Você está na página 1de 14

ARTIKEL

DALIL-DALIL TENTANG KESEHATAN DALAM ISLAM




Didalam Al-Quran terdapat beberapa ayat tentang hal ini antara lain
1. Al-Baqarah ayat 282
2. Al-Maidah ayat 6
3. Al-Anfaal ayat 11
4. Al-Hajj ayat 26
5. Al-Muddatsir ayat 4
6. Al-Baqarah ayat 125
7. At-Taubah ayat 108
8. Al-Furqan ayat 48
9. Al-Ahzab ayat 33
10. Al-Waqiah ayat 79

Islam adalah agama yang diturunkan Allah Swt untuk kepentingan dan
keselamatan, kebahagian serta kesejahteraan umat manusia lahir dan bathin, di
dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu Islam sebagai yang sanggup mengantar
dan memberikan keselamatan hidup secara utuh, memiliki ajaran secara lengkap,
yang mencakup segala aspek kehidupan umat manusia termasuk didalamnya
masalah kesehtan,secara khusus kesehatan yang dikehendaki Islam meliputi
kesehatan fisik, mental dan sosial.
Kesehatan merupakan salah satu rahmat dan krunia Allah yang sangat
besar yang diberikan kepada umat manusia, karena kesehatan adalah modal
pertama dan utama dalam kehidupan dan kehidupan manusia. Tanpa kesehatan
manusia tidak dapat melakukan kegiatan yang menjadi tugas serta kewajibannya
yang menyangkut kepentingan diri sendiri, kelurga dan masyarakat mapun tugas
dan kewajiban melaksanakan ibadah kepada allah swt.
Selain merupakan rahmat dan karunia Allah Swt kesehatan merupakan
amanah yang wajib kita syukuri dengan cara menjaga, memellihara, merawat dan
harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk hal-hal yang diridhoi Allah Swt.
Mensyukuri nikmat kesehatan berarti menjadikan kesehatan sebagai modal utama
dalam melaksankan serta meningkatkan amal shaleh dan ketaatan kepada Allah
Swt.
Kesehatan merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia,
mendapat perhang besar dalam Islam. Islam mengnjukrkan untuk hidup serba
sehat, didahului oleh perintah mewujudkan kesucian dan kebersihan. Oleh karena
itu pembahasan dalam kitab Fiqih diawali pembahsan mengenai thaharah
artinya kebersihan. Seseorang akan sholat terlebih dahulu harus suci serta bersih
dari hadast dan najis baik tubuh, pakaian maupun tempat yang akan
dipergunakan untuk sholat demikian pula ibadah lain seperti Itikaf. Thawaf dan
mem baca Al-Quran.
Demikian besarnya perhatian Islam terhadap kesehatan umatnya dapat kita
lihat dari adanya beberapa dipensasi atau rukhshah yang disyariatkan seperti
kebolehan bertayamum bagi orang yang sakit yang apabila terkena air
penyakitnya bertambah parah. Demikian pula dibolehkan berbuka puasa bag.
Demikian pula dibolehkan berbuka puasa bagi musafir, ibu yang sedang
mengandung, ibu menyusui, orang yang sedang sakit dan lanjut usia dengan
menggantinya pada hari lain atau membayar fidiyah.
Betapa besar perhatian islam terhadap masalah kesehatan dapat dilihat
pula dari tuntunan mengenai cara mendapatkan makanan, mengolah dan
memakannya. Islam memrintahkan manusia untuk memperoleh makanan dengan
cara yang sah dan hahal. Jika seseorang makan atau minum hendaknya tidak
berlebihan. Islam menetapkan adanaya beberapa jenis makanan dan minuman
yang dihramkan karena dapat membahayakan kesahatan jasmani, rohani dan akal
pikiran.
Besarnya perhatian Islam terhadap kesehatan ini dapat dilihat dari urutan
tutunan yang tercantum dalam Al-Quran. Surat pertama yang diturunkan
mengenai manusia untuk berpengetahuan ( surat Al-Alaq). Sedangkan surat yang
kedua mengajak manusia untuk memperhatikan soal kebersihan.



Firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Muddatsir ayat 4
El44Og4 O)-_C ^j
dan pakaianmu bersihkanlah

Demikianpula perhatian Islam terhadap perorangan seperti dinyatakan dalam
sebuah hadist Rasullah Saw.

Artinya:
Kalaulah tidak memberatkan ummatku, niscaya aku wajibkan mereka menggosok
gigi setiap hendak melakukan wudhu. (HR-Al-Baikhaqi,Malik,Assyafii dan
Hakim)
Islam mengatur cara berwudhu dengan mendahulukan membasuh kedua
belah tangan, dimaksudkan agar dapat diketahui keadaan air tersebut sebelum
mengenai anggota wudhu lainnya. Disamping itu dimaksudkan juga agar kotoran
dan bakteri yang mungkin ada di kedua belah tangan tersebut dapat dibersihkan
terlebih dahalu.
Dalam hal menjaga kebersihan makanan, agar tidak terkena hama penyakit,
Rasullah Saw bersabda:

Arinya: tutuplah bejana dan tempat minum, sebab seseungguhnya dalam setahun
ada satu malam waktu wabah penyakit diturunkan, bila wabah itu lewat sedang
makanan/minuman terbuka, maka wabah tersebut akan masuk kedalamnya
(HR.Ahmad dan Muslim)

Selanjutnya Islam pun memberikan tuntunan dalam hal menjaga kesehatan
lingkungan, yang diungkapkan dalam hadist:

Artinya: Maka bersihkanlah pekaranganmu dan ruang tempat tinggalmu, dan
janganlah kamu seperti orang yahudi yang menumpuk-numpuk sampah
dirumah.(HR.Al-Bazzar)

Artinya: jauhilah hal-hal yang menyebabkakn timbulnya 3(tiga) laknat:
membuang kotoran di sumber air bersih,dijalan raya dan ditempat berteduh
(HR.Abu Daud)

Manusia diciptakan Allah sebagai mahluk yang paling sempurna ,
dimuliakan lebih dari mahluk lain. Manusia dijadikan khalifah dimuka bumi, dan
diberi tugas untuk membawa rahmat bagi seluruh alam. Manusia diberikan
berbagai nikmat oleh Allah, nimamat paling tinggi sesudah iman dan islam ialah
kesehatan yang harus kita syukuri oleh segenap manusia dalam hidupnya. Allah
Swt juga menempatkan kesehatan jasad dan alat-alat tubuh sebagai amanat yang
diserahkan kepada manusia untuk dipelihara dengan sebaik-baiknya. Dalam
pengertian untuk dijaga agar berfungsi dengan baik digunakan untuk beramal
sholeh.
Allah Swt berfirman pada ayat 1-4 surat At-Tiin:
-g--4 pO+-uCEO-4 ^
jOOC4 4-gLOc ^g -EOE-4
g-4l^- --g`- ^@ ;
4L^UE =}=Oee"- EO)
^}=O;O CO^> ^j

Artinya: Demi (buah) Tin dan buah Zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi Kota
(Mekkah). Ini yang aman, sesungguhnya Kami kelak menciptakan manusia dalam
bentuk yang sebaik-baiknya.

Juga pada surat Al-Isroa ayat 70 Allah Swt berfriman:
;4 E4^`OE /j_4
4E1-47 _E4U4EO4 O)
)OE^- @O4l^-4
_E4^~Ee4O4 ;g)`
ge4lj1-C- _4LU_4
_O>4N OOgV ;}Og)` E4^UE=
1E1_^> ^_

Artinya: Dan sesungguhnya Kami muliakan anak Adam, Kami angkat mereka di
daratan dan dilautan, Kami beri mereka rizqi, dari yang baik-baik dan Kam
lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan mahluk yang
telah Kami ciptakan.

