Você está na página 1de 13

DOKTER PEMBIMBING :

dr. JUWONO HERUWARDOJO, Sp.THT


DEFINISI
TUMOR CAVUM NASI merupakan suatu jenis tumor
hidung, baik yang jinak maupun yang ganas tetapi jarang
ditemukan.

Di indonesia dan diluar negeri kejadiannya hanya berkisar
1% dari seluruh keganasan .

Tumor ganas yang sering ditemukan adalah karsinoma sel
skuamosa, kejadian terbanyak : pria perokok.
EPIDEMIOLOGI
Insiden tertinggi tumor ganas hidung
ditemukan di negara jepang ,yaitu 2 per
100.000 penduduk pertahun
ETIOLOGI
Belum di ketahui,
Tetapi diduga beberapa zat hasil industri seperti nikel,
debu kayu, kulit, kromolin, dll
Pekerja di bidang ini mendapat kemungkinan terjadi
keganasan hidung jauh lebih besar.
Alkohol, makanan yang diasinkan atau di asap diduga
meningkatkan kemungkinan terjadi keganasan
PATFISIOLOGI
Tumor ganas di cavum nasi dapat berasal dari epitelial/non
epitelial.

Tumor ganas epitelial :
karsinoma sel scuamosa, kanker kelenjar liur, adenokarsinoma,
karsinoma tanpa deferensiasi, dll

Tumor ganas non epitelial :
hemangioperisitoma, bermacam2 sarkoma, termasuk
rhabdomyosarkoma dan osteogenik.

Estegioneuroblastoma :
tumor ganas penunjang epitel olfaktorius.tumbuh lambat dan
mampu metastasis ke paru dan cervical
GEJALA
Gejala tergantung dari asal tumor primer serta arah dan
perluasanya.
Gejala timbul setelah tumor membesar.
Gejala nasal :
obstruksi hidung unilateral, progresif, dan rhinorea.
sekretnya sering bercampur darah /terjadi epistaksis.
Tumor yang besar dapat mendesak tulang hidung
sehingga terjadi deformitas hidung.
Khas pada tumor ganas :
ingusnya berbau (mengandung jaringan nekrotik), rasa
nyeri di sekitar hidung (oleh gangguan vertilasi sinus),
rasa nyerinya terus menerus dan progresif.
PEMERIKSAAN
Rhinoskopi anterior &posterior :
Periksa cavum nasi dengan seksama. Deskripsi massa
sebaik mungkin , apakah permukaannya licin (tanda tumor
jinak) atau permukaan berbenjol benjol, rapuh, dan
mudah berdarah (pertanda tumor ganas)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto polos :
tetap berfungsi sehingga diagnosis awal, terutama jika ada
erosi tulang & perselubungan padat unilateral, harus
dicurigai keganasan.
CT-Scan :
merupakan sarana terbaik untuk memperlihatkan
perluasan tumor dan destruksi tulang .
MRI dapat membedakan jaringan tumor dari jaringan
normal.
DIAGNOSIS
Diagnosis pasti ditegakkan berdasarkan pemeriksaan
histopatologi.
Jika tumor tampak dirongga hidung maka biopsi akan
lebih mudah dan harus segera dilakukan
Diagnosis lain dapat ditegakkan dengan angiografi
DIAGNOSIS BANDING
Angiofibroma nasofaring juvenilis
Polip nasi
Inverted papiloma




PENATALAKSANAAN
Langkah terbaik untuk tumor ganas adalah kombinasi operasi
,radioterapi ,dan juga kemoterapi

Tindakan operasi :
(kalo terbatas pada cavum nasi dilakukan rinotomi lateral, dan bila
sudah masuk sinus maksilaris maka dilakukan maksilektomi) harus
dilakukan seradikal mungkin.

Satu macam pengobatan saja tidak cukup. Radiasi dilakukan bila
operasi kurang radikal atau residif pada tumor yang radio sensitif
(misalnya:tumor sangat besar)

Kemoterapi sebagai terapi tambahan pada pembedahan dan
radiasi.bermanfaat pada tumor ganas dengan metastase atau residif
PROGNOSIS
Pada umumnya prognosis kurang baik.

Beberapa hal yang mempengaruhi prognosis :
1.Adanya kesulitan menentukan batas tepi tumor secara pasti
2.Kesulitan melakukan operasi secara radikal karena sempitnya
lapangan operasi,dikawatirkan mengenai organ lain
3.Prognosis lebih baik dari ca-nasofaring tetapi lebih buruk dari ca-
laring

Você também pode gostar