Você está na página 1de 112

Pendidikan

Kewarganegaraan
Dra. Nurlela Ketaren, M.SP
Drs. Rasudyn Ginting, MSi

POKOK BAHASAN
1. Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
2. Filsafat Pancasila
3. Hak Azasi Manusia dan Rule of Law
4. Hak dan Kewajiban Warga Negara
5. Geopolitik Indonesia
6. Geostrategi Indonesia

Tujuan Pendidikan
Kewarganegaraan
1. Komitmen Nasional untuk memfungsikan
pendidikan sbg wahana utk
mengembangkan kemampuan utk
membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa (Pasal
3 UU RI 20 Thn 2003)


2. Dapat memahami dan mampu
melaksanakan hak dan kewajiban
secara santun, jujur dan demokratis
serta ikhlas sebagai warga negara
terdidik dalam kehidupan selaku
warga negara
3. Menguasai pengetahuan dan
pemahaman ttg beragam persoalan
dasar kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara yang
hendak diatasi dengan penerapan
pemikiran berlandaskan Pancasila,
Wawasan Nusantara dan Ketahanan
Nasional secara Kritis dan
Bertanggung Jawab.
4. Memupuk sikap dan perilaku yang
sesuai dengan nilai-nilai kejuangan
serta patriotisme yang cinta tanah
air, rela berkorban bagi nusa
bangsa, negara serta kemanusiaan
Pendidikan Kewarganegaraan
Perguruan Tinggi Indonesia
Kompetensi Kewargaan di Perguruan Tinggi:
a. Menjadi Ilmuwan yang profesional
memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah
air, warga negara yang disiplin,memiliki
daya saing, komited terhadap nilai nilai
HAM dan Demokrasi serta kemampuan
berfikir kritis terhadap permasalahan HAM
dan Demokrasi.
b. Mampu berpartisipasi dlm upaya
menghentikan budaya kekerasan dengan
cara damai.
c. Mampu berpartisipasi dlm menyelesaikan
konflik dlm masyarakat.

d. Memiliki pengertian Internasional,
menjadi warga negara kosmopolit.
e. Berkontribusi dalam berbagai persoalan
kebijakan publik.
f. Menguasai pengetahuan dan pemahaman
ttg beragam persoalan dasar kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
yang hendak diatasi dengan penerapan
pemikiran berlandaskan Pancasila,
Wawasan Nusantara dan Ketahanan
Nasional secara Kritis dan Bertanggung
Jawab.(Kep.Dirjen Dikti
No43/Dikti/kep/2006)

Latar belakang penyusunan paradigma Pendidikan Tinggi Nasional
(pandangan dan kesepakatan Internasional/UNESCO tentang
pendidikan abad XXI Visi Indonesia Tahun 2003)

PP tentang Standar pendidikan Kewarganegaraan adalah Sebagai
unsur mata kuliah Pengembangan Kepribadian potensi mahasiswa
agar mampu:

a. Berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa
dan bernegara secara demokratik dan bertanggung jawab.
b. Berpartisipasi aktif dalam mengambil keputusan tentang
masalah masalah kenegaraan.
c. Menguasai nilai nilai yang menjadi dasar dan pedoman berkarya
bagi mahasiswa guna memotivasi diri mencintai tanah air
Indonesia dan mengokohkan rasa kebangsaan demi persatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia.
d. Memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
kejuangan serta patriotisme yang cinta tanah air, rela
berkorban bagi nusa, bangsa negara serta kemanusiaan



Pancasila sebagai Suatu Sistim Filsafat

Filsafat memiliki bidang bahasan yang sangat luas yaitu
segala sesuatu baik yang bersifat kongkrit maupun yang
bersifat abstrak.

Untuk mengetahui lingkup Pengertian Filsafat perlu
diketahui Objek Materia Filsafat dan Objek Forma Filsafat.

Objek Materia Filsafat: Ojek pembahasan filsafat yang
meliputi segala sesuatu yang bersifat material kongkrit seperti
manusia, alam, benda, binatang, dll maupun sesuatu yang
bersifat Abstrak misalnya nilai, ide-ide, idiologi, moral,
pandangan hidup dll.

Objek Forma Filsafat: Cara memandang objek peneliti
terhadap materia tersebut, suatu objek materia tertentu dapat
ditinjau dari berbagai macam sudut pandang yang berbeda.
Misalnya; Filsafat Hukum, Filsafat Kedokteran, Filsafat
Administrasi, dsb.

Berbagai ruang lingkup pengertian Filsafat:

1. Filsafat sebagai suatu kebijaksanaan
yang Rasional dari segala sesuatu.
2. Filsafat sebagai suatu sikap dan
pandangan hidup.
3. Filsafat sebagai suatu kelompok
persoalan.
4. Filsafat sebagai suatu kelompok teori dan
sistem pemikiran.
5. Filsafat sebagai suatu proses Kritis dan
sistematis dari segala pengetahuan
manusia.
6. Filsafat sebagai usaha untuk memperoleh
pandangan yang Komprehensif



Dari hasil penelitian terhadap konsep-konsep
pengertian filsafat dari para ahli ,filsafat dapat
disederhanakan menjadi dua pengertian
pokok:

1. Filsafat sebagai Produk (hasil pemikiran
manusia) dan dalam hal ini bersifat statis.
2. Filsafat sebagai Proses dan dalam hal ini
bersifat dinamis.
Filsafat sebagai produk :

a. Pengertian filsafat yang mencakup arti-arti
filsafat sebagai jenis pengetahuan, Ilmu,
konsep dari para filsuf pada zaman dulu,
teori, system yang merupakan hasil dari
proses berfilsafat dan mempunyai ciri-ciri
tertentu.
b. Filsafat sebagai suatu jenis problem yang
dihadapi oleh manusia sebagai hasil dari
aktifitas berfilsafat (mempunyai ciri-ciri
khas tertentu sebagai suatu hasil kegiatan
berfilsafat).
Filsafat sebagai Suatu Proses:

Filsafat dalam hal ini diartikan suatu
aktivitas berfilsafat, dalam proses
pemecahan suatu permasalahan dengan
menggunakan suatu cara dan metode
tertentu yang sesuai dengan objek
permasalahannya (Suatu proses yang
dinamis dengan menggunakan suatu cara
dan metode tersendiri).
Kegiatan berfikir secara kefilsafatan memiliki ciri-ciri :
(Panduan Pendidikan Kewarganegaraan Dirjen Dikti
2008;70-77)
1. Bersifat Kritis
2. Bersifat terdalam
3. Bersifat Konseptual
4. Koheren (runtut)
5. Rasional
6. Menyeluruh
7. Bersifat Universal
8. Bersifat Spekulatif
9. Bersifat Sistematis
10. Bersifat Bebas
Cabang-cabang Filsafat yang pokok:

1. Metafisika (yang berkaitan dengan persoalan
tentang hakikat yang ada/segala sesuatu yang
ada
2. Epistimologi (berkaitan dengan persoalan hakikat
pengetahuan)
3. Metodologi (berkaitan dengan persoalan hakikat
metode ilmiah)
4. Logika (berkaitan dengan persoalan penyimpulan)
5. Etika (berkaitan dengan persoalan moralitas)
6. Estetika (berkaitan dengan persoalan keindahan)
Aliran Aliran dalam bidang pengetahuan :

