Você está na página 1de 12

Analisa Produktifitas Peledakan Untuk Mencapai Target Produksi Peledakan Pada sisitem tambang terbuka pembongkaran tanah penutup

overburden dilakukan dengan menggunakan metode pemboran (drilling) dan peledakan (blasting). Peledakan pada kegiatan penambangan merupakan salah satu cara yang efektif untuk pemberaian batuan yang secara fisik bersifat keras dan peledakan dilakukan agar proses pemberaian batuan penutup ter adi secara singkat dan !aktu yang digunakan pun cukup cepat. "alam suatu kegiatan peledakan (blasting)# fragmentasi dan pelemparan batuan (flyrock) adalah merupakan dua akibat mendasar dari kegiatan peledakan yang harus diperhatikan. $alah satu penilaian terhadap keberhasilan suatu operasi peledakan pada areal tambang adalah tercapainya suatu tingkat fragmentasi batuan sesuai dengan yang direncanakan. Pada perusahaan tambang fragmentasi batuan hasil peledakan yang dibutuhkan harus sesuai dengan kapasitas alat muat dan alat angkut yang akan digunakan setelah proses peledakan tersebut. A. %andasan Teori dan Metodologi Pemecahan Masalah &. %andasan Teori a. 'lasifikasi (atuan (erdasarkan ke adian dari batuan# batuan dibagi men adi golongan ) &) (atuan (eku (atuan beku ter adi dari pembekuan magma yang mengalami proses pendinginan dan membentuk kristal secara perlahan*lahan. +) (atuan $edimen (atuan sedimen terbentuk dari proses pengendapan material*material hasil pelapukan yang tersusun secara berlapis menurut urutan !aktu pengendapan. ,) (atuan Metamorf (atuan metamorf ter adi dari suatu proses rekristalisasi yang ter adi pada temperatur dan tekanan yang tinggi. $ifat*sifat dari batuan yang dihasilkan tergantung pada batuan yang terkena metamorfosa dan seberapa auh deformasi yang berhubungan dengan prosesnya. b. $ifat*sifat Teknis (atuan $ebelum melakukan kegiatan peledakan# seorang uru ledak harus mengetahui sifat*sifat teknis batuan yang akan dilakukan peledakan karena hal tersebut akan mempengaruhi kegiatan pemboran untuk lubang ledak tersebut. $ifat*sifat teknis batuan itu terdiri dari) ($umber - "iktat $upevisory Teknik Peledakan# "iklat Angkatan ./# Pt 'arimun 0ranit*1iau &223) &) 'ekerasan 'ekerasan merupakan daya tahan dari suatu bidang permukaan halus abrasinya. 'ekerasan batuan dapat uga digunakan untuk menyatakan besarnya tegangan yang menyebabkan kerusakan batuan. 4iri*cirinya yaitu) (a) padat# (b) kuat# dan (c) tidak mudah pecah. +) Tekstur Tekstur dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat looseness# density# porositas dan ukuran butir. ,) Abrasivitas Abrasivitas yaitu pengikisan oleh gesekan antara dua material yang mempeunyai daya hancur# atau merupakan suatu parameter yang mempengaruhi keausan mata bor (drill bit) dan batang bor (drill stell). Untuk menghitung untuk mengukur keausan mata bor abrasivitas tergantung pada komposisi batuan yang terkandung didalam batuan tersebut. 5) 1ock drill ability 1ock drill ability adalah kecepatan penetrasi mata bor kedalam batuan.

6) 1ock blast ability 1ock blast ability merupakan tahanan terhadap peledakan yang sangat dipengaruhi oleh keadaan batuan. (atuan yang keras dan padat pada kegiatan peledakan dapat dikontrol dengan baik. $edangkan pada batuan yang banyak terdapat celah# sebagian energi dari bahan peledak akan hilang kedalam rekahan dan proses peledakan akan sulit dikontrol. Adapun faktor yang mempengaruhi 71ock (last Ability7 antara lain) (a) patahan# (b) enis batuan# (c) bidang perlapisan# dan (d) strike*dip formasi batuan. c. Mekanisme Pecahnya (atuan Akibat Peledakan 'onsep yang dipakai adalah konsep pemecahan dan reaksi8reaksi mekanik dalam batuan homogen. $ifat mekanis dalam batuan yang homogen akan berbeda dari batuan yang mempunyai rekahan8rekahan heterogen seperti yang di umpai dalam peker aan peledakan. Proses pecahnya batuan akibat dari peledakan dibagi dalam tiga proses yaitu) (a) dynamic loading#(b) 9uasi*static loading# dan (c) release of loading ($umber - "iktat 'uliah Teknik Peledakan# U:P). &) Proses pemecahan tingkat / ("ynamic %oading) Pada saat bahan peledak meledak# tekanan tinggi menghancurkan batuan di daerah sekitar lubang ledak. 