Você está na página 1de 46

Universita

s Riau
AUDIT SIKLUS
PENGELUARAN
Kelompol 4 :
Yeni Yustika 1102111668
Ramadanil 1102135321
Endah Yola Devita 1102111567
Nailatul Fauza 1102113041
e!!"an #ut!a 1102113270
$uha!lan 1102112881
AUDIT SIKLUS PENGELUARAN
A. Sifat Siklus Pengeluaran
Siklus pengeluaran (expenditure cycle) terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan
dengan akuisisi dan pembayaran barang serta jasa. Adapun aktivitas utama dari siklus
pengeluaran adalah : (1) membeli barang dan jasa-transaksi pembelian, dan () melakukan
pembayaran-transaksi pengeluaran kas.
A.1. Tujuan Audit
!ujuan audit spesi"ik untuk siklus pengeluaran
1. #ksistensi atau $ejadian
a. $el%mp%k transaksi
&en'atat pembelian barang, jasa dan aktiva pr%dukti" yang diterima
selama peri%de berjalan.
&en'atat transaksi pengeluaran kas yang dilakukan selama peri%de
berjalan kepada pemas%k dan kredit%r.
b. $el%mp%k sald%
&en'atat utang usaha yang men'erminkan jumlah utang perusahaan per
tanggal nera'a.
. $elengkapan
a. $el%mp%k transaksi
Semua pembelian dan pengeluaran kas yang dilakukan selama peri%de
berjalan telah di'atat.
b. $el%mp%k sald%
Utang usaha meliputi semua jumlah yang terutang kepada pemas%k
barang dan jasa per tanggal nera'a.
(. )ak dan ke*ajiban
a. $el%mp%k transaksi
+erusahaan bertanggungja*ab atas utang yang berasal dari pen'atatan
transaksi pembelian.
b. $el%mp%k sald%
Utang usaha merupakan ke*ajiban perusahaan per tanggal nera'a.
,. +enilaian atau al%kasi
a. $el%mp%k transaksi
Semua transaksi pembelian dan pengeluaran kas telah dinilai dengan
menggunakan -AA+ dan dijurnal, diikhtisarkan, serta dip%sting dengan
benar.
b. $el%mp%k sald%
Utang usaha dinyatakan dalam jumlah yang benar.
Sald% beban yang berkaitan telah sesuai dengan -AA+.
.. +enyajian dan pengungkapan
a. $el%mp%k transaksi
Rin'ian pembelian dan pengeluaran kas mendukung penyajiannya dalam
lap%ran keuangan termasuk klasi"ikasi dan pengungkapannya yang
berkaitan.
b. $el%mp%k sald%
Utang usaha dan beban terkait telah diidenti"ikasi dan
diklasi"ikasikan dengan benar dalam lap%ran keuangan.
+engungkapan yang memadai yang telah dibuat berkaitan
dengan k%mitmen, ke*ajiban k%ntinjen, dan penjaminan serta
utang pihak yang mempunyai hubungan istime*a.
A.2. enggunakan Pe!a"a!an tentang #isnis dan Industri untuk enge!$angkan
Strategi Audit.
Pe!a"a!an tentang #isnis dan Industri Klien
Sebelum meran'ang pr%gram audit pengeluaran, se%rang audit%r harus
mempertimbangkan bisnis dari klien tersebut, kekuatan pasar eksternal yang menggerakan
sekt%r bisnis, dan bagaimana kekuatan tersebut mempengaruhi siklus pengeluaran
perusahaan. Setiap perusahaan menghadapi kekuatan pasar yang berbeda, sehingga
membuat permintaan atas arus kas perusahaan juga berbeda. $ita ketahui bah*a siklus
%perasi perusahaan men'erminkan *aktu mulai dari kas digunakan untuk membeli barang
atau jasa hingga penagihannya. /agi sebuah perusahaan manu"aktur, siklus %perasi k%t%r
diestimasi %leh jumlah hari rata-rata yang dibutuhkan untuk memutar persedian dan
menagih piutang.
Siklus %perasi bersih adalah siklus %perasi k%t%r dikurangi dengan hari perputaran
hutang usaha (account payable turn days), yaitu *aktu yang diberikan pemas%k untuk
menggunakan kredit dagang sebelum barang dan jasa harus dibayar. +emahaman atas
pemi'u ek%n%mi dalam siklus pengeluaran biasanya sangat penting untuk mengaudit
perusahaan manu"aktur, pedagang besar, dan perusahaan e'eran. /agi beberapa
perusahaan yang bergerak dalam industri jasa, hutang usaha mungkin tidak memiliki peran
yang signi"ikan dan risik% terjadinya salah saji yang material tidaklah besar.
/erikut ilustrasi mengenai pentingnya pemahaman atas siklus pengeluaran bagi kelima
perusahaan yakni gr%sir e'eran, perusahaan manu"aktur perlengkapan rumah tangga,
perusahaan manu"aktur k%mputer elektr%nik, h%tel dan sek%lah.
Sebuah gr%sir e'eran yang besar membeli dan menjual kembali sejumlah besar pr%duk
seperti makanan kaleng, makanan kering, buah segar, sayuran, ikan dan daging, serta
pr%duk-pr%duk rumah tangga. 0aba dalam bisnis ini diper%leh dengan menjual barang-
barang yang harganya k%mpetiti" dalam v%lume yang besar. Se'ara individual, sebenarnya
setiap jenis barang berharga murah, tetapi se'ara agregat selama siklus %perasi yang
n%rmal, harga p%k%k penjualan yang terlibat dalam perusahaan gr%sir adalah signi"ikan.
Sebagian besar pembelian dilakukan se'ara kredit sementara transaksi pembelian serta
pembayaran melibatkan sejumlah besar pemas%k. Audit%r juga berharap adanya hubungan
yang erat antara sald% hutang usaha dengan persediaan. +erputaran persediaan rata-rata
selama 1 hari, sementara untuk barang yang mudah rusak angkanya lebih ke'il. 2ilain
pihak, perputaran hutang biasanya lebih 'epat lagi, yaitu sekitar 1. hari atau kurang. 2alam
industri ini, siklus pengeluaran memegang peranan yang sangat penting.
Selanjutnya, pertimbangkan perusahaan pembuat peralatan rumah tangga seperti
mesin 'u'i, lemari es, dan sejenisnya. +erusahaan ini harus membeli bahan baku berupa
lempengan baja, tembaga, aluminium, karet, serta plastik, dan membeli k%mp%nen seperti
m%t%r, k%mpres%r, klep, serta k%mp%nen lainnya. /aik membeli maupun membuat sendiri
merupakan pr%ses inti yang penting bagi keberhasilan perusahaan. Rasi% persediaan
terhadap hutang usaha harus stabil sepanjang *aktu. $arena gaji dan biaya k%nversi
merupakan bagian yang penting dari harga p%k%k penjualan, maka hutang usaha tidak
begitu erat berkaitan dengan harga p%k%k penjualan. +erusahaan mungkin memerlukan
*aktu ,. hari untuk mempr%duksi dan memulihkan kembali persediannya, sementara
hutang harus dibayar dalam *aktu sekitar (3 hari.
Sekarang, perhatikan perusahaan manu"aktur k%mputer yang hanya melakukan
pr%duksi atas dasar pesanan dan tidak memiliki %utlet e'eran. +erusahaan ini merakit
k%mp%nen-k%mp%nen yang dibuat %leh pihak ketiga menjadi barang jadi, dan kemudian
mengirimkannya langsung ke pelanggan. 2alam perusahaan sema'am ini, rasi% persediaan
terhadap hutang usaha biasanya ke'il. +ersediaan berputar dengan 'epat, dan hanya
sedikit persediaan yang dipertahankan. )al ini menyebabkan perusahaan mempunyai
banyak transaksi pembelian dan pembayaran yang t%talnya sangat berk%relasi dengan
v%lume penjualan. Audit%r mengharapkan rasi% hutang usaha terhadap harga p%k%k
penjualan tetap stabil. 4adi, perusahaan harus mengandalkan pada aliran persediaan just-
in-time agar dapat bertahan hidup dan memiliki pemas%k yang terbatas. Siklus hutang
biasanya akan menjadi k%nsisten dari peri%de ke peri%de apabila tidak ada perubahan
jangka *aktu kredit dan k%mp%sisi pemas%k. 5ndustri ini sangat k%mpetiti" serta dinamis, dan
pembelian persediaan dikel%la se'ara agresi" untuk meminimalkan dampak keusangan.
Sebuah perusahaan k%mputer melap%rkan bah*a perputaran persediaan pada perusahaan
tersebut 6 hari, piutang usaha (, hari, dan hutang usaha ,( hari.
5ndustri perh%telan mempunyai pr%"il keuangan yang sangat berbeda dibandingkan
dengan perusahaan gr%sir, perusahaan pakaian, atau perusahaan perakit k%mputer. +r%duk
inti dari perusahaan industri perh%telan adalah penginapan dan makanan bagi para tamu,
ruang untuk rapat, serta k%nvensi. 5ndustri ini memiliki investasi yang besar dalam pr%perti,
bangunan dan peralatan, serta hanya melakukan pembelian dengan harga p%k%k penjualan
yang besar seperti pembelian bahan makanan untuk bisnis rest%ran dan k%nvensi. /eban
utamanya adalah upah dan bunga pinjaman. )utang usaha industri ini 'enderung ke'il,
yang men'erminkan persentase yang k%nstan dari t%tal aktiva perusahaan, sehingga
mengurangi risik% terjadinya salah saji yang material untuk siklus pengeluaran.
!erakhir, perhatikan sek%lah umum. +embelian yang dilakukan atas pr%duk inti untuk
pendidikan murid bersi"at insidentil. +engeluaran utamanya adalah pembayaran gaji dan
tunjangan karya*an. +as%kan persediaan dapat diperkirakan rata-rata kurang 17 dari t%tal
aktiva. +r%ses inti dalam industri ini tidak akan terganggu %leh meningkatnya harga beli
se'ara mendadak. )utang usaha adalah sekitar (7 dari t%tal ke*ajiban dan kekayaan
bersih serta risik% terjadinya salah saji yang material dalam siklus ini adalah rendah.
+emahaman mengenai bisnis dan industri akan membantu audit%r dalam memahami
risik% bisnis klien. Selain itu, pemahaman ini juga akan membantu audit%r dalam membuat
pertimbangan tentang :
1. &aterialitas siklus pengeluaran bagi pemakai lap%ran keuangan.
. Risik% inheren dalam siklus p%engeluaran.
(. +engendalian internal kun'i dimana audit%r berharap dapat menentukan risik%
pengendalian bisnis.
,. +emberian jasa bernilai tambah.
aterialitas
Siklus pengeluaran merupakan pr%ses inti bagi banyak industri dan men'erminkan
jumlah serta v%lume transaksi dalam siklus ini dimana risik% terjadinya salah saji yang
material adalah tinggi. +engal%kasian materialitas ke akun-akun yang dipengaruhi %leh
transaksi dalam siklus ini akan bervariasi sesuai dengan pertimbangannya. +entingnya
siklus pengeluaran ini juga bervariasi menurut dengan jenis usaha yang dijalankan.
