Você está na página 1de 5

BAB V

ANALISIS PERCOBAAN
Percobaan Flowrate Control ini bertujuan untuk mengamati dan mencatat perubahan laju
air yang dikontrol terhadap perubahan variabel pada controller, mengamati dan mencatat
perubahan perubahan laju air yang dikontrol dengan menggunakan pengesetan sebagai input
sehingga didapatkan suatu step response atau frequency response serta melakukan
pengaturan konstanta-konstanta PID dari controller sehingga pengontrolannya dapat dilakukan
dengan optimum.
Sistem kontrol yang digunakan pada percobaan flowrate control ini adalah sistem lup
tertutup berumpan balik (feedback control system). Prinsip dari sistem kontrol adalah mencapai
kestabilan proses dan optimasi kinerja proses tersebut dengan menekan pengaruh gangguan
(disturbance/upset) dari luar (eksternal). Jenis-jenis variabel dalam percobaan ini flowrate
control ini yaitu :
1. Variabel input
- MV (manipulated variable) : nilai gangguan atau nilai bukaan control valve ; variabel
ini dinyatakan dalam persentase
- Gangguan (disturbance) : laju alir masukan
2. Variabel output
- Aksi kontol secara integral (I) tidak mengembalikan nilai error ke nol melainkan
menjaga sesuai harga yang muncul setiap waktu sehingga ada output yang cukup untuk
membuka control valve
- Laju alir produk
- Tidak ada offset (kesalahan pada kondisi steady state)
- Kerugian dari controller PI adalah respon lambat dan nilai overshootnya paling tinggi
dibandingkan jenis controller yang lain.





Diagram blok proses dan sistem kontrol dapat dilihat pada gambar dibawah ini:


Gambar X. Diagram blok proses

Diagram blok sistem kontrol sbb :

