Você está na página 1de 41

ANALGETIK ANTI PIRETIK

Fisiologi : - Nyeri (algesia) - Piresis - Inflamasi Terkait banyak dengan sistem Prostaglandin (PG)

PG : Autokoid dihasilkan dalam tubuh Disintesis oleh enzim mikrosom di semua sel mamalia (kecuali eritrosit) Pelepasan dari biosintesis de novo PG tidak beredar terlalu lama dalam tubuh PG terbentuk pada kerusakan sel

Histamin, serotonin Initial trauma Injured sel Membran sel rusak Dilepas asam arachidonat PG dan Leukotrien endogenous pirogen Nyeri, peradangan dll.

NYERI Mediator (pain = inducing substances) Aspirin menghambat rangsang nyeri yang ditimbulkan oleh PG Tetapi aspirin tidak dapat meringankan nyeri yang bukan oleh PG, untuk itu harus menggunakan obat2 yang kerjanya sentral, seperti Morfin.

DEMAM
Menguntungkan bagi respons imunologik bagi pasien

Seringkali membantu menegakkan diagnosa, khususnya yang khas Kausa terbanyak : virus

Pathogesis Fever :
Virus, bakteri, fungi Protozoa. endotoksin, Peptidoglikan eksotoksin, immun kompleks antigen Makrofag Tumor nekrosis faktor Interleukin -1

PG : menimbulkan : color, rubor, tumour, dolor, functiolasea Kebersamaan beberapa obat : Antipiretik Analgetik Anti inflamasi

Walau ada persamaan, ada beberap perbedaan penting : - Parasetamol, analgetik antipiretik, anti inflamasi < - Indometasin, analgetik <, antiinflamasi >>
Sebagai analgetik : Beda dengan analgetik narkotik, tidak ada addiksi dan ESO opioid, nyeri pada viscera, tidak efektif dengan aspirin

Sebagai antipiretik, obat serupa aspirin, dapat menurunkan suhu badan pada orang yang febris, tetapi banyak obat serupa aspirin , tidak digunakan sebagai antipiretik,karena toksik : Fenilbutazon dan AINS lainnya.

Anti inflamasi ; Banyak digunakan pada :


- Rheumatoid artritis (RA) - Radang sendi tulang: osteoartritis (OA) dan angkylosing spondylitis - Hanya terapi simptomatis nyeri dan inflamasi tidak menghambat patologi penyakit.

Efek samping (yang sama) Gastrik/ Intestinal ulcer

Ringan : gastritis, heartburn (pedih ulu hati).


Ada perbedaan dengan Parasetamol ESO <, asam propionat : cukup ditolerir Alkalinisasi (forced diuretik) ekskresi banyak diterapkan pada keracunan salisilat Pemakaian antasida > dapat me clearance salisilat kadar dalam plasma

Farmakodinamik :
Analgetik Nyeri intensitas rendah : baik dengan aspirin, cth : nyeri sendi, nyeri tulang, sakit kepala, sakit gigi, nyeri demam rematik, tidak/kurang untuk nyeri viscera.

Menurut Vane, salisilat menghambat sintesis PG dalam jaringan radang.

Antipiretik Central action ke hipothalamus Peripheral action : vasodelatasi kulit keringat banyak Antiinflamasi Dosis antiinflamasi >3 g/hari, dosis 3-7.5 gr/hari ES
Stimulasi Pernafasan

Dosis terapi frekuensi > cepat dan dalam (tidak pada AINS) Sebab stimulus langsung pada pusat respirasi dan metab sel Perifer komsumsi oksigen bertambah, produksi CO2 bertambah.

Efek Metabolik : Terutama bila kadar dalam plasma


Pernafasan tachypnoe Stimulasi langsung SSP a+b alkalosis respirasi Akibatnya pH darah naik, kompensasi ginjal sekresi bikarbonat bertambah, buffer tubuh berkurang asidosis metabolik. Keracunan ini lebih mudah terjadi pada anak

Urikosurik Harus dosis tinggi ( untuk mengeluarkan asam urat dari ginjal dan efek antiinflamasi), 5-8 gr/hari Dosis kecil 1-2 gr retensi Mengganggu ekskresi/ reabsorbsi asam urat di tubuli renalis
Daya agregasi trombosit Trombosit tdk bisa mengaregasi enzim siklooksigenase. Produksi TXA (tromboxan) dihambat bleeding time

Efek CV
Edema pulmo maupun CHF (Cardiac Heart Failure), dapat terjadi bila mencapai toksik Interaksi dgn obat : - Antikoagulan kumarin - Hipoglikemik oral : Tolbutamid - Metotreksat

Efek Samping : Iritasi Lambung Perdarahan lambung Alergi : asma dsb Gangguan ginjal : iritasi Timbul : albumin + Efek Toksik Dosis > 50 mg/kgBB, N, V, sweating, tinnitus, mental convusion

Efek Samping : Iritasi Lambung Perdarahan lambung Alergi : asma dsb Gangguan ginjal : iritasi Timbul : albumin +
Efek Toksik Dosis > 50 mg/kgBB, N, V, sweating, tinnitus, mental convusion

Gangguan metabolik : Anak : sering metabolik asidosis Dewasa : dosis tinggi >>> Respiratory alkalosis Terapi Keracunan : Lavage Ekskresi Koreksi dehidrasi

Indikasi Aspirin :
Analgetik : Dosis 0,5-1 gr/ 3 - 4 x sehari Antipiretik : Biasanya dibutuhkan dosis lebih kecil dp dosis Analgetik Antiinflamasi Antitrombosis ; Dosis optimum belum jelas, dikatakan 150 mg/hari cukup untuk mengurangi agregasi trombosit.

Gol. Salisilat : Diflunisal : derivat asam salisilat, Analgetik ++ Antipiretik + Antiinflamsi + Abs oral cepat, Ekresi : melalui urine, T eliminasi 5 15 jam. Beda dgn aspirin, tdk timbul toksisitas. - Salisilamid dikonversi salisilat Efek samping thdap lambung < aspirin

Parasetamol : Metabolik aktif Fenasetin, asetanilid Sifat2 : Analgetik + Antipiretik + Antiinflamasi Antiurikosurik
Farmakokinetik : Abs baik/lengkap/cepat tetutama di usus kecil 80% dikonyugasi di hati

Toksisitas akut > 10 gr dosis tunggal, dengan alkohol/obat yang menginduksi enzim mikrozom hati overdosis fatal
Analgetik nepropthy : Fenasetin dilarang sebagai obat bebas, k insidens nephropahy analgetik. Ternyata obat lain juga bisa menimbulkan hal yang sama : aspirin, NSAI. Hal ini timbul k pemakaian kronik nekrosis papilla renalis, nefritis intersitial.

Fenasetin Toksisitas kronik : - Meth haemoglobinemi Pigmentasi Anemia hemolitik pada G6PD Derivat Pirazolon : - Dipiron (metampiron, metamizol, sulpurin) - Fenilbutazon - Oksifenbutazon Efek antiinflamasi > efek lain, Kec. Dipiron analgetik antipiretik

Dipiron Derivat pirazolon Nama lain metamizol 1. Efek analgetik sudah jelas dosis < dosis antiinflamasi Mekanisme kerja analgetik, menghambat PG 2. Efek antipiretik 500 mg 3. Fkinetik : Kadar maksimal : 1-1 jam 4. ES : - eritema kulit(0,8%) - erupsi kulit

Pemilihan Obat antipiretik :


Usahakan memilih obat utama: Aspirin, Parasetamol, Dipiron Efektivitas ke 3 obat sama Melihat profil kemungkinan ES, pilih sesuai keadaan pasien

Asam Mefenamat Sifat antiinflamasi : lemah sedang, tetapi efek analgetik baik (sehingga hanya untuk analgetik)
Farmakokinetik Abs cepat, waktu 3-4 jam Ekskresi : 50% melli urine, ada melli plasenta, ASI ada sedikit Terikat kuat pada protein plasma, Hati2 interaksi dengan anti koagulan kumarin, warfarin, maupun obat diabetik.

ES : Iritasi GI (sering), dispepsia, diare terutama pasien usia lanjut Jarang skin rash, anemia hemolotik, agranulositosis Reaksi sensitif : bronkhokonstriksi asma (k terbentuk leukotrien yang banyak) Indikasi : Analgetik Untuk antiinflamasi : dosis harus tinggi ES tinggi

KI : ibu Hamil Di USA tidak direkomendasikan pada anak2 k dapat menyebabkan perdarahan.
Glavenin Derivat asam antranilat, seperti Mefenamat Abs oral cepat, kadar maksimal 1 -2 jam ES : Di Belanda dan Jerman ES : Syok anafilaktik Hanya beredar di beberapa negara. Tidak ada efek anti piretik dan anti inflamasi.

OBAT ANTI REMATIK


Analgetik sederhana : parasetamol, aspirin AINS : terbanyak / terpopuler Anti Rheumatik lambat (SAAD= Slow Acting Anti Rheumatic Drugs), Semua toksik Kortikosteroid : banyak disalah gunakan

SAAD Antara pemberian dan efek ada waktu yang lama, mempengaruhi jalannya proses penyakit. Semua obat SAAD toksik, pemeriksaan laboratorium harus sering. - Garam emas, ES : diskrasia, proteinuria, skin rash, 30% - d-Penisilamin, ES nause, anoreksia, skin rash, proteinuria, trombositopenia. - Kolchisin : ES retinopathi - Levomizol : ES : agranulositosis, skin rash.

AINS : Merupakan bagian dari anti rheumatik. Fenilbutazon Fkinetik : Abs GI baik 98% terikat pada protein plasma Waktu paruh 70 jam Liver enzym inducer interaksi obat Mek Kerja : hambatan biosintesa PG Bersifat Urikosurik

ES : KV : retensi air dan NaCl payah jantung, udema pulmo, udema tempat lain. Hemopoesis : agranulositosis, anemia GI tract : ulcus peptikum, N,V, epigastrik distres, diarea, stomatitis Reaksi hipersensitif : asma, angioneuretik edema, hepatitis drug induced), semua ES ini terutama pada geriatri

Interaksi obat : Menggeser obat lain dari protein plasma , warfarin, tolbutamid, klorpromazin Indikasi : Kelainan rheumatik -Akut Gout - OA/RA - Angkylosing spondylitis Dosis : tablet 100-200 mg Akut Gout sifat urikosurik pada dosis > 500 mg/hari Artritis kronik 100-400 mg/ hr, sebaiknya kurang dari 7 hari, dan periksa darah secara rutin.

Kontra indikasi : Peptic ulcer

Hepatic/ renaldisease
Decompensasi cordis

Indometasin
Penghambat PG : siklooksigenase kuat Efek terapi mulai 2 jam setelah dosis 2550 mg oral, bertahan > 6 jam Kons max : 3 jam (puasa), T 4-12 jam Terikat 92-99% pada protein plasma ES : - Pusing, vertigo, Konfusion

Dosis GI symptom Tidak berhubungan dengan dosis Pada OS + peny jantung dan ginjal acut renal failure Indikasi : OA, RA, AS Mencegah nyeri di malam hari, diberikan sebelum tidur 4 x25 mg
Untuk Gout : dosis > besar

Naproxen Derivat asam propionat Dari subgroup asam propionat, merupakan obat pilihan ES <, dapat diberikan 2 x sehari, karean t 1017 jam Absorbsi baik ES : minimal, epigastritis Indikasi : OA, RA, SA efek < fenilbutazon, Dosis : 2 x 250-500 mg/hari Dalam garam sodium : onset/mula kerja dipakai sebagai analgetik pada sport injuries

Ibuprofen Derivat asam propionat yang pertama Absorbsi baik pada lambung ES < Indikasi : OA, RA, SA Efek antiinflamasi < AINS lain Dosis : 3 x 400 mg/hari

Diklofenak
Derivat asam fenil asetat Efek anti inflamasi = indometazin > aspirin, Fenil butazon > Naproxen, meklofenamat Absorbsi lengkap

Você também pode gostar