0elombang ke ut yang mengakibatkan lubang ledak merambat dengan kecepatan 2;;; 8 &<;;; ft=det akan mengakibatkan tegangan tangensial# yang menimbulkan rekahan yang men alar dari daerah lubang ledak. 1ekahan pertama men alar ter adi dalam !aktu & * + ms. Pada tahap ini ter adi penghancuran batuan disekitar lubang tembak dan energi ledakan diteruskan kesegala arah. +) Proses pemecahan tingkat // (>uasi*static %oading) Tekanan sehubungan dengan gelombang ke ut yang meninggalkan lubang ledak pada proses pemecahan tingkat / adalah positif. Apabila mencapai bidang bebas akan dipantulkan# tekanan akan turun dengan cepat# kemudian berubah men adi negatif dan timbul gelombang tarik. 0elombang tarik ini merambat kembali di dalam batuan. ?leh karena itu batuan lebih kecil ketahanannya terhadap tarikan dari pada tekanan# maka akan ter adinya rekahan* rekahan primer yang disebabkan karena tegangan tarik dari gelombang yang dipantulkan. Apabila tegangan renggang cukup kuat# akan menyebabkan slambing atau spalling pada bidang bebas. "alam proses pemecahan tingkat / dan //# fungsi dari gelombang ke ut adalah menyiapkan batuan dengan se umlah rekahan*rekahan kecil. $ecara teoritis energi gelombang ke ut umlahnya berkisar antara 6 8 &6 @ dari energi total bahan peledak. Aadi gelombang ke ut menyediakan kesiapan dasar untuk proses pemecahan tingkat akhir. Pada tahap ini energi ledakan yang bergerak sampai bidang bebas menghancurkan batuan pada dinding en ang tersebut. ,) Proses pemecahan tingkat /// (release of loading) "iba!ah pengaruh tekanan yang sangat tinggi dari gas*gas hasil peledakan maka rekahan radial primer (Tingkat //) akan diperlebar secara cepat oleh kombinasi efek dari tegangan tarik yang disebabkan kompresi radial dan pembagian (pneumetic !edging). Apabila massa batuan didepan lubang ledak gagal dalam mempertahankan posisinya bergerak kedepan maka tegangan tekan tinggi yang berada dalam batuan akan dilepaskan. Bfek dari terlepasnya batuan adalah menyebabkan tegangan tarik tinggi dalam massa batuan yang akan melan utkan pemecahan hasil yang telah ter adi pada proses pemecahan tingkat //. 1ekahan hasil dalam pemecahan tingkat // menyebabkan bidang*bidang lemah untuk memulai reaksi* reaksi frakmentasi utama pada proses peledakan. Pada tahapan terakhir ini energi yang dipantulkan oleh bidang bebas pada tahap sebelumnya akan mengahancurkan batuan dengan lebih sempurna.

(sumber - %aporan# "ata*data dan Arsip PT. :usa Alam %estari) 0ambar &. Proses Pecahnya (atuan Akibat Peledakan d. Cragmentasi (atuan Cragmentasi adalah istilah umum untuk menun ukkan ukuran setiap bongkah hasil peledakan. Ukuran fragmentasi tergantung pada proses selan utnya. Untuk tu uan tertentu ukuran fragmentasi batuan yang besar (boulder) diperlukan# misalnya disusun sebagai penghalang di tepi alan tambang. :amun kebanyakan diinginkan ukuran fragmentasi yang kecil karena penanganan pada kegiatan selan utnya akan lebih mudah. Ukuran fragmentasi terbesar biasanya dibatasi oleh dimensi mangkok alat gali (eDcavator atau shovel) yang akan memuatnya ke dumptruck. (eberapa ketentuan umum tentang hubungan fragmentasi denagn lubang ledak ) &) Ukuran lubang ledak yang besar akan menghasilkan bongkahan fragmentasi# oleh karena itu harus dikurangi dengan menggunakan bahan peledak yang lebih kuat. +) Perlu diperhatikan bah!a dengan menambah bahan peledak akan menghasilkan lemparan yang auh. ,) Pada batuan dengan intensitas retakan tinggi dan umlah bahan peledak sedikit dikombinasikan dengan arak spasi pendek akan menghasilkan fragmentasi kecil. e. Pengaruh %edakan Terhadap (atuan Pengaruh ledakan yang dilakukan menyebabkan timbulnya ) daerah hancuran# daerah retakan# getaran tanah (ground vibration)# dan air blast. &) "aerah Eancuran "aerah hancur (crushed Fone) terdapat di sekitar lubang ledak# dimana batuan padat akan berubah men adi butiran*butiran halus berupa serbuk. Eal ini dikarenakan tingginya temperatur dan tekanan gas 8gas hasil reaksi peledakan serta tingginya tekanan detonasi. Ukuran daerah ini tergantung pada enis bahan peledak dan material yang akan diledakkan. +) "aerah 1etakan "aerah retakan (fracture Fone) ter adi ika tegangan yang ditimbulkan oleh ledakan lebih besar dari tegangan yang dapat diterima batuan. 