Você está na página 1de 2

ATHEISME HINDHU DAN BUDHA

Dalam ajaran Hindhu ditemukan 2 kata yaitu Astika dan Nastika. Astika bisa diartikan
sesuatu yang menerima Konsep Veda. Dan Nastika bisa diartikan sesuatu yang menolak
konsep Veda. Astika juga diartikan sebagai Ada dan Nastika diartikan sebagai Tak Ada

Astika terdiri dari 6 cabang yaitu : Samkhya, Yoga, Nyaya, Vaiesika, Mimasa dan Vedanta.
Nastika terdiri dari 3 cabang yaitu : Jaina (Jainisme), Budha, dan carvaka. Ketiganya tak
mengakui Tuhan.

2 cabang di dalam Astika yaitu Samkhya dan Mimasa tidak mengakui adanya Tuhan.
Samkya meyakini adanya 2 unsur yaitu Purusha (Jiwa/Kesadaran) dan Prakirti (Alam) dan
tak ada tempat bagi Tuhan (Ishwara). Mimasa percaya pada Adrishta (tak terlihat) sebagai
penyebab sesuatu dan tidak memerlukan Ishwara (Tuhan) di dalamnya.

Purusa sebagai sesuatu yang tak terselami, biasa dilambangkan dengan Ayah. Sedangkan
Prakirti sebagai penyebab pertama dari alam semesta, biasa dilambangkan dengan Ibu

Dalam Konsep Samkya itulah terjadi hubungan dua sisi antara Ayah dan Ibu. Dalam logika
kita, kita mengerti bahwa ibu-lah yang memberi kelahiran. Dan kelahiran terjadi karena
Ayah. Jadi Prakirti sebagai penghasil alam material dan Purusa sebagai pemberi jiwa (Ruh).
Bahwa seperti halnya manusia yang berkembang dari bayi sampai tua, demikian pula alam ini
berkembang, semua itu memerlukan Jiwa baik dalam arti Jiwa manusia maupun Jiwa alam.
Jika kita mengamati maka terjadinya hubungan antara Purusa dan Prakirti itu harus ada
sesuatu yang lebih besar yang menggerakkan keduanya. Orang yang berketuhanan akan
beranggapan sesuatu itu sebagai Tuhan. Tetapi dalam sekte Samkya, Mimasa atau Budha,
purusha dan Prakirti terjadi dengan sendirinya, layaknya Magnet bertemu dengan Besi,
dimana terjadi secara spontan. Itulah mengapa dalam pemikiran mereka Tuhan tidak
diperlukan.

Você também pode gostar