Você está na página 1de 4

J urnal EKSPONENSI AL Volume3, Nomor 2, Nopember 2012 ISSN 2085-7829

ProgramStudi StatistikaFMI PA UniversitasMulawarman 81


Statistical ProcessControl Dengan Metode CummulativeSum(CUSUM)
(Studi Kasus Pengendalian Kualitas Rata-rata Kandungan Produk Susu di Koperasi
Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Bulan April 2012)
Statistical ProcessControl WithCummulativeSumMethod(CUSUM)
(CaseStudyAverageQualityControl Content of MilkProductsCooperativeRanchinSouth
Bandung(KPBS) MonthApril 2012)
Muhammad Taurif Rasyidin
1
, Darnah A.Nohe
2
, Sri Wahyuningsih
2
1
Mahasiswa Statistika FMIPA Universitas Mulawarman
2
Dosen Statistika FMIPA Universitas Mulawarman
e-mail: muhammadtaurifrasyidin@gmail.com
1
, darnah.98@gmail.com
2
, swahyuningsih@gmail.com
2
Abstract
Statistical quality control is used to control production process, so its in state of control and can indirectly
measure the capability or ability of the process. One of statistical quality control tools are CUSUM. CUSUM
control chart are used to monitor the process mean, and process varibility on observation of individual units.
When process in control, its know process capability. Analysis of process capability can be determined
through the Capability Process (Cp) and Capability Process Kane (Cpk) indices to monitor the process
capability in accordance with estabilished specification.The purpose of this study is to investigate the use of
CUSUM control charts and process capability using the test data content of milk products in South Bandung
Livestock Cooperative for the month of April 2012. Based on the results obtained that, CUSUM control
charts in a state controlled, and the calculation of Cp and Cpk indices showed that the capabilities of the
average quality of the test content of dairy products in Livestock Cooperative of South Bandung to meet
defined specifications.
Key words: CUSUM Control Chart, Process Capability, Quality Control.
PENDAHULUAN
Salah satu sumber daya alam yang
dibutuhkan oleh manusia untuk melengkapi gizi
dalam tubuh adalah susu. Terpenuhinya gizi
tersebut sangat tergantung pada efisiensi serta
komposisi kandungan dalam produksi susu
tersebut. Susu pada saat terdahulu yang paling
banyak mengkonsumsinya adalah anak-anak,
namun dengan berjalannya pengembangan produk
susu, orang dewasa pun ikut mengkonsumsi susu
karena tuntutan kesehatan sehingga pada saat ini
pentingnya peran dari susu sangat terasa
(Departemen Pertanian, 2009). Susu merupakan
produk yang bersifat mudah rusak dan tidak
memiliki waktu penyimpanan yang cukup lama
tanpa pengolahan lebih lanjut. Perusahaan yang
bergerak dalam bidang pangan senantiasa
mengarahkan kegiatan usahanya untuk
menghasilkan produk yang memenuhi standar
keamanan pangan serta memberikan kepuasan bagi
konsumen (Departemen Pertanian, 2009).
Hasil dari suatu proses produksi yang
diterima oleh konsumen dan dituntut memenuhi
spesifikasi yang telah ditentukan. Pengendalian
kualitas diperlukan untuk menjamin agar biaya
produksi efisien, kualitas produk tetap unggul, dan
konsumen tidak dirugikan. Pengendalian kualitas
ini tidak hanya terbatas pada produk tetapi juga
pada proses produksi (Ariani, 2003).
Ada banyak cara mengontrol proses produksi.
Alat atau cara pemantauan dan penyelidikan
meliputi: Histogram, Check Sheets, Pareto Charts,
Cause and Effect Diagram, Flow Charts, Scatter
Charts, dan Control Charts. Control Charts atau
bagan kendali adalah metode yang efektif yang
digunakan untuk memantau proses produksi.
Bagan Cumulative Sum (Cusum)
menghimpun secara langsung semua informasi di
dalam barisan nilai-nilai sampel dengan
menambahkan jumlah kumulatif deviasi nilai
sampel dari nilai target. Sehingga bagan Cusum
digunakan untuk mendeteksi pergeseran kecil pada
mean atau varians dalam proses oleh karena
adanya penyebab khusus secara lebih efisien
(Montgomery, 1990).
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik
untuk memaparkan pengendalian kualitas pada
proses produksi dengan menggunakan metode
Cusum dalam studi kasus dengan judul Statistical
Process Control dengan metode Cummulative Sum
(Cusum).
TINJAUAN PUSTAKA
Kualitas menjadi faktor utama dalam
pengambilan keputusan konsumen sebelum