+ertimbangan lainnya tentang materialitas a*al atas hutang usaha dapat menjadi t%l%k ukur
pentingnya rasi% ini se'ara signi"ikan. +ertimbangan sekunder berhubungan dengan biaya
untuk mendeteksi kesalahan. Sistem akuntansi yang terk%mputerisasi harus mampu
memilah pengeluaran menurut kel%mp%k beban dan besarnya transaksi, serta memudahkan
perhitungan %bservasi, jumlah t%tal, dan rata-ratanya. $arena pemas%k ingin segera
memper%leh pembayaran, maka biaya untuk mendeteksi kesalahan hutang usaha tidaklah
sebesar biaya untuk mendeteksi kesalahan piutang usaha atau persediaan. Akibatnya
jumlah materialitas yang lebih ke'il mungkin dial%kasikan ke siklus pengeluaran dan hutang
usaha.
Risik% In"eren
2alam menilai risik% inheren, audit%r harus mempertimbangkan "akt%r-"akt%r penting
yang bisa mempengaruhi asersi-asersi diseluruh lap%ran keuangan, serta "akt%r-"akt%r yang
hanya berkaitan dengan asersi spesi"ik dalam siklus pengeluaran. 8akt%r-"akt%r penting
yang dapat mem%tivasi manajemen untuk menyalah sajikan asersi-asersi pengeluaran
meliputi :
1. !ekanan untuk menetapkan terlalu rendah beban agar dapat membuat lap%ran yang
memenuhi target pr%"itabilitas atau n%rma industri yang telah ditetapkan, yang
dalam kenyataan tidak ter'apai akibat "akt%r-"akt%r seperti k%ndisi ek%n%mi, gl%bal,
nasi%nal, atau regi%nal yang mempengaruhi biaya %perasi, dampak perkembangan
tekn%l%gi terhadap pr%duktivitas perusahaan, atau manajemen yang tidak baik.
. !ekanan untuk menetapkan terlalu rendah hutang agar bisa membuat lap%ran yang
menunjukkan tingkat m%dal kerja yang lebih tinggi pada saat perusahaan sedang
menghadapi masalah likuidasi atau keraguan tentang kelangsungan usahanya.
$edua "akt%r diatas 'enderung menyebabkan tingginya risik% kurang saji daripada lebih
saji pengeluaran dan hutang.
Audit%r juga harus mempertimbangkan "akt%r-"akt%r yang berkaitan dengan industri
seperti ketersediaaan dan v%latilitas harga bahan baku serta pr%duk yang dibutuhklan
perusahaan untuk menjalankan bisnis. Sebagai '%nt%h, perusahaan gr%sir berhubungan
dengan sejumlah besar pemas%k dan harga, sementara persaingan pasar yang ketat
'enderung membuat harga menjadi stabil. $urangnya pas%kan atau naiknya harga setiap
jenis barang memiliki pengaruh yang ke'il terhadap %perasi industri ini.
Siklus pengeluaran 'enderung menanggung risik% ke'urangan yang dilakukan
karya*an melalui pengeluaran kas yang tidak di%t%risasi. 8akt%r-"akt%r lainnya yang dapat
menimbulkan salah saji dalam asersi siklus pengeluaran men'akup berikut ini:
1. 9%lume transaksi dalam siklus ini biasanya tinggi.
. +embelian dan pengeluaran kas bisa dilakukan tanpa %t%risasi.
(. +embelian aktiva dapat disele*engkan.
,. +embayaran atas "aktur penjual mungkin dilakukan dua kali.
.. &asalah akuntansi yang tidak tepat mungkin terjadi berkaitan dengan hal-hal seperti
apakah biaya harus dibebankan atau dikapitalisasi.
Audit%r harus mempertimbangkan setiap "akt%r diatas ketika menilai risik% inheren untuk
siklus pengeluaran.
Risik% Pr%sedur Analitis
+engujian analitis merupakan hal yang e"ekti" dalam mengidenti"ikasi akun-akun siklus
pengeluaran yang mengandung salah saji. Risik% pr%sedur analitis merupakan unsur risik%
deteksi bah*a pr%sedur analitis tersebut akan gagal mendeteksi kekeliruan yang material.
Seperti telah disinggung sebelumnya, pr%sedur analitis adalah pr%sedur yang sangat murah.
+r%sedur analitis yang hanya ber"%kus pada pembelian dan hutang usaha akan
memberikan in"%rmasi yang sangat dapat diandalkan. Apabila perusahaan sedang
berkembang, maka merupakan hal yang biasa untuk memperkirakan pembelian,
persediaan, dan hutang usaha tumbuh pada tingkat yang k%nsisten. +engetahuan audit%r
tentang v%lume pembelian, dipadukan dengan pengalaman sebelumnya atas lamanya hari
perputaran hutang usaha (jumlah hari rata-rata yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
hutang), berguna untuk mengestimasi hutang tahun berjalan. &eskipun rasi% seperti rasi%
lan'ar mudah dihitung, namun rasi% ini dapat ber"luktuasi berdasarkan pengaruh dari siklus
lainnya di luar siklus pembelian, seperti penjualan dan investasi.
+r%ses analisi yang umum digunakan dalam Audit dan siklus pengeluaran:
1. Rasi% jumlah hari perputaran hutang usaha
- Rumus: rata-rata hutang usaha : pembelian ; (6.
- Signi"ikansi audit
+engalaman sebelumnya atas jumlah hari perputaran hutang usaha dipadukan
dengan pengetahuan tentang pembelian sekarang dapat berman"aat dalam
mengestimasi hutang peri%de berjalan. Semakin pendek peri%de dapat
menunjukkan masalah kelengkapan.
. Rasi% harga p%k%k penjualan terhadap hutang usaha
- Rumus: )arga p%k%k penjualan : hutang usaha
- Signi"ikansi Audit
4umlah ini akn berubah sekitar persentase yang sama dari tahunke tahun, ke'uali
perusahaan mengubah kebijakan pembayarannya.
(. Rasi% )utang sebagai persentase dari t%tal aktiva
- Rumus: )utang usaha : t%tal aktiva
- Signi"ikansi audit
Sald% hutang usaha di luar nera'a berman"aat dalam membandingkannya dengan
data industri. +enurunan rasi% ini yang signi"ikan dapat menunjukkan masalah
kelengkapan.
,. Rasi% lan'ar (<urrrent Rati%)
- Rumus: Aktiva lan'ar : $e*ajiaban 0an'ar
- Signi"ikansi Audit
$enaikan yang signi"ikan atas rasi% lan'ar dibandingkan dengan pengalaman
tahun sebelumnya dapat menunjukkan masalah kelengkapan. =amun rasi% ini
juga dapat dipengaruhi %leh perubahan akun aktiva.
.. Rasi% 'epat (>ui'k Rati%)
- Aktiva m%neter lan'ar : ke*ajiban m%neter lan'ar
- signi"ikansi audit
$enaikan yang signi"ikan atas rasi% lan'ar dibandingkan dengan pengalaman
tahun sebelumnya dapat menunjukkan masalah kelengkapan. =amun rasi% ini
juga dapat dipengaruhi %leh perubahan akun aktiva.
A.&. e!'erti!$angakan K%!'%nen Pengendalian Internal
Seperti dalam bagian audit lainnya, audit juga di*ajibkan untuk memahami
pengendalian internal yang berlaku pada siklus pengeluaran yang men'akup lima
k%mp%nen. 5ngat kembali bah*a audit%r memper%leh pemahaman tentang k%mp%nen
pengendalian internal melalui revie* atas pengalaman sebelumnya dengan klien, jika
berlaku, dan melalui tanya ja*ab dengan manajemen serta menginspeksi d%kumen,
'atatan, buku ped%man, dan sebagainya. +emahaman tersebut harus did%kumentasikan
dalam "%rmulir kuesi%ner yang lengkap, bagan arus, atau mem%randum narati".
a. Lingkungan Pengendalian
Adanya sejumlah peluang bagi karya*an untuk melakukan ku'urangan dalam
pemr%sesan transaksi pengeluaran kas serta pembelian, dan penipuan pelap%ran keuangan
%leh manajemen atas sald% akun siklus pengeluaran, dapat menyebabkan "akt%r lingkungan
pengendalian seperti integritas dan nilai etis menjadi sangat penting dalam siklus
pengeluaran. Agen pembelian mungkin mendapat tekanan dari penjual yang ingin, termasuk
mena*arkan ?pembayaran kembali,@ melakukan transaksi bisnis yang lebih besar dengan
pemas%k tersebut.
$%mitmen terhadap k%mpetensi manajemen harus di'erminkan dalam pr%ses
perekrutan pega*ai, penugasan, dan pelatihan atas pers%nil yang telibat dalam pemr%sesan
transaksi pembelian serta pengeluaran kas, penyimpanan aktiva yang dibeli perusahaan,
dan pelap%ran aktivitas siklus pengeluaran. &anajemen juga dapat mengharuskan para
pega*ai yang terlibat dalam pemr%sesan pengeluaran kas atau penyimpanan aktiva yang
dibeli untuk mengikat k%ntrak kerja.
Struktur %rganisasi klien dan manajemen penetapan ke*enangan serta tanggung ja*ab
atas aktivitas siklus pengeluaran harus dik%munikasikan se'ara jelas dan memberikan garis
yang jelas tentang hubungan %t%ritas, tanggung ja*ab, serta pelap%ran. Sebagai '%nt%h, hal
yang sangat mendasar dalam mempelajari lingkungan pengendalian adalah memahami
bagaimana manajemen bertanggung ja*ab atas penggunaan sumber daya perusahaan.
4ika manajemen terlalu kaku dalam menetapkan target laba, maka hal itu dapat mend%r%ng
untuk menyalah sajikan lap%ran keuangan. 2i pihak lain, jika manajemen tidak bertanggung
ja*ab atas penggunaan sumber daya perusahaan, maka pega*ai perusahaan tidak
mungkin akan melaksanakan pengendalian internal dengan serius. +emahaman tentang
bagaimana manajemen bertanggungja*ab atas penggunaan sumber daya perusahaan
merupakan hal yang berguna untuk menentukan:
1. 0ap%ran yang digunakan manajemen untuk mengevaluasi revie* kinerja
perusahaan.
. Seberapa sering dan seberapa 'epat lap%ran manajemen direvie*.
(. $eputusan yang didasarkan atas lap%ran itu.
,. $ebijakan perusahaan untuk menindak lanjuti masalah yang berasal dari lap%ran
utama.
$. Penilaian Risik% anaje!en
+enilaian risik% manajemen yang berkaitan dengan aktivitas siklus pengeluaran meliputi
pertimbangan atas hal-hal berikut :
1. $emampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan arus kas untuk transaksi
pembelian.
. $%ntijensi kerugian yang berkaitan dengan k%mitmen pembelian.
(. !erus tersedianya perlengkapan yang penting dan stabilitas pemas%k yang penting.
,. +engaruh kenaikan biaya terhadap perusahaan.
.. Atensi perusahaan terhadap risik% terjadinya pembayaran berganda.
