Você está na página 1de 1

Kasus

Kehilangan gigi di daerah A sangat mempengaruhi estetik dan kualitas hidup. Hal ini sering
terjadi pada lansia. Kualitas hidup lansia merupakan suatu komponen yang kompleks, mencakup
usia harapan hidup, kepuasan dalam kehidupan, kesehatan psikis dan mental, fungsi kognitif,
kesehatan dan fungsi fisik, pendapatan, kondisi tempat tinggal, dukungan social dan jaringan
social. Oleh karena itu, perawatan gigi berupa pemakaian protesa (gigitiruan) lepasan pada lansia
dimaksudkan dapat mengembalikan fungsi estetik dan dan meningkatkan kualitas hidup lansia.
Berdasarkan hal di atas, evidence based prevalensi kehilangan gigi di daerah A, maka pemerintah daerah
tersebut mengambil kebijakan kesehatan. Pemerintah akan memilih 2 bahan yang akan digunakan dalam
pembuatan gigitiruan lepasan. Bahan yang dipilih adalah resin akrilik dan valplast. Bahan yang dipilih adalah
output yang luas dan berdasarkan CEA (Cost Effective Ratio) yang rendah. Tim analisis daerah melakukan
analisis dimana jumlah biaya untuk program pembelian resin akrilik sebesar Rp 40.000.000 untuk jangkauan 100
orang, sedangkan untuk valplast sebesar Rp 64.000.000 untuk jangkauan 80 orang

PENYELESAIAN
Cara memilih program/kebijakan kesehatan gigi dan mulut
Identifikasi biaya pembelian
a. Resin akrilik
Cost Effective Ratio = Rp 40.000.000 / 100 orang = 400.000
b. Valplast
Cost Effective Ratio = Rp 64.000.000/ 80 = 800.000

Berdasarkan CEA (Cost Effective Ratio) yang dipilih adalah program pembuatan gigitiruan menggunakan bahan
resin akrilik. Alasan pemilihan bahan ini adalah hasil perhitungan CEA untuk pembelian resin akrilik
menunjukkan harga yang murah. Dalam artian, program tersebut memberikan output yang luas sehingga
jangkauannya lebih banyak.

Você também pode gostar