1etakan8retakan yang terbentuk pertama kali disebabkan oleh tekanan detonasi yang kemudian diperbesar oleh tekanan peledakan. Ukuran daerah ini dipengaruhi oleh enis batuan dan bahan peledak. Untuk batuan sedimen ukuran daerah retakan dapat mencapai 5; kali diameter lubang ledak. ,) 0etaran Tanah 0etaran tanah (ground vibration) ter adi pada daerah elastic (elstic Fone). "i daerah ini tegangan yang diterima batuan lebih kecil dari kekuatan batuan sehingga hanya menyebabkan perubahan bentuk dan volume. $esuai dengan sifat elastic batuan maka bentuk dan volumenya akan kembali kekeadaan semula setelah tak ada tegangan yang beker a. Perambatan tegangan pada daerah elastic akan menimbulkan gelombang elastic yang dikenal uga sebagai gelombang seismic. 5) Air blast. Air blast adalah gelombang tekanan yang dirambatkan di atmosfer dengan kecepatan diatas kecepatan suara. Ada dua macam air blast ) a) Gang dapat didengar (audible sound) b) Gang tidak dapat didengar (subaudible sound) Audible air blast mempunyai frekuensi diba!ah +2 EF. f. Caktor Gang Mempengaruhi Cragmentasi (atuan. Caktor*faktor yang mempengaruhi fragmentasi bantuan dari hasil peledakan adalah ) &) 'arakteristik batuan 'arakteristik batuan dapat berupa )

a) 'ekuatan (strenght). $trenght merupakan kekuatan batuan untuk menahan beban atau gaya yang beker a pada batuan tanpa ter adi kerusakan pada batuan. 0aya*gaya tersebut berupa gaya tarik dan gaya tekan. b) 'ekerasan 'ekerasan adalah tahanan dari suatu bidang permukaan halus terhadap abrasi. 'ekerasan dipakai untuk mengukur sifat*sifat teknis dari material batuan dan dapat uga dipakai untuk menyatakan berapa besarnya tegangan yang diperlukan untuk menyebabkan kerusakan pada batuan. c) 'erapatan (density) (atuan yang mempunyai kerapatan yang tinggi berarti mempunyai butiran rapta dan padat sehingga memungkinkan penyebaran energi dalam batuan lebih mudah dan cepat. (atuan yang paling rapat mempunyai kehilangan energi yang lebih kecil dan cenderung dapat hancur lebih baik. d) 'ecepatan Penyebarab Bnergi (velocity) 'ecepatan penyebaran energi atau velocity batuan dapat diartikan sebagai !aktu yang diperlukan energi tekan sampai ke bidang bebas dan kemudian kembali lagi. e) Blastisitas $ifat elastisitas batuan dapat dinyatakan dalam modulus elastisitas. Modulus elastisitas merupakan faktor kesebandingan antara tegangan normal dan regangan relatifnya. Modulus elastisitas sangat tergantung pada komposisi mineralnya# porositas# enis perpindahan dan beban yang diterapkan. f) Plastisitas Plastisitas batuan merupakan perilaku batuan yang menyebabkan deformasi tetap setelah tegangan dikembalikan ke kondisi a!al# dimana batuan tersebut belum hancur. +) $truktur geologi $tuktur geologi batuan dapat mempengaruhi kelurusan lubang ledak dan kecepatan pemboran. $edangkan pada proses peledakan struktur geologi dapat melemahkan gelombang ke ut dan melepaskan serta membuat ketidakseimbangan dalam distribusi isian bahan peledak. ,) Pengaruh air tanah 'ondisi air tanah uga dapat mempengaruhi hasil dari peledakan. Adanya air tanah dapat menyebabkan ter adinya pendinginan reaksi dan larutnya unsur* unsur bahan peledak oleh air. (ahan peledak A:C? (Ammonium :itrat*Cuel ?il) memiliki tingkat ketahanan yang buruk terhadap air# sehingga apabila A:C? yang digunakan terkontaminasi oleh air maka akan mempengaruhi fragmentasi batuan hasil peledakan bahkan bisa menyebabkan ter adinya gagal ledak (misfire). 