Você está na página 1de 2

Alief Leisyah 2010730007

Patofisiologi Anemia dan hubungan nya dengan lemah,lelah, pucat, dan pusing.

Anemia disebabkan oleh menurun nya kadar Hemoglobin dalam eritrosit.
Penurunan kadar hemoglobin tersebut disebabkan oleh banyak hal, misalnya,
pendarahan yg hebat, defisiensi zat gizi (zat besi, asam folat & vit. B12), produksi
sel sel darah di sumsum tulang yg menurun, penghancuran sel darah sebelum
waktunya dengan jumlah yang banyak, dan sebagainya.

Dengan adanya penyebab penyebab diatas, kadar hemoglobin dalam
tubuh kita turun dari kadar normal nya. Hemoglobin merupakan pengangkut
oksigen untuk keseluruh jaringan tubuh, dengan kadar hemoglobin turun, kadar
oksigen pun turun secara tidak langsung. Kadar oksigen yang turun
menyebabkan, metabolisme sel turun, dengan turun nya metabolisme sel, energy
yang dihasilkan juga sedikit, sehingga orang tersebut akan mudah lemah Karena
kurang nya energy. Saat proses metabolisme sel secara aerob tidak optimal,
berlangsung proses metabolisme anaerob. Pada metabolisme anaerob, energy
yang dihasilkan sedikit dan menghasilkan asam laktat yang menyebabkan otot
lelah.

Berkurangnya hemoglobin akan menyebabkan turunnya kadar oksigen
dalam darah karena fungsi hemoglobin adalah mengikat oksigen dalam darah.
Hal ini akan menyebabkan penurunan oksigenisasi jaringan. Untuk
menyesuaikan keadaan ini tubuh akan memvasokonstriksi pembuluh darah
untuk memaksimalkan pengiriman oksigen ke organ-organ vital. Untuk
pucatKeadaan seperti ini akan menyebabkan pucat. Warna kulit bukan
merupakan indeks yang dapat dipercaya untuk pucat karena dipengaruhi
pigmentasi kulit, suhu, dan kedalaman serta distribusi bantalan kapiler. Bantalan
Mekanisme Pucat, Lemah, Lesu, Pusing dan
Hubungan nya dengan Anemia
Anemia
Kadar Hb & Eritrosit
O2
Metaboli sme Sel
Energi
Lemah
Metaboli sme Anaerob
ATP Asam laktat
Lelah
Hipoksia Jari ngan (otak)
Pusing
Pucat
kuku, telapak tangan, dan membrane mukosa mulut serta konjungtiva
merupakan indicator yang lebih baik untuk menilai pucat.


Kadar oksigen yang turun juga meyebabkan hipoksia di jaringan
jaringan tubuh, salah satu nya di otak. Dengan kurang nya kadar oksigen di otak,
akan menyebabkan pusing dan kesadaran menurun.

Reference:
Patofisiologi, konsep konsep klinis proses proses penyakit, Sylvia A. Price
Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Guyton
Diktat Kuliah Hematologi & Imunologi FK Univ. Kristen Maranatha

Você também pode gostar