Gambar X. Diagram blok sistem kontrol

Pada percobaan flowrate control ini pengisian reservoir air tidak dilakukan karena pada
reservoir telah tersedia air pada volume tertentu yang memadai untuk percobaan ini. Selanjutnya,
kompresor dinyalakan untuk mengalirkan udara instrumen kontrol. Lalu, laju alir air diubah
menjadi sinyal-sinyal listrik untuk dibawa ke controller. Controller memberi perintah kepada
control valve dengan mengirim sinyal pneumatic dengan udara instrumen untuk menggerakan
control valve. Kemudian, air dari reservoir dipompa menuju flowmeter. Laju alirnya diatur
Reservoir
Kompresor Udara
instrumen
Control
System
Orifice Flowmeter Pompa
Orifice Control
valve
Controller Transmitter
dengan menggunakan katup jarum. Air pun mengalir menuju orifice untuk selanjutnya bergerak
menuju sistem kontrol dan bersirkulasi. Komponen yang diukur pada percobaan ini adalah MV
(manipulated variable), SV (set value) dan PV (present value). SV adalah nilai yang dditetapkan
(tidak sebenarnya), sedangkan PV adalah nilai yang sebenarnya.
Fluida yang dipakai dalam percobaan ini adalah air dan udara instrumen. Air adalah
komponen yang ingin diamati laju alirnya sedangkan udara instrumen adalah komponen
penggerak control valve. Setiap memulai percobaan, konstanta PID harus diatur agar
mendapatkan hasil yang optimum dengan mengamati respon yang dihasilkan. Sistem juga harus
stabil karena jika tidak stabil maka respon yang dihasilkan akan terpengaruh dan data yang
diperoleh tidak akurat.
I. Karakteristik Statis Dalam Sistem Kontrol
Percobaan ini data yang diambil ialah nilai MV (manipulated variable). Nilai MV
didapat dengan mengatur laju alir atau nilai SV (set value) dengan memasukkan angka sesuai SV
yang diinginkan pada entry unit. Pada Setting manual, pertama katup jarum dan katup pengatur
diatur sehingga diperoleh nilai keluaran (Process value) sebesar 400 L/jam. Setelah sistem stabil,
nilai set value (SV) diubah menjadi sebesar 375 L/s dan biarkan hingga nilai PV (Process Value)
memiliki nilai yang sama dengan nilai set value (SV). Nilai Manipulated Value (MV) yang
didapat pada saat keadaan stabil pada nilai PV 400 L/s adalah 37% dan Nilai Manipulated
Value (MV) yang didapat pada saat keadaan stabil pada nilai PV = 375 L/s adalah 49,1%
Pada setting auto, controller diubah ke penunjuk otomatis (auto) pada nilai SV = 420
L/jam. Dari diperoleh nilai MV = 31,8%.
Dari data yang diperoleh terlihat bahwa semakin besar nilai SV maka nilai MVt akan
semakin kecil, konsekuensinya MVb semakin besar. Hal ini disebabkan karena semakin besar
SV maka laju alir air semakin besar sehingga bukaan control valve otomatis semakin besar pula
(tutupan control valve semakin kecil).
II. Karakteristik Step Respon
Pada percobaan ini MV diatur sebagai nilai input. Pada percobaan ini sistem controller
diatur pada keadaan manual. Nilai MV yang dimasukkan/diatur adalah nilai MV tutupan.
Perubahan nilai MV akan merubah nilai PV (laju alir yang dihasilkan). Karena kondisi controller
dalam keadaan manual, maka nilai MV pun di atur secara manual. Percobaan ini dikatakan
sebagai step respon karena dilakukan pengaturan MV secara manual yang berakibat laju alir
respon cepat mencapai garis kesetimbangan (profil respon pada kertas recorder terlihat sebagai
sebuah step). Semakin kecil nilai MV maka PV (laju alir) akan semakin besar pula.
Pada langkah ini, nilai SV diatur terlebih dahulu menjadi 400 L/jam, diperoleh nilai MV
sebesar 45 %, kemudian diinginkan nilai MV sebesar 90%, maka nilai MV pun dimasukkan
sebesar 90%, kemudian diperhatikan nilai PV yang terjadi, di mana diperoleh nilai PV sebesar
369.3 L/jam.
III. Karakteristik Disturbance
Langkah selanjutnya adalah memperhatikan pengaruh pemberian variabel pengganggu
(Disturbance Variable) pada sistem kontrol. Sistem dikembalikan ke kondisi awal yaitu pada
saat PV = 400. Lalu dimasukkan faktor variabel pengganggu yaitu laju alir air yang diatur
berubah-ubah.
IV. Penentuan Parameter Proporsional, P, I ntegral Time,
I
, dan Derivative Time,
D
, untuk
P Control, PI Control, dan PID Control
Langkah yang dilakukan adalah mengembalikan kondisi sistem pada nilai SV sebesar
400 L/jam terlebih dahulu, kemudian dibiarkan hingga sistem stabil terlebih dahulu. Setelah itu
dilakukan pengamatan terhadap nilai parameter awal P, I, dan D. Setelah diamati, diperoleh nilai
parameter awal yaitu :
P sebesar 76,0
I sebesar 6,0
D sebesar 0,0
Kemudian langkah selanjutnya adalah mengubah nilai parameter I menjadi maksimum, di
mana berdasarkan literatur yang ada, nilai maksimum parameter I adalah 327,6 dan nilai
parameter D tetap dibiarkan minimum yaitu 0,0. Kemudian setelah dilakukan pengubahan
terhadap parameter I tersebut, maka dilakukan pengontrolan terhadap parameter P dengan
mengubahnya perlahan-lahan hingga diperoleh perubahan yang terlihat. Setelah dilakukan
pengontrolan terhadap P, osilasi terjadi pada nilai parameter P = 1,0.
V. Penentuan Pengaruh Parameter Proporsional, P, I ntegral Time,
I
, dan Derivative
Time,
I
,untuk P Control, PI Control, dan PID Control
Pada percobaan ini, untuk melakukan uji coba PID, PI, dan P. Lalu dilakukan pengaturan
nilai SV pada posisi 0,35 L/s dan 0,42 L/s. Percobaan ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari
masing-masing control. Parameter yang disertakan adalah decay ratio, overshoot, settling time,
dan offset dengan data konstanta PID dan dari percobaan sebelumnya.
Analisa Kesalahan
Kurang akuratnya data yang diperoleh karena kesalahan pengaturan masukan ataupun
gangguan sehingga mempengaruhi hasil akhir.
Alat alat yang digunakan tidak dikalibrasi terlebih dahulu. Alat- alat yang harus dikalibrasi
antara lain: pompa, valve, serta detector.
Nilai yang dihasilkan terkadang tidak stabil dimana masih terdapat kemungkinan terjadi
kenaikan dan penurunan nilai hasil tersebut sehingga dapat mengakibatkan kesalahan
pembacaan hasil ( Baik itu MV maupun PV).

Você também pode gostar