Você está na página 1de 5

b.

Kredit tanpa jaminan merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan apapun secara riil, namun
sebenarnya meskipun tidak ada jaminan, dalam praktiknya ada jaminan kemampuan membayar dari
nasabah, misalnya pegawai tetap yang memiliki penghasilan tertentu.
5. Dari Segi Sektor Usaha
a. Kredit sector usaha pertanian merupakan kreit yang diberikan kepada para petani, baik
tanaman jangka pendek yang kurang atau maksimal satu tahun maupun jangka panjang (lebih
dari satu atau tiga tahun sesuai persyaratan bank).
b. Kredit sector industry merupakan kredit yang diberikan kepada industry, baik industry kecil,
menengah, maupun besar.
c. Kredit sector perumahan merupakan kredit yang diberikan untuk kepemilikan rumah atau
property lainnya.
d. Kredit sector profesi, merupakan kredit yang diberikan kepada professional seperti dokter,
pengacara, dosen, dan lainnya.
e. Kredit sector pertambangan merupakan kredit yang diberikan untuk pengusaha yang bergerak
dalam bidang pertambangan seperti, emas, batubara, timah atau tambang lainnya.
f. Kredit sector pendidikan merupakan kredit yang diberikan dunia pendidikan, seperti kredit
mahasiswa, dan
g. Kredit sector lainnya.
D. Perhitungan Kebutuhan Kredit
Persetujuan suatu kredit termasuk jumlah kredit yang dibutuhkan ditentukan oleh perbankan.
Untuk itu, dalam hal memutuskan kredit pihak perbankan memerlukan suatu perhitungan agar
kebutuhan yang dinginkan sesuia dengan kebutuhan yang sesungguhnya.
Berikut beberapa alasan ,mengapa diperlukan penilaian kebutuhan suatu kredit, yaitu :
1. Agar jumlah yang diberikan sesuai dengan kebutuhan karena jika berlebihan justru akan
menjadi beban bagi nasabah, karena bank takut kelebihan uang tersebut digunakan untuk hal
yang tidak diinginkan sehingga menjadi beban nasabah dalam membayar angsurannya.
2. Jika jumlah yang diberikan kurang, nasabah akan mengalami kesulitan melakukan
kegiatannya, sementara jika mengajukan kredit baru, tentunya memerlukan waktu dan biaya.
3. Kebutuhan kredit disesuiakan dengan kemampuan nasabah untuk membayar angsuran karena
jika tidak mampu, akan mengakibatkan kredit tersebut berpotensi macet.
4. Kebutuhan kredit disesuaikan dengan jumlah nilai jaminan yang diberikan dan jangan sampai
kurang karena apabila terjadi sesuatu dengan kredit yang diberikan, jaminan menjadi salah
satu cara untuk menutupi kerugian bank.
Untuk menentukan jumlah kredit yang sesungguhnya, daapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu
sebagai berikut.
1. Nilai jaminan, artinya jaminan yang diberikan nasabah untuk memperoleh kredit, misalnya
jaminan berupa tanah dan rumah yang ditunjukkan dari sertifikat tanah tersebut. Pihak dapat
menghitng nilai rumah tersebut dari NJOP. Kemudian bank akan memberikan sekian persen
dari harga tanah, misalnya 60% dari nilai jua rumah. Begitu pula dengan jaminan lainnya.
Bank dapat menghitung dari nilai jual, baru kemudian ditentukan presentase jumlah kredit
yang dibutuhkan, namun semua bergantung dari kebijakan bank bersangkutan.
2. Penghasilan nasabah (gaji), artinya khusus bgi para karyawan yang mengajukan kredit, kredit
yang diberikn dinilai dari angsuran yang menjadi beban nasabah. Angsuran yang dibebankan
tidak boleh lebih dari 30% gaji nasabah perbulan, namun semua ini tergantung dari kebijakan
bank yang bersangkutan.
3. Jumlah biaya yang akan dikeluarkan nasabah untuk pembiayaan usahanya tersebut juga dapat
menentukan yang akan dibiayai oleh nasabah dan bank. Hal ini penting agar nasabah juga
merasa bertanggungjawab terhadap kegiatan tersebut. Nasabah juga akan termotivasi untuk
mengerjakan secara sungguh-sungguh karena ada uangnya yang ikut tertanan dalam kegiatan
serta untuk mengembalikan modal bank.
4. Studi kelayakan, artinya bank terlebih dahulu menilai jumlah yang dibutuhkna sesuai dengan
kelayakan usahanya (kebutuhan modalnya). Penilainnya dilakukan dari segi aspek
keuangannya. Misalnya untuk mendirikan pabrik, dibutuhkan lahan, bahan bangunan, tanaga
kerja, dan lainnya. Atau untuk kebutuhan modal kerja, dapat dinilai kebutuhan akan bahan
mentah, tenaga kerja dan kebutuhuan lainnya.
5. Ananlisis rasio, artinya persetujuan jumlah kredit diputuskan dengan mempertimbangkan
berdasarkan rasio keuangan nasabah yang terlihat dari laporan keuangan (neraca dan laba
rugi) yang diajukan. Dengan perhitungan rasio yang dimiliki akan terlihat kebutuhan,
kewajiban dan kemampuan nasabah sehingga dapat dijadikan patokan bagi bank untuk
memberikan jumlah kredit yang sesuai dengan kebutuhan.
6. Cara lainnya
Contoh kebutuhan dana nasabah adalah sebagai berikut :
Berikut ini adalah contoh kasus untuk menilai biaya kebutuhan kredit yang dikeluarkan jika
hendak mendirikan Stasiun Pengisisan Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Jend. Sudirman
Pangkal Pinang Bangka.
1. Biaya pra Investasi (biaya izin-izin dan biaya studi) Rp 250.000.000,00
2. Pembelian aktiva
a. Pembelian tanah untuk lokasi SPBU (3000 m) Rp 3.000.000.000,00
b. Biaya Bangunan dan Prasarana
Bangunan Kantor 1 buah Rp 20.000.000,00
Kios Penjualan 4 buah Rp 60.000.000,00
Bangunan Gudang 1 buah Rp 15.000.000,00
Musholla 1 buah Rp 10.000.000,00
Toilet 2 buah Rp 5.000.000,00
Bangunan Genset 1 buah Rp 90.000.000,00
Jalan dan Penerangan Rp 35.000.000,00
Pagar dan Taman Rp 10.000.000,00
Rumah Racun Api Rp 8.000.000,00
Signboard Pertamina 2 buah Rp 12.000.000,00
Mobil 2 buah Rp 300.000.000,00
Motor 2 buah Rp 30.000.000,00
Sarana dan Perlengkapan lainnya Rp 50.000.000,00
c. Biaya Pembelia Peralatan
Tangki Pemadam 2 atau 4 buah Rp 200.000.000,00
Pompa BBM 5 atau 6 buah Rp 225.000.000,00
Listrik PLN 10.000 watt Rp 15.600.000,00
Mesin Diesel 2 buah Rp 40.000.000,00
Pemadaam api Rp 35.000.000,00
d. Inventaris Kantor
Meja 3 buah Rp 1.500.000,00
Kursi 6 buah Rp 1.200.000,00
Lemari dan Rak 3 buah Rp 2.200.000,00
Komputer 2 buah Rp 8.000.000,00
Telepon 2 buah Rp 1.500.000,00
Mesin Faksimile 1 buah Rp 1.000.000,00
Mesin Ketik manual 1 buah Rp 5.000.000,00
= = = = = = = = = = =
Jumlah Kebutuhan Investasi Rp 4.431.000.000,00
Dana yang tersedia (modal sendiri) Rp 1.000.000.000,00
= = = = = = = = = = =
Dana PInjaman Rp 3.431.000.000,00
Secara garis besar kebutuhan kredit digambarkan sebagai berikut :
No. Kebutuhan Invetasi Jumlah (rupiah)
1 Biaya pra Investasi 250.000.000
2 Pembelian tanah untuk lokasi SPBU (3000 m) 3.000.000.000
3 Biaya Bangunan dan Prasarana 645.000.000
4 Biaya Pembelia Peralatan 515.600.000
5 Inventaris Kantor 20.400.000
Jumlah kebutuha dana 4.431.000.000
Dana sendiri 1.000.000.000
Dana Pinjaman Bank 3.431.000.000