Sejalan dengan firman Allah Swt ini Nabi bersabda:

Artinya: Orang mikmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dari
pada orang mukmin yang lemah.

Mukmin yang kuat adalah lebih baik dan lebih disukai Allah, dengan
kekautan itulah makna hidup manusia dapat dicapai. Memperhatikan dan menjaga
kesehatan merupakan upaya yang harus selalu dilakukan dengan tetap kuat dan
tidak menjadi lemah. Islam mengenal satu konsep yang dinamik tentang kesehatan
didalamnya tercakup pengertian tentang SHIHHAH yaitu keadaan jasmani yang
memungkinkan seluruh anggota tubuh berfungsi dengan baik. Di atas pengertian
shihhah tersebut masih ada pengertian tentang AAFIYAH ialah suatu keadaan
yang lebih afdhal yang dampaknya menjangkau kebahgian manusia di dunia dan
akhirat.

Menurut penelitian Imam Ibnul-Qayyim Al-Jauzy upaya yang dilakukan
Islam dalam mewujudkan kesehatan terdiri dari tiga macam kegiatan sebagai
berikut :
1. Memelihara kesehatan.
Atas dasar ini Islam memperbolehan orang tidak berpuasa dalam bulan
Ramadhan karena uzur seperti sakit atau musafir. Bagi orang sakit tujuannya
agar cepat sembuh dan pulih kembali kesehatannya. Bagi musafir agar kondisi
fisik dan kesehatannya tetap stabil, sebab dalam keadaan lapar dan haus
disertai pengeluaran tenaga dalam berpergian dapat menyebabkan badan
menjadi lemah dan jatuh saki, sesuai dengan firman Allah Swt Surat Al-
Baqarah 184:
4`+C E1uE` _ }E
]~E 7Lg` _CjOO u _O>4N
OEEc EOg ;}g)` `+C
4OE=q _ O>4N4 -g~-.-
+O4^OOgCNC O4C;g NEC
-Og` W }E 4vOC> -LOOE=
4O_ OOE= N-. _ p4
W-ON`OO> OOE= :- W p)
+L7 4pOUu> ^gj


Artinya: Maka jika diantara kamu ada yang saki atau dalam perjalanan (lalu
berbuka), maka(wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari ya ng ditinggalkan
itu pada hari yang lain.

2. Menjaga diri agar penyakit tidak semakin parah.
Atas dasar ini Islam memperbolehkan tayamum bagi orang sakit sebagai ganti
dari wudhu atau mandi apabila ia kuatir penyakitnya akan bertambah parah
bila terkena air. Hal ini berdasarkan ayat Al-Quran surat AN-Nisa 43
Og^4C 4g~-.-
W-ON44`-47 W-O+4O^>
E_OUO- +^4 O4Oc
_/4EO W-OUu> 4`
4pO7O> 4 lN4N_ )
O@O)4N O):Ec _/4EO
W-OUO4^> _ p)4 7+47
-/E@OO u _O>4N OEEc u
47.E_ /4 74g)` =}g)`
Oj*.4^- u N7+OE
47.=Og)4- U W-_`
w7.4` W-OO4O4 -4Og=
4lj1C W-O=O^`
7g-ON_+O) 7CguC4
Ep) -.- 4p~E -CO4N
-OOEN ^j@

Artinya: Dan jika kamu sakit dan dalam musafir atau datang dari buang air
atau kamu menyetuh perempuan, kamu tidak mendapatkan air maka
bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci).