6. Atensi perusahaan terhadap risik% ke'urangan yang dilakukan %leh pega*ai.
4ika manajemen menunjukkan pertimbangan yang tepat atas risik%-ris%k% di atas
bersama dengan k%mitmen untuk menjalankan aktivitas pengendalian untuk menghadapi
risik% tersebut, maka kemungkinan salah saji yang berkaitan dengan situasi ini akan
berkurang.
Inf%r!asi dan K%!unikasi (Siste! Akuntansi)
+emahaman atas sistem akuntansi memerlukan pengetahuan tentang met%de
pemr%sesan data dan d%kumen serta 'atatan penting yang digunakan dalam pemr%sesan
transaksi siklus pengeluaran. &erupakan hal yang penting untuk memahami aliran transaksi
melalui sistem akuntansi mulai dari pemrakarsaan transaksi hingga pen'atatannya dalam
buku besar dan pengikhtisarannya dalam lap%ran keuangan. 5n"%rmasi penting yang harus
dipahami audit%r meliputi :
1. /agaimana pembelian, pembayaran, dan retur dia*ali.
. /agaimana transaksi pembelian diperhitungkan ketika barang dan jasa diterima
atau dikembalikan.
(. <atatan akuntansi, duk%men, akun, dan "ile k%mputer apa yang digunakan dalam
akuntansi untuk berbagai tahapan dari setiap transaksi siklus pembelianA
,. +r%ses yang menga*ali terjadinya pembayaran atas barang dan jasa.
-ambar berikut ini adalah bagan arus peninjauan yang menunjukkan karakteristik dasar
dari sistem yang terk%mputerisasi untuk melakukan pem%r%sesan transaksi pembelian dan
pengeluaran kas. +erhatikan bah*a bagan tersebut menyajikan penerimaan dan
pemasukan d%kumen pihak ketiga. 2engan langsung mentrans"er in"%rmasi melalui
pertukaran data elektr%nik, d%kumen-d%kumen ini mungkin tidak tersedia. /agan arus ini
tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua d%kumen, 'atatan, pr%ses, atau akun yang
terkait.
-ambar,. Sistem yang !erk%mputerisasi untuk !ransaksi +embelian dan +engeluaran
Pe!antauan
/eberapa jenis aktivitas pemantauan se'ara terus menerus atau peri%dik dalam
k%mp%nen ini dapat memberikan manajemen in"%rmasi tentang kee"ekti"an k%mp%nen
pengendalian internal lainnya dalam mengurangi salah saji yang berkaitan dengan transaksi
dan sald% siklus pengeluaran. Aktivitas pemantauan yang mengharuskan audit%r
mendapatkan pengetahuan, apabila berlaku, men'akup (1) umpan balik yang terus menerus
dari pemas%k perusahaan menyangkut setiap masalah pembayaran atau masalah
pengiriman di masa depan. () k%munikasi dari audit%r eksternal tentang k%ndisi yang dapat
dilap%rkan atau kelemahan yang material atas pengendalian internal yang relevan yang
ditemukan selama audit sebelumnya (() penilaian peri%dik %leh audit%r internal tentang
kebijakan serta pr%sedur pengendalian yang berhubungan dengan siklus pengeluaran.
Penilaian A*al atas Risik% Pengendalian
!elah dijelaskan bah*a pr%sedur yang digunakan audit%r untuk memper%leh
pemahaman mengenai pengendalian internal, meliputi peran'angan kebijakan dan pr%sedur
serta apakah hal tersebut telah dilaksanakan, tetapi bukan untuk menentukan kee"ekti"an
pengendalian sema'am itu. 4adi, berdasarkan in"%rmasi dari pemahaman semata, penilaian
a*al audit%r atas risik% pengendalian haruslah maksimum.
Audit%r dapat melaksanakan beberapa pengujian pengendalian se'ara berbarengan
dengan pr%sedur untuk mendapatkan pemahaman yang diperlukan. 2alam kasus ini audit%r
dapat memper%leh kepastian yang terbatas mengenai kee"ekti"an pengendalian
bersangkutan. /ukti yang diper%leh dari pengujian pengendalian se'ara berbarengan
tersebut dapat mendukung penurunan penilaian a*al atas risik% pengendalian untuk asersi-
asersi terkait tertentu sedikit diba*ah maksimum atau tinggi. 2alam kasus lainnya, untuk
asersi siklus pengeluaran di mana audit%r tidak meren'anakan untuk menilai risik%
pengendalian pada tingkat yang rendah, audit%r harus mempunyai pengetahuan yang
dibutuhkan guna mengidenti"ikasi jenis-jenis salah saji p%tensial yang dapat terjadi dan
melangkah ke tahap peran'angan pengujian substanti".
#. Akti+itas Pengendalian,Transaksi Pe!$elian
Sebenarnya hampir semua perusahaan yang memerlukan audit memiliki sistem
akuntansi yang terk%mputerisasi. Bleh karena itu, pada bagian ini akan mem"%kuskan pada
bagaimana manajemen akan mengimplementasikan aktivitas pengedalian dengan
menggunakan pr%sedur pengendalian yang terpr%gram. Ada dua jenis pengendalian
k%mputer :
1. +engendalian umum. Cang berkaitan dengan lingkungan k%mputer dan yang
mempunyai pengaruh pervasi" terhadap aplikasi k%mputer
. +engendalian aplikasi, yang berkaitan dengan setiap aplikasi akuntansi yang
terk%mputerisasi, seperti siklus pengeluaran.
4ika pengendalian umum tidak e"ekti", maka pengendalian aplikasi jarang dapat
diandalkan. Akhirnya, pertimbangan akan diberikan pada pr%sedur yang digunakan audit%r
untuk (1) memper%leh dan mend%kumentasikan pemahaman atas pengendalian internal,
serta () melakukan pengujian pengendalian yang digunakan dalam membuat penilaian
akhir atas risik% pengendalian untuk transaksi pembelian.
#.1. D%ku!en dan -atatan .ang U!u!
/agi perusahaan yang menggunakan sistem database, 'atatan transaksi akan disimpan
dalam suatu database dan audit%r perlu memahami tabel-tabel utama yang menggerakkan
akses ke in"%rmasi dalam sistem ini, serta bagaimana tabel-tabel tersebut berkaitan satu
sama lain. &eskipun demikian, d%kumen dan 'atatan berikut akan sering ditemukan dalam
sebagian besar sistem akuntansi:
1. Permintaan pembelian. +ermintaan tertulis akan barang dan jasa yang diajukan %leh
%rang atau departemen yang ber*enang kepada departemen pembelian
. Pesanan pembelian. +ena*aran tertulis dari departemen pembelian kepada penjual
atau pemas%k untuk membeli barang atau jasa sebagaimana tertulis dalam pesanan
tersebut.
(. Laporan penerimaan. 0ap%ran yang dibuat atas penerimaan barang yang
menunjukkan jenis dan kuantitas barang yang diterima dari pemas%k.
,. Faktur penjual. !agihan dari pemas%k yang menyebutkan jenis barang yang dikirim
atau jasa yang diberikan, jumlah yang harus dibayar, termin pembayaran, serta
tanggal tagihan tersebut.
.. Voucher. Suatu "%rmulir internal yang manyebutkan nama pemas%k, jumlah yang
harus dibayar, dan tanggal pembayaran untuk pembelian yang telah diterima.
8%rmulir ini digunakan untuk meng%t%risasi pen'atatan dan pembayaran ke*ajiban.
6. Laporan pengecualian. 0ap%ran yang berisi in"%rmasi tentang transaksi-transasksi
yang diidenti"ikasi untuk diinvestigasi lebih lanjut dengan pengendalian aplikasi
k%mputer.
D. Ikhtisar oucher. 0ap%ran yang berisi seluruh v%u'her yang dipr%ses dalam suatu
bat'h atau selama hari itu.
1. !egister oucher. <atatan akuntansi "%rmal yang men'atat ke*ajiban yang telah
mendapat persetujuan untuk dibayar.
E. File induk pemasok yang telah disetujui. 8ile k%mputer yang berisi in"%rmasi tentang
penjual dan pemas%k yang telah disetujui untuk membeli jasa dari serta melakukan
pembayaran kepadanya.
13. File pesanan pembelian terbuka. 8ile k%mputer tentang pesanan pembelian yang
telah dikirim ke para pemas%k tetapi barang atau jasa belum diterima.
11. File penerimaan. 8ile k%mputer yang berisi in"%rmasi tentang kuantitas persediaan
yang diterima dari pemas%k
1. File transaksi pembelian. 8ile k%mputer yang berisi data mengenai v%u'her yang
telah disetujui atas pembelian yang telah diterima. 8ile ini digunakan untuk
men'etak register v%u'her dan memutakhirkan "ile hutang usaha, persediaan, serta
buku besar.
1(. File induk hutang usaha. 8ile k%mputer yang berisi data mengenai v%u'her yang
belum dibayar yang telah disetujui. 8ile ini dapat disusun %leh pemas%k. 8ile ini
harus ditambahkan ke sald% dalam akun pengendalian hutang usaha.
1,. File suspensi atau penolakan. 8ile k%mputer yang menahan transaksi-transaksi
yang belum dipr%ses karena dit%lak %leh pr%gram aplikasi k%mputer.
#.2. /ungsi,/ungsi
+emr%sesan transaksi pembelian men'akup "ungsi-"ungsi pembelian berikut:
1. Pengajuan pembelian. +ermintaan yang diajukan %leh perusahaan untuk
melakukan transaksi dengan perusahaan lain, yang meliputi:
a. +en'antuman nama pemas%k pada da"tar pemas%k yang telah disetujui.
b. +engajuan kembali permintaan barang dan jasa.
'. +embuatan pesanan pembelian.
. Penerimaan barang dan jasa. +enerimaan atau pengiriman "isik barang dan jasa,
yang men'akup:
a. +enerimaan barang.
b. +enyimpanan barang yang diterima untuk %ersediaan.
'. +engembalian barang ke pemas%k.
(. Pencatatan ke"ajiban. +engakuan "%rmal %leh perusahaan atas ke*ajiban hukum,
yang meliputi:
a. +embuatan v%u'her pembayaran dan pen'atatan ke*ajiban
b. +ertanggungja*aban atas transaksi yang telah di'atat.
Setiap "ungsi-"ungsi penting ini harus diberikan kepada %rang atau departemen yang
berbeda. )al ini merupakan pemisahan tugas yang klasik dengan memisahkan %t%risasi
atas transaksi, penyimpanan akitiva, dan pen'atatan transaksi. 2engan struktur sema'am
ini pekerjaan se%rang pega*ai atau departemen dapat menyediakan penge'ekan yang
independen atas ketepatan pekerjaan yang dilakukan %leh %rang lain atau departemen
lainnya. 8ungsi-"ungsi, aktivitas pengendalian yang berlaku, dan asersi-asersi yang relevan
serta tujuan audit spesi"ik terkait akan dijelaskan diba*ah ini.