1. Rasionalisme (Semua bersumber pada rasio) Rene Descartes (1596-
1650), Spinosa (1632-1677), Leibniz (1646-1716).
2. Empirisme (Semua pengetahuan manusia diperoleh melalui
pengalaman Indera) John Locke (1632-1704), David Hume (1771-1776)
3. Realisme (Suatu aliran filsafat yang menyatakan bahwa objek yang
kita serap lewat indera adalah nyata dalam diri objek tersebut)
Aristoteles (384-322 SM).
4. Kritisisme (Akal menerima bahan bahan pengetahuan dari empiri yang
meliputi indera dan pengalaman) Immanuel Kant (1724-1804).
5. Positivisme (Sejarah perkembangan pemikiran umat manusia dapat
dikelompokkan menjadi tiga tahap yaitu tahap teologis, tahap metafisis,
tahap positif. Tahap positif ditandai dengan pemikiran manusia untuk
menemukan hukum-hukum dan saling hubungan lewat fakta.) August
Comte.
6. Skeptisisme (Penyerapan indera adalah bersifat menipu/menyesatkan)
Rene Descartes (1596-1650).
7. Pragmatisme (Kebenaran pengetahuan hendaklah dikaitkan dengan
manfaat dan sebagai sarana bagi suatu perbuatan) C.S Pierce (1839-
1914)
PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM
MEMILIKI CIRI-CIRI :

1. SUATU KESATUAN BAGIAN-BAGIAN
2. BAGIAN-BAGIAN ITU MEMPUNYAI FUNGSI
SENDIRI-SENDIRI
3. SALING BERHUBUNGAN, SALING
KETERGANTUNGAN
4. KESEMUANYA DIMAKSUDKAN UNTUK MENCAPAI
SUATU TUJUAN BERSAMA (TUJUAN SISTEM)
5. TERJADI DALAM SUATU LINGKUNGAN YANG
KOMPLEKS
HAK ASASI MANUSIA DAN KEBEBASAN DASAR
MANUSIA
(MENURUT UU NO. 39 TAHUN 1999)
NO POKOK BAHASAN MATERI
1 Hak Untuk Hidup
Setiap Orang Berhak:
1. Untuk Hidup, Mempertahankan
hidup dan meningkatkan taraf
kehidupannya.
2. Hidup tenteram, Aman, Damai,
Bahagia, Sejahtera Lahir dan
Batin.
3. Atas lingkungan Hidup yang baik
dan sehat.
NO POKOK BAHASAN MATERI
2 Hak Berkeluarga
dan melanjutkan
keturunan
1. Setiap orang berhak membentuk
keluarga dan melanjutkan
keturunan melalui perkawinan
yang sah.
2. Perkawinan yang sah dapat
berlangsung atas kehendak
bebas calon suami dan calon
isteri yang bersangkutan, sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku.
NO POKOK BAHASAN MATERI
3 Hak
Mengembangkan
Diri
Setiap orang berhak atas/ utk:
1. Pemenuhan kebutuhan dasarnya
untuk tumbuh dan berkembang
secara layak.
2. Perlindungan bagi pengembangan
pribadinya, Memperoleh
Pendidikan, Mencerdaskan dirinya,
Meningkatkan kualitas hidupnya
agar menjadi manusia yang
beriman, bertaqwa, bertanggung
jawab, berahlak mulia, bahagia dan
sejahtera sesuai dengan HAM.