Menghilangkan hal-hal yang apabila dibiarkan akan menyebabkan sakit. Atas
dasar ini diperboleh kan mencukur rambut bagi orang yang sedang Ihram
karena banyak ketombe atau kutu sehingga menggagu konsentrasi ibadah .
Hal ini berdasarkan ayat :
W-OOg>4 OgO4^-
E4OuN^-4 *. _ up)
>uO^;Oq E
4OEO^14-c- =}g` +O;E- W
4 W-O)U^4` 7Ec+7+O
_/4EO EuUl4C O;E-
N--g4E` _ }4 4p~E 7Lg`
_CjOO u gO) O+O }g)`
gOcO O4C;g }g)` `41g
u O~E= u llOOe _
;-gO4^- E 4OEO^14-c-
=}g` +O;E- _



Artinya: Jika ada diatara kamu yang sakit atau gangguan di kepalanya (lalu
bercukur), maka wajiblah atasnya berfidiyah yaitu berpuasa atau bersedekah
atau berkorban (Al-Baqarah 196)

Berdasarkan hal ini semua maka Islam memberi tuntunan agar orang
membiasakan makan dan minum secara teratur serta memperhatikan gizi,
istirahat dan tidur secukupnya, menjaga stamina badan agar selalu stabil
melalui olahraga. Islam melarang seseorang shalat dalam keadaan sangat
mengantuk, menahan kentut, menahan kencing, menahan buang air, atau
terlalu lapar, bahkan apabila terjadi dua pilihan antara shalat dan makan ,
maka Islam mengajarkan agar makan terlebih dahulu, hal ini tentusaja bila
waktu shalat masih panjang.
Dengan demikian Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah
sekumpulan prilaku yang kita praktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau
masyarakat mampu mendorong dirinya sendiri dibidang kesehatan untuk
mencapai drajat kesehatan yang kita harapkan
Ajaran Islam menentukan penganutnya supaya hidup sehat baik
jasmani maupun rohani. Untuk itu umat Islam harus melaksanakan berbagai
upaya pembinaan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) juga upaya
memahami ilmu kesehatan,maupun upaya untuk berobat, memelihara
kesehatan, mencegah berjangkitnya suatu penyakit dan sebagainya.
Takdir sebagai salah satu rukun iman telah disepakati oleh jumhur
ulama sebagai suatu kewajiban setiap muslim untuk meyakininya, namun kita
sebagai umat islam tidak dapat menyerah begitu saja kepada takdir, harus ada
upaya kearah itu
Sebagaimana firman Allah Swt surat Ar-Raad ayat 11

]) -.- +O)O4NC 4`
`O) _/4EO W-+O)O4NC
4` jgO^)

Artinya: Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum
sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

Diantara praktek yang dijumpai dalam sejarah Islam adalah
kebijaksanaan yang dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khatab. Diwatu Umar
bin Khatab menarik tentaranya dari Syiria karena didaerah tersebut berjangkit
wabah sampar, sebahagian sahabat berkeberatan atas kebijaksanaan tersebut,
mereka mengangap Khalifah Umar melarikan diri dari takdir Allah terhadap
anggapan tersebut Khalifah Umar menjawab dengan tegas :Ya aku lari dari
kehedak Allah, tetapi menuju kehendak Allah. Apa yang dilakukan oleh
Khalifah Umar tidak berarti menentang takdir Allah, tetapi justru berusaha
supaya terhindar dari musibah yang buruk yakni penyakit wabah sampar.

Dengan pemahaman takdir seperti itu, isalam menganjurkan dan cendrung
mewajibkan seseorang untuk mampu memlihara kesehatan baik perorangan,
keluarga maupun masyarakat. Untuk itu ada beberapa tuntunan yang perlu kita
perhatikan sekaligus meningkatkan drajat kesehatan meliputi 4 hal yaitu 1.
Penyuluhan, 2. Prepentif atau pencegahan 3.kuratif atau pengobatan dan
rehabilitatif yaitu pemulihan.
1. Peningkatan Penyuluhan ( Promosi )
Untuk mendapatkan drajat kesehatan yang optimal, setiap orang harus
berupaya meningkatkan drajat kesehatannya meskipun dalam keadaan tidak
sakit. Meningkatnya drajat kesehatan merupakan salah satu langkah dalam
upaya melestarikan dan meningkatkan mutu kehidupan.
Islam mengutamakan peningkatan drajat kesehatan salah satu yang
sangat ditekankan dalam upaya meningkatkan drajat kesehatan adalah
menjaga kesehatan baik kebersihan perorangan, maupun kebersihan
lingkungan kkita. Berulangkali Nabi Saw menganjurkan dan memberi teladan
dalam hidupnya, tentang penjaan dan peningkatan kebersihan lingkungan.
Contoh yang sangat jelas ialah anjuran untuk mandi, terutama dalam keadaan
tertentu, begitupula membersihkan lingkungan hidup dan alat-alat rumah
tangga: Allah Swt berfirman surat At-Taubah 108

