Você está na página 1de 5

MENGEMUDI MOBIL DENGAN AMAN SEBAGAI WUJUD

KEPEDULIAN KITA TERHADAP KESELAMATAN


DAN KESEHATAN KERJA


oleh Kelompok 27
Desita Dwi K. S. F34120080
Alief Abdurrob F34120137
Azza Annisa F34120127
Abdul Ghofur F34120097
Yesinia F34120150
Annizsa Wienneta P F34120109










DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Bahaya saat berkendara mobil
2.2 Upaya Pencegahan
Berdasarkan pada kemungkinan bahaya yang ada, kecelakaan lalu lintas
dan cedera pada pengendara saat mengemudi mobil di jalan seperti kaki keram,
sakit punggung bawah, leher kaku, dan sakit bahu sebagai akibat dari stress,
posisi yang tidak benar, tekanan darah dan berada dalam satu posisi pada waktu
yang lama, terdapat upaya-upaya pencegahan sebagai kepedulian kita pada
kesehatan dan keselamatan kerja bagi diri sendiri dan orang lain.
Untuk memperkecil kecelakaan lalu lintas saat mengendarai mobil, ada
dua kategori pencegahan yaitu pencegahan sebelum mengendarai mobil dan
pencegahan pada saat mengendarai mobil.
Pencegahan sebelum mengendarai mobil yang dimaksud adalah
pencegahan yang dilakukan sebelum pengendara menjalankan mobil. Adapun
lima hal yang harus diperhatikan pada tahap ini,
1. memeriksa awal kendaraan
2. mengurangi berat beban yang tidak dibutuhkan
3. menggunakan sabuk pengaman
4. mengatur posisi spion
5. menemukan posisi mengemudi yang baik
Pertama, melakukan pemeriksaan awal kendaraan sebelum
melakukan engine start meliputi pengecekan lampu indikator, kondisi bodi,
tekanan angin ban, pemeriksaan bagian bawah untuk mengecek kebocoran oli,
termasuk minyak rem. Kedua, berat beban di mobil juga dapat mempengaruhi
konsumsi bahan bakar. Untuk itu ada baiknya keluarkan barang yang tidak
diperlukan dari dalam mobil. Jika di mobil terdapat roof rack dan tidak sedang
digunakan sebaiknya dilepas. Namun, jika kita menggunakannya untuk
membawa barang sebaiknya berkendara dengan kecepatan rendah agar untuk
menghindari barang bawaan terjatuh. Ketiga, pastikan kita menggunakan
sabuk pengaman (safety belt) dan jangan lupa untuk mengencangkannya.
Karena dapat melindungi pengendara dari cedera lebih berat saat terjadi
kecelakaan. Cara memakai safety belt dengan benar yaitu silangkan safety belt
dari tulang bahu ke pinggul sebab kedua tulang tersebut paling kokoh di tubuh
manusia. Penggunaan ini sangat penting mengingat banyak dari kita, memakai
safety belt untuk menghindari sanksi tilang dari petugas polisi saja. Keempat,
tidak lupa posisi spion disesuaikan baik spion dalam dan samping sehingga
pengemudi dapat melihat semua sudut secara optimal. (Shinta 2012). Kelima,
menemukan posisi mengemudi yang baik dari posisi kursi, sandaran kepala
dan posisi tangan pada kemudi. Atur kursi sehingga kita dapat meletakkan
pergelangan tangan di atas roda kemudi dengan tangan terentang. Kita mungkin
perlu mengatur kemiringan sandaran kursi untuk menemukan posisi ideal yang
benar-benar nyaman dan tidak melelahkan. Selanjutnya, atur sandaran kepala
sehingga pas berada di belakang namun tidak menyentuh kepala. Pegang kemudi
dengan kedua tangan sejajar pada posisi jarum jam angka sembilan (tangan kiri)
dan angka tiga (tangan kanan), agar kita dapat memutar roda kemudi ke kiri atau
kanan dengan cepat dan tepat. Bila kurang nyaman, dapat memilih posisi jarum
jam angka 10 dan 2. Jangan membiasakan meletakkan tangan pada bagian atas
roda kemudi, terutama pada mobil-mobil baru, karena air bag dapat mematahkan
tangan atau mendorongnya ke muka bila sampai terkembang. (Yusuf 2010)
Semua hal dalam pencegahan ini lebih dianjurkan untuk diperhatikan dan
diterapkan karena dengan persiapan yang baik, teliti dan matang, faktor yang
menyebabkan kecelakaan lalu lintas dapat lebih dihindari.
Pencegahan selanjutnya adalah antisipasi atau pencegahan selama
mengemudi mobil di jalan. Pada tahap pencegahan ini, pengendara diharuskan
untuk lebih berkonsentrasi dan fokus untuk keamanan berkendara.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan selama mengemudi mobil di
jalan. Pertama, hilangkan kebiasaan buruk saat mengemudi seperti merokok,
menerima panggilan telepon, makan, minum atau bahkan mengobrol. Karena
bila dilakukan dapat mengganggu konsentrasi mengemudi. Tapi, jika ingin
melakukan hal tersebut, pengemudi sebaiknya berhenti sejenak di tempat aman
atau memastikan telepon selular Anda terhubung dengan hands-free.
Kedua, saat mengemudi dianjurkan untuk menjaga jarak aman dan selalu
awasi lalu lintas dengan melihat jauh ke depan dan perhatikan adanya masalah
sebelum anda sampai di tempat itu. Pengemudi defensive selalu menyediakan
ruang antara mobil di depan, samping dan belakang dengan melihat kaca spion.
Dalam hal ini, jangan mengikuti terlalu dekat sebab kita tidak pernah tahu apa