NO POKOK BAHASAN MATERI
3 Hak
Mengembangkan
Diri
3. Mengembangkan dan memperoleh
manfaat dari Iptek, Seni dan Budaya
sesuai dengan martabat manusia
demi kesejahteraan pribadinya,
Bangsa dan Umat manusia.
4. Berkomunikasi dan memperoleh
informasi yang diperlukan untuk
mengembangkan pribadi dan
lingkungan sosialnya. Mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah dan menyampaikan
informasi dengan menggunakan
segala jenis sarana yang tersedia.
NO POKOK BAHASAN MATERI
3 Hak
Mengembangkan
Diri
5. Memperjuangkan Hak
pengembangan dirinya, baik
secara pribadi maupun kolektif, utk
membangun masyarakat, bangsa
dan negaranya.
6. Melakukan pekerjaan Sosial dan
kebajikan mendirikan organisasi
untuk itu, termasuk
menyelenggarakan pendidikan dan
pengajaran serta menghimpun
dana untuk maksud tersebut
sesuai dengan ketentuan
peraturan per-UU.
NO POKOK BAHASAN MATERI
4 Hak Memperoleh
Keadilan
Setiap Orang :
1. Tanpa diskriminasi berhak untuk
memperoleh keadilan dengan
mengajukan permohonan,
Pengadilan dan gugatan, baik
perkara pidana, perdata, maupun
administrasi serta diadili melalui
proses peradilan yang bebas dan
tidak memihak, sesuai hukum
acara yang menjamin pemeriksaan
yang obyektif oleh hakim yang
jujur dan adil untuk memperoleh
putusan yang adil dan benar.
NO POKOK BAHASAN MATERI
4 Hak Memperoleh
Keadilan
2. Yang ditangkap, ditahan dan dituntut
karena disangka melakukan sesuatu
tindak pidana berhak dianggap tidak
bersalah, sampai dibuktikan
kesalahannya secara sah dlm suatu
sidang pengadilan. Dan diberikan
segala jaminan hukum yang diperlukan
untuk pembelaanya sesuai dengan
ketentuan peraturan per-UU.
3. Tidak boleh dituntut untuk dihukum
atau dijatuhi Pidana. Kecuali
berdasarkan suatu peraturan per-UU
yang sudah ada sebelum tindak pidana
itu dilakukannya.
NO POKOK BAHASAN MATERI
4 Hak Memperoleh
Keadilan
4. Yang diperiksa berhak
mendapatkan Bantuan Hukum
sejak saat penyelidikan sampai
adanya putusan pengadilan. Telah
memperoleh kekuatan Hukum
tetap.
5. Tidak dapat dituntut utk kedua
kalinya dalam perkara yang sama
atas perbuatan yang telah
memperoleh putusan pengadilan
yang berkekuatan hukum tetap.
NO POKOK BAHASAN MATERI
4 Hak Memperoleh
Keadilan
6. Tiada suatu pelanggaran atau
kejahatan apapun diancam
dengan hukuman berupa
perampasan seluruh harta
kekayaan milik yang bersalah.
7. Tidak seorangpun atas
putusan pengadilan boleh
dipidana penjara berdasarkan
atas alasan ketidak mampuan
utk memenuhi suatu
kewajiban dalam perjanjian
utang-piutang.
NO POKOK BAHASAN MATERI
5 Hak atas
Kebebasan
Pribadi
1. Tidak boleh seorangpun
diperbudak atau diperhamba
perbudakan atau perhambaan,
perdagangan budak, perdagangan
wanita dan segala perbuatan
berupa apapun yang tujuannya
serupa dilarang.
2. Setiap orang berhak atas keutuhan
pribadi, baik rohani maupun
jasmani dan karena itu tidak boleh
menjadi objek penelitian tanpa
persetujuan darinya.
NO POKOK BAHASAN MATERI
5 Hak atas
Kebebasan
Pribadi
3. Setiap orang bebas:
Untuk memilih dan mempunyai
keyakinan politiknya.
Untuk mempunyai, mengeluarkan
dan menyebarkan pendapat sesuai
hati nuraninya secara lisan dan
tulisan melalui media cetak maupun
elektronik dengan memperhatikan
nilai-nilai agama, kesusilaan,
ketertiban umun dan kebutuhan
bangsa.
4. Setiap orang berhak untuk
berkumpul, berapat, dan berserikat
untuk maksud-maksud damai.
NO POKOK BAHASAN MATERI
5 Hak atas
Kebebasan
Pribadi
5. Setiap warga Negara atau
kelompok masyarakat, berhak
mendirikan partai politik, lembaga
swadaya masyarakat, atau
organisasi lainnya untuk berperan
serta dalam jalannya
pemerintahan dan
penyelenggaraan Negara sejalan
dengan tuntutan perlindungan,
penegakan dan pemajuan HAM
sesuai dengan peraturan Per-UU.
NO POKOK BAHASAN MATERI
5 Hak atas Kebebasan
Pribadi
6. Setiap orang berhak :
Menyampaikan pendapat dimuka
umum, termasuk hak untuk mogok,
sesuai dengan Per-UU.
Memiliki, memperboleh, mengganti
atau mempertahankan status
kewarganegaraannya.
Bebas memilih
kewarganegaraannya, tanpa
diskriminasi, berhak menikmati hak-
hak yang bersumber dan melekat
pada kewarganegaraannya serta
wajib melaksanakan kewajibannya
sebagai warga Negara sesuai
dengan peraturan Per-UU.
NO POKOK BAHASAN MATERI
5 Hak atas
Kebebasan
Pribadi
7. Setiap warga Negara berhak:
Untuk secara bebas bergerak,
berpindah dan bertempat tinggal
dalam wilayah Negara RI.
Meninggalkan dan masuk
kembali ke wilayah Negara RI
sesuai dengan ketentuan Per-UU.
NO POKOK BAHASAN MATERI
6 Hak Atas Rasa
Aman
1. Setiap orang berhak:
Mencari suka untuk memperoleh
perlindungan politik dari Negara lain
Atas perlindungan diri pribadi,
keluarga, kehormatan, martabat, dan
hak miliknya
Atas pengakuan didepan hukum
sebagai manusia pribadi dimana saja ia
berada.
Atas rasa aman dan tentram serta
perlindungan terhadap ancaman
ketakutan untuk berbuat sesuatu tidak
berbuat sesuatu.
NO POKOK BAHASAN MATERI
6 Hak Atas Rasa
Aman
2. Tempat kediaman tidak boleh diganggu.
Menginjak atau memasuki sesuatu
perkarangan tempat tinggal/rumah
bertentangan dengan khendak orang
yang mendiaminya, hanya
diperbolehkan dalam hal-hal yang
ditetapkan oleh UU.
3. Kemerdekaan dan dalam hubungan
surat menyurat termasuk hubungan
komunikasi melalui sarana elektronik
tidak boleh diganggu kecuali atas
perintah hukum atas kekuasaan lain
yang sah sesuai dengan ketentuan yang
sah Per-UU.
NO POKOK BAHASAN MATERI
6 Hak Atas Rasa
Aman
4. Setiap orang berhak untuk:
Bebas dari penyiksaan penghukuman atau
perlakuan yang kejam tidak manusia
merendahkan drajat martabat
kemanusiaannya.
Bebas dari penghilangan paksa dan
penghilangan nyawa
5. Setiap orang:
Tidak bolah ditangkap, ditahan, disiksa,
dikucilkan, diasingkan atau dibuang secara
sewenang-wenang.
Berhak hidup didalam tatanan masyarakat dan
kenegaraan yang damai, aman, dan tentram,
yang menghormati, melindungi dan
melaksanakan sepenuhnya hak asasi manusia
sebagaimana diatur dalm UU (No.39 TH 1999)
NO POKOK BAHASAN MATERI
7 Hak atas
Kesejahteraan
1. Setiap orang berhak mempunyai milik,
baik sendiri maupun bersama-sama
dengan orang lain demi pengembangan
dirinya, keluarga, bangsa dan
masyarakat dengan cara yang tidak
melanggar hukum.
2. Tidak seorangpun boleh dirampas
miliknya dengan sewenang-wenang dan
secara melawan hukum.
3. Hak milik mempunyai fungsi sosial.
4. Pencabutan hak milik atas sesuatu
benda demi kepentingan umum, hanya
diperbolehkan dengan mengganti
kerugian yang wajar dan segera serta
pelaksanaannya sesuai dengan
ketentuan peraturan Per-UU.
NO POKOK BAHASAN MATERI
7 Hak atas
Kesejahteraan
5. Apabila sesuatu benda
berdasarkan ketentuan hukum
demi kepentingan umum harus
dimusnahkan atau tidak
diberdayakan baik untuk
selamanya maupun untuk
sementara waktu maka hal itu
dilakukan dengan mengganti
kerugian sesuai dengan
ketentuan peraturan Per-UU
kecuali ditentukan lain.
NO POKOK BAHASAN MATERI
7 Hak atas
Kesejahteraan
6. Setiap warga Negara sesuai dengan bakat,
kecakapan dan kemampuan berhak atas
pekerjaan yang layak.
Setiap orang:
Berhak dengan bebas memilih pekerjaan
yang disukainya dan berhak pula atas syarat-
syarat ketenagakerjaan yang adil.
Baik pria maupun wanita yang melakukan
pekerjaan yang sama sebanding setara
berhak atas upah serta syarat-syarat
perjanjian kerja yang sama.
Baik pria maupun wanita yang melakukan
perkerjaan yang sepadan dengan martabat
kemanusiannya berhak atas upah yang adil
sesuai dengan prestasinya dan dapat
menjamin kelangsungan kehidupan
keluarganya.
NO POKOK BAHASAN MATERI
7 Hak atas
Kesejahteraan
7. Setiap orang berhak:
Mendirikan serikat pekerja dan tidak bolah
dihambat untuk menjadi anggotanya demi
melindungi dan memperjuangkan kepentingannya
serta sesuai dengan ketentuan peraturan Per-UU.
Untuk bertempat tinggal serta berkehidupan yang
layak.
8. Setiap warga Negara berhak atas jaminan sosial
yang dibutuhkan untuk hidup layak serta untuk
perkembangan pribadinya secara utuh.
9. Setiap warga Negara yang berusia lanjut, cacat
fisik atau cacat mental berhak memperolah
perawatan, pendidikan, pelatihan, dan bantuan
khusus atas Negara untuk menjamin kehidupan
yang layak dengan martabat kemanusiannya,
meningkatkan rasa percaya diri, dan kemampuan
berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara.
NO POKOK BAHASAN MATERI
8 Hak Turut Serta
Dalam
Pemerintahan
1. Setiap warga Negara:
Berhak dipilih dan memilih dalam
pemilu berdasarkan persamaan hak
melalui pemungutan suara yang
langsung, umum, bebas, rahasia,
jujur, dan adil sesuai dengan
pertauran Per-UU.
Berhak turut serta dalam
pemerintahan dengan lagsung atau
dengan perentaraan wakil yang
dipilhnya dengan bebas, menurut
cara yang dipilihnya dengan bebas,
menurut cara yang ditentukan Per-
UU.
NO POKOK BAHASAN MATERI
8 Hak Turut Serta
Dalam
Pemerintahan
2. Setiap orang baik sendirinya
maupun bersama-sama berhak
mengajukan pendapat,
permohonan, pengaduan, dan
atau usulan kepada pemerintah
dalam rangka pelaksanaan
pemerintahan yang bersih,
efektif dan efesien baik dengan
lisan maupun dengan tulisan
sesuai dengan ketentuan Per-UU.
NO POKOK BAHASAN MATERI
9 Hak Wanita
1. Sistem pemilu, kepartaian, pemilihan
anggota badan legislatif dan system
pengangkatan dibidang eksekutif,
yudikatif harus menjamin, keterwakilan
wanita sesuai persyaratan yang
ditentukan.
2. Wanita berhak untuk:
Memperoleh pendidikan dan pengajaran
di semua jenis, jenjang dan jalur
pendidikan sesuai dengan persyaratan
yang telah ditentukan.
Mendapatkan perlindungan khusus
dalam pelaksanaan pekerjaan atau
profesinya terhadap hal-hal yang dapat
mengancam keselamatan atau
kesehatan berkenaan dengan fungsi
reproduksi manusia.
NO POKOK BAHASAN MATERI
9 Hak Wanita
3. Hak khusus yang melekat pada diri
wanita dikarenakan fungsi
reproduksinya dijamin dan dilindungi
oleh hukum.
4. Wanita yang telah dewasa dan atau
telah menikah berhak untuk
melakukan perbuatan hukum sendiri,
kecuali ditentukan oleh hukum
agamanya.
5. Seorang istri selama dalam ikatan
perkawinan mempunyai hak dan
tanggung jawab yang sama dengan
suaminya atas semua hal yang
berkenaan dengan kehidupan
perkawinannya, hubungan dengan
anak-anaknya dan hak pemilikan serta
pengolahan harta bersama.
NO POKOK BAHASAN MATERI
9 Hak Wanita
6. Setelah putusnya perkawinan,
seorang wanita mempunya hak
dan tanggung jawab yang sama
dengan mantan suaminya atas
semua hal yang berkenaan
memperhatikan kepentingan
terbaik bagi anak.
7. Setelah putusnya perkawinan,
seorang wanita mempunyai hak
sama dengan mantan suaminya
atas semua hal yang berkenaan
dengan harta bersama tanpa
mengurangi hak-hak sesuai
dengan ketentuan UU.
NO POKOK BAHASAN MATERI
10 Hak Anak
1. Setiap anak :
Setiap anak berhak atas perlindungan
oleh orang tua, keluarga, masyarakat
dan negara.
Hak anak sama dgn HAM dan untuk
kepentingan hak anak itu diakui dan
dilindungi oleh hukum, bahkan sejak
dalam kandungan
2. Setiap anak:
Sejak dalam kandungan berhak untuk
hidup, dan meningkatkan taraf
kehidupannya.
Sejak kelahirannya berhak atas suatu
nama dan status kewarganegaraan.
NO POKOK BAHASAN MATERI
10 Hak Anak
3. Setiap anak yang cacat fisik dan atau
mental berhak memperoleh
perawatan, pendidikan, pelatihan,
dan bantuan khusus atas biaya
Negara untuk menjamin
kehidupannya.
4. Setiap anak berhak untuk beribadah
menurut agamanya, berpikir dan
berekspresi sesuai dengan tingkat
intelektualitas dan usianya dibawah
bimbingan orang tua dan atau wali.
5. Setiap anak berhak untuk mengetahui
siapa orang tuanya, dibesarkan, dan
diasuh oleh orang tuanya sendiri.
NO POKOK BAHASAN MATERI
10 Hak Anak
6. Dalam orang tua anak tidak mampu
membesarkan dan memelihara anaknya
dengan baik, maka anak tersebut boleh
diasuh atau diangkat sebagai anak oleh
orang lain.
7. Setiap anak berhak untuk:
Dibesarkan, dipelihara, dirawat, dididik,
diarahkan dan dibimbing kehidupannya
oleh orang tua atau walinya sampai
dewasa.
Mendapatkan orang tua angkat atau
wali berdasarkan putusan pengadilan
apabila kedua orang tua telah
meninggal dunia atau karena suatu
sebab yang sah tidak dapat
menjalankan kewajiban sebagai orang
tua.
NO POKOK BAHASAN MATERI
10 Hak Anak
8. Setiap anak mendapatkan
perlindungan hukum dari segala
bentuk kekerasan fisik atau mental,
penelantaran, perlakuan buruk dan
pelecehan seksual selama dalam
pengasuhan orang tua atau walinya
atau pihak lain manapun yang
bertanggung jawab atas pengasuhan
anak tersebut.
Dalam orang tua, wali atau
pengasuhan anak melakukan segala
bentuk tindakan-tindakan tersebut,
maka harus dikenakan pemberatan
hukum.