p W-NOO_C4-4C _ +.-4
OUg47 -@O)-_-C^- ^g

Artinya:Didalamnya ada orang-orang yang ingin memberikan diri, dan
Allah menyukai orang-orang yang bersih.

Rasullah Saw bersabda dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh turmudzi
dari saad

Artinya: Sesungguhnya Allah itu baik menyukai yang baik, bersih
menyukai yang bersih, murah menyukai kemurahan, dermawan menyukai
kedermawanan, maka bersihkanlah halaman/pekarangan dan janganlah kamu
meniru orang-orang yahudi.

Artinya: Kebersihan adalah sebagian dari Iman

Pada hadits lain Rasullah bersabda:

Artinya: Mandi adalah merupakan keharusan bagi setiap muslim dalam
tujuh hari, membersihakan rambut dan tubuhnya (HR.At-Thabrani dari Ibnu
Abbas)
Disamping itu terdapat pula hadist-hadist mengenai anjuran-anjuran
mebersihkan gigi, membersihkan tangan, mulut dan anggota tubuh yanng lain.
Selain masalah kebersihan makanan juga merupakan suatu hal sangat
diperhtikan. Allah memerintahkan manusia untuk memakan makanan yang
baik dan halal, bergizi dan dalam jumlah yang cukup dan seimbang. Makanan
yang baik lagi halal akan mempertinggi fungsi alat-alat tubuh. Makanan yang
kurang baik merupakan sumber penyakit.
Firman Allah Swt surat Al-Baqarah ayat 172:

Artinya: Hai orang orang yang beriman, makanlah diantara rizqi yang baik-
baik yang kami berikan kepadamu.
Artinya: Hai sekalian manusia,makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat dibumi pendengar muslimin muslimat rahimakumullah marilah kita
budayakan pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat dikalangan keluarga
dan masyarakat kita Amin.

Hadist Nabi R. Al-Hakim,At-Turmuzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam shahih
mereka.
Artinya:Tak ada yang lebih buruk daripada seseorang yang mengisi perutnya
melebihi batas, cukuplah bagi seseorang beberapa suap yang membuat
tubuhnya tegak seharusnya perit itu sepertiga untuk makan, sepertiga untuk
minum, dan sepertiga lagi untuk bernafas.

2. Pencegahan (Preventif)
Salah satu sebagai upaya pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) adalah upaya pencegahan atau prepentif untuk mencapai tingkat
derajat kesehatan yang optimal pada diri kita, keluarga, masyarakat serta
lingkungan kita. Khusus untuk kepentingan kesehatan ibu dan anak, upaya
pencegahan terhadap penyakit menular tertentu dilakukan melalui imunisasi.
Upaya ini dianggap sangat bermanfaat dan dapat dilakukan dengan mudah dan
murah.
Penyakit yang menimpa seseorang selalu dirasakan sebagainsesuatu
yang menyusahkan. Untuk menghindarinya, sebaiknya mengamkbil langkah
pencegahan. Untuk menegarkan betapa pentingnya upaya pencegahan
penyakit. Islam memberikan tuntunan sebagaimana sikap tegar yang
ditunjukan Rasulallah SAW. Dengan memerintahkan umatnya agar mengakui
darkan diri dari penyakit dan mengisolasikan diri pada saat terkena penyakit
menular agar orang-orang lain tidak ketularan penyakit tersebut. rasulallah
SAW bersabda :



