Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Tahun 2000, Indonesia menduduki peringkat ke-11 di dunia dalam perihal populasi lansia yaitu sebesar 7,18%
Harapan hidup lansia tahun 2000 : 64,5 tahun, 2006 :66,2 tahun, tahun 2010 : 67,4 tahun, dan prakiraan tahun 2020 : 71,1 tahun.4
PENDIDIKAN
Kualitas hidup lansia pria lebih tinggi berbanding wanita Lansia yang berpendidikan tinggi dan bekerja mempunyai kualitas hidup yang lebih tinggi.
JENIS KELAMIN
USIA
RESIKO JATUH
PENYAKIT KRONIS
Menyebabkan masalah medis, sosial dan psikologis yang akan membatasi aktifitas dari lansia penurunan quality of life (QOL) lansia
RUMUSAN MASALAH
Apakah ada hubungan antara penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes mellitus dan osteoarthritis dengan kualitas hidup pada lansia?
Apakah ada hubungan antara faktor resiko jatuh dengan kualitas hidup pada lansia?
Apakah ada hubungan antara sosiodemografi dengan kualitas hidup pada lansia?
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kualitas hidup pada lansia
Tujuan Khusus
Menilai peran penyakit kronis terhadap kualitas hidup pada lansia Menilai peran faktor resiko jatuh terhadap kualitas hidup pada lansia Menilai peran sosiodemografi terhadap kualitas hidup pada lansia
HIPOTESIS PENELITIAN
Ada hubungan antara penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes mellitus dan osteoarthritis dengan kualitas hidup pada lansia
Ada hubungan antara faktor resiko jatuh dengan kualitas hidup pada lansia
MANFAAT PENELITIAN
Peneliti
Untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang faktorfaktor yang berperan terhadap kualitas hidup lansia
Profesi Kesehatan
Institusi yang terkait dapat melakukan upaya yang berkenaan dengan peningkatan kualitas hidup lansia
Masyarakat
Sebagai sumber informasi bagi para lansia dan keluarga yang mempunyai anggota keluarga lansia agar dapat meningkatkan kualitas hidup lansia
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Lanjut Usia
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas
Pengelompokan lansia (Setyonegoro) lansia (geriatric age) 65 tahun atau 70 tahun, young old (70-75 tahun), old (75-80 tahun) very old (80 tahun)
Kualitas hidup adalah keadaan yang dipersepsikan terhadap keadaan seseorang sesuai konteks budaya dan sistem nilai yang dianutnya, termasuk tujuan hidup, harapan dan niatnya.
Spiritual
Fungsi sosial
Orientasi masa depan Kehidupan seksual, termasuk gambaran terhadap diri sendiri
GERIATRIC GIANT
Geriatric giant adalah keadaan- keadaan yang:
Isolasi
Inkontinensia
Impotensi
Imuno defisiensi
Inansisi (malnutrisi)
Impaksi (konstipasi)
Iatrogenesis
Insomnia
Impairment
Hipertensi pada tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan atau tekanan sistolik sama atau lebih 90 mmHg.
Hipertensi sistolik terisolasi tekanan sistolik lebih besar dari 160 mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmHg (Nugroho,2008).
Hipertensi diklasifikasikan 2 tipe penyebab Hipertensi esensial (primer atau idiopatik).Penyebab pasti masih belum diketahui. Riwayat keluarga obesitas diit tinggi natrium lemak jenuh dan penuaan adalah faktor pendukung. Hipertensi sekunder akibat penyakit ginjal atau penyebab yang terindentifikasi lainya ( Stockslager , 2008)
Kategori Optimal
Normal
< 120
< 80
120-139 140-159
80-89 90-99
Hipertensi stage II
160
100
Studi epidemiologi menunjukkan bahwa prevalensi Diabetes Melitus maupun Gangguan meningkat seiring dengan pertambahan usia, menetap sebelum akhirnya menurun
Skrining terhadap kelompok umur diatas 40 tahun sangat penting agar DM tidak diketahui baru pada stadium lanjut pada lansia. Hal ini penting karena banyak penderita DM dewasa asimptomatik tanpa
Dari data WHO didapatkan bahwa setelah mencapai usia 30 tahun, kadar glukosa darah akan naik 12 mg%/tahun pada saat puasa dan akan naik sebesar 5,6-13 mg%/tahun pada 2 jam setelah makan
OSTEOARTRITIS
Istilah rheumatism berasal dari bahasa Yunani ~ setiap kondisi yang disertai kondisi nyeri dan kaku pada sistem muskuloskeletal disebut reumatik termasuk penyakit jaringan ikat klinis ditandai :nyeri, deformitas, pembesaran sendi, dan hambatan gerak pada sendi sendi tangan dan sendi besar yang menanggung beban
Penyakit peradangan sendi yang sering muncul pada usia lanjut. Jarang dijumpai pada usia dibawah 40 tahun dan lebih sering dijumpai pada usia diatas 60 tahun
KERANGKA TEORI
KERANGKA KONSEP
Variabel Bebas
No Variabel Bebas Definisi
DEFINISI OPERASIONAL
Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala Referensi
operasiona
l
1. Penyakit kronik Penyakit yang sedang diderita pasien yang mempunyai jangkawakt u lama dan biasanya perjalanan Wawancara Kuesioner Nominal WHO Steps Instrument 3.0
No
Variabel Bebas
Definisi operasion al
Hasil ukur
Skala
Referensi
2.
Observasi Kuesioner
Nominal
No
Variabel Tergantung
Cara Ukur
Alat Ukur
Hasil Ukur
Skala
Referensi
3.