NO POKOK BAHASAN MATERI
10 Hak Anak
9. Setiap anak berhak:
Untuk memperoleh pendidikan
dan pengajaran dalam rangka
pengembangan pribadinya
sesuai dengan minat, bakat dan
tingkat kecerdasannya.
Berhak mencari, menerima dan
memberikan informasi sesuai
dengan tingkat intelektualitas
dan usianya demi
pengembangan dirinya
sepanjang sesuai dengan nilai-
nilai kesusilaan dan kepatutan.
NO POKOK BAHASAN MATERI
10 Hak Anak
10. Setiap anak berhak untuk:
Beristirahat, bergaul dengan anak
sebaya, bermain, berekreasi, dan
berkreasi sesuai dengan minat, bakat,
dan kecerdasannya demi
pengembangan dirinya.
Memperoleh pelayanan kesehatan
dan jaminan sosial secara layak
sesuai dengan kebutuhan fisik dan
mental spritualnya.
Tidak dilibatkan dalam peristiwa
peperangan sengketa bersenjata
kerusuhan sosial, dan peristiwa lain
yang mengandung kekerasan.

NO POKOK BAHASAN MATERI
10 Hak Anak
10. Setiap anak berhak untuk:
Beristirahat, bergaul dengan anak
sebaya, bermain, berekreasi, dan
berkreasi sesuai dengan minat, bakat,
dan kecerdasannya demi
pengembangan dirinya.
Memperoleh pelayanan kesehatan dan
jaminan sosial secara layak sesuai
dengan kebutuhan fisik dan mental
spritualnya.
Tidak dilibatkan dalam peristiwa
peperangan sengketa bersenjata
kerusuhan sosial, dan peristiwa lain
yang mengandung kekerasan.