Pengajuan Pe!$elian
+ada dasarnya, suatu transaksi dia*ali dengan pr%ses pemberian persetujuan atas
transaksi yang akan dilakukan dengan pihak ketiga yang independen. /anyak perusahaan
memisahkan sub"ungsi-sub"ungsi berikut untuk transaksi dalam jumlah d%llar tertentu. Untuk
transaksi yang bernilai lebih ke'il, suatu departemen biasanya memiliki ruang gerak yang
bebas dalam mengajukan permintaan dan memesan barang. Apabila perusahaan
memberikan kebebasan yang lebih besar pada suatu departemen dalam menga*ali
transaksi, maka biasanya perusahaan itu berupaya menetapkan anggaran dan tanggung
ja*ab pengendalian yang ketat atas pengeluaran.
a. en0antu!kan Na!a Pe!as%k 'ada Daftar Pe!as%k .ang tela" Disetujui.
+r%ses menyetujui pemas%k yang akan mengirimkan barang dan jasa yang dibutuhkan
perusahaan merupakan pengendalian yang penting, terutama dalam sistem akuntansi yang
mengandalkan pada pengendalian k%mputer. 4ika manajemen, biasanya departemen
pembelian, menetapkan pengendalian yang ketat atas penentuan pemas%k yang di%t%risasi
dalam da"tar pemas%k yang telah disetujui, maka karya*an akan sulit melakukan pengajuan
pembelian dengan pemas%k "ikti".
$. Per!intaan #arang dan 1asa.
+ermintaan pembelian merupakan a*al dari jejak transaksi yang mend%kumentasikan
bukti dalam mendukung asersi manajemen seperti eksistensi atau kejadian transaksi
pembelian. +ermintaan pembelian biasanya diajukan %leh bagian penyimpanan (gudang)
untuk item-item persediaan atau setiap departemen untuk item-item yang bukan ditujukan
sebagai persediaan. +engendalian penting yang harus dipertimbangkan adalah bah*a
seluruh permintaan memenuhi kebijakan %t%risasi yang ditetapkan %leh perusahaan.
Sebagian besar perusahaan mengijinkan %t%risasi umum untuk keperluan %perasi rutin,
seperti pembelian persediaan dan bahan baku, apabila titik pemesanan kembali (reorder
point) telah ter'apai atau untuk item-item lainnya yang ter'antum dalam anggaran %perasi
departemen bersangkutan. 4umlah d%llar yang diijinkan seringkali dikaitkan dengan tingkat
atau p%sisi pega*ai dalam perusahaan. Sebaliknya, kebijakan perusahaan seringkali
mensyaratkan %t%risasi khusus untuk pengeluaran m%dal dan k%ntrak lease. +embelian
yang bersi"at tidak rutin dan lebih tinggi dari segi jumlah d%llar biasanya memerlukan
%t%risasi dari pejabat yang lebih tinggi dibandingkan dengan pembelian rutin dan kurang
signi"ikan.
8%rmulir permintaan pembelian dapat dibuat se'ara manual atau elektr%nis. Supervis%r
yang bertanggung ja*ab atas anggaran pembelian harus menyetujui setiap "%rmulir
permintaan. 2alam sistem k%mputerisasi yang unik, harus digunakan sistem n%m%r urut
dalam menetapkan n%m%r d%kumen tanpa memperhatikan depertamen yang mengajukan.
+esanan permintaan yang dibuat dengan k%mputer akan mensyaratkan pemasukan n%m%r
pega*ai yang sah, yang akan digunakan k%mputer untuk menge'ek apakah permintaan itu
berada dalam batas %t%risasi dari pega*ai bersangkutan. Selain itu juga k%mputer akan
meyaring bahan masukan (input) dari kemungkinan adanya kesalahan seperti bilangan
negati", karakter yang masuk ke "ield numerik, dan sebagainya. 2ata yang dit%lak dalam
sistem %n-line akan menghasilkan lap%ran yang salah yang perlu segera ditindaklanjuti, atau
harus diperbaiki %leh departemen pemakai dan diajukan kembali jika permintaan itu sudah
sah. 0ap%ran kesalahan atau permintaan yang tidak urut harus dibuat se'ara rutin, dan
setiap penge'ualian harus segera diinvestigasi.
0. Pe!$uatan Pesanan Pe!$elian
2epartemen pembelian mempunyai ke*enangan utnuk menerbitkan pesanan
pembelian hanya setelah menerima permintaan pembelian yang disetujui dengan benar.
+embuatan pesanan pembelian merupakan kelanjutan dari pr%ses pemrakarsaan transaksi.
+eran pembelian adalah memastikan sumber pas%kan terbaik, dan untuk barang-barang
yang penting, mendapatkan harga pena*aran yang paling k%mpetiti". Sistem yang
terk%mputerisasi akan mempunyai da"tar induk pemas%k yang telah disetujui dan da"tar
harga terbaru dari semua barang yang umumnya dibeli perusahaan. +esanan pembelian
akan dilengkapi dengan in"%rmasi dari da"tar tersebut.
+esanan pembelian harus berisi uraian yang jelas mengenai barang dan jasa yang
diinginkan, kuantitas, harga, dan nama serta alamat pemas%k. +esanan pembelian juga
harus diberi n%m%r dan ditandatangani %leh agen pembelian yang ber*enang (atau %leh
%rang yang ber*enang apabila pesanan pembelian dibuat %leh suatu departemen). 0embar
yang asli dikirim kepada pemas%k dan salinannya didistribusikan se'ara internal ke
departemen penerimaan (biasanya tanpa in"%rmasi mengenai kuantitas), departemen
hutang usaha dan departemen yang mengajukan permintaan itu. $uantitas yang dipesan
biasanya dihilangkan pada salinan yang dikirimkan ke departemen penerimaan, sehingga
klerk penerimaan dapat melakukan perhitungan yang hati-hati ketika barang diterima.
!ergantung pada luas sistem yang terk%mputerisasi, hanya d%kumen hard '%py yang akan
menghasilkan pesanan pembelian yang dikirimkan ke pemas%k. /eberapa perusahaan juga
mengeliminasi hall ini dengan menggunakan jaringan k%mputer %n-line dengan
pemas%knya.
Peneri!aan #arang dan 1asa
+esanan pembelian yang sah merupakan %t%risasi bagi departemen penerimaan untuk
menerima barang yang dikirmkan %leh pemas%k. +enerimaan barang atau jasa ini biasanya
membuktikan bah*a suatu transaksi dan penetapan ke*ajiban telah terjadi. +ers%nil
departemen penerimaan harus membandingkan barang yang diterima dengan uraian yang
ter'antum pada pesanan pembelian. &enghitung barang, dan memeriksa kemungkinan
adanya barang yang rusak.
a. Pe!$uatan La'%ran Peneri!aan
0ap%ran penerimaan bern%m%r urut harus dibuat untuk setiap pesanan yang diterima,
untuk mend%kumentasikan bah*a barang telah diterima, dan bah*a ke*ajiban telah
ditetapkan. 2alam sistem yang terk%mputerisasi, lap%ran penerimaan dapat dibuat dengan
menggunakan in"%rmasi yang telah tersedia dalam k%mputer dan menambahkan data
penerimaan yang sesuai seperti kuantitas yang diterima. Sistem k%mputer akan
membandingkan kuantitas yang dipesan dengan yang diterima dan membuat lap%ran
penge'ualian agar dapat ditindak lanjuti sebagaimana mestinya.
0ap%ran penerimaan merupakan d%kumen yang penting dalam mendukung asersi
eksistensi atau kejadian untuk transaksi pembelian. 5n"%rmasi yang ada dalam lap%ran
penerimaan akan diteruskan ke bagian hutang usaha melalui salinan lap%ran penerimaan
atau se'ara elektr%nis. 0ap%ran penerimaan jarang dibuat utnuk penerimaan jasa. 2alam
kasus ini, manajemen biasanya mend%kumentasikan penerimaan jasa dengan menyetujui
salinan "aktur pemas%k atau penjual untuk segera dibayar.
$. Pen.i!'anan #arang .ang Diteri!a se$agai Persediaan
Setelah menyerahkan barang ke gudang atau departemen yang mengajukan
permintaan lainnya, klerk permintaan harus meminta tanda terima. +en'antuman tanda
tangan pada salinan lap%ran penerimaan memenuhi tujuan ini dan memberikan bukti lebih
lanjut mengenai asersi eksistensi atau kejadian untuk transaksi pembelian. !anda tangan
pada salinan penerimaan ini juga menetapkan tanggung ja*ab selanjutnya atas barang
yang dibeli. +emisahan "ungsi penyimpanan barang yang diterima sebagai persediaan dari
"ungsi lainnya yang terlibat dalam pembelian dapat mengurangi risik% terjadinya pembelian
yang tidak di%t%risasi atau penyalahgunaan barang.
-ambar.. +ertimbangan Risik% +engendalian-!ransaksi +embelian
Pen0atatan Ke*aji$an
+enerimaan barang atau jasa biasanya menetapkan suatu ke*ajiban bagi perusahaan
untuk menyelesaikan transaksi. Akuntansi akrual mensyaratkan pen'atatan ke*ajiban.
/anyak perusahaan membuat v%u'her, yaitu suatu d%kumen internal, untuk mengakui
ke*ajiban dan men'atatnya dalam jurnal pembelian atau register v%u'her. +engendalian
atas pen'atatan ke*ajiban dan asersiF tujuan audit spesi"ik yang berkaitan meliputi hal-hal
berikut:
1. &enetapkan kesesuaian antara rin'ian dalam v%u'her dengan "aktur penjual serta
lap%ran penerimaan dan pesanan pembelian yang bersangkutan.
. &embandingkan tanggal lap%ran penerimaan dengan tanggal pen'atatan v%u'her.
$edua tanggal itu harus berada pada peri%de akuntansi yang sama.
(. &elaksanakan penge'ekan yang independen atas keakuratan matematis dari
setiap v%u'her dan "aktur pemas%k pendukungnya.
,. &enentukan bah*a semua v%u'her telah dibukukan dan diikhtisarkan se'ara tepat
dalam 'atatan akuntansi.
.. &enetapkan bah*a v%u'her men'erminkan ke*ajiban perusahaan dengan 'ara
menunjuk sese%rang untuk memberi persetujuan atas pembayaran v%u'her.
6. &emberikan k%de atas distribusi akun, dengan menunjukkan akun aktiva atau
beban yang harus didebet, ke v%u'her tersebut.
D. 2%kumen pendukung harus segera distempel, dilubangi, atau dibubuhi tanda
lainnya agar d%kumen tersebut tidak digunakan lagi untuk mengajukan permintaan
pembayaran.
Sebaian besar pengendalian itu akan membandingkan keakuratan pen'atatan dengan
data yang dimasukkan ketika transaksi dimulai atau barang dan jasa diterima.
a. Pe!$uatan 2%u0"er dan Pen0atatan Ke*aji$an
9%u'her merupakan d%kumen bern%m%r urut yang berhubungan dengan pen'atatan
ke*ajiban dalam jurnal atau register v%u'her. /iasanya departemen hutang usaha
bertanggung ja*ab untuk memastikan bah*a pembelian telah di'atat se'ara akurat. /anyak
pengendalian yang penting, seperti terlihat pada -ambar ., terjadi *aktu men'atat
pembelian.