Sosiodemogra fi
Wawancara
Ordinal
kependuduka
n manusia. Dapat meliputi ukuran, struktur, distribusi penduduk,ser ta bagaimana jumlah penduduk berubah
VARIABEL TERGANTUNG
No Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Referensi Tergantung Operasion al 1 Kualitas Hidup Lansia Wawancara OPQOL-35 Nominal
METODE PENELITIAN
DESAIN PENELITIAN
LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Populasi : Seluruh pasien lansia yang bertempat tinggal di wilayah Pela Mampang RW 13 Sampel : Bagian dari populasi yang masuk dalam criteria inklusi serta bersedia menjadi responden
KRITERIA INKLUSI
Lansia dengan rentang usia 60 74 tahun Lansia yang mampu berkomunikasi aktif Lansia yang bersedia berpartisipasi dengan penelitian
KRITERIA EKSKLUSI
Lansia dengan gangguan mental Lansia dengan gangguan mental Lansia yang telah diamputasi Lansia dengan kondisi medis yang belum stabil misalnya, sakit akut, pasca penyakit strok.
BESAR SAMPEL
Dengan rumus populas infinit :
Keterangan: Z = Tingkat kemaknaan yang dikehendaki 95% besarnya 1,96 P = Prevalensi kualitas hidup pada lansia yang bermasalah Q = Prevalensi atau proporsi yang tidak mengalami peristiwa yang diteliti d = Akurasi dari ketepatan pengukuran untuk p Z x 0.05 x (1-0.05) = ---------------------------(0.01)2 = 931
No
Keterangan : n = Besar sampel yang dibutuhkan untuk populasi yang finit. n0 = Besar sampel dari populasi yang infinit N = Besar sampel populasi finit. Jumlah populasi lansia usia 60 74 tahun 931 n = -----------------1 + 931/100
= 91
Pada penelitian ini besar sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dengan cara Simple random sampling dimana semua subjek diberi nomor dan dipilih sebagian dari mereka dengan bantuan tabel angka random.
DATA PRIMER
dan pemeriksaan langsung pada responden yang datang pada saat pemeriksaan yang dilakukan Didapatkan juga informasi yang lebih rinci melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya
DATA SEKUNDER
Data yang diperoleh dari data pencatatan dan pelaporan yang ada di Puskesmas Kelurahan Pela Mampang
DATA TERSIER
Data yang diperoleh dari buku-buku, majalah, internet, dan jurnal-jurnal ilmiah berupa data yang berkaitan dengan kualitas hidup pada lansia
INSTRUMEN PENELITIAN
DATA MANAJEMEN
Data yang telah berhasil diperoleh diolah secara elektronik setelah melalui proses penyuntingan, pemindahan data ke computer dan tabulasi
Pengolahan data menggunakan perangkat Microsoft Excel 2007 dan Statistical Programme for Social Science (SPSS) versi 21.0
ANALISIS DATA
Analisis Univariat
Analisis ini dilakukan pada masing-masing variabel Hasil ini berupa distribusi dan persentase pada variabel-variabel yang diteliti
Analisis Multivariat
Analisis yang dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung Dilakukan chi square (Kai-kuadrat) untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung. Chi square (Kai-kuadrat) dilakukan karena variabel bebas dan variabel tergantung bersifat nominal Selain itu digunakan juga uji Tindependent karena terdapat variabel bebas yang bersifat numerik
PENYAJIAN DATA
1. Tekstular - Penyajian data hasil penelitian dengan menggunakan kalimat 2. Tabular - Penyajian data hasil penelitian dengan menggunakan tabel 3. Grafik - Penyajian data hasil penelitian dengan menggunakan diagaram batang
DAFTAR PUSTAKA
1.
Verma SK. Working and non-working rural and urban elderly subjective well being and quality of life. Indian Journal of Gerontology 2008; 22(1): p.107-18. BAPPENAS. Indonesia population projection 2000 - 2025. Jakarta: BAPPENAS; 2005. Data Statistik Indonesia. Jumlah penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, provinsi, dan kabupaten/ kota [online]. Data Statistik Indonesia: 2005. Accessed on 15 September 2013. Available at: http://www.datastatistikindonesia.com/portal/index.php?option=com_tabel&task=&Itemid=165. Badan Pusat Statistik. Statistik Penduduk Lanjut Usia 2010. Jakarta : BPS; 2010. Donatti C, Moorfiit L, Deans D. Discussion Paper: defining productive aging - engaging consumers. National Seniors Productive Ageing Centre: 2005. Verma SK. Working and Non-working Rural and Urban Elderly Subjective Well being and Quality of Life. Indian Journal of Gerontology 2008; 22(1): p.107-18. Jumita R. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kemandirian lansia di wilayah kerja puskesmas lampasi kecamatan payakumbuh utara. Padang: Universitas Andalas Padang; 2011. Komisi Nasional Lanjut Usia. Pedoman Active Ageing (Penuaan Aktif) Bagi Pengelola dan Masyarakat [online]. Komnas Lansia: 2005. Available at: http://www.komnaslansia.or.id/downloads/pedoman_active_ageing_pdf. Accessed on 15 September 2013. Suhartini R. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian Orang Lanjut Usia (Studi Kasus di Kelurahan Jombangan) Tahun 2004 [thesis]. Universitas Sumatra Utara: 2004. Darmojo RB, Mariono, HH. Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Edisi ke-3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2004.Sari IM. Hubungan Antara Karakteristik Personal dengan
2. 3.
4. 5.
6.
7.
8.
9.
10.
THANK YOU