5) 0eometri Pemboran 0eometri Pemboran dan pola pemboran dirancang secara terpadu dalam rancangan peledakan. 0eometri pemboran meliputi ) diameter lubang bor# burden# spasi# kedalaman lubang bor dan kemiringan. 0eometri pemboran uga meliputi arah pemboran. Arah pemboran ada dua yaitu ) arah pemboran tegak dan arah pemboran miring. %ubang tembak yang dibuat tegak# maka pada bagian lantai en ang akan menerima gelombang tekan yang besar# sehingga menimbulkan ton olan (toe) pada lantai en ang# hal ini dikarenakan gelombang tekan sebagian akan dipantulkan pada bidang bebas dan sebagian lagi akan diteruskan pada bagian ba!ah lantai en ang. "an energi pada peledakan ini uga tidak cukup untuk memberikan dorongan untuk melepas batuan dari batuan induknya. $edangkan dalam pemakaian lubang tembak miring akan membentuk bidang bebas yang lebih luas# sehingga akan mempermudah proses pecahnya batuan karena gelombang tekan yang dipantulkan lebih besar dan gelombang tekan yang diteruskan pada lantai en ang lebih

kecil. 'emiringan lobang tembak sebenarnya tergantung pada lokasi peledakan dilapangan. ($umber ) Arsip*arsip bagian pemboran PT. :usa Alam %estari) 0ambar +. Arah Pemboran 6) Pola Pemboran 'eberhasilan suatu peledakan salah satunya terletak pada ketersediaan bidang bebas yag mencukupi. Pola pemboran merupakan suatu pola pada kegiatan pemboran dengan mendapatkan lobang*lobang tembak secara sistematis. Pola pemboran yang bisa diterapkan pada tambang terbuka bisaanya ada tiga macam pola pemboran yaitu) a) Pola (u ur $angkar (s9uare pattern) Pola pemboran ini adalah dimana arak antara burden dan spasi nya sama pan ang yang membentuk bu ursangkar. b) Pola Persegi Pan ang (rectangular pattern) Pola pemboran persegi pan ag dimana ukuran spacing dalam satu baris lebih besar dari arak burden yang membentuk pola persegi pan ang. Untuk mendapatkan fragmentasi yang baik# pola ini kurang tepat karena daerah yang tidak terkena pengaruh peledakan cukup besar. ($umber ) Arsip*arsip bagian pemboran PT. :usa Alam %estari) 0ambar ,. Pola pemboran s9uare pattern dan rectangular pattern c) Pola selang*seling (staggered pattern) "alam pemboran selang seling lobang tembak dibuat seprti Fig Fag sehingga membentuk pola segi tiga. "imana arak spacing besar sama atau lebih besar dari pada arak burden. Pada pola ini daerah yang tidak terkena pengaruh peledakan cukup kecil dibandingkan dengan pola yang lainya. :amun pada penerapan dilapangan pola ini cukup sulit melakukan pemboran dan pengaturan lebih lan ut. Tetapi untuk menperbaiki fragmentasi batuan hasil peledakan maka pola ini lebih cocok untuk digunakan. (sumber - diktat pelaksanaan peledakan pada kegiatan penambangan bahan galian) 0ambar 5. keuntungan pola pemboran selang*seling Untuk mendapatkan fragmentasi hasil peledakan yang baik# pola pemboran uga harus diperhatikan. 'arena# terlihat elas pada gambar +5 area tidak terkena energi peledakan lebih kecil dibandingkan pola pemboran se a ar. "imana pada area tidak terkena energi peledakan# batuan tersebut akan berurukan besar atau dapat dikatakan fragmentasi hasil peledakan berukuran besar (boulder). g. Peledakan Peledakan pada perusahaan tambang dilakukan untuk memberaikan batuan dari batuan induknya. "an dilakukan untuk menun ang operasi penggalian yang dilakukan eDcavator# karna tu uan dari peledakan itu sendiri membuat fragmentasi sehingga dapat menghasilkan rekahan pada batuan# yang dapat memudahkan dalam proses penggalian batuan tersebut. &) 0eometri Peledakan 0eometri peledakan merupakan suatu hal yang sangat menentukan hasil peledakan dari segi fragmentasi yang dihasilkan# rekahan yang diharapkan maupun dari segi en ang yang terbentuk. "alam kegiatan peledakan# yang termasuk geometri peledakan adalah ) burden# spasi# stemming# subdrilling# kedalaman lubang ledak# pan ang kolom isisan# diameter lubang ledak dan tinggi en ang.