Setelah menerima "aktur dari penjual, biasanya pers%nil departemen hutang usaha akan
memasukkan data transaksi melalui terminal. +r%gram edit akan menge'ek hal-hal seperti
validitas n%m%r pemas%k, ke'%'%kan antara kuantitas yang ter'antum dalam v%u'her
dengan kuantitas yang diterima, menguji keakuratan matematis pada "aktur penjual dan
v%u'her, membandingkan peri%de akuntansi pen'atatan dengan peri%de akuntansi
penerimaan barang atau jasa, atau membandingkan klasi"ikasi akun pada v%u'her dengan
klasi"ikasi akun pada pesanan pembelian. Setiap perbedaan harus diteruskan melalui pesan
kesalahan yang ada pada terminal atau melalui lap%ran penge'ualian. Se%rang Supervis%r
akuntansi harus melakukan penge'ekan independen atas kesesuaian t%tal v%u'her yang
di'atat dengan ikhtisar v%u'her harian, serta membandingkan sald% a*al hutang usaha,
ditambah transaksi harian, sehingga dapat diper%leh sald% akhir transaksi. 5n"%rmasi
mengenai v%u'her yang belum dibayar biasanya diselenggarakan dalam "ile v%u'her yang
belum dibayar, atau "ile buku pembantu hutang usaha, menunggu pembayaran berikutnya.
$%mputer se'ara teratur akan membandingkan sald% akun pengendalian buku besar
dengan jumlah buku pembantu hutang usaha. 2i samping itu, lap%ran bulanan yang diterima
dari pemas%k juga dapat direk%nsiliasi dengan sald% pemas%k yang di'atat. Se%rang
Supervis%r akuntansi harus memantau (1) ketepatan klasi"ikasi akun yang diperlihatkan
dalam register v%u'her, dan () ketepatan *aktu pen'atatan dengan membandingkan
se'ara peri%dik tanggal ayat jurnal register v%u'her dengan tanggal pada salinan v%u'her.
&anajemen harus menetapkan sistem pertanggungja*aban atas penggunaan sumber
daya perusahaan. &anajer departemen harus diminta untuk merevie* se'ara teratur
transaksi-transaksi yang dibebankan ke akunnya. &anajer tersebut harus memahami alasan
bisnis yang mendasari transaksi adalah sah, merupakan ke*ajiban perusahaan, telah dinilai
dengan tepat, dan harus dibebankan ke akunnya. 4ika manjemen tidak menetapkan
pengendalian atas pertanggungja*aban terhadap penggunaan sumber daya, maka hal itu
merupakan bukti lemahnya pengendalian internal perusahaan.
#.&. Siste! Ilustratif untuk Transaksi Pe!$elian
/agan arus dari sistem ilustrati" untuk memr%ses transaksi pembelian dapat dilihat pada
-ambar 6. -ambar tersebut mengikhtisarkan in"%rmasi yang penting untuk
mend%kumentasikan pemahaman audit%r tentang pengendalian internal: (1) "ungsi-"ungsi
kun'i, () d%kumentasi jejak audit, (() lap%ran penting yang dihasilkan %leh sistem, dan (,)
pr%gram serta "ile k%mputer yang terdapat dalam sistem akuntansi.
!idak semua salinan d%kumen ini did%kumentasikan dalam bagan arus itu, karena
audit%r hanya memerlukan pemahaman yang men'ukupi untuk meren'akan audit. /agan
arus tersebut juga menunjukkan tahapan yang dilalui transaksi mulai dari pemrakarsaan
transaksi pada buku besar, yang mendukung lap%ran keuangan.
#.3. Per%le"an Pe!a"a!an dan Penialain Risik% Pengendalian
Audit%r harus memper%leh pemahaman tentang siklus pembelian yang men'ukupi
untuk meren'anakan audit. Caitu, audit%r perlu memiliki pemahaman yang 'ukup agar
mampu mengidenti"ikasi jenis-jenis salah saji yang p%tensial, mempertimbangkan "akt%r-
"akt%r yang mempengaruhi risik% salah saji yang material, dan meran'ang pengujian
substanti". 4ika audit%r meren'anakan untuk menilai risik% pengendalian pada tingkat yang
rendah utnuk suatu asersi, maka penting bagi dia untuk memper%leh pemahaman mengenai
pr%sedur pengendalian atas asersi tersebut.
+engujian pengendalian adalah 'ara untuk menentukan kee"ekti"an dari pengendalian
sema'am itu. 0uas pertimbangan audit%r tentang "akt%r-"akt%r yang berkaitan dengan
penilaian risik% pengedalian untuk setiap asersi tergantung pada strategi audit. Risik%
inheren untuk transaksi pembelian sering ditetapkan pada tingkat maksimum atau tinggi,
karena (1) siklus pembelian mempunyai pengaruh pervasi" terhadap lap%ran keuangan, dan
() kerentanan aktiva terhadap penyalahgunaan. Audit%r juga harus mempertimbangkan
hasil pr%sedur analitis untuk menentukan penilaian tingkat risik% pengendalian yang
diren'anakan dan risik% pengujian rin'ian.
-ambar 6. +emr%sesan !ransaksi +embelian
4ika audit%r meren'anakan untuk menilai risik% pengendalian pada tingkat sedang aatu
tinggi, maka ia dapat menggunakan pengetahuan tentang kee"ekti"an pengendalian yang
diper%lehnya ketika memahami pengendalian internal. Audit%r juga dapat mengambil
kesimpulan mengenai kee"ekti"an %perasi pengendalian umum k%mputer, dan mengajukan
pertanyaan serta menginspeksi d%kumen yang berkaitan dengan pr%sedur yang digunakan
untuk menindaklanjuti lap%ran penge'ualian yang dihasilkan %leh pengendalian terpr%gram.
+ada *aktu menguji pengendalian umum k%mputer, audit%r juga bisa mempelajari
kee"ekti"an pr%sedur untuk meng%t%riasi dan menguji perubahan pr%gram. Audit%r juga
dapat mempelajari apakah %rang yang menindaklanjuti lap%ran penge'ualian mempunyai
pemahaman yang 'ukup tentang siklus %perasi untuk mengantisipasi penge'ualian yang
dapat terjadi dalam lap%ran tersebut, dan apakah tindakan yang diambil untuk memperbaiki
kesalahan dilakukan atas dasar tepat *aktu.
Audit%r juga dapat menguji kee"ekti"an pengendalian manajemen seperti pengendalian
anggaran dan merevie* manajemen atas transaksi yang menjadi tanggung ja*abnya.
2alam sistem pengendalian internal yang baik, manejemen bertanggungja*ab atas
penggunaan sumber daya perusahaan dan akun sering melakukan berbagai langkah untuk
menunjukkan bukti tentang revie* manajemen dan tindaklanjut manejemen atas berbagai
masalah yang ditunjukkan %leh lap%ran.
4ika audit%r meren'anakan untuk menilai risik% pengendalian pada tingkat rendah,
maka ia biasanya harus: (1) menguji kee"ekti"an pengendalian umum, () menggunakan
teknik audit berbantuan k%mputer untuk mengevaluasi kee"ekti"an pengendalian terpr%gram,
dan (() menguji kee"ekti"an pr%sedur untuk menindaklanjuti penge'ualian yang diidenti"ikasi
%leh pengendalian terpr%gram. Sebagai '%nt%h, audit%r dapat menggunakan data pengujian
untuk menentukan apakah hasil yang diharapkan akan mun'ul dalam lap%ran penge'ualian
jika ia memasukkan:
1. $%de %t%risasi karya*an yang tidak sah.
. +esanan pembelian yang melebihi batas yang telah terpr%gram.
(. =%m%r pemas%k hilang atau keliru.
,. 5n"%rmasi penerimaan tidak sesuai dengan pesanan pembelian.
.. 5n"%rmasi dalam "aktur penjual tidak sesuai dengan in"%rmasi penerimaan.
6. 8aktur penjualan yang mengandung kesalahak aritmatik.
D. 4umlah d%llar dalam "aktur penjual hilang atau tidak *ajar.
1. 8aktur penjual yang tidak memuat tanggal jatuh temp% atau termin pembayaran.
E. 8aktur penjual yang tidak memuat n%m%r k%de klasi"ikasi akun atau salah k%denya.
13. +eri%de akuntansi penerimaan barang berbeda dengan peri%de pen'atatan
transaksi.
11. 8aktur penjual yang sama diajukan lebih dari satu kali.
/eberapa pengujian pengendalian dapat dilakukan se'ara bebarengan dengan
per%lehan pemahaman pada tahap peren'anaan audit. Sementara hal-hal lainnya dapat
dilakukan selama pekerjaan lapangan interim. Si"at dan luas pengujian pengendalian akan
bervariasi se'ara terbalik dengan tingkat risik% pengendalian yang diren'anakan audit%r.
+enilaian risik% pengendalian yang rendah akan membutuhkan bukti yang lebih k%mpeten
daripada penilaian risik% pengendalian yang lebih tinggi. Sebagaimana di'antumkan diatas,
penilaain risik% pengendalian yang rendah berdasarkan pr%sedur pengendalian terpr%gram
biasanya akan melibatkan <AA!s.
-. Akti+itas Pengendalian,Transaksi Pengeluaran Kas
-.1. D%ku!en dan -atatan .ang U!u!
2%kumen dan 'atatan penting yang digunakan dalam pemr%sesan transaksi
pengeluaran kas meliputi hal-hal beriktu:
1. #ek. +erintah resmi kepada bank untuk membayar sejumlah uang yang ditunjukkan
pada perintah tersebut kepada payee
. Ikhtisar cek. 0ap%ran t%tal 'ek yang diterbitkan dalam bat'h atau selama hari
bersangkutan.
(. File transaksi pengeluaran kas. 5n"%rmasi tentang pengeluaran dengan 'ek kepada
pemas%k dan pihak lainnya.
,. $urnal pengeluaran kas arau register cek. <atatan akuntansi "%rmal mengenai 'ek
yang diterbitkan kepada pemas%k dan pihak lainnya.
-.2. /ungsi,/ungsi
8ungsi pengeluaran kas (<ash distursement "un'ti%n) adalah pr%ses dimana
perusahaan akan memebrikan pertimbangan atas penerimaan barang dan jasa. 8ungsi
pengeluaran kas biasanya meliputi pembayaran ke*ajiban se'ara simultan dan pen'atatan
pengeluaran kas. <%nt%h pr%sedur pengendalian ikhtisar dalam -ambar D berikut.
Pe!$a.aran Ke*aji$an dan Pen0atatan Pengeluaran
/iasanya bendahara atau "ungsi manajemen kas bertanggungja*ab untuk menentukan
v%u'her yang belum dibayar agar dipr%ses pembayarannya pada tanggal jatuh temp%nya.
Semua pembayaran harus dilakukan dengan 'ek. $%mputer dapat dipr%gram untuk memilih
v%u'her-v%u'her yang jatuh temp% setiap hari dari "ile induk hutang usaha dan lap%ran ini
akan direvie* untuk menentukan hutang mana yang harus dibayar, dengan
mempertimbangkan p%sisi kas perusahaan.