yang akan terjadi kemudian. Jangan ikuti kumpulan kendaraan di jalan tol agar
dapat menghindari tabrakan yang menimpa kendaraan lain. Semakin banyak
ruang semakin banyak waktu tersedia untuk bereaksi. Menjaga jarak aman
antara kendaraan saat beriringan adalah 3 detik.
Ketiga, dapat menempatkan posisi mobil dengan baik saat mobil lain
ada di sekitar kita. Jangan berdiam di jalur paling kanan. Jalur kanan adalah
untuk mendahului, bukannya jalur cepat, apalagi bila kecepatan anda di bawah
80 km/jam. Inilah sebab mengapa banyak pengemudi yang bersikeras
mendahului dari jalur paling kiri. Jadi jangan salahkan dulu mereka yang
mungkin sedang terburu-buru namun ada pengemudi "keras kepala" yang tidak
bersedia memberi jalan di jalur paling kanan. Dan tetaplah di jalur sebelah kiri,
kecuali bila akan mendahului. Jangan mencoba memblokir pengemudi yang
ngebut. Biarkan petugas kepolisian yang melakukannya.
Yang keempat mengenai teknik pengoperasian gigi transmisi. Walaupun
mobil kita sudah menerapkan teknologi yang ramah bahan bakar ternyata tidak
menjamin jika karakter berkendara kebanyakan pengemudi masih buruk. Mesin
dengan bahan bakar bensin rata-rata bekerja optimal di putaran 2.000 - 2.500
rpm. Oleh karena itu, saat melakukan perpindahan gigi sebaiknya lakukan pada
jarak rpm 2.000 sampai 2.500 rpm.
Kelima, terkait efisiensi bahan bakar. Ada baiknya memperhatikan
momentum kendaraan. Misalnya, ketika akan mendekati perempatan atau
pertigaan lampu lalu lintas, sebaiknya angkat kaki dari pedal gas lebih awal dan
biarkan mobil meluncur sebelum menginjak pedal rem. Hal ini diklaim mampu
menghemat konsumsi bahan bakar mobil.
Keenam, tidak lupa untuk memberi tanda (lampu sen) dan lakukan head
check atau menengokkan kepala sesaat sebelum pindah jalur atau berputar. Hal
ini diperlukan agar pengendara lain untuk sedikit berhati-hati atau mengurangi
kecepatannya ketika mobil kita ingin pindah jalur atau belok. Head check
dilakukan untuk memastikan kendaraan lain mengurangi kecepatan dan berhenti
karena setiap mobil pasti memiliki blind spot area (area yang tidak terlihat
pengemudi).
Ketujuh, kesabaran dalam berlalu lintas. Pada saat sebelum membelok
ke kanan sebaiknya dengan sabar kita menunggu. Bila kita berhenti di jalan yang
ramai sambil menunggu untuk belok ke kanan, biarkan kemudi dalam posisi
lurus sampai mendapat giliran. Bila anda menunggu dengan posisi kemudi ke
arah kanan dan anda tertabrak dari belakang, mobil anda dapat terdorong ke arah
kendaraan dari depan.
Kedelapan, gunakan rem pada saat yang tepat. Kurangi kecepatan
sebelum memasuki tikungan karena mengerem saat kita berada di tengah-tengah
tikungan dapat mengurangi keseimbangan kendaraan. Begitu pula, turunkan gigi
transmisi sebelum memasuki tikungan.
Yang kesembilan, usahakan cukup tidur. Jangan mengemudi bila anda
mengantuk. Bila mata anda cenderung terpaku pada satu titik, ini adalah tanda
bahaya. Segera hentikan kendaraan begitu anda menemukan tempat yang aman
dan cobalah beristirahat selama beberapa menit.
Terakhir, menjaga penglihatan malam hari kita saat berkendara. Jangan
menatap lampu-lampu mobil dari arah berlawanan. Bila merasa terganggu,
fokuskan pandangan pada bahu kiri jalan. (Yusuf 2010)
Selain untuk meghindari adanya kemungkinan kecelakaan, cedera pada
pengemudi mobil yang sudah disebutkan pada pembahasan sebelumnya dapat
kita hindari pula. Untuk mencegah cedera saat berkendara mobil, beberapa cara
yang dapat dilakukan diantaranya,
1. memastikan bahwa kita dapat menyentuh kemudi tanpa harus meregangkan
lengan.
2. menyesuaikan kursi jok sehingga kita dapat leluasa menginjak pedal tanpa
harus menggerakan pnggung bawah kedepan.
3. memastikan bagian belakang lutut tidak menyentuh ujung kursi dengan cara
menyesuaikan sandaran jok.
4. merubah posisi duduk dan kemiringan jok setiap setengah jam untuk merubah
arah getaran tubuh.
5. memastikan suspensi kendaraan dalam keadaan baik.
6. menggunakan gulungan handuk untuk menyesuaikan posisi pungung dengan
jok.
7. duduk dengan posisi/ postur tubuh yag ideal saat duduk berkendara
8. melakukan peregangan setiap satu atau dua jam sekali (Anonim 2010)

2.3 Penanggulangan

BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

[Anonim]. 2010. Mencegah Cedera saat Duduk Berkendara. [terhubung berkala]
http://lorco.co.id/cedera_berkendara.html [11 Desember 2013]

Shinta. 2012. Sepuluh Tips Mengemudi Mobil yang Baik dan Benar. [terhubung
berkala]http://forum.kompas.com/otomotif-umum/62891-10-tips-
mengemudi-mobil-yang-baik-dan-benar.html [11 Desember 2013]

Yusuf MNA. 2010. Cara Mengemudi yang Aman. [terhubung berkala]
http://www.metro.polri.go.id/trips-a-trik/1014-cara-mengemudi-yang-aman
[11 Desember 2013]

Você também pode gostar