Artinya :At-Thaun (penyakit menular) adalah najis yang dikirimkan kepada
suatu golongan dari golongan orang israil dan kepada orang-orang
sebelummu. Maka apabila kamu mendengar penyakit menular tersebut
terjangkit disuatu tempat, janganlah kamu memasuki daerah tersebut . dan
apabila di suatu tempat berjangkit penyakit menular tersebut sedang kamu
sedang kamu berada di dalamnya janganlah kamu keluar atau lari dari
padanya.(HR. Bukhari dan Muslim).

Penjagaan diri pada waktu sehat, lebih baik dari pada pengobatan pada waktu
sakit. Allah SWT. Melarang manusia membiarkan dirinya binasa. Sunnah nabi
pada riwayat para sahabat menunjukan berbagai upaya untuk melakukan
tindakan pencegahan penyakit seperti di nyatakan dalam Al-Quran serta
beberapa hadist Rasulallah SAW. Sebagai berikut :
W-Og^4 O) O):Ec *.-
4 W-OU> 7CguC)
O) gOUg+-
Artinya :dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri kedalam
kebinasaan.( Al-Baqarah;195).

Nabi bersabda:
Artinya : tutuplah bejana dan tempat minummu, sebab sesungguhnya dalam
setahun ada stu malam waktu wabah penyakit diturunkan. Bila wabah itu
lewat sedang makanan atau minuman terbuka, maka wabah tersebut akan
masuk kedalamnya(HR. Ahmad dan Muslim).

Artinya :orang yang sakit jangan dibawa mendekati orang yang sehat,(HR.
Bukhari dan muslim).
Bila setiap orang diharuskan memelihara kesehatan , maka berusaha
mencegah timbulnya penyakit merupakan keharusan pula, sepertinya halnya
upaya memberikan sentuhan kekebalan (imunisasi) kepada ibu hamil, bayi,
dan anak. Imunisasi memberikan perlindungan yang efektif terhadap anak dari
serangan beberapa jenis penyakit tertentu dengan imunisasi anak dapat hidup
secara sehat karna tubuhnya telah kebal dari gangguan pe nyakit harapan serta
peluang untuk hidup selanjutnya menjadi semakin besar.
Kondisi anak seperti itu sangat memungkinkan untuk mampu tambah
dan berkembang secara optimal. Dengan kata lain anak yang memiliki derajat
kesehatan yang tinggi mempunyai masa depan yang cerah. Kesehatan yang
sempurna menjadikan anak cerdas, terampil, kreatif, berguna bagi diri,
keluarga, masyarakat dan agamanya. Anak yang seperti inilah yang dapat
menjadi anak yang shaleh dan shalehah.
Oleh karnanya pencegahan atau tindakan prepentif ini yang perlu dan
penting kita laksanakan lebih-lebih setiap tahun didaerah kita ini ada musim-
musim tertentu waktu atau masa penyakit itu kerja melanda seperti demam
berdarah diare atau colera yang lebih kita kenal dengan sebutan mutah berak.
Untuk itu tidak ada istilah terlambat, mulai saat ini kita bersama-sama
berupaya untukk mengadakan pencegahan sedini mungkin dari semua jenis
penyakit, yaitu antara lain kita kerjakan mencuci tangan dengan sabun
sebelum makan, setelah buang air besar,setelah mencebok bayi, bahkan
setelah bangun tidur hendaknya kita mencuci tangan. Sebab sewaktu kita tidur
tangan kita ini berkeliaran entah kemana, makanya perlu tangan kita cuci
dengan sabun. Termasuk pula kita biasakan minum air yang sudah dimasak ,
dan jangan kita biarkan sampah bertumpuk dihalaman rumah agar tidak
mengundang lalat.#
Demikianlah sebagian kecil upaya pencegahan yang perlu kita lakukan
dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan kita. Semoga bermanfaat,amin
ya robbal alamin.