NO POKOK BAHASAN MATERI
10 Hak Anak
Memperolah perlindungan dari
kegiatan eksploitasi ekonomi dan
setiap pekerjaan yang
membahayakan dirinya sehingga
dapat mengganggu pendidikan,
kesehatan fisik, moral, kehidupan
sosial dan mental spritualnya.
Memperoleh perlindungan dari
kegiatan eksploitasi dan pelecehan
seksual, penculikan perdagangan
anak, serta dari berbagai bentuk
penyalahgunaan narkotika,
psikotropika dan zat adiktif lainnya.
NO POKOK
BAHASAN
MATERI
10 Hak Anak 11. Setiap anak berhak untuk tidak dijadikan
sasaran penganiyayaan, penyiksaan atau
penjatuhan hukuman yang tidak
manusiawi.
12. Hukuman mati atau hukuman seumur
hidup tidak dapat dijatuhkan untuk pelaku
tindakan pidana yang masih anak.
13. Setiap anak berhak untuk tidak dirampas
kebebasannya secara melawan hukum.
14. Penangkapan, penahanan, atau pidana
penjara anak hanya boleh dilakukan
sesuai dengan hukum yang berlaku dan
hanya dapat dilaksanakan sebagai upaya
terakhir.
NO POKOK
BAHASAN
MATERI
10 Hak Anak 15. Setiap anak dirampas kebebasannya
berhak:
Mendapatkan perlakuan secara
manusiawi dan dengan memperhatikan
kebutuhan pengembangan pribadi sesuai
dengan usianya dan harus dipisahkan dari
orang dewasa.
Memperoleh bantuan hukum atau
bantuan lainnya secara efektif dalam
setiap tahapan upaya hukum yang
berlaku.
Membela diri dan memperoleh keadilan
didepan pengadilan anak yang objektif
dan tidak memihak dalam sidang tertutup
untuk umum.
Penentuan Kewarganegaraan seseorang
ada 3 cara:
1. Unsur darah keturunan (lus sanguinis,
law of the blood)
Kewarganegaraan dari orang tua yang
menurunkannya menentukan
kewarganegaraan seseorang, betapapun
ia dilahirkan diluar negaranya
Contoh; seperti yang dianut oleh negara
Indonesia, sekalipun anak itu dilahirkan
di Inggris tetap ia dinyatakan sebagai
warga negara Indonesia
2. Unsur daerah tempat kelahiran (lus
soli)
Kewarganegaraan seseorang
ditentukan dimana dia dilahirkan.
Contoh; Seseorang yg berasal dari
neg Indonesia melahirkan anaknya
di neg yg menerapkan sistem lus
soli, maka sekalipun anak dari
kedua orangtua yg
berkewarganegaraan Indonesia
anak tersbt tetap diakui sbg warga
neg dari neg dimana ia dilahirkan
3. Unsur pewarganegaraan
Seseorang berkewarganegaraan asing
dapat mengajukan permohonan
untuk menjadi warga negara dari
suatu negara tertentu, setelah dapat
melengkapi beberapa syarat tertentu.
Adapun aturan yang berhubungan
dengan syarat & prosedur yang harus
dipenuhi oleh seseorang yg
mengajukan naturalisasi antara saru
negara dengan negara lainnya tidak
sama
Problema Kewarganegaraan
1. Bipatride
Kalau seseorang yg bkewarganegaraan
dari suatu negara yg menerapkan
sistem lus sanguines melahirkan
anaknya di suatu negara yg
menerapkan sistem lus soli maka anak
tersebut tetap dinyatakan sebagai
warga negara dimana orangtuanya
berasal dan juga dinyatakan sebagai
warga negara dimana ia dilahirkan.
2. Apatride (stateless)
Kalau ssorg yg bkewarganegaraan
dari suatu neg yg menerapkan
sistem lus soli melahirkan anaknya
di suatu neg yg menerapkan sistem
lus sanguinis, maka anak tersbt tdk
lagi dianggap sbg warga neg dari
kedua org tuanya dan juga tdk
dianggap sbg warga neg dari neg
dimana anak tersbt dilahirkan.

Dalam masalah naturalisasi
terdapat dua macam cara:
1. Naturalisasi aktif
Seseorang yg dikarenakan apatride dapat
mengajukan permohonan untuk menjadi
warga negara dari salah satu negara yg
menyebabkan dirinya menjadi orang
tanpa kewarganegaraan. Permohonannya
dikabulkan ia dapat menggunakan opsi
yaitu hak memilih utk menggunakannya,
permohonan yg telah dikabulkan atau
tidak menggunakannya
2. Naturalisasi pasif
Kalau suatu negara mengadakan
pemutihan terhadap mrka yg
kehilangan kewarganegaraan, maka
bg mrka mempunyai hak repudiasi
yaitu hak untuk menolak pemberian
kewarganegaraan tersebut.
HAK & KEWAJIBAN WARGA
NEGARA
I. Pengertian Hak & Kewajiban
II. Pengertian Kewarganegaraan
Hub. Antara seseorang dgn negara
III. Status Kewarganegaraan

1. WARGA NEGARA
- Setiap WN = Penduduk dari negara
- Penduduk = Warga negara + Bukan
Warga negara

2. STATUS KEWARGANEGARAAN
a. Cara memperoleh atau kehilangan
warga negara
1) Sistem Aktif berusaha untuk
memperoleh atau
melepaskannya.
2) Sistem Pasif negara yang
mempermalukan tentang
status baru orang yang
bersangkutan.


b. Hak Opsi dan Hak Repudiasi
1) Opsi Hak seseorang untuk memilih
atau menerima tawaran
kewarganegaraan suatu negara
2) Repudiasi Hak seseorang untuk
menolak tawaran
kewarganegaraan suatu
negara
HAK DAN KEWAJIBAN
WARGA NEGARA
KEWARGANEGARAAN HAK & KEWAJIBAN WARGA NEGARA
Segala hub antara seseorang
dengan negara kewajiban
negara untuk melindungi orang
tersebut.
Status kewarganegaraan cara
memperoleh/ kehilangan status
keawarganegaraan:
1) Aktif & Pasif
2) Hak Opsi & Hak Repudiasi
Azas Kewarganegaraan
1) Dari segi kelahiran:
ius soli dan ius sanguis
2) Dari segi perkawinan: kesatuan
hukum dan persamaan derajat
Cara-cara memperoleh
kewarganegaraan

SUMBER
1. KONSTITUSI (UUD 1945 + ASLI +
AMANDEMEN) PER UU NKRI
2. HAK AZASI MANUSIA UNIVERSAL
DECLARATION OF HUMAN RIGHTS
(PBB)
4 Tonggak Utama:
1) Hak-hak pribadi
2) Hak-hak yg dimiliki oleh individu
dlm hub dgn kelompok sosial
dimana ia ikut serta
3) Kebebasan sipil dan hak politik
4) Hak-hak berkenaan dgn hak-hak
ekonomi dan sosial
3. UU No. 39 Thn. 1999 ttg HAM
PENGERTIAN HAK DAN WAJIB
HAK adalah kuasa untuk menerima atau
melakukan sesuatu yg semestinya diterima atau
dilakukan oleh pihak tertentu dan tidak dapat
oleh pihak lain manapun juga, yg pada
prinsipnya dituntut secara paksa olehnya.
WAJIB adalah beban untuk memberikan atau
membiarkan sesuatu yg semestinya,
dibiarkan atau diberikan melulu oleh
pihak tertentu, tdk dpt oleh pihak lain
manapun, yg pd prisipnya dpt dituntut
secara paksa oleh yg berkepentingan.
Prof. Dr.Notonagoro

3. AZAS KEWARGANEGARAAN
Pedoman dasar bagi suatu negara untuk menentukan
siapakah yang menentukan menjadi warga negara.
a. Dari segi kelahiran:
1) IUS SOLI berdasarkan tempat atau
daerah
2) IUS SANGUINUS berdasarkan darah
atau keturunan
b. Dari segi perkawinan:
1) Azas kesatuan hukum anggota keluarga tunduk
pada hukum yang sama.
2) Azas persamaan derajat suatu perkawinan tdk
menyebabkan
berubahnya status
kewarganegaraan
masing-masing pihak.
Hak Azasi Manusia
Adalah hak dasar yg dibawa sejak lahir yg
melekat pd esensinya sebagai Anugrah
Tuhan.

Miriam Budiarjo, Hak azasi manusia adalah
hak yg dimiliki manusia diperoleh & dibawa
bersamaan dgn kelahiran atau kehadirannya
dlm masyarakat.

