga mempengaruhi asam nukleat dan sintesis protein dengan memblok asam glutamat dan penggunaannya.

Vinkristin
Golongan/ kelas terapi : Antineoplastik, Imunosupresan dan obat untuk terapi paliatif Nama dagang : Cytosafe Vinkcristine, Vincristine Kalbe, Vincristine PCH, Vincristine Sulphate DBL. Indikasi : Pengobatan untuk leukimia, penyakit Limphoma Hodgkin dan non-Hodgkin , tumor Wilms (tumor ginjal ganas), neoroblastoma, rabdomyosarkoma (tumor otot lurik).

Dosis : Dosis sering diberikan 2 mg. Tetapi hal ini mungkin akan mengurangi efektifitas terapi dan tidak direkomendasikan. Tergantung protokol individu. Dosis tunggal >2.5 mg atau >5 mg/siklus terapi dapat diverifikasi dengan pengobatan spesifik dari regimen dan/atau berdasarkan pengalaman onkologis sebelumnya untuk dispensing.
I.V.: Anak-anak < 10 kg atau luas permukaan tubuh <1 m: terapi awal: 0.05 mg/kg sekali seminggu kemudian naikkan dosis. Anak-anak >10 kg atau BSA > 1 m: 1-2 mg/m, bisa diulang sekali seminggu atau 3-6 minggu, dosis tunggal maksimum: 2 mg. Neuroblastoma: I.V.: Infus kontinyu dengan doksorubisin: 1 mg/m/hari untuk 72 jam. Dewasa: 0.4-1.4 mg/m, bisa diulang setiap minggu atau 0.4-0.5 mg/hari infus kontinyu untuk 4 hari selama 4 minggu atau 0.25 -0.5 mg/m/hari untuk 5 hari setiap 4 minggu. Penyesuaian dosis untuk kerusakan hati: Serum bilirubin 1.5-3.0 mg/dL atau AST(SGOT) 60-180 unit: Berikan 50% dari dosis normal

Absorpsi oral: Sedikit. Distribusi: Vd: 163-165 L/m2; penetrasi buruk ke dalam cairan serebrospinal, secara cepat dipindahkan dari aliran darah menuju ikatan dengan jaringan, sedikit melewati penetrasi sawar darah otak. Ikatan protein: 75% Metabolisme: Di hati T eliminasi: Terminal: 24 jam Ekskresi: Feses (~80%); urin (<1% sebagai obat dalam bentuk tidak berubah)

Stabilitas Sebelum dilarutkan : vial disimpan dalam lemari pendingin, stabil selama 30 hari dalam suhu kamar.Larutan I.V:dilarutkan dalam 20-50 mL larutan NSl atau D5W, stabil selama 7 hari dalam lemari pendingin, atau 2 hari dalam suhu kamar.
Kontra Indikasi Hipersensitifitas terhadap vinkristin dan komponen lain dari sediaan, hanya untuk penggunaan I.V., fatal jika diberikan intratekal; kehamilan

Efek Samping :
1>10%: dermatologi : alopesia (20% - 70%) 1% - 10% Kardiovaskular: Hipotensi ortostatik atau hipertensi, hiper-/hipotensi SSP: Depresi SSP, kebingungan, paralisis saraf kranial, demam, sakit kepala, insomnia, kesulitan motorik, seizure.Intratekal vinkristin seragam menyebabkan kematian; vinkristin tidak boleh diberikan melalui rute ini. Efek neurologi dari vinkristin bisa adiktif dengan obat neurotik lainnya dan iradiasi dengan serabut saraf. Dermatologi: Rash. Endokrin dan metabolik: Hiperurikemia. GI: Kram abdominal, anoreksia, perut kembung, konstipasi (dan kemungkinan paralisis ileus setelah terjadi toksisitas neurologi), diare, rasa logam, mual (ringan), ulserasi oral, muntah, hilang berat badan. Genital: hilangnya tonus pada saluran urin (berhubungan dengan neurotoksisitas), dysuria, poliuria, retensi urin. Hematologi: Leukopenia (ringan), trombositopenia.Lokal: Flebitis, iritasi jaringan lunak dan nekrosis jika masuk ke dalam sel. Neuromuskular dan skeletal: Kram, sakit rahang, nyeri kaki, myalgia, kehilangan sensasi,

Dengan obat
Efek pada sitokrom P450: Substrat dari CYP3A4 (major); inhibisi CYP3A4 (lemah). Efek peningkatan/toksisitas: Vinkristin harus diberikan 12-24 jam sebelum asparaginase untuk mengurangi toksisitas (dapat meningkatkan klirens hati dari vinkristin). Pulmonari akut dapat terjadi dengan mitomisin-C. Penggunaan sebelumnya atau penggunaan secara bersamaan dengan mitomisin-C telah dilaporkan dapat menyebabkan napas pendek akut dan bronkospasma berat selama beberapa menit atau beberapa jam setelah injeksi alkaloid vinka dan bisa terjadi sampai 2 minggu setelah dosis mitomisin. CYP3A4 inhibitor dapat meningkatkan level/efek vinkristin, misalnya antifungi golongan azol, klaritromisin, diklofenak, doksisiklin, eritromisin, imatinib, isoniazid, nefazodone, nikardipin, propofol, protease inhibitor, kuinidin, telitromisin dan verapamil. Level plasma digoksin dan ekskresi renal dapat menurun dengan kombinasi komoterapi termasuk vinkristin. Nifedipin dapat meningkatkan level/efek vinkristin. Efek penurunan: Level digoksin dapat turun dengan kombinasi kemoterapi. CYP3A4 induser dapat menurunkan level/efek vinkristin; seperti aminoglutetimid, karbamazepin, nafsilin, nevirapin, fenobarbital, fenitoin dan rifamisin.

Dengan makanan
St. Johns wort dapat menurunkan level vinkristin

Bentuk sediaan : Vial 1 mg/ml; Vial 2 mg/ml Peringatan : FDA merekomendasikan untuk hati-hati dalam menggunakan antineoplasma. Modifikasi dosis diminta pada pasien dengan kegagalan fungsi hati atau yang mempunyai penyakit neuromuskular sebelumnya; hindari ekstravasasi/keluarnya darah, gunakan dengan hati-hati pada orang lanjut usia; hindari kontaminasi dengan mata, observasi sedekat mungkin untuk kejadian perpendekan nafas, bronkospasme, terutama pada pasien yang menerima mitomisin-C. Hanya untuk penggunaan IV. Penggunaan Intratekal dapat menyebabkan kematian , pemberian alopurinol untuk menjaga nefropati asam urat, jangan digunakan bersama radiasi.

Mekanisme aksi : Berikatan dengan tubulin dan inhibisi formasi mikrotubula, menahan sel pada fase metafase dengan mengganggu spindel mitotik; spesifik untuk fase M dan S. Vinblastin juga mempengaruhi asam nukleat dan sintesis protein dengan memblok asam glutamat dan penggunaannya.

Você também pode gostar