membeli barang dan jasa, akibatnya kualitas
merupakan faktor utama dalam keberhasilan suatu
produk dipasaran. Kontrol kualitas sangat
diperlukan dalam memproduksi suatu barang
untuk menjaga kestabilan kualitas. Kontrol
kualitas secara statistika, berbeda dengan kontrol
kualitas secara atau fisika. Pada kontrol kualitas
secara statistika, kualitas yang diinginkan adalah
yang memenuhi permintaan konsumen. Produsen
J urnal EKSPONENSI AL Volume3, Nomor 2, Nopember 2012 ISSN 2085-7829
82 ProgramStudi StatistikaFMI PA UniversitasMulawarman
yang baik tentu akan mempertahankan kualitas
supaya tidak terlalu banyak variasi (Ariani, 2003).
Ada dua segi umum tentang kualitas sebagai
berikut:
1. Kualitas rancangan, variasi dalam teknik ini
memang disengaja
2. Kualitas kecocokan, seberapa baik produk ini
sesuai dengan spesifikasi dan kelonggaran yang
disyaratkan oleh rancangan ini (Montgomery,
1990).
Statistical Process Control (SPC) merupakan
salah satu usaha untuk menentukan faktor-faktor
yang menyebabkan kurang lancarnya fungsi
dalam proses produksi, dan sangat diperlukan
untuk menjaga kestabilan kualitas. Kualitas suatu
produk adalah keadaan fisik, fungsi dan sifat suatu
produk bersangkutan yang dapat memenuhi selera
dan kebutuhan konsumen dengan memuaskan
sesuai dengan nilai uang yang dikeluarkan.Tujuan
utama pengendalian kualitas adalah pengurangan
variabilitas produk. Rancangan percobaan dapat
digunakan dalam hubungannya dengan
pengendalian proses statistik untuk
meminimunkan variabilitas proses.
Parameter yang digunakan dalam SPC terdiri
atas:
1. Distribusi Normal
Dalam teori probabilitas dan statistik,
distribusi normal atau distribusi Gaussian adalah
distribusi dengan variabel acak kontinu yang
menggambarkan bahwa kelompok data berada di
sekitar mean atau rata-rata (Ariani, 2003). Fungsi
kepadatan distribusi normal diberikan oleh rumus :
= nilai konstan yang bila ditulis hingga 4 desimal
adalah 3,1416
e = bilangan konstan, bila ditulis hingga 4 desimal
adalah 2,7183
= parameter untuk rata-rata
= parameter untuk simpangan baku
2. Nilai rata-rata (Mean)
Mean merupakan bagian dari ukuran tendensi
sentral. Digunakan untuk mendeteksi apakah
keluaran berada di sekitar rata-rata atau tidak.
Untuk itu digunakan persamaan mencari nilai rata-
rata sebagai berikut:
N = Banyaknya data
X
i
= Nilai data ke i
3. Standar deviasi
Standar deviasi merupakan ukuran
penyimpangan dari data yang telah diperoleh
(Sudjana, 1975), untuk mecari persamaan deviasi
digunakan persamaan berikut ini:
= Parameter untuk rata-rata
= Parameter untuk simpangan baku
N = Banyak data
X
i
= nilai data ke-i
Peta kendali atau grafik kontrol mempunyai
atribut-atribut sebagai berikut:
1. Garis tengah atau pusat: mewakili nilai rata-
rata (pengukuran atau proporsi) dari
karakteristik tertentu ( 0 = )
2. Batas kontrol atas (Upper control limit =
UCL): batas yang berada tiga unit standar
deviasi di atas garis tengah (UCL = o . h )
3. Batas control bawah (Lower control limit =
LCL): batas yang berada tiga unit standar
deviasi di bawah garis tengah (LCL = - o . h )
Analisis Kemampuan Proses juga merupakan
prosedur yang digunakan untuk memprediksi
kinerja jangka panjang yang berada dalam batas
pengendali proses statistik.Kemampuan proses
biasa diformulasikan dalam 3 atau 6(six
sigma). Dimana menyatakan simpangan baku
dari proses yang terkendali. Ini berarti dengan
asumsi distribusi normal ada 99,73% produk
berada dalam batas 3. Untuk dapat berpegang
pada spesifikasi produk kemampuan proses
dihitung dengan mengkuantifikasi kemampuan
proses. Untuk dalam keadaan terkendali, AKP
dapat dilakukan dengan:
1. Rasio kemampuan proses (RKP) atau (Cp).
BSA : batas spesifikasi atas
BSB : batas spesifikasi bawah
o : simpangan baku
Dalam hal ini Cp dibedakan menjadi:
proses masih baik(Cp>1),
proses tidak baik (Cp<1) dan
proses sama dengan spesifikasi konsumen
(Cp =1).
Menurut Tham (1997) :
Cp < 1 : proses tidak memuaskan
1 < Cp < 1,6 : proses relatif sama atau
berada di tengah kemampuan
Cp > 1,6 : kemampuan proses tinggi.
2. Indeks kemampuan proses atas (KPA) dan
kemampuan proses bawah (KPB).
BSA : batas spesifikasi atas
BSB : batas spesifikasi bawah
: rata-rata
o : standar deviasi
3. Indeks kemampuan proses (Cpk).
2
) (
2
1
2
1
) (
o

t o

=
x
e x f
N
X
X
n
i
i
=
=
1
N
X
n
i
i
=

=
1
2
) (
o
o 6
BSB BSA
Cp

=
o

3

=
BSA
KPA
o

3
BSB
KPB

=
)
`


=
o

o

3
,
3
min
BSB BSA
Cpk
J urnal EKSPONENSI AL Volume3, Nomor 2, Nopember 2012 ISSN 2085-7829
ProgramStudi StatistikaFMI PA UniversitasMulawarman 83
METODOLOGI PENELITIAN
Adapun langkah-langkah yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan data dari nilai rata-rata
kandungan susu yang terbagi atas empat
variabel yakni FAT, SNF, Density, dan
Rezasurin.
2. Menguji asumsi dasar pengendalian kualitas
yakni dengan menggunakan uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov.
3. Mendesain Cusum dari nilai rata-rata
kandungan susu.
4. Membuat hasil ringkasan diagram Cusum
sebagai pemantau nilai rata-rata kandungan
susu.
5. Membuat analisis kemampuan proses untuk
masing-masing variabel dan membuat
kesimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data penelitian diperoleh melalui proses
produksi kandungan susu yang dilakukan oleh
KBPS Bandung Selatan dengan mengukur rata-
rata uji kandungan dari produksi susu tersebut
yakni FAT (lemak), SNF (padat non lemak),
Density (kepadatan), dan Rezasurin (uji sterilisasi).
Untuk membentuk sebuah desain Cusum
diperlukan beberapa atribut pendukung
diantaranya adalah batas atas, batas bawah.
1. Batas atas dan batas bawah Cusum FAT:
UCL = 3 x 0,268894
= 0,8067
LCL = -3 x 0,268894
= -0,8067
2. Batas atas dan batas bawah untuk Cusum
SNF:
UCL = 3 x 0,117092
= 0,3513
LCL = -3 x 0,117092
=-0,3513
3. Batas atas dan batas bawah untuk Cusum
Density:
UCL = 3 x 0,15768
= 0,473
LCL = -3 x 0,15768
= -0,473
4. Batas atas dan batas bawah untuk Cusum
Rezasurin:
UCL = 3 x 0.315361
= 0,946
LCL = -3 x 0.315361
= -0,946
Setelah proses terkendali, maka akan
dilanjutkan dengan menganalisis kemampuan
proses (process capability analyzed), untuk
mengetahui gambaran suatu proses apakah
memenuhi spesifikasi atau tidak. Dalam hal ini
terkendalinya data adalah karena telah dilakukan
penelusuran penyebab dan prosesnya telah
diperbaiki sesuai dengan penyebab yang
ditemukan sehingga bias menghasilkan data yang
terkendali secara statistik. Pada Analisis
kemampuan proses ini menggunakan software
Microsoft excel for Window dan QI Macros
1. Analisis Kemampuan Proses terhadap
FAT
Perhitungan indeks rasio kemampuan proses
(RKP) atau Cp dan Indeks kemampuan proses
(Cpk) FAT dapat dilihat pada lampiran 10.
Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 10,
diperoleh indeks Cp sebesar 1 dan indeks Cpk
sebesar 1. Hal ini menunjukkan proses baik
(capable) sehingga memenuhi spesifikasi yang
ditetapkan.
2. Analisis Kemampuan Proses terhadap
SNF
Perhitungan indeks rasio kemampuan proses
(Cp) dan Indeks kemampuan proses (Cpk) SNF
dapat dilihat pada lampiran 12. Berdasarkan hasil
perhitungan pada lampiran 12, diperoleh indeks Cp
sebesar 1,0536 dan indeks Cpk sebesar 1,0534. Hal
ini menunjukkan proses baik dan memenuhi
spesifikasi yang ditetapkan.
3. Analisis Kemampuan Proses terhadap
Density
Perhitungan indeks rasio kemampuan proses
(Cp) dan Indeks kemampuan proses (Cpk) Density
dapat dilihat pada lampiran 14. Berdasarkan hasil
perhitungan pada lampiran 14, diperoleh indeks Cp
indeks Cpk > 1. Hal ini menunjukkan proses
memenuhi spesifikasi yang ditetapkan.
4. Analisis Kemampuan Proses terhadap
Rezasurin
Perhitungan indeks rasio kemampuan proses
(Cp) dan Indeks kemampuan proses (Cpk)
Rezasurin dapat dilihat pada lampiran 16.
Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 20,
diperoleh:
- indeks Cp sebesar 1,007
- indeks Cpk sebesar 1,005
Berdasarkan nilai Cp dan Cpk menunjukkan
bahwa proses memenuhi spesifikasi.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan,
maka diperoleh beberapa kesimpulan:
1. Berdasarkan desain peta kendali Cusum,
semua data uji rata-rata kandungan susu
yakni FAT, SNF, Density, dan Rezasurin
berada dalam keadaan terkendali.
2. Berdasarkan perhitungan indeks Cp dan Cpk,
Kapabilitas kualitas rata-rata uji kandungan
produk susu telah memenuhi spesifikasi yang
ditetapkan karena semua sampel subgrup
menunjukkan proses yang baik (capable)
sehingga memenuhi spesifikasi.
SARAN
1. Bagi mahasiswa akan lebih baik jika data
yang digunakan adalah data yang berada di
J urnal EKSPONENSI AL Volume3, Nomor 2, Nopember 2012 ISSN 2085-7829
84 ProgramStudi StatistikaFMI PA UniversitasMulawarman
luar kendali agar dapat dilakukan analisis
lebih lanjut yakni dengan melakukan iterasi
pada data yang berada di luar kendali.
2. Sebaiknya untuk penelitian selanjutnya jika
proses tidak memenuhi spesifikasi yang
ditetapkan, maka dalam menentukan
kapabilitas proses tidak hanya tahap
pengukuran atau menganalisis kapabilitas,
melainkan lebih spesifikasi menelusuri
penyebabnya dan dilakukan upaya perbaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, D.W. 2003. Pengendalian Kualitas
Statistik (Pendekatan Kuantitatif dalam
Manajemen Kualitas). Yogyakarta: Andi.
Akhmad, N. 2006. Aplikasi Bagan Kendali Proses
Berdasarkan Tingkat Residu Chlorampenicol
Pada Daging Ranjungan Di PT. Mina Global
Madiri Surakarta.
Brook, D., and Evans,D.A. 1972. An approach to
the Probability Distribution of Cusum run
length . Biometrika Departemen Pertanian.
2009 Petunjuk Pemeliharaan Sapi Perah .
Baturraden.
Febrianto, Nanang. 2006. Analisis Perancangan
Pengendalian Kualitas Statistik Pada
Kelompok Tani Wanita Brosem Batu-Malang.
Hogg, R.V., and Craig, A.T. 1978. Introduction to
Mathematical Statistics Macmillan
Publishing Co., Inc., New York, Ed. 4.
Macros, QI. 2012. Home Of QI Macros.
Samarinda: http://www.qimacros.com/
(diakses pada 22 Februari 2012).
Montgomery, D.C. 2001, Introduction to
Statistical Quality Control, Ed. 4, John
Willey and Sons, New York.
Mustafa, H. 2000. Teknik Sampling . Bandung
Rofiq, T.A., (2004), Laporan Kerja Praktek di PT.
Gracius Pualam Jaya, Jurusan Statistika
FMIPA ITS.
Santoso, S. 2003. Mengatasi Berbagai Masalah
Statistik denga SPSS Versi 11.5. Jakarta :
Elex Media Komputindo.
Sudjana, 2002. Metode Statistika. Bandung:
Tarsito.
Sugiyono, 2007. Statistika untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta.
Wahyuni, E (1999), Laporan Tugas Akhir Analisis
Pengendalian Kualitas pada Proses Produksi
Plywood di PT Nusantara Plywood Gresik.
Surabaya.

Você também pode gostar