Você está na página 1de 49

UNIVERSITAS DARWAN ALI 2014

PEMINDAHAN TANAH MEKANIS


Excavator

EXCAVATOR

By : Khairul Puadi

ALAT BERAT PROYEK KONSTRUKSI

Dalam bidang teknik sipil, alat-alat berat digunakan untuk membantu dalam melakukan pekerjaan pembangunan. Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyekproyek konstruksi berskala besar. Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut untuk memudahkan dalam mengerjakan pekerjaan, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan mudah pada waktu yang relatif lebih singkat.

Pengertian Excavator

Excavator adalah sebuah jenis alat berat yang terdiri dari mesin di atas roda khusus yang dilengkapi dengan lengan (arm) dan alat pengeruk (bucket) yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan berat berupa penggalian tanah yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh tangan manusia. Pengertian ini didasarkan dari asal-usul excavator yang diciptakan sebagai alat penggali tanah untuk membangun rel kereta api, serta dari kata excavation yang berasal dari bahasa Inggris yang berarti pengggalian atau mesin penggali.

Excavator

Di Indonesia, excavator sering disebut bego/beko, yang diambil dari bahasa inggris backhoe yang berarti aktor belakang. Backhoe sendiri adalah excavator mini yang ditempelkan di belakang mesin tracktor dan biasanya digunakan untuk pekerjaan di lahan-lahan pertanian di Amerika Serikat.

EXCAVATOR

Siapa ya Penemu excavator ?

Sejarah penciptaan awal

Excavator pertama kali diciptakan pada tahun 1835 oleh seorang pemuda berusia 22 tahun bernama William Smith Otis, yang merupakan seorang ahli mekanik asal Amerika Serikat. William Smith Otis adalah anak dari pasangan Isaac Otis dan Tryphena Hannah Smith yang lahir pada tanggal 20 september 1813 di Pelham, Massachussetts, USA. William memulai karyanya sejak berusia 20 tahun dimana pada waktu itu dia mulai menunjukkan kecerdasannya.

Sejarah penciptaan awal

Sketsa gambar excavator pertama

Eksperimen pertama

ada tahun 1935 ketika bekerja di perusahaan Carmichael and Fairbanks yang bergerak di bidang pekerjaan sipil, William menggunakan excavator hasil ciptaannya untuk penggalian rel kereta api mulai dari Norwich ke Worcester. Pada waktu itu excavator pertama tersebut hanya dilengkapi bucket (alat keruk) yang ditarik oleh rantai dan seling, serta digerakkan oleh mesin uap dan hanya bisa berputar sejauh 90 derajat. Namun sayangnya excavator tersebut rusak berantakan ketika mencapai putaran 90 derajat saat sedang melakukan penggalian. Untuk menyempurnakan karya ini William Smith Otis pindah ke Philadelphia. Dia berusaha meyakinkan Joseph Harrison, seorang manajer operasional perusahaan Garrett and Eastwick untuk membangun model excavator pra-industri pada tahun 1836, dan usahanya berhasil.

Hak cipta pertama

Pada tanggal 15 maret 1836 William menerima hak patent atas penemuan excavator ini. Namun sayangnya kejadian insiden serupa terulang lagi. Pada tahun 1838 terjadi kesalahan pada spesifikasi teknik sehingga excavator terbakar dan hancur. Hak patent atas penemuan excavator yang telah diraih dengan susah payah oleh William Smith Otis berakhir pada tanggal 27 oktober 1838.

Pengukuhan hak cipta

Namun berikutnya pada tanggal 24 februari 1839, patent dengan nomor 1089 telah resmi memperoleh validitas. Excavator hasil karya William Smith Otis secara resmi diakui dengan sebutan The Crane-dredge for excavation and earth removals (Kren penggali dan pemindah tanah) dan secara resmi merupakan excavator yang pertama kali ada di muka bumi.

Excavator pada tahun 1886

Fungsi Excavator

Sesuai dengan namanya (excavation), alat berat ini memiliki fungsi utama untuk pekerjaan penggalian. Namun tidak terbatas itu saja, excavator juga bisa melakukan pekerjaan kontruksi seperti membuat kemiringan (sloping), memuat dumptuck (loading), pemecah batu (breaker), dan sebagainya. Karena perannya yang multifungsi, maka excavator selalu ditampilkan dalam segala jenis pekerjaan berat baik di darat maupun di atas air.

Excavator sebagai Penggali

Yang termasuk alat gali adalah backhoe, power shovel atau juga dikenal sebahai front shovel, dragline, dan clamshell

1. Backhoe

2. Dragline excavator

3. Front Shovel

Fungsi Excavator

Dengan adanya perbedaan kebutuhan dari masing-masing bidang industri,maka para perusahaan pembuat excavator melengkapi unitnya dengan berbagai jenis excavator berdasarkan fungsinya.

Standard bucket

merupakan jenis yang paling banyak digunakan karena penggunaannya yang fleksible untuk beberapa kondisi pekerjaan

Ripper bucket

Ripper bucket cocok digunakan untuk menggali lapisan bebatuan atau tanah liat yang keras. Bucket jenis ini memiliki penetrasi yang cukup dalam.

Trapezoidal bucket

Trapezoidal bucket digunakan untuk membuat saluran atau kanal irigasi

Slope finishing bucket

Slope finishing bucket digunakan untuk meratakan permukaan tanah karena memiliki bucket yang datar dan lebar.

Ditch cleaning bucket

Ditch cleaning bucket cocok digunakan untuk membersihkan sungai atau mengeruk lumpur dari dasar sungai

Three shank ripper

Three shank ripper merupakan alat yang efisien untuk menggali batu pada lereng, menghancurkan dan mengangkat pondasi beton, dan juga untuk mencabut akar atau batang pohon.

Single shank

ripper

Single shank ripper digunakan untuk mempersiapkan lahan untuk digali terutama yang memiliki lahan bebatuan dan digunakan juga untuk mencabut akar atau batang pohon.

Clamshell bucket

Clamshell bucket digunakan untuk memindahkan material

Coal bucket dan chip bucket

Coal bucket dan chip bucket sangat efisien dan aman ketika digunakan untuk menangani material seperti batubara, pecahan batu, dll.

Spike hammer

Spike hammer cocok digunakan untuk menghancurkan struktur beton, lereng bendungan, dll.

Grapple

Grapple digunakan untuk mengangkat batang kayu

Scrap grapple

Scrap grapple digunakan untuk mengangkat dan memindahkan material dengan bentuk yang tidak beraturan. Memiliki empat buah cakar yang dapat membuka dan menutup dengan silinder hidrolik masing-masing.

Lifting magnet

Lifting magnet digunakan untuk mengangkat dan memindahkan bahan-bahan yang terbuat dari logam.

Komponen Excavator

Tuas penggerak bucket dan swing (putaran)

Display panel control

Tuas penggerak roda

Tuas penggerak arm (hidrolik)

Excavator Amphibi

Excavator dengan penggerak roda

Contoh Perhitungan Produksi Excavator

Proyek Pengembangan Band ar Udara Hasanuddin, Makassar terletak di desa Baji Manggai, desa Makkaraeng, desa Pao-pao, kelurahan Sudiang, kecamatan Mandai, kabupaten Maros, Makassar, propinsi Sulawesi Selatan.

Contoh Perhitungan Produksi Excavator

Pekerjaan pematangan lahan (land clearing) pada proyek pengembangan Bandar Udara Hasanuddin terdiri dari beberapa item pekerjaan utama, antara lain:

a. Pekerjaan galian tanah Pekerjaan ini dilakukan penggalian tanah dan tanah dari hasil galian dikumpulkan atau dijadikan sebagai bahan timbunan tanah pada permukaan tanah yang mempunyai elevasi lebih rendah dari yang direncanakan b. Pekerjaan timbunan atau pemerataan tanah Pekerjaan timbunan ini dimaksudkan untuk meratakan tanah hasil galian dan juga meratakan permukaan tanah agar sesuai dengan elevasi tanah yang diinginkan

Data Proyek

Volume peker jaan galian timbunan tanah dihitung berdasarkan gambar layout gambar potongan melintang. Dari lampiran gambar layout untuk potongan melintang diperoleh 14 potongan yang jarak masing-masing potongan adalah: Pot 1 s.d Pot 13 Pot 14 = 50 m = 29 m

Maka diperoleh panjang jarak galian dan timbunan keseluruhan = 679 m.

Dan didapat kumulatif seperti pada table berikut

Perhitungan pekerjaan galian dan timbunan pada pekerjaan sektor 1 apron, terminal dan pelataran parkir di atas, maka didapat volume tanah yang harus dipindahkan sebesar: Volume tanah yang dipindahkan = volume galian volume timbunan = 616.803,81- 437.278,73 = 179.525,08 m3

Perhitungan Produksi Alat Berat


Alat Kapasitas bucket Efisiensi kerja (E) Faktor bucket Waktu gali Waktu buang Waktu putar

= = = = = = =

Komatsu PC 200 0,95 m3 0,83 0,90 12 detik 6 detik 6 detik

Perhitungan Produksi Alat Berat

Waktu siklus: Cm = waktu gali + (2 x waktu putar) + waktu buang = 12 + (2 x 6) + 6 = 30 detik Produksi per siklus: q = q1 x K = 0,95 x 0,90 = 0,86 m3

Perhitungan Produksi Alat Berat

Produktifitas excavator per jam (m3/jam) untuk tanah ASLI

85,66 m3/jam

Kapasitas 4 excavator per jam (m3/jam) Q = = 85,66 x 4 342,64 m3/jam

Perhitungan waktu

Lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan volume tanah yang dipindahkan adalah: (diasumsikan bahwa pekerjaan galian dan timbunan menggunakan excavator)

T =

_______Volume Pekerjaan_______ Produksi 4 buah excavator/ jam x 7

616.803,81 + 437.278,73 342,67 x 7 = 443 Hari = 17 Bulan

Perhitungan Biaya dan Sewa Alat


Jenis alat Merk Type/Model Harga sewa /jam Lama sewa

= = = = = =

Excavator Komatsu PC 200 Rp. 211.000,00 443 hari 17 bulan

Perhitungan Biaya dan Sewa Alat


Biaya sewa alat excavator adalah: Biaya sewa dalam satu hari kerja: = 8 jam x Rp. 211.000,00 = Rp. 1.688.000,00 Biaya sewa dalam satu minggu bekerja: = 6 hari x Rp. 1.688.000,00 = Rp. 10.128.000,00

Perhitungan Biaya dan Sewa Alat

Biaya sewa satu bulan ( 26 hari kerja ), maka biaya dalam satu bulan: = 26 hari x Rp. 1.688.000,00 = Rp. 43.888.000,00 Total biaya sewa selama 17 bulan penggunaan excavator: = 17 bulan x Rp. 43.888.000,00 = Rp. 746.096.000,00 Biaya untuk mobilisasi dan demobilisasi dalam 1 unit excavator adalah Rp. 3.000.000,00

Perhitungan Biaya dan Sewa Alat


Total biaya sewa 1 unit excavator termasuk mobilisasi dan demobilisasi: = Rp. 746.096.000,00 + Rp. 3.000.000,00 = Rp. 749.096.000,00 Biaya sewa 4 unit excavator termasuk mobilisasi dan demobilisasi: = 4 unit excavator x Rp. 749.096.000,00 = Rp. 2.996.384.000,00

Você também pode gostar