-ambarD. +ertimbangan Risik%-!ransaksi +engeluaran $as
Setelah v%u'her tertentu diidenti"ikasi sebagai v%u'her yang harus dibayar, maka
k%mputer akan men'%'%kkan in"%rmasi tentang 'ek dengan in"r%masi pendukung,
melaksanakan pengendalian aplikasi terpr%gram, memberi tanda bah*a v%u'her telah
dibayar, dan men'atat transaksi dalam "ile transaksi pengeluaran kas. Seringkali 'ek di
ba*ah jumlah d%llar tertentu dapat ditandatangani dengan mesin, sedangkan untuk jumlah
diatasnya harus ditandatangani se'ara manual %leh pejabat tertentu yang ditunjuk
perusahaan. +engendalian atas pembuatan dan penandatanganan 'ek serta tujuan audit
spesi"ik terkait men'akup hal-hal berikut :
1. +ejabat yang ber*enang di departemen keuangan harus bertanggungja*ab atas
penandatanganan 'ek bernilai besar.
. +engendalian yang terpr%gram atas 'ek untuk menentukan bah*a setiap 'ek telah
di'%'%kkan se'ara tepat dengan v%u'her yang belum dibayar yang disetujui dan
nama penerima pembayaran serta jumlah dalam 'ek telah sesuai dengan v%u'her.
(. +engendalian yang terpr%gram akan membatalkan n%m%r v%u'her setelah v%u'her
tersebut dibayar, dan merevie* "ile v%u'her yang telah dibayar untuk men'egah
v%u'her tersebut dibayar dua kali.
,. Untuk mengurangi risik% pen'urian atau perubahan, departemen pengendali
pr%duksi 'ek harus mengendalikan pengiriman 'ek tersebut.
.. !idak ada 'ek yang diterbitkan berupa ?cek tunai@ atau ?'ek atas unjuk@ dan tidak
ada blank% 'ek yang harus diterbitkan.
6. <ek bern%m%r urut harus digunakan dan dipertanggungja*abkan.
D. Akses ke blank% 'ek dan 'ap tandatangan harus dibatasi kepada pejabat yang
di%t%risasi.
8ile transaksi pengeluaran kas dibuat ketika 'ek yang telah dibuat digunakan untuk
memutakhirkan "ile induk hutang usaha dan akun buku besar. +r%gram pemutakhiran ini
juga menghasilkan jurnal pengeluaran kas dan ikhtisar buku besar yang akan diteruskan ke
akuntansi. +engendalian atas pengeluaran kas meliputi hal-hal berikut:
1. !%tal run-to-run membandingkan sald% a*al "ile pengeluaran kas ditambah
transaksi, dengan sald% akhir yang diperkirakan dalam "ile transaksi pengeluaran
kas yang telah dimutakhirkan serta "ile induk hutang usaha.
. +enge'ekan yang independen atas kesesuaian t%tal 'ek yang diterbitkan dengan
t%tal bat'h v%u'her yang dipr%ses.
(. +enge'ekan yang independen %leh Supervis%r akuntansi atas kesesuaian jumlah
yang dijurnal dan dibukukan ke hutang usaha dengan ikhtisar 'ek yang diterima dari
bendahara.
,. Rek%nsiliasi bank se'ara independen.
-.&. Siste! Ilustratif untuk Transaksi Pengeluaran Kas
-ambar 1 diba*ah merupakan kelanjutan dari tahapan yang telah did%kumentasikan
pada -ambar 6 yang dilalui transaksi pengeluaran mulai dari a*al transaksi, melalui pr%ses
pertimbangan, hingga buku besar, yang mendukung lap%ran keuangan. Setiap salinan
d%kumen ini tidak did%kumentasikan dalam bagan arus itu, karenan audit%r hanya
memerlukan pemahaman yang 'ukup untuk meren'anakan audit.
-.3. e!'er%le" Pe!a"a!an dan enilai Risik% Pengendalian
+engujian pengendalian merupakan 'ara untuk menilai kee"ekti"an pengendalian
internal. Si"at dan luas pengujian pengendalian akan bervariasi se'ara terbalik dengan
penilaian tingkat risik% pengendalian yang diren'anakan audit%r. +enilaian tingkat risik%
pengendalian yang lebih rendah akan membutuhkan bukti yang lebih k%mpeten tentang
kee"ekti"an %perasi pengendalian internal. /ukti mengenai kee"ekti"an pengendalian internal
dapat diper%leh ketika audit%r memper%leh pemahaman atau melalui pengujian
pengendalian spesi"ik. /erdasarkan asimilasi bukti-bukti yang diper%leh dari pr%sedur untuk
meper%leh pemahaman atas bagian yang relevan dari kelima k%mp%nen pengendalian
internal dan pengujian pengendalian terkait, penilaian akhir atas risik% pengedalian dapat
dibuat dan did%kumentasikan untuk setiap asersi signi"ikan yang berkaitan dengan
pengeluaran kas.
-ambar1. !ransaksi 2istribusi $as.
D. Pengujian Su$stantif atas Sald% 4utang Usa"a
)utang usaha biasanya merupakan ke*ajiban lan'ar terbesar dalam nera'a dan
merupakan "akt%r yang signi"ikan dalam mengevaluasi s%lvensi jangka pendek perusahaan.
Seperti halnya dengan piutang usaha, hutang usaha biasanya juga dipengaruhi %leh v%lume
transaksi yang tinggi dan karenanya sangat rentan terhadap salah saji. Akan tetapi, bila
dibandingkan dengan audit atas sald% aktiva, audit atas hutang lebih ditekankan pada asersi
kelengkapan daripada asersi eksistensi atau kejadian. Alasannya adalah bah*a jika
manejemen term%tivasi untuk memanipulasi hutang, maka ia 'enderung menetapkan hutang
terlalu rendah agar dapat melap%rkan p%sisi keuangan yang lebih menguntungkan.
D.1. Penentuan Risik% Deteksi untuk Pengujian Rin0ian
)utang usaha dipengaruhi baik %leh transaksi pembelian yang menambah sald%
maupun %leh transaksi pengeluaran kas yang menurunkan sald% tersebut. 4adi, risik%
pengujian rin'ian untuk asersi hutang usaha dipengaruhi %leh risik% inheren, risik% pr%sedur
analitis, dan "akt%r-"akt%r risik% pengendalian yang berkaitan dengan kedua kel%mp%k
transaksi tersebut. +erhatikan -ambar E. !ingkatan risik% spesi"ik dalam matriks ini hanya
bersi"at ilustrati" karenanya bervariasi menurut situasi yang dihadapi klien. -ambar ini juga
menunjukkan perlunya bukti yang lebih meyakinkan untuk asersi kelengkapan dan penyajian
serta pengungkapan daripada untuk asersi-asersi lainnya.
D.2. Peran0angan Pengujian Su$stantif
2a"tar pengujian substanti" yang mungkin, yang dapat dimasukkan dalam pr%gram audit
yang dikembangkan dapat terlihat pada -ambar 13. +erhatikan bah*a setiap pengujian
dalam gambar tersebut diarahkan pada satu atau lebih tujuan audit atas sald% akun spesi"ik
untuk hutang usaha dari gambar . 4uga perhatikan bah*a pengujian berganda diarahklan
ke setiap tujuan audit atas sald% akun.
-ambarE. $%relasi $%mp%nen Risik%-Asersi )utang Usaha
a. Pr%sedur A*al
!itk a*al bagi setiap pengujian audit adalah mendapatkan pemahaman tentang bisnis
dan industri klien. +emahamn tentang signi"ikansi siklus pembelian dalam perusahaan
menyediakan k%nteks untuk penilaian risik% yang penting. +emahaman atas pemi'u atau
penggerak ek%n%mi perusahaan, termin perdagangan standar, dan seberapa luas
k%nsentrasi bisnis dengan pemas%k tertentu menyediakan k%nteks untuk mengevaluasi hasil
pr%sedur analitis, pengujian pengendalian, dan pengujian substanti".
+r%sedur a*al lainnya untuk pengujian substanti" atas sald% hutang usaha adalah
menelusuri sald% kertas kerja tahun sebelumnya, dan menggunakan perangkat lunak audit
tergeneralisasi dalam memeriksa akun buku besar untuk melihat setiap ayat jurnal yang
tidak biasa, serta untuk mengembangkan da"tar jumlah yang terutang pada tanggal nera'a.
/iasanya klien mempunyai da"tar "ile v%u'her yang belum dibayar, buku pembantu hutang
usaha, atau "ile induk dalam bentuk elektr%nik. Audit%r juga dapat menggunakan perangkat
lunak audit tergeneralisasi untuk menentukan ketepatan matematis dari da"tar tersebut
dengan 'ara menjumlah ulang t%tal dan dengan memveri"ikasi bah*a jumlah telah sesuai
dengan sald% akun buku besar.
-ambar 13. +engujian Substanti" yang &ungkin atas Asersi )utang Usaha.
$. Pr%sedur Analitis
Arti penting pr%sedur analitis telah dibahas sebelumnya. !ujuan audit%r menetapkan
pr%sedur ini adalah untuk mengembangkan ekspektasi atas sald% akun hutang dan
hubungan antara hutang usaha dengan akun-akun kun'i lainnya seperti pembelian atau
persediaan. /eberapa pr%sedur analitis yang dapat dilakukan untuk mendapatkan bukti
mengenai hutang usaha. Suatu penurunan yang abn%rmal atas rasi% lan'ar dapat menjadi
indikat%r bah*a ke*ajiban telah ditetapkan terlalu rendah. +r%sedur analitis akan dilakukan
pada tahap akhir penugasan untuk memastikan bah*a bukti yang dievaluasi dalam
pengujian rin'ian telah k%nsisten dengan gambaran menyeluruh yang dilap%rkan dalam
lap%ran keuangan.
0. Pengujian Rin0ian Transaksi
2alam melaksanakan pengujian tersebut, audit%r terutama akan menitikberatkan pada
pendeteksian kurang saji hutang yang di'atat serta hutang yang belum ter'atat. Seberapa
luas setiap pengujian itu dilakukan akan bervariasi menurut tingkat risik% deteksi spesi"ik
yang dapat diteima untuk asersi-asersi terkait.
1. &enelusuri hutang yang di'atat ke d%kumentasi pendukung
2alam pengujian ini, ayat jurnal kredit pada hutang usaha akan ditelusuri ke
d%kumentasi pendukung dalam "ile pembelian. +endebetannya akan ditelusuri ke d%kumen
transaksi pengeluaran kas, seperti buku pengeluaran 'ek, atau mem% dari penjual
menyangkut retur pembelian dan pengurangan harga. /eberapa penelusuran mungkin telah
dilakukan selama pekerjaan interim, yaitu sebagai bagian dari pengujian bertujuan ganda
bersama dengan penelusuran dari d%kumen sumber ke 'atatan akuntansi. 0uas
penelusuran ini berhubungan langsung dengan kesimpulan audit%r mengenai risik% inheren,
risik% pr%sedur analitis, dan risik% pengendalian.
