Você está na página 1de 2

Mata Kuliah : Perilaku Organisasi

Nