Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
SIRKULASI CEREBROVASKULER
SIRKULASI DARAH
Terjadi melalui satu lengkungan arteri dan vena yang kontinu serta terbagi menjadi sirkulasi pulmonal dan sistemik Sirkulasi pulmonal menghantarkan : darah dari jantung ke paru, di mana darah dioksigenasi dan kemudian dikembalikan ke jantung.
Sirkulasi sistemik, atau sistem vaskular perifer, meliputi : arteri, arteriol, vena, venula, dan kapiler, dimana sistem ini membawa darah dari jantung ke seluruh organ dan jaringan lain termasuk otak dan kemudian membawa darah kembali ke jantung.
Berat otak 2 % dari berat tubuh Namun otak memakai 18 % dari total volume darah yang beredar dalam tubuh.
Ambang kegagalan fungsi sel saraf otak ialah Bila ADO menurun sampai < 10 ml/100 g otak/menit. Pada tingkat ini terjadi kerusakan yang bersifat menetap dalam waktu 6-8 menit sehingga MENGAKIBATKAN KEMATIAN SEL OTAK
Arteri carotis dextra berasal dari arteri inominata, sedangkan arteri carotis sinistra berasal langsung dari arcus aorta. Pada ketinggian sekitar vertebrae cervical ke empat, arteri carotis communis terbagi menjadi : 1. 2. Arteri carotis eksterna, yang mensuplai wajah dan scalp Arteri carotis interna, yang mensuplai sirkulasi intracranial
Arteri carotis interna (ICA) terbagi menjadi segmen cervical (C1), petrosus (C2),
intracavernosus (C3) dan supraklinoid (C4). Trunkus meningeohipofiseal berasal dari carotis intrakavernosa dan memberikan percabangan yang mensuplai kelenjar pituitari dan basal meningeal. Setelah keluar dari sinus kavernosus, ICA menembus lapisan dura untuk membentuk segmen supraklinoid, yang akan memanjang hingga bifurcartio carotis. Cabang intradura yang pertama adalah arteri ophtalmica, yang mensuplai aliran darah ke orbita dan merupakan sumber potensial dari sirkulasi kolateral.
Cabang carotis berikutnya, arteri comunicans posterior (PCoA), menghubungkan sirkulasi anterior dan posterior. Biasanya terdapat tujuh cabang dari bagian medial arteri ini, yang akan mensuplai batang otak sebelah lateral dan bagian inferior basal ganglia.
opticus), sebagian basal ganglia, dan jalur kortikospinal. Oklusi dari AChoA dapat
menyebabkan defisit berupa hemiplegi dan hemianopsian atau tidak ada defisit sama sekali.
Setelah AChoA, ICA akan bercabang untuk membentuk arteri cerebral anterior (ACA) dan arteri cerebral media (MCA). Bagian dari ACA diantara percabangan ICA dan arteri
comunicans anterior (ACoA) merupakan segmen A1 dari ACA. Segmen ini akan bercabang
menuju kapsula interna, thalamus, dan hipothalamus.
Arteri cerebral anterior distal (A2) berjalan superior dan posterior dari ACoA, didalam fissura interhemisfer, dan membagi diri menjadi arteri pericallosal dan arteri callosomarginal didekat genu dari corpus callosum. A2 dan cabangnya mensuplai bagian medial dari lobus frontalis dan parietalis. Segmen pertama dari MCA (M1) berjalan dari percabangan ICA menuju percabangan MCA dalam fissura Sylvii. Arteri lenticulostriata lateralis dan media berasal dari segmen M1 ini, yang keluar dari sudut kanan bagian dorsal M1 dan mensuplai basal ganglia serta terutama bagian superior kapsula interna.
Pada fissura Sylvii, MCA berbagi menjadi 2-4 cabang, yaitu segmen M2. Pada titik inilah sebagian besar aneurysma MCA terjadi. Segmen M2 keluar dari fissura Sylvii dan menyebar pada lengkungan hemisfer untuk mensuplai bagian lateral dari lobus frontal, parietal, occipital, dan temporal.
Arteri cerebellar superior (SCA) berasal dari proksimal percabangan basilaris, dan mensuplai otak tengah, pons sebelah atas, dan bagian atas cerebellum. Cabang dari SCA akan membentuk anastomose dengan cabang dari PICA dan IACA pada hemisfer cerebellum dan merupakan sumber potensial dari aliran kolateral.
Arteri cerebralis posterior (PCA) dibentuk oleh percabangan BA dan mensuplai otak tengah bagian atas, thalamus posterior, bagian
Sirkulus Willisi merupakan sirkulasi kolateral antara pembuluh darah intrakranial. Terpisah dari kolateral ophtalmicus, terdapat beberapa tempat anastomose lain antara pembuluh darah ekstra dan intrakranial, mencakup anastomose melalui arteri sphenopalatina, arteri dari foramen rotundum dan
Arteri utama yang mensuplai dura adalah arteri meningea media dan
dapat terjadi.
Sistem saraf pusat (SSP) diisi oleh Jaringan yang kaya pembuluh darah untuk memenuhi
sesuai ukuran lumen, sehingga sifat darah di arteri yang lebih besar tidak
dapat disamakan dengan pembulih darah yang lebih kecil. Lebih jauh lagi, pernyataan tentang tekanan darah, aliran darah, dan perfusi jaringan harus dipertimbangkan sesuai pulsasi aliran darah. Faktor-faktor lain juga mempengaruhi aliran darah, meliputi suhu lokal dan pH, tekanan oksigen dan karbondioksida, K+, H+, HCO3- pada
AUTOREGULASI
Pada kondisi istirahat, dialirkan sekitar 750cc darah permenit (1520% cardiac output). Parameter penting dalam memperhitungkan
Lebih jauh lagi, juga terdapat perbedaan antara substansia grisea yang merupakan jaringan dengan aliran cepat (64 cc/ 100 g/ menit) dengan substansia alba yang merupakan jaringan dengan aliran pelan (15-20 cc/ 100 g/ menit). Aliran
Teori Miogenik Teori ini menyatakan bahwa pembuluh darah dapat mengenali aliran dan menyesuaikan diri terhadapya. Menurut Baliss dalam 1902, apabila tekanan dalam pembuluh darah meningkat, maka pembuluh darah tersebut akan berkontraksi untuk meningkatkan tahanannya sehingga mengurangi aliran darah.
KESIMPULAN
Untuk menjamin pemberian darah ke otak, setidaknya ada 3 sistem kolateral antara sistem karotis dan sistem vertebrobasiler : 1. Sirkulus willisi, yang merupakan anyaman arteri di dasar otak 2. Anastomosis arteri karotis interna dan eksterna di daerah orbita melalui arteri oftalika 3. Hubungan antarasitem vertebral dengan arteri karotis interna