3. Pengobatan (Kuratif)
Sesuai dengan ajaran Islam yang amat memperhatikan kesehatan,
Rasullah Saw memberikan tuntunan agar melakukan upaya penyembuhan
apabila sakit yaitu dengan cara berobat, walaupun yang akan memberikan
kesembuhan tersebut hakikatnya adalah Allah. Nabi Ibrahim As pernah
berdialog dengan ayah beserta kaumnya seperti tercantum dalam Al-Quran
surat Asy-Syuara 78-81,


Og~-.- /j_UE= 4O_
gg4 ^_g Og~-.-4 4O-
/j_g;CNC -OEC4 ^__
-O)4 e;@O4` 4O_ --g;=EC
^g Og~-.-4 /j_+-1gNC O
-j1^47 ^g

Artinya: (Yaitu Tuhan) yang telah menciptkan aku, maka Dialah yang
menunjuki aku dan Tuhanku yang Dia memberikan dan minum kepadaku dan
apabila aku sakit , Dialah yang menyembuhkan aku, dan yang akan
mematikan aku, kematian akan menghidupkan aku (kembali)

Pengobatan penyakit pengobatan penyakit yang sangat diperlukan .
berulangkali Nabi Muhammad Saw mengungkapkan pentingnya upaya
pengobatan atas dasar keyakinan bahwa Allah tidak menurunkan suatu
penyakit, kecuali dengan obatnya, orang yang menderita sakit menjadi
sembuh, dalam hadist disebutkan:
Mereka bertanya, ya Rasulullah, apakah boleh kita berobat? Rasulullah
Saw menjawab, ya wahai hamba-hamba Allah, berrobatlah, sesungguhnya
Allah tidak menurunkan penyakit kecuali menurunkan pula obatnya, kecuali
satu penyakit yaitu pikun (HR.Bokhari dan Muslim)
Dalam melakukan upaya pengobatan, perlu dipedomani tuntunan bahwa
Islam hanya membenarkan iktiar pengobatan berdasarkan ilmu kesehatan dan
kedokteran yang telah diakui kebenarannya. Berobat merupakan wasilah,
adanya wasilah tidak boleh bertentangan dengan dasar-dasar aqidah Islam.

4. Pemulihan ( Rehabilitatif)
Islam menuntun manusia untuuk memperhatikan pemulihan kesehatan
atau rehabilitasi, yaitu upaya untuk memfungsikan kembali organ tubuh
setelah mendapat serangan penyakit, juga termasuk upaya untuk menerima
dan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada orang yang cacat untuk
dapat berfungsi kembali dalam masyarakat. Dalam salah satu hadist yang
diriwayatkan oleh Abu Daud, Akhmad, Al-Hakim dan Ibnu Majah Umul
Mundzir berkata: Rasulullah Saw ketempatku bersama Ali Karramallah
huwajwah. Kami ketika itu mempunyai tandan-tandan kurma muda yang
kergelan tangan. Nabi pun memakannya dan Ali ikut, maka sabda Nabi: hai,
kau baru saja sembuh Ali, Ummul Mundzir berkata maka akupun
membuatkan mereka makanan dari gandum dan Rasulullah kemudian berkata:
nah, Ali, inilah makananmu, ini lebih sesuai dengan kondisimu.
Mengenai kesempatan bagi penyandang cacat agar dapat berfungsi
dalam masyarakat, terdapat riwayat yang banyak diketahui orang tentang
kisah Abdullah bin Ummi Maktum. Ia adalah seorang sahabat Rasulullah yang
cacat (buta) tuna netra. Abdullah tidak saja diangkat Rasulullah sebagai
muadzin, tapi pernah pula diberi kepercayaan untuk memegang jabatan
pimpinan kota Madinah, sewaktu Rasulullah pergi memimpin perang suatu
peperangan.

Você também pode gostar