. &elaksanakan pengujian pisah batas pembelian
+engujian pisah batas pembelian men'akup penentuan bah*a transaksi pembelian
yang terjadi mendekati tanggal nera'a telah di'atat pada peri%de yang tepat. )al ini dapat
dilakukan dengan menelusuri tanggal-tanggal lap%ran penerimaan ke ayat jurnal register
v%u'her dan menv%u'hing ayat jurnal yang di'atat ke d%kumentasi pendukungnya.
+engujian ini biasanya men'akup peri%de antara . sampai 13 hari bisnis sebelum dan
sesudah tanggal nera'a. /ukti yang diper%leh dari pengujian ini berkaitan dengan asersi
eksistensi atau kejadian dan kelengkapan untuk hutang usaha.
2alam memeriksa d%kumentasi sebagai bagian dari pengujian ini, pertimbangan khusus
harus diberikan atas barang yang masih dalam perjalanan per tanggal nera'a. /arang yang
dikirimkan dengan syarat 8B/ shipping point harus dimasukkan dalam persediaan dan
hutang usaha pemebli. Sebaliknya, barang dalam perjalanan yang dikirim dengan syarat
8B/ destination harus tetap diperlakukan sebagai persediaan penjual serta dikeluarkan dari
persediaan dan hutang usaha pembeli hingga barang tersebut tiba di departemen
penerimaan pembeli. 2alam melakukan pengujian ini, audit%r harus menentukan bah*a
pisah batas yang tepat telah di'apai ketika perhitungan "isik persediaan.
(. &elaksanakan pengujian pisah batas pengeluaran kas.
+isah batas yang tepat atas transaksi pengeluaran kas pada akhir tahun adalah sangat
penting untuk penyajian kas dan hutang yang benar pada tanggal nera'a. /ukti tentang
pengujian pisah batas pengeluaran kas dapat diper%leh melalui %bservasi langsung dan
revie* atas d%kumentasi internal. Apabila audit%r dapat menyajikan pada tanggal nera'a,
maka ia se'ara langsung dapat menyaksikan lembar 'ek terakhir yang ditarik klien.
+enelusuran selanjutnya atas bukti ini ke 'atatan akuntansi akan dapat memverivikasi
keakuratan pisah batas. Selain itu, audit%r juga dapat menelusiri 'ek-'ek yang dibayar
dalam peri%de beberapa hari sebelum dan sesudah tanggal nera'a ke tanggal 'ek tersebut
di'atat.
,. &elakukan pen'arian hutang yang belum ter'atat.
+en'arian hutang usaha yang belum ter'atat terdiri dari pr%sedur yang diran'ang
se'ara khusus untuk mendeteksi ke*ajiban signi"ikan yang belum di'atat pada tanggal
nera'a. 2engan demikian, pr%sedur ini berkaitan dengan asersi kelengkapan untuk hutang
usaha.
Pe!$a.aran Ke!udian
+emeriksaan atas pembayaran kemudian terdiri dari pemeriksaan d%kumen untuk 'ek-
'ek yang diterbitkan atau v%u'her yang dibayar setelah tanggal nera'a. Apabila
d%kumentasi ini menunjukkan bah*a pembayaran tersebut adalah untuk membayar
ke*ajiban yang ada pada tanggal nera'a, maka audit%r harus menelusuri ke da"tar hutang
usaha guna menentukan apakah hal tersebut sudah termasuk dalam da"tar hutang usaha.
+engujian ini dilakukan hingga akhir pekerjaan lapangan untuk memperbesar peluang
memper%leh bukti tentnag hutang yang se'ara sengaja atau karena kurang teliti tidak
dimasukkan dalam da"tar hutang pada tanggal lap%ran keuangan. 2engan demikian,
pengujian ini melebihi peri%de yang digunankan dalam pengujian pisah batas yang telah
diuraikan diatas.
Pr%sedur Lainn.a
2%kumentasi pendukung hutang yang telah di'atat, tetapi masih belum dibayar sampai
tanggal terakhir pekerjaan lapangan, juga harus diperiksa atas dasar pengujian. )al ini juga
dapat mengungkapkan ke*ajiban yang ada tetapi belum di'atat pada tanggal nera'a.
+r%sedur lainnya yang dapat mengungkapkan hutang yang belum di'atat meliputi: (1)
menginvestigasi pesanan pembelian, lap%ran penerimaan, dan "aktur penjual yang tidak
sesuai pada akhir tahun. () mengajukan pertanyaan kepada pers%nil akuntansi dan
pembelian tentang hutang yang belum di'atat, serta (() merevie* anggaran m%ral, perintah
kerja, dan k%ntrak k%nstruksi untuk me'ari bukti adanya hutang yang belum di'atat.
d. Pengujian Rin0ian Sald%
2ua pengujian yang termasuk dalam kateg%ri ini adalah (1) k%n"irmasi hutang sald%
usaha, dan () rek%nsiliasi hutang yang belum dik%n"irmasi dengan lap%ran bulanan yang
diterima %leh klien dari penjual atau pemas%k.
1. $%n"irmasi hutang usaha.
+r%sedur ini bersi"at %psi%nal karena (1) k%n"irmasi ini tidak dapat menjamin bah*a
hutang yang belum di'atat akan dapat ditemukan, dan () bukti eksternal berupa "aktur dan
lap%ran bulanan penjual harus tersedia untuk mendukung sald%nya. $%n"irmasi hutang
usaha direk%mendasikan apabila risik% deteksi rendah, terdapat kredit%r individual dengan
sald% yang relati" besar, atau perusahaan mengalami kesulitan dalam memenuhi
ke*ajibannya.
Apabila k%n"irmasi akan dilakukan, maka akun dengan sald% n%l atau ke'il harus ada
diantara pilihan untuk k%n"irmasi karena sald% itu mungkin ditetapkan terlalu rendah
daripada akun dengan sald% yang besar. Selain itu, k%n"irmasi juga harus dikirimkan kepada
pemas%k utama yang (1) telah digunakan pada tahun sebelumnya, tatapi tidak dalam tahun
berjalan, dan () tidak mengirimkan lap%ran bulanan. $%n"irmasi bentuk p%siti" harus
digunakan dalam melakukan permintaan k%n"irmasi seperti diilustrasikan pada gambar 11.
2apat di%bservasi bah*a k%n"irmasi hutang usaha, audit%r menghendaki agar direk%nsiliasi
dengan 'atatan klien.
-ambar 11. $%n"irmasi )utang Usaha
. &erek%nsiliasi hutang yang belum dik%n"irmasi dengan lap%ran pemas%k.
2alam banyak kasus, para pemas%k biasanya mengirimkan lap%ran bulanan yang bisa
dijumpai dalam "ile klien. 2alam kasus ini, jumlah yang terutang kepada pemas%k menurut
da"tar hutang klien dapat direk%nsiliasi dengan lap%ran tersebut. /ukti yang diper%leh dari
pr%sedur ini juga berlaku untuk asersi yang sama seperti k%n"irmasi, tetapi kurang dapat
diandalkan karena lap%ran pemas%k telah dikirimkan kepada klien, dan bukan langsung
kepada audit%r. Selain itu, lap%ran ini mungkin tidak tersedia dari pemas%k tertentu.
e. Pe!$andingan Pen.ajian La'%ran dengan GAAP
)utang usaha haru diidenti"ikasikan dan diklasi"ikasikan se'ara tepat sebagai ke*ajiban
lan'ar. 4ika sald% hutang usaha men'akup pembayaran di muka yang material kepada
beberapa pemas%k untuk pengiriman barang dan jasa dimasa depan, maka jumlah
sema'am itu harus direklasi"ikasikan sebagai uang muka kepada pemas%k dan di'atat
sebagai aktiva. Selain itu, pengungkapan juga perlu dilakukan atas penjaminan dan hutang
pihak yang mempunyai hubungan instime*a, k%mitmen pembelian, serta ke*ajiban
k%ntijensi. 4adi, penyajian dan pengungkapan manaejmen harus dibandingkan dengan
persyaratan -AA+.
E. 1asa #ernilai Ta!$a".
Standar audit yang berlaku umum tidak mensyaratkan bah*a audit%r harus melakukan
jasa bernilai tambah. &eskipun demikian, apabila audit%r telah menyelesaikan suatu audit,
maka biasanya mereka sangat mengetahui tentang bisnis dan praktik bisnis klien, hasil
%perasi dan arus kasnya, serta pengedalian internal perusahaan. &anajemen dan de*an
k%misaris biasanya ingin se'ara penuh meman"aatkan pengetahuan audit%r tersebut.
KESIMPULAN
/. Sifat Siklus Pengeluaran
Siklus pengeluaran (expenditure cycle) terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan
dengan akuisisi dan pembayaran barang serta jasa. Adapun aktivitas utama dari siklus
pengeluaran adalah : (1) membeli barang dan jasa-transaksi pembelian, dan () melakukan
pembayaran-transaksi pengeluaran kas.
Sebelum meran'ang pr%gram audit pengeluaran, se%rang audit%r harus
mempertimbangkan bisnis dari klien tersebut, kekuatan pasar eksternal yang menggerakan
sekt%r bisnis, dan bagaimana kekuatan tersebut mempengaruhi siklus pengeluaran
perusahaan. Siklus pengeluaran merupakan pr%ses inti bagi banyak industri dan
men'erminkan jumlah serta v%lume transaksi dalam siklus ini dimana risik% terjadinya salah
saji yang material adalah tinggi. +engal%kasian materialitas ke akun-akun yang dipengaruhi
%leh transaksi dalam siklus ini akan bervariasi sesuai dengan pertimbangannya.
8akt%r-"akt%r penting yang dapat mem%tivasi manajemen untuk menyalah sajikan
asersi-asersi pengeluaran meliputi :
(. !ekanan untuk menetapkan terlalu rendah beban agar dapat membuat lap%ran yang
memenuhi target pr%"itabilitas atau n%rma industri yang telah ditetapkan, yang
dalam kenyataan tidak ter'apai akibat "akt%r-"akt%r seperti k%ndisi ek%n%mi, gl%bal,
nasi%nal, atau regi%nal yang mempengaruhi biaya %perasi, dampak perkembangan
tekn%l%gi terhadap pr%duktivitas perusahaan, atau manajemen yang tidak baik.
,. !ekanan untuk menetapkan terlalu rendah hutang agar bisa membuat lap%ran yang
menunjukkan tingkat m%dal kerja yang lebih tinggi pada saat perusahaan sedang
menghadapi masalah likuidasi atau keraguan tentang kelangsungan usahanya.
+r%ses analisi yang umum digunakan dalam Audit dan siklus pengeluaran yaitu rasi%
jumlah hari perputaran hutang usaha, rasi% harga p%k%k penjualan terhadap hutang usaha,
Rasi% harga p%k%k penjualan terhadap hutang usaha, Rasi% lan'ar (<urrrent Rati%) dan
Rasi% 'epat (>ui'k Rati%).
Seperti dalam bagian audit lainnya, audit juga di*ajibkan untuk memahami
pengendalian internal yang berlaku pada siklus pengeluaran yang men'akup lima
k%mp%nen. Adanya sejumlah peluang bagi karya*an untuk melakukan ku'urangan dalam
pemr%sesan transaksi pengeluaran kas serta pembelian, dan penipuan pelap%ran keuangan
%leh manajemen atas sald% akun siklus pengeluaran, dapat menyebabkan "akt%r lingkungan
pengendalian seperti integritas dan nilai etis menjadi sangat penting dalam siklus
pengeluaran. 2alam pemr%sesan transaksi siklus pengeluaran pemahaman atas sistem
akuntansi memerlukan pengetahuan tentang met%de pemr%sesan data dan d%kumen serta
'atatan penting yang digunakan.
+emantauan se'ara terus menerus atau peri%dik dalam k%mp%nen ini dapat
memberikan manajemen in"%rmasi tentang kee"ekti"an k%mp%nen pengendalian internal
lainnya dalam mengurangi salah saji yang berkaitan dengan transaksi dan sald% siklus
pengeluaran, dan audit%r juga dapat melaksanakan beberapa pengujian pengendalian
se'ara berbarengan dengan pr%sedur untuk mendapatkan pemahaman yang diperlukan.
G. Akti+itas Pengendalian,Transaksi Pe!$elian
/agi perusahaan yang menggunakan sistem database, 'atatan transaksi akan disimpan
dalam suatu database dan audit%r perlu memahami tabel-tabel utama yang menggerakkan
akses ke in"%rmasi dalam sistem ini, serta bagaimana tabel-tabel tersebut berkaitan satu
sama lain.
+emr%sesan transaksi pembelian men'akup "ungsi-"ungsi pembelian yaitu pengajuan
pembelian, penerimaan barang dan jasa dan pen'atatan ke*ajiban. Setiap "ungsi-"ungsi
penting ini harus diberikan kepada %rang atau departemen yang berbeda. )al ini merupakan
pemisahan tugas yang klasik dengan memisahkan %t%risasi atas transaksi, penyimpanan
akitiva, dan pen'atatan transaksi.
+ada dasarnya, suatu transaksi dia*ali dengan pr%ses pemberian persetujuan atas
transaksi yang akan dilakukan dengan pihak ketiga yang independen. 2alam pengajuan
pembelian, yang harus dilakukan yaitu: men'antumkan nama pemas%k pada da"tar
pemas%k yang telah disetujui, permintaan barang dan jasa, dan pembuatan pesanan
pembelian.
+esanan pembelian yang sah merupakan %t%risasi bagi departemen penerimaan untuk
menerima barang yang dikirmkan %leh pemas%k. +enerimaan barang atau jasa ini biasanya
membuktikan bah*a suatu transaksi dan penetapan ke*ajiban telah terjadi. +ers%nil
departemen penerimaan harus membandingkan barang yang diterima dengan uraian yang
ter'antum pada pesanan pembelian. &enghitung barang, dan memeriksa kemungkinan
adanya barang yang rusak. +embuatan lap%ran penerimaan, dan penyimpanan barang
yang diterima sebagai persediaan.
+enerimaan barang atau jasa biasanya menetapkan suatu ke*ajiban bagi perusahaan
untuk menyelesaikan transaksi. Akuntansi akrual mensyaratkan pen'atatan ke*ajiban.
/anyak perusahaan membuat v%u'her, yaitu suatu d%kumen internal, untuk mengakui
ke*ajiban dan men'atatnya dalam jurnal pembelian atau register v%u'her.
Audit%r harus memper%leh pemahaman tentang siklus pembelian yang men'ukupi
untuk meren'anakan audit. . Caitu, audit%r perlu memiliki pemahaman yang 'ukup agar
mampu mengidenti"ikasi jenis-jenis salah saji yang p%tensial, mempertimbangkan "akt%r-
"akt%r yang mempengaruhi risik% salah saji yang material, dan meran'ang pengujian
substantive. +engujian pengendalian adalah 'ara untuk menentukan kee"ekti"an dari
pengendalian sema'am itu. /eberapa pengujian pengendalian dapat dilakukan se'ara
bebarengan dengan per%lehan pemahaman pada tahap peren'anaan audit. +enilaian risik%
pengendalian yang rendah akan membutuhkan bukti yang lebih k%mpeten daripada
penilaian risik% pengendalian yang lebih tinggi. Sebagaimana di'antumkan diatas, penilaain
risik% pengendalian yang rendah berdasarkan pr%sedur pengendalian terpr%gram biasanya
akan melibatkan <AA!s.
4. Akti+itas Pengendalian,Transaksi Pengeluaran Kas
2%kumen dan 'atatan penting yang digunakan dalam pemr%sesan transaksi
pengeluaran kas meliputi 'ek, ikhtisar 'ek, "ile transaksi pengeluaran kas dan jurnal
pengeluaran kas arau register 'ek.
8ungsi pengeluaran kas (<ash distursement "un'ti%n) adalah pr%ses dimana
perusahaan akan memberikan pertimbangan atas penerimaan barang dan jasa. 8ungsi
pengeluaran kas biasanya meliputi pembayaran ke*ajiban se'ara simultan dan pen'atatan
pengeluaran kas.
+engujian pengendalian merupakan 'ara untuk menilai kee"ekti"an pengendalian
internal. /ukti mengenai kee"ekti"an pengendalian internal dapat diper%leh ketika audit%r
memper%leh pemahaman atau melalui pengujian pengendalian spesi"ik. /erdasarkan
asimilasi bukti-bukti yang diper%leh dari pr%sedur untuk meper%leh pemahaman atas bagian
yang relevan dari kelima k%mp%nen pengendalian internal dan pengujian pengendalian
terkait, penilaian akhir atas risik% pengedalian dapat dibuat dan did%kumentasikan untuk
setiap asersi signi"ikan yang berkaitan dengan pengeluaran kas.
I. Pengujian Su$stantif atas Sald% 4utang Usa"a
)utang usaha biasanya merupakan ke*ajiban lan'ar terbesar dalam nera'a dan
merupakan "akt%r yang signi"ikan dalam mengevaluasi s%lvensi jangka pendek perusahaan.
)utang usaha dipengaruhi baik %leh transaksi pembelian yang menambah sald% maupun
%leh transaksi pengeluaran kas yang menurunkan sald% tersebut. 4adi, risik% pengujian
rin'ian untuk asersi hutang usaha dipengaruhi %leh risik% inheren, risik% pr%sedur analitis,
dan "akt%r-"akt%r risik% pengendalian yang berkaitan dengan kedua kel%mp%k transaksi
tersebut.
2a"tar pengujian substanti" yang mungkin, yang dapat dimasukkan dalam pr%gram audit
yang dikembangkan yaitu :
a. +r%sedur a*al
+emahamn tentang signi"ikansi siklus pembelian dalam perusahaan menyediakan
k%nteks untuk penilaian risik% yang penting. +emahaman atas pemi'u atau
penggerak ek%n%mi perusahaan, termin perdagangan standar, dan seberapa luas
k%nsentrasi bisnis dengan pemas%k tertentu menyediakan k%nteks untuk
mengevaluasi hasil pr%sedur analitis, pengujian pengendalian, dan pengujian
substanti". +r%sedur a*al lainnya adalah menelusuri sald% kertas kerja tahun
sebelumnya, dan menggunakan perangkat lunak audit tergeneralisasi dalam
memeriksa akun buku besar untuk melihat setiap ayat jurnal yang tidak biasa, serta
untuk mengembangkan da"tar jumlah yang terutang pada tanggal nera'a.
b. +r%sedur analitis
!ujuan audit%r menetapkan pr%sedur ini adalah untuk mengembangkan ekspektasi
atas sald% akun hutang dan hubungan antara hutang usaha dengan akun-akun
kun'i lainnya seperti pembelian atau persediaan. /eberapa pr%sedur analitis yang
dapat dilakukan untuk mendapatkan bukti mengenai hutang usaha.
'. +engujian rin'ian transaksi
2alam melaksanakan pengujian tersebut, audit%r terutama akan menitikberatkan
pada pendeteksian kurang saji hutang yang di'atat serta hutang yang belum
ter'atat. Seberapa luas setiap pengujian itu dilakukan akan bervariasi menurut
tingkat risik% deteksi spesi"ik yang dapat diteima untuk asersi-asersi terkait.
+emeriksaan atas pembayaran kemudian terdiri dari pemeriksaan d%kumen untuk
'ek-'ek yang diterbitkan atau v%u'her yang dibayar setelah tanggal nera'a. Apabila
d%kumentasi ini menunjukkan bah*a pembayaran tersebut adalah untuk membayar
ke*ajiban yang ada pada tanggal nera'a, maka audit%r harus menelusuri ke da"tar hutang
usaha guna menentukan apakah hal tersebut sudah termasuk dalam da"tar hutang usaha.
2%kumentasi pendukung hutang yang telah di'atat, tetapi masih belum dibayar sampai
tanggal terakhir pekerjaan lapangan, juga harus diperiksa atas dasar pengujian. )al ini juga
dapat mengungkapkan ke*ajiban yang ada tetapi belum di'atat pada tanggal nera'a.
+r%sedur lainnya yang dapat mengungkapkan hutang yang belum di'atat meliputi: (1)
menginvestigasi pesanan pembelian, lap%ran penerimaan, dan "aktur penjual yang tidak
sesuai pada akhir tahun. () mengajukan pertanyaan kepada pers%nil akuntansi dan
pembelian tentang hutang yang belum di'atat, serta (() merevie* anggaran m%ral, perintah
kerja, dan k%ntrak k%nstruksi untuk me'ari bukti adanya hutang yang belum di'atat.
d. +engujian rin'ian sald%
2ua pengujian yang termasuk dalam kateg%ri ini adalah (1) k%n"irmasi hutang sald%
usaha, dan () rek%nsiliasi hutang yang belum dik%n"irmasi dengan lap%ran bulanan
yang diterima %leh klien dari penjual atau pemas%k.
e. +embandingan +enyajian 0ap%ran dengan -AA+
)utang usaha haru diidenti"ikasikan dan diklasi"ikasikan se'ara tepat sebagai
ke*ajiban lan'ar. 4ika sald% hutang usaha men'akup pembayaran di muka yang
material kepada beberapa pemas%k untuk pengiriman barang dan jasa dimasa
depan, maka jumlah sema'am itu harus direklasi"ikasikan sebagai uang muka
kepada pemas%k dan di'atat sebagai aktiva. 4adi, penyajian dan pengungkapan
manaejmen harus dibandingkan dengan persyaratan -AA+.
1. 1asa #ernilai Ta!$a".
Standar audit yang berlaku umum tidak mensyaratkan bah*a audit%r harus melakukan
jasa bernilai tambah. &eskipun demikian, apabila audit%r telah menyelesaikan suatu audit,
maka biasanya mereka sangat mengetahui tentang bisnis dan praktik bisnis klien, hasil
%perasi dan arus kasnya, serta pengedalian internal perusahaan. &anajemen dan de*an
k%misaris biasanya ingin se'ara penuh meman"aatkan pengetahuan audit%r tersebut.
DA/TAR PUSTAKA
/%ynt%n, dkk. &%dern Auditing jilid . #disi D. 33. #rlangga: 4akarta
http:FF***.slideshare.netFyeniyustikaFsaved"ilesAsGtitleHaudit-siklus-
pengeluaranIuserGl%ginHnastalisti

Você também pode gostar