E. Analisis Kredit
Sebelm suatu kredit diputuskan, terlebih dahulu perlu dianalisis kelayakan kredit tersebut.
Tujuannya adalah untuk menghindari kredit yang dibiayai nantinya tidak layak. Analisis kredit dapat
dilakukan dengan berbagai alat analisis. Dalam praktiknya terdapat beberapa alat analisis yang dapat
digunakan untuk menentukan kelayakan suatu kredit, yaitu :
1. Dengan 5 of C
a. Character adalah sifat atau watak nasabah. Analisis ini untuk mengetahui sifat atau
watak seorang nasabah pemohon kredit, apakah memiliki watak atau sifat
bertanggungjawab terhadap kredit yang diambilnya. Dari watak atau sifat ini, akan
terlihat kemauan nasabah untuk membayar dalam kondisi sesulit apapun. Watak atau
sifat ini akan dapat dilihat dari masalalu nasabah melalui pengamatan, riwayat hidup,
maupun hasil wawancara dengan nasabah.
b. Capacity, yaitu analisis yang digunakan untuk melihat kemampuan nassabah dalam
membayar kredit. Kemampuan ini penting dinilai agar bank tidak mengalami kerugian.
Untuk menilai kemampuan nasabah dapat dinilai dari dokumen yang dimiliki, hasil
konfirmasi dengan pihak yang memiliki kewenangan mengeluarkan surat tertentu
(misalnya penghasilan seseorang) hasil wawancara atau melalui perhitungan resiko
keuangan.
c. Capital, untuk menilai modal yang dimiliki oleh nasabah untuk membiayai kredit. Hal
ini penting karena bank tidak akan membiayai kredit tersebut 100%. Artinya harus ada
modal dari nasabah. Tujuannya adalah jika nasabah juga ikut memiliki modal yang
ditanamkan pada kegiatan tersebut, nasabah juga akan merasa memiliki sehingga
memotivasi untuk bekerja sungguh-sungguh agar usaha tersebut berhasil dan mampu
untuk membayar kewajiban kreditnya.
d. Condition, yaitu kondisi umum saat ini dan yang akan dating tentunya. Kondisi yang
akan dinilai terutama kondisi perekonomian saat ini, apakah layak untuk membiayai
kredit untuk sector tertentu. Misalnya kondisi produksi tanaman tertentu sedang jenuh.
Maka kredit sector tersebut sebaliknya dikurangi. Kondisi lainnya yang harus
diperhatikan adalah kondisi lingkungan sekitar, misalnya kondisi keamanan dan kondisi
social masyarakat.
e. Collateral, merupakan jaminan yang diberikan nasabah kepada bank dalam rangka
pembiayaan kredit yang diajukan. Jaminan ini digunakan sebagai alternative terakhir
bagi bank untuk berjaga-jaga kalau terjadi kemacetan terhadap kredit yang dibiayai.
Apabila suatu pengajuan kredit sudah memenuhi 5 of C lainnya, jaminan hanyalah
tambahan saja, untuk berjaga-jaga karena ada factor-faktor yang tidak dapat dihindari.

Você também pode gostar