Oeman Seno Adji, Hak azasi manusia adalah
hak yg melekat pd martabat manusia sbg
insan ciptaan Tuhan yg Maha Esa yg sifatnya
tdk boleh dilanggar oleh siapapun (Santiaji
Pancasila Laboratorium IKIP Malang: 264).
Tujuan Hak Azasi Manusia
Dlm kehidupan yg kompleks persoalan yg paling
pokok justru terletak pd upaya utk mengangkat
harga diri, harkat & martabat manusia.

Berbagai sistem kenegaraan,sosial,ekonomi
dirumuskan dgn mengangkat nilai
kemanusiaan.

Sebenarnya segala teori ketatanegaraan teori
ekonomi,teori sosial,politik,hukum,teknik,
fisika bahkan teologipun kesemuanya itu pd
dasarnya manusia sentris artinya selalu
mengutamakan kemanusiaan dlm daya
upayanya & budi dayanya serta daya ikhtiarnya
utk mendaki gunung cita-citanya (Roeslan
Abdulgani: Resapkan & Amalkan Pancasila: 264)
Hak Azasi Manusia
Penegakan & perlindungan HAM di Indonesia
Sejak Proklamasi kemerdekaan Indonesia
17-08-1945 hingga sekarang ini telah mem-
berlakukan 3 UUD yaitu:
UUD 1945
Konstitusi RIS
UUDS 1950
Dlm ketiga UUD tersbt telah dicantumkan
secara tegas mengenai pasal yg berkenaan
dgn Hak Azasi Manusia (Hak-hak dasar).


Hak Azasi Manusia sebagaimana yg
tercantum baik dalam UUD 1945,
konstitusi RIS maupun UUDS 1950
ketiga-tiganya berdiri diatas falsafah
Pancasila yg merupakan satu kesatuan
yg bulat dan padu.
HAM sesudah Dekrit Presiden 5 Juli 1954
Sesudah Indonesia kembali ke UUD 1945 lewat
Dekrit Presiden 5 Juli 1954 MPRS dlm sidang
1968 menilai HAM selama masa Demokrasi
Terpimpin sama sekali terabaikan.
Periode kepemimpinan Presiden Soeharto
selama 32 tahun pelaksanaan HAM dlm
beberapa aspek diabaikan
Dunia politik dikekang (hanya ada 3
partai:Golkar, PPP dan PDI)
Dlm dunia perburuhan hanya ada satu diberi
hak hidup yaitu SPSI yg keberadaannya
dicampur tangan pemerintah.
Terjadi tragedi yg memilukan; Kasus tragedi
Tanjung Priok, Talang Sari Lampung, Korban
DOM di Aceh, kasus Nipah di Madura
Gerakan reformasi Indonesia yg mencita-
citakan demokrasi dlm seluruh bidang
kehidupan.Tegaknya supramasi hukum dan
penghormatan thdp HAM 1998 telah berhasil
meruntuhkan pemerintahan Presiden
Soeharto yg dikenal sbg pemerintahan yg
sangat represif serta mengabaikan HAM.
Dibawah kepemimpinan Presiden B.J.Habibie
demokrasi dan HAM mulai digerakan.Dengan
dikeluarkannya UU tentang HAM yaitu UU no
39 thn 1999
HAM dibuka lebar-lebar seperti hak
mengeluarkan pendapat, hak berkumpul,
berserikat dan sebagainya
Partai politik muncul ratusan yg diantaranya
48 partai berhak ikut serta pemilu 1998.
Serikat buruh semula hanya satu, sekarang
ini ada sekian banyak serikat pekerja.
Hak kekang terhadap pers (surat kabar) yg
dianggap nakal kini telah dicabut.
Komisi nasional hak-hak azasi manusia
(KOMNAS HAM) telah berdiri dgn tugas
mengawasi terhadap berbagai pelanggaran
HAM.
Pada masa pemerintahan Abdulrahman
Wahid telah diterbitkan UU tentang
Pengadilan HAM no 26 thn 2000.
Dalam upaya menata ulang kehidupan
bernegara yg benar-benar demokartis, sejak
tahun 1999 mulai dilakukan pembenahan
terhadap UUD 1945 dlm bentuk
mengamandemenkan terhadap berbagai pasal
yg dirasakan belum memadai termasuk
masalah HAM yg hasilnya sebagaimana berikut:
Pasal 27, 28, 28A, 28B, 28C, 28D, 28E, 28F,
28G, 28H, 28I, 28J, 29, 30, 31, 34
Pengertian Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara sbg Wawasan
Nasional Bangsa Indonesia yg sesuai
dgn falsafah serta kondisi geografis
dan Sosial Budayanya.
Maka dgn Wawasan Nusantara
Bangsa Indonesia diharapkan
mempunyai pandangan yg sama
sehingga eksistensi bangsa tetap
terjamin sepanjang masa
Wawasan Nasional Indonesia adalah
cara pandang Bangsa Indonesia
tentang diri & lingkungan sesuai dgn
ide Nasionalnya.
Pancasila & UUD 1945 sbg aspirasi
suatu bangsa yg merdeka berdaulat
& bermartabat dlm mancapai Tujuan
Perjuangan Bangsa.
Wawasan Nusantara mrp
perwujudan Pancasila, karena
Pancasila mrp kesatuan yg kuat &
utuh serta mengandung
keseimbangan, keselarasan dan
keserasian.
Maka Wawasan Nusantara mengarah
kepada terwujudnya kesatuan &
keserasian dlm bidang politik,
ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan.
Tujuan Wawasan Nusantara
Sebagai Wawasan Nasional
Hrs sesuai dan tidak boleh
menyimpang dari Tujuan Nasional
yaitu: Mewujudkan Kesejahteraan
dan Ketentraman bagi Bangsa
Indonesia. Ikut serta dalam
mewujudkan Kebahagiaan dan
Perdamaian bagi seluruh umat
manusia
Tujuan Wawasan Nusantara :
1 Tujuan arahkan ke dlm yaitu utk
mewujudkan kesatuan dlm segala aspek
kehidupan Nasional baik aspek alamiah
(gatra letak geografis, keadaan &
kekayaan alam dari keadaan dan
kemampuan penduduk), maupun aspek
sosial (gatra idiologi, politik, ekonomi,
sosial budaya dan gatra pertahanan
keamanan).
2 Tujuan yg diarahkan keluar ialah
turut serta mewujudkan kebahagiaan,
ketertiban dan perdamaian bagi seluruh
umat manusia.
3 Sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
Wawasan Nusantara tdk hanya
memperhatikan kepentingan Nasional
melainkan juga ikut serta Bertanggung
jawab dlm memperhatikan lingkungan serta
Membina Ketertiban dan Perdamaian Dunia.
Secara konstitusional Wawasan Nusantara
dikukuhkan dengan ketetapan MPR nomor
IV/MPR/1973, TAP MPR nomor
IV/MPR/1983 serta TAP MPR nomor
II/MPR/1993 dijelaskan bahwa Wawasan
Nusantara adalah Wawasan untuk mencapai
Tujuan Pembangunan Nasional.
Pembangunan Nasional mencakup:
a. Perwujudan Kepulauan Nusantara
sebagai satu kesatuan politik.
b. Perwujudan Nusantara sebagai satu
kesatuan Sosial dan Budaya.
c. Perwujudan Kepulauan Nusantara
sebagai satu Kesatuan Ekonomi.
d. Perwujudan Kepulauan Nusantara sbg
satu kesatuan Pertahanan Keamanan.
Ketahanan Nasional
Memperhatikan UUD 1945 pasal 30 ayat 1 & 2
yg tlh disempurnakan lewat amandemen MPR
dlm sidang tahunan thn 2000 maka dasar dari
Ketahanan Nasional berbunyi:
Tiap Warganegara berhak & wajib ikut
serta dalam usaha Pertahanan dan
Keamanan Negara.
Usaha Pertahanan dan Keamanan Neg
dilaksanakan melalui sistem pertahanan &
keamanan rakyat semesta oleh tentara
Nasional Ind & Kepolisian Neg RI sebagai
Kekuatan utama dan rakyat sebagai
Kekuatan Pendukung.
Warga Negara: Orang Ind Asli,
bangsa lain yg disyahkan dgn
undang-undang Warga Neg yg
tunduk kpd Hukum Dasar Ind dan
Hukum-hukum lainnya Yaitu
mengikutinya, baik ia bertempat
tinggal dalam Wilayah Neg Ind
maupun berada diluar Wilayah
Indonesia.

Mencermati UUD diatas : maka Tanggung
Jawab Bela Neg tdk hanya sebatas pada
kalangan Tentara Nasional Indonesia
(TNI) saja melainkan seluruh Warga
Negara Indonesia tanpa kecuali.

Contoh: Dlm pelaksanaan Perang
Perlawanan Rakyat Ind menghadapi
agresi Belanda pd masa Revolusi fisik,
semua Warga Negara dgn Penuh
Kesadaran tanpa pamrih turun ke Medan
Perang baik yg berjuang di garis depan
maupun yg ada di garis belakang.
Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional adalah Tingkat
Keuletan dan Ketangguhan Bangsa
dlm menghimpun dan
mengembangkan segala kekuatan yg
ada menjadi Kekuatan Nasional
untuk mengatasi segala macam
Ancaman, Tantangan Hambatan dan
Gangguan yang membahayakan
Bangsa dan Negara.
Azas Ketahanan Nasional
Azas Ketahanan Nasional Indonesia adalah
Tata laku yang berdasarkan nilai-nilai
Pancasila, UUD 1945 dan wawasan Nusantara
yang terdiri dari:
1. Azas Kesejahteraan dan Keamanan
2. Azas Menyeluruh terpadu
3. Azas Mawas kedalam dan keluar
4. Azas Kekeluargaan

Filsafat Pancasila
Filsafat terdpt beberapa pengertian:
Filsafat dlm arti proses
filsafat dlm arti produk.
filsafat sebagai pandangan hidup.
Filsafat dalam arti teoritis
Filsafat dalam arti praktis
Pancasila dpt digolongkan sbg filsafat
dlm arti produk; sebagai pandangan
hidup & filsafat dalam arti praktis.
Filsafat Pancasila mempunyai peranan
sebagai Pedoman dan Pegangan dlm sikap,
tingkah laku dan perbuatan dlm kehidupan
sehari-hari dlm kehidupan bermasy,
berbangsa dan bernegara bagi Bangsa
Indonesia dimanapun mereka berada.

Pandangan Hidup/ Filsafat Hidup adalah
Kristalisasi nilai-nilai yg diyakini
kebenarannya, ketepatannya dan manfaatnya
merupakan tekad untuk mewujudkan dlm
bentuk sikap dan tingkah laku.
Filsafat mrp kegiatan Pemikiran yg
Tinggi dan Murni (tdk terikat lsg dgn
suatu obyek) yg mendlm dan daya pikir
subyek manusia dlm memahami sgl
sesuatu dlm mencari kebenaran.

Suatu Sistem Filsafat Mengajarkan
Tentang Sumber dan Hakekat Realitas
Filsafat Hidup dan Tata Nilai (etika)
termasuk teori terjadinya Pengetahuan
Manusia dan Logika.
Pendekatan Filsafat Pancasila
Adalah ilmu pengetahuan yg
mendalam ttg Pancasila. Utk
mendapatkan pengertian yang
mendalam kita harus mengetahui
sila-sila Pancasila tersebut dari
setiap sila kita cari pula intinya.
Hakekat & Pokok yg Terkandung
didalam inti adalah sebagai berikut:
Pancasila Sbg Pandangan Hidup
Bangsa berarti nilai-nilai yg
terkandung dlm Pancasila dijadikan
Dasar dan Pedoman dalam Mengatur
Sikap dan Tingkah laku Manusia
Indonesia dlm Hubungan dgn
Tuhannya, Masy dan alam Semesta.
Pancasila Sbg Dasar Neg berarti bhw nilai-
nilai yg terkandung dlm Pancasila dijadikan
Dasar dan Pedoman dlm mengatur tata
Kehidupan berNeg yg diatur oleh UUD 1945.
Utk kepentingan kegiatan praktis operasional
diatur dlm Tap MPR III/MPR/2000 ttg sumber
hukum dan tata urutan per UU sbb:
a. UUD 1945 f. Keputusan Presiden
b. Ketetapan MPR g. Peraturan Daerah
c. UU
d. Peraturan pemerintah pengganti UU
e. Peraturan pemerintah
Kesatuan Sila-sila Pancasila
sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sbg Dasar Falsafah Bangsa &
Neg yg mrp satu kesatuan nilai yg tdk dpt
dipisah-pisahkan dgn masing-masing sila
Namun makna Pancasila terletak pd nilai-
nilai dari Masing Sila Sbg Satu Kesatuan
yg tdk dpt ditukar balikkan letak dan
susunannya.
1. Ketuhanan yg Maha Esa
Ketuhanan berasal dari kata Tuhan pencipta seluruh
alam.Yg Maha Esa berarti yg Maha Tunggal tiada
sekutu dlm zatnya; sifatNya dan perbuatanNya.Zat
Tuhan tdk berarti atas zat-zat yg banyak lalu menjadi
satu. Sifatnya adalah sempurna dan perbuatannya
tiada dapat disamai oleh siapapun/ apapun.

Jadi Ketuhanan yg Maha Esa Pencipta Alam
Semesta.Keyakinan adanya Tuhan yg Maha Esa itu
bukanlah suatu dogma atau kepercayaan yg tdk dpt
dibuktikan kebenarannya melalui akal pikiran
melainkan suatu kepercayaan yg berakar pd
pengetahuan yg benar & dpt diuji atau dibuktikan
melalui kaidah logika.
Atas keyakinan yg demikian maka Neg Ind
berdsrkan Ketuhanan yg Maha Esa, dan Neg
memberi Jaminan sesuai dgn Keyakinannya dan
utk beribadah menurut Agama dan
Kepercayaannya.

Sila pertama Ketuhanan yg Maha Esa menjadi
sumber pokok nilai kehidupan Bgs Indonesia,
menjiwai dan mencari serta membimbing
perwujudan kemanusiaan yg adil & beradab,
penggalangan Persatuan Ind yg membentuk Neg
Kesatuan Ind yg berdaulat penuh, yg bersifat
keakraban & dipimpin oleh hikamt kebijaksanaan
dlm permusyawaratan/ perwakilan guna
mewujudkan keadilan sosial bg seluruh rakyat Ind
Hakikat pengertian diatas sesuai dgn:
a.Pembukaan UUD 1945 yg berbunyi Atas
berkat rahmat Allah yg Maha Kuasa
b.Pasal 29 UUD 1945

2. Kemanusiaan yg Adil dan Beradab
Adalah Sikap Perbuatan Manusia yg sesuai
dgn kodrat Hakikat Manusia yg Sopan &
Susila .Nilai Potensi Kemanusiaan dimiliki
oleh semua manusia tanpa kecuali. Mereka
hrs diperlakukan sesuai dgn nilai
kemanusiaan sesuai dgn Fitrahnya sbg
Makhluk Tuhan yg Maha Esa.
3. Persatuan Indonesia
Adalah Persatuan Bangsa yg mendiami Wilayah
Indonesia yg Bersatu utk mencapai kehidupan
Kebangsaan yg Bebas dlm Wadah Neg yg
Merdeka dan Berdaulat.

Persatuan Indonesia mrp faktor yg dinamis dlm
kehidupan Bangsa Indonesia, Bertujuan
Melindungi Segenap Bangsa & Seluruh Tumpah
Darah Indonesia, Memajukan Kesejahteraan
Umum & Mencerdaskan Kehidupan Bangsa serta
Mewujudkan Perdamaian Dunia yang abadi.
4. Kerakyatan yg Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dlm Permusyawaratan dan
Perwakilan

Berarti Kekuasaan tertinggi berada di Tangan
Rakyat. Kerakyatan disbt Kedaulatan Rakyat.
Hikmat kebijaksaan berarti Penggunaan Pikiran
atau Rasio yg sehat dgn selalu
Mempertimbangkan Persatuan & Kesatuan
Bangsa,Kepentingan Rakyat & dilaksanakan dgn
jujur & Bertanggung Jawab .
Permusyawaratan adalah Suatu Cara Khas
Kepribadian Indonesia utk Merumuskan &
Memutuskan suatu Hal Berdasarkan Kehendak
Rakyat, Hingga tercapai Keputusan yg Berdasarkan
Kedaulatan Pendapat/ Mufakat.

Perwakilan adalah Suatu Sistem dlm arti Tata cara
(prosedur) mengusahakan turut sertanya Rakyat
mengambil bagian dlm Kehidupan Bernegara
melalui Lembaga Perwakilan.

Kerakyatan yg Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dlm Permusyawaratan/ Perwakilan
berarti Bahwa Rakyat dlm melaksanakan tgs
Kekuasaannya ikut dlm Pengambilan Keputusan.
Sila keempat merupakan Sendi Asas
Kekeluargaan Masyarakat, sekaligus sebagai
Asas/ prinsip tata pemerintahan Indonesia
sebagaimana dinyatakan dalam alinea ke
empat Pembukaan UUD 1945.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
Mengandung tercapainya keseimbangan
antara Kehidupan Pribadi dan Kehidupan
Bermasy. Karena kehidupan manusia itu
meliputi kehidupan jasmani & rohani .
( dinyatakan dalam alinea ke dua
Pembukaan UUD 1945).
Pancasila sebagai Paradigma kehidupan
bermasyarakat,berbangsa & bernegara
A. Pancasila sbg Paradigma Pembangunan
1. Ps sbg paradigma pengembangan IPTEK
2. Ps sbg paradigma POLEKSOSBUD HANKAM
3. Ps sbg paradigma pengembangan bid.Politik
4. Ps sbg paradigma pengembanganbid.Ekonomi
5. Ps sbg paradigma pengembangan bid.Sosbud
6. Ps sbg paradigma pengembangan bid.Hankam
7. Ps sbg paradigma pengembangan bid.Agama
B. Aktualisasi Pancasila
1. Aktualisasi objektif
2. Aktualisasi subjektif
C. Tridarma Perguruan
Tinggi
1. Pendidikan tinggi
2. Penelitian
3. Pengabdian kpd
masyarakat
14 ciri masyarakat ilmiah sbg budaya akademik:
1. Kritis 9. Menghargai prestasi ilimiah
2. Kreatif 10. Bebas dr prasangka
3. Objektif 11. Menghargai waktu
4. Analitis 12. Memiliki & menjunjung tinggi
5. Konstruktif tradisi ilmiah
6. Dinamis 13. Berorientasi ke masa depan
7. Idialogis 14. Kemitraan/ kesejawatan
8. Ilmiah
Strategi Pengembangan & Ketahanan
Nasional
1.Dasar pemikiran penyusunan politik
Sebagai dasar Pemikiran perlu memahami
Pokok Pikiran yg terkandung dlm Sistem
Manajemen Nasional yg Berlandaskan Idiologi
Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara dan
Ketahanan Nasional.

Landasan Pemikiran dlm Sistem Manajemen
Nasional ini sangat penting sbg dasar
Kerangka acuan dlm menyusun politik &
Strategi Nasional krn didlmnya terkandung
Dasar Negara, Cita-Cita Nasional & Konsep
Strategi Bangsa Indonesia.


2. Penyusunan Politik & Strategi Nasional
Disusun berdasarkan Sistem Kenegaraan
menurut UUD 1945, sejak 1985 sebagai
Supra Struktur Politik yaitu MPR, DPR,
Presiden, DPA, BPK dan MA
Politik Pembangunan Nasional
Politik: Suatu rangkaian azas atau prinsip
keadaan cara dan alat yg akan digunakan utk
mencapai cita / tujuan tertentu.
Kebijaksanaan: Penggunaan Pertimbangan yg
dianggap dpt lbh menjamin terlaksananya
suatu usaha, cita-cita atau keinginan/ tujuan yg
dikehendaki.
Pengambil kebijaksanaan biasanya dilakukan
oleh seorang pemimpin melalui usaha memilih/
cara-cara utk mencapai tujuan.
Politik membicarakan hal yg berkaitan dgn
Negara,Kekuasaan,Pengambil keputusan
Kebijakan dan Distribusi (alokasi sumber daya)
A. Negara: merupakan suatu organisasi dlm
suatu wilayah yg memiliki kekuasaan
tertinggi yg ditaati Rakyatnya.

B. Kekuasaan: Kemampuan seseorang atau
kelompok utk mempengaruhi tingkah laku
seseorang atau kelompok lain, sesuai dengan
keinginannya.

C. Pengambilan keputusan: Sbg aspek utama dr
politik & dlm Pengambilan keputusan perlu
diperhatikan Siapa pengambil keputusan itu
dan Utk siapa keputusan itu dibuat.
D. Kebijakan umum: merupakan suatu
kumpulan keputusan yg diambil seseorang
(kelompok politik) dlm rangka memilih
tujuan dan cara mencapai suatu tujuan .
E. Distribusi: Pembagian Penjatahan nilai-nilai
dalam Masyarakat.

Pembangunan secara sederhana diartikan
sebagai suatu perubahan tingkat kesejahteraan
secara terukur dan alami
Bagi Bangsa Indonesia Tujuan Politik
Pembangunan Nasional tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 yaitu Melindungi segenap
Bangsa Indonesia dan Seluruh Tumpah Darah
Indonesia, Memajukan kesejahteraan umum,
Mencerdaskan Kehidupan Bangsa dan Ikut
Melaksanakan Ketertiban Dunia Berdasarkan
Kemerdekaan, Perdamaian dan Keadilan Sosial.

Tujuan Politik Pembangunan Nasional Indonesia
hrs dpt dirasakan oleh Rakyat Indonesia utk itu
perlu dilakukan pembangunan disegala bidang
(Sosial Budaya, Ekonomi, Politik dan Hukum)
Tujuan Pembangunan
Motivasi pelaku
pembangunan
Prioritas pembiayaan
pembangunan
kesejahteraan

Você também pode gostar