(sumber - http-==geometripeledakanimage.com) 0ambar 6. 0eometri peledakan a) (urden (() (urden merupakan arak tegak lurus antara lubang tembak terhadap bidang bebas yang paling dekat. (urden merupakan dimensi yang paling penting dalam kegiatan peledakan# karna burden digunakan untuk menentukan geometri peledakan lainnya. Aarak burden yang baik adalah arak yang memungkinkan energi secara maksimal dapat bergerak keluar dari kolom isian menu u bidang bebas dan dipantulkan kembali dengan kekuatan yang cukup untuk melampaui kuat tarik batuan sehingga akan ter adi penghancuran. Apabila peledakan dilakukan dengan penerapan arak burden yang terlalu kecil maka akan mengakibatkan energi ledakan dengan mudah bergerak menu u bidang bebas dapat menyebabkan ter adinya batuan terbang (flying rock). $edangkan arak burden yang terlalu besar akan mengaskibatkan energi tidak cukup kuat untuk mencapai bidang bebas sehingga pecahnya batuan akan terbentuk bongkahan atau (boulder) b) $pasi ($) $pasi adalah arak antara lubang tembak dalam satu baris dan diukur se a ar terhadap dinding teras ( en ang). "alam memperkirakan pan ang spasi# yang perlu diperhatikan adalah apakah ada interaksi antara charges yang berdekatan. Apabila masing 8 masing lubang bor diledakan sendiri 8 sendiri dengan interval !aktu yang cukup pan ang dan untuk memungkinkan setiap lubang bor meledak dengan sempurna# maka tidak akan ter adi interaksi antar gelombang energi masing 8 masing. Tetapi kalau !aktu tunda diperpendek maka akan ter adi interaksi# sehingga akan menyebabkan ter adinya efek yang kompleks. c) $temming (T) $temming atau collar merupakan suatu kolom untuk tempat material penutup di dalam lubang tembak yang terletak di atas kolom isian.$temming digunakan untuk menentukan stress balance (Tegangan untuk memecah batuan agar dapat meledak keatas dan kesamping secara serentak). $temming uga berguna untuk mengurung gas 8 gas yang timbul dari hasil peledakan sehingga dapat merekahkan batuan dengan energi yang maksimal. Ada dua hal yang berhubungan dengan stemming antara lain ) (&) Ukuran pan ang stemming Ukuran pan ang stemming pada umumnya sama dengan burden apabila peledakan dilakukan pada batuan yang kompak# untuk mendapatkan hasil peledakan yang maksimal dan sesuai dengan yang diharapkan. Apabila didalam proses peledakan menggunakan pan ang stemming yang terlalu pendek maka energi ledakan yang dihasilkan cenderung lebih cepat mencapai bidang bebas sehingga menimbulkan batuan terbang (fly rock) dan energi yang menekan batuan tidak maksimal. $temming yang pendek uga akan menghasilkan fragmentasi batuan yang kurang baik. $ebaliknya apabila pan ang stemming telalu pan ang dapat menyebabkan energi ledakan terkurung secara sempurna sehingga energi ledakan tidak sampai ke permukaan lubang tembak yang dapat menyebabkan ter adinya bongkahan*bongkahan pada permukaan lubang tembak. (+) Ukuran material stemming Ukluran material stemming sangat berpengaruh terhadap hasil peledakan# apabila bahan stemming terdiri dari butiran*butiran halus hasil pemboran (cutting)# kurang memiliki gaya gesek terhadap lubang tembak sehingga udara yang bertekanan tinggi akan mudah mendorong material stemming tersebut. $ehingga energi yang seharusnya untuk menghancurkan batuan# banyak hilang melalui rongga stemming. untuk mencegahnya banyak menggunakan bahan yang berbutir kasar dan keras.

(sumber - http-==geometripeledakanimage.com) 0ambar 3. stemming d) $ubdrilling (A) $ubdrilling merupakan penambahan kedalaman pada lubang ledak dengan tu uan supaya batuan dapat meledak secara full face sebagaimana yang diharapkan dan batuan yang terbongkar hanya sebatas lantai en ang sa a. $ubdrilling yang terlalu pendek dapat mengakibatkan ter adinya ton olan (toe) sehingga dapat menyulitkan proses kegiatan selan utnya. e) 'edalaman lubang ledak (E) 'edalaman lobang ledak merupakan kedalaman lobang yang akan diledakan yang merupakan pen umlahan antara tinggi en ang dengan subdrilling. 'edalaman lobang ledak yang dibuat tidak boleh lebih kecil dari pada burden. Eal ini bertu uan untuk menghidari te adinya (overbreak) dan (fly rock). 'edalaman lobang ledak bisaanya ditentukan berdasarkan kapasitas produksi yang diinginkan. (sumber - http-==geometripeledakanimage.com) 0ambar <. 'edalaman lubang ledak f) Tinggi en ang (%) $ecara spesifik tinggi en ang maksimum ditentukan oleh peralatan lobang bor dan alat muat yang tersedia. Tinggi en ang diambil berdasarkan kedalaman lobang tembak dan subdrilling. Aika tinggi en ang melebihi kedalaman lobang tembak# maka sering terbentuknya to olan (toe) dibagian ba!ah en ang. Eal ini desebabkan karena energi ledak dari bahan peledak tidak mampu mencapai bagian ba!ah en ang. g) Pan ang kolom isian (P4) Pan ang kolom isian merupakan pan ang kolom lobang tembak yang akan diisi bahan peledak. Pan ang kolom ini merupakan kedalaman lobang tembak dikurangi stemming yang digunakan. $emakin banyak bahan peledak yang digunakan dalam proses peledakan maka akan memerlukan pan ang kolom isian yang cukup pan ang sehingga uga akan berpengaruh kepada ukuran pan ang stemming. (sumber - diktat pelaksanaan peledakan pada kegiatan penambangan bahan galian) 0ambar H. Pan ang kolom isian (P4) +) Pola peledakan $ecara umum pola peledakan menun ukkan urutan ledakan dari se umlah lubang ledak. Adanya urutan peledakan berarti terdapat eda !aktu ledakan diantara lubang*lubang ledak yang disebut !aktu tunda (delay time). (erikut ini adalah keuntungan yang diperoleh dengan menerapkan !aktu tunda pada sistem peledakan antara lain ) a) Mengurangi getaran b) Mengurangi over break dan batuan terbang (fly rock) c) Mengurangi gegaran akibat air blast dan suara (noise) d) "apat mengarahkan lemparan fragmentasi batuan e) "apat memperbaiki ukuran fragmentasi batuan hasil peledakan (erdasarkan arah runtuhan batuan# pola peledakan diklasifikasikan sebagai berikut ) a) (oD cut (oD cut adalah pola peledakan yang arah runtuhan batuannya kedepan dan membentuk kotak b) 4orner cut 4orner cut adalah pola peledakan yang arah runtuhan batuannya ke salah satu sudut dari bidang bebas c) . cut . cut adalah pola peledakan yang arah runtuhan batuannya kedepan dan membentuk huruf ..

h. 'lasifikasi (ahan Peledak (ahan peledak pada industri pertambangan pada umumnya terbuat dari campuran bahan* bahan kimia# sehingga disebut bahan peledak kimia. "efenisi dari bahan peledak adalah suatu bahan kimia senya!a tunggal atau campuran berbentuk padat# cair# gas atau campurannya yang apabila diberi aksi panas# benturan# gesekan atau ledakan a!al akan bereaksi dengan sangat cepat dan bersifat panas (eksotermis) yang hasil reaksinya sebagian atau seluruhnya berbentuk gas bertekanan tinggi dan temperatur yang sangat panas. Peledakan akan memberikan hasil yang berbeda dari yang diharapkan karena tergantung pada kondisi eksternal saat peker aan tersebut dilakukan yang mempengaruhi kualitas bahan kimia pembentuk bahan peledak tersebut. Panas merupakan a!al ter adinya proses dekomposisi bahan kimia pembentuk bahan peledak yang menimbulkan pembakaran# dilan utkan dengan deflagrasi dan terakhir detonasi. Proses dekomposisi bahan peledak dapat diuraikan sebagai berikut ) (sumber - diktat pelaksanaan peledakan pada kegiatan penambangan bahan galian) &) Pembakaran Pembakaran adalah reaksi kimia yang bersifat panas pada permukaan ob ek yang terbakar dan di aga keberlangsungan proses pembakarannya oleh panas yang dihasilkan dari reaksi itu sendiri dan produknya berupa gas*gas. 1eaksi pembakaran memerlukan unsur oksigen baik yang terdapar di alam bebas maupun dari ikatan molekul bahan ataupun material yang terbakar. +) "eflagrasi "eflagrasi adalah reaksi pembakaran dengan kecepatan sangat tinggi dan menghasilkankan gas*gas bertekanan yang tekananya meningkat (ekspansi) selama proses pembakaran berlangsung# sehingga menimbulkan ledakan. Akibat dari tekanan ini# maka ter adi efek pengangkatan yang besarnya sebanding dengan proses pembakaran yang ter adi. ,) %edakan %edakan adalah ekspansi seketika yang cepat dari gas men adi bervolume lebih besar dan diiringi suara keras serta efek mekanis yang merusak. "ari defenisi tersebut tersirat bah!a ledakan tidak melibatkan reaksi kimia# tapi kemunculannya disebabkan oleh transfer energi ke gerakan massa yang menimbulkan efek mekanis yang merusak disertai panas dan bunyi yang keras. 5) "etonasi "etonasi adalah proses kimia*fisika dengan kecepatan reaksi yang sangat tinggi yang menghasilkan gas dan temperatur sangat besar serta membangun ekspansi gaya yang sangat besar pula. 'ecepatan reaksi tersebut menyebarkan tekanan panas ke seluruh Fona peledakan dalam bentuk gelombang tekan ke ut (shock compression !ave) dan proses ini berlangsung terus menerus untuk membebaskan energi hingga berakhir dan memberikan efek merusak (shattering effect). (ahan peledak diklasifikasikan berdasarkan sumber energinya men adi bahan peledak mekanik# kimia dan nuklir. Aenis bahan peledak secara garis besar diklasifikasikan men adi , golongan (menurut AA manon &2<H) adalah ) (sumber- "iktat Pelaksanaan Peledakan Pada 'egiatan Penambangan (ahan 0alian# 'hursus Auru %edak +;&&) &) (ahan peledak mekanis +) (ahan peledak kimia a) Eigh eDplosive ) primary eDplosive dan secondary eDplosive b) %o! eDplosive ) permissible eDposive dan non permissible eDplosive

,) (ahan peledak nuklir i. $ifat Cisik (ahan Peledak sifat fisik bahan peledak merupakan suatu kenampakan nyata dari sifat bahan peledak ketika menghadapi perubahan kondisi lingkungan sekitarnya. 'enampakan nyata inilah yang harus diamati dan diketahui tanda*tandanya oleh seorang uru ledak untuk mengidentifikasi suatu bahan peledak yang rusak# rudak tapi masih bisa dipakai# dan tidak rusak. $ifat fisik bahan peledak yang harus diperhatikan adalah ) (sumber- "iktat Pelaksanaan Peledakan Pada 'egiatan Penambangan (ahan 0alian# 'hursus Auru %edak +;&&) &) "ensitas "ensitas secara umum adalah angka yang menyatakan perbandingan berat per volume +) $ensitivitas $ensitivitas adalah sifat yang menun ukkan tingkat kemudahan atau kerentanan suatu bahan peledak untuk terinisiasi (meledak) akibat adanya dorongan dari luar dalam bentuk benturan (impact)# gelombang ke ut (shock !ave)# panas (flame)# atau gesekan (friction). ,) 'etahanan Terhadap Air (!ater resistance) 'etahanan bahan peledak terhadap air adalah ukuran kemampuan suatu bahan peledak untuk mela!an air disekitarnya tanpa kehilangan sensitivitas. Apabila suatu bahan peledak larut dalam air dalam !aktu yang pendek berarti bahan peledak tersebut mempunyai ketahanan terhadap air yang buruk# sebaliknya bila tidak larut dalam air disebut sangat baik (eDellent). 4ontoh bahan peledak yang mempunyai ketahan terhadap air yang buruk adalah A:C? (Ammonium :itrat# Cuel ?il)# sedangkan bahan peledak yang mempunyai ketahanan terhadap air yang sangat baik adalah emulsi# !atergel# slurries. 5) 'estabilan 'imia (chemical stability) 'estabilan kimiabahan peledak adalah kemampuan untuk tidak berubah secara kimia dan tetap mempertahankan sensitivitas selama dalam penyimpanan di dalam gudang dengan kondisi tertentu. Caktor*faktor yang mempercepat ketidak stabilan kimia!i antara lain panas# dingin# kelembaban# kualitas bahan baku# kontaminasi# pengepakan dan fasilitas gudang bahan peledak. 6) 'arakteristik 0as (fumes characteristic) "etonasi bahan peledak akan menghasilkan fume# yakni gas hasil peledakan yang mengandung racun (toDic)# apabila proses pencampuran ramuan bahan peledak tidak sempurna yang menyebabkan ter adinya kelebihan atau kekurangan oksigen selama proses dekomposisi kimia bahan peledak berlangsung. 0as hasil peledakan yang tergolong fume antara lain nitrogen monoksida (:?)# nitrogen oksida (:?+)# dan karbon monoksida (4?). $angat diharapkan dari detonasi suatu bahan peledak komersial tidak menghasilkan gas* gas beracun# namun kenyataannya di lapangan hal tersebut sulit dihindari akibat beberapa faktor antara lain ) a) Pencampuan ramuan bahan peledak yang meliputi unsur oksida dan bahan bakar tidak seimbang# sehingga tidak mencapai Fero oDygen balance b) %etak primer tidak tepat c) 'urang tertutup karna pemasangan stemming kurang padat dan kuat d) Adanya air dalam lubang ledak e) $istem !aktu tunda (delay time system) tidak tepat f) 'emungkinan adanya reaksi antarabahan peledak dengan batuan. +. Metodologi Pemecahan Masalah a. Pengisian bahan peledak

&) Po!der faktor (PC) Po!der faktor merupakan suatu bilangan untuk menyatakan umlah material yang diledakkan atau dibongkar oleh se umlah bahan peledak yang dapat dinyatakan dalam kg=ton. (1aimon 'opa) Pf biasanya sudah ditetapkan oleh perusahaan karena merupakan hasil dari beberapa penelitian sebelumnya dan uga karna berbagai pertimbangan. +) Pan ang kolom isian (P4) Pan ang kolom isian adalah kedalaman lubang ledak dikurangi stemming. (sumber ) diktat kuliah teknik peledakan# U:P) P4 I E 8 T 'eterangan ) Pc I Pan ang 'olom /sian (m) E I 'edalaman %ubang (m) T I $temming (m) ,) (ahan Peledak A:C? "alam penggunaan A:C? sesuai dengan ketentuan Jero ?Dygen (alance maka perbandingan yang digunakan adalah 25#6 @ Amonium :itrat (A:) dan 6#6 @ Cuel ?il (C?). (sumber - "iktat Pelaksanaan Peledakan Pada 'egiatan Penambangan (ahan 0alian# 'hursus Auru %edak +;&&) 5) %oading "ensity %oading "ensity merupakan banyaknya bahan peledak untuk setiap pan ang kolom lubang ledak yang dinyatakan dalam kg=m. (sumber ) diktat kuliah teknik peledakan# U:P) de I &= 5 D ,#&5 ("e)+ D $0 D &;;; 'eterangan ) de I %oading "ensity 'g=m "e I "iameter %ubang tembak /nchi $0 I $pesific 0ravity b. Perhitungan .olume Easil Peledakan dari 0eometri peledakan Pada tambang terbuka atau 9uary# yang umumnya menerapkan peledakan en ang atau bench blasting# volume batuan yang akan diledakkan tergantung pada burden# spasi# tinggi en ang# dan umlah lubang. (sumber ) diktat kuliah teknik peledakan# U:P) .olume peledakan perlubang I ( D $ D E Total volume peledakan I (( D $ D E) D umlah lubang Pan ang kolom isian I berat handak perlubang = loading density (. "ata dan Pengolahan "ata &) "ata Adapun data*data yang didapatkan penulis adalah sebagai berikut ) (a) Pola pemboran yang dilakukan selang*seling (staggered pattern). (b) Pada umumnya arah pemboran ang dilakukan adalah arah pemboran tegak lurus. (c) Alat bor yang digunakan dalam proses pemboran lubang ledak yaitu alat bor dengan merk Curuka!a dengan diameter mata bor 6#6 inch dan pan ang batang bor 3 meter. +) Pengolahan "ata (a) 0eometri peledakan "ata geometri peledakan pada bulan Cebruari +;&& di PT. :usa Alam %estari adalah sebagai berikut ) (urden rata*rata I K burden perhari = umlah hari I K 5#6 m = +H I &+3 = +H I 5#6 m

$pasi rata*rata I K spasi perhari = umlah hari I K 6#6 m = +H I 6#6 m 'edalaman lubang I K kedalaman perhari = umlah hari I K 6 m = +H I 6 m Aumlah lubang I K umlah lubang perhari = ml hari I K &<+6 = +H I 3&#3 lubang I 3+ lubang Aumlah lubang dalam bulan februari diuraikan pada lampiran m (b) .olume Peledakan . I ( D $ D E I 5#6 D 6#6 D 6 I &+,#<6 m, ((4M) $ementara pada hitungan perhari terdapat 3+ lubang# maka ) .olume peledakan I volume batuan D umlah lubang . I (( D $ D E) D 3+ . I &+,#<6 D 3+ . I <3<+#6 m, ((4M) dalam bulan Cebruari terdapat +H hari# maka ) I volume peledakan perhari D +H I <.3<+#6 m, D +H I +&5.H,; m, (c) Pan ang 'olom /sian P4 I E * T 'eterangan ) P4 I Pan ang kolom isian (m) E I 'edalaman lubang ledak (m) T I $temming (m) T (stemming) yang digunakan di PT. :usa Alam %estari adalah sebesar + m (ketentuan perusahaan) Aadi# P4 I E 8T I 6 m 8 + m I , m (d) Pemakaian (ahan Peledak %oading "ensity merupakan banyaknya bahan peledak untuk setiap pan ang kolom lubang ledak ) de I &= 5 D ,#&5 ("e)+ D $0 D &;;; 'eterangan ) de I %oading "ensity 'g=m "e I "iameter %ubang tembak /nchi $0 I $pesific 0ravity de I &= 5 D ,#&5 ("e)+ D $0 D &;;; I &= 5 D ,#&5 (6#6 inch)+ D ;#H; D &;;; I &= 5 D ,#&5 (;#&,2 m)+ D ;#H; D &;;; I &+#&, kg=m (erat isian A:C? untuk setiap lubang B I de D Pc I &+#&, kg=m D , m I ,3#,2 kg (e) 'ebutuhan A:C? Untuk $etiap %ubang Pemakaian bahan Ammonium :itrat (A:) peledak untuk setiap lubang dapat di uraikan menggunakan rumus# yakni ) (erat A: I berat tot handak perlubang=&;; L26#6 I ,3#,2=&;; D 26#6 I ,5#<6 kg 'ebutuhan Cuel ?il (C?) untuk setiap lubang uga dapat diuraikan menggunakan rumus# yakni ) (erat C? I berat tot handak perlubang=&;; L 66#6 (erat C? I ,3#6=&;; D 66#6 I +# ;; kg I berat C?=(AC?

I +#;;=;#H I +#6; liter Aumlah pemakaian A: untuk umlah lubang ledak perhari I umlah bahan peledak perlubang D umlah lubang ledak I ,5#<6 kg D 3+ I +&65# 6 kg A: Aumlah pemakaian C? untuk umlah lubang ledak perhari I umlah C? perlubang D umlah lubang ledak I +#6; liter D 3+ I &66 liter C? ,) Penyelesaian Masalah (erdasarkan data aktual di lapangan dengan menggunakan burden 5#6m# spasi 6#6m dan kedalaman lubang ledak 6 kita mendapatkan volume sebesar &+,#<6 m,. Maka# dari planing peledakan sebesar ,;;.;;; (4M per bulan# kita dapat menghitung ) I data aktual= mlh lubang ledak I target produksi peledakan= D I +&5.H,; (4M=3+ ,;;.;;;=D +&5.H,; m, D I ,;;.;;; D 3+ +&5.H,; m, D I &H.3;;.;;; D I &H.3;;.;;;=+&5.H,; D I H3#6 lubang I H3 lubang= hari Total kebutuhan A:C? setelah ter adi penambahan umlah lubang ledak perhari adalah ) Ammonium :itrat (A:) I Aumlah kebutuhan A: perlubang D umlah lubang A: I ,5#<6 kg D H3 A: I +2HH kg=perhari Cuel ?il (C?) I umlah C? D umlah lubang C? I +#6; liter D H3 C? I +&6 liter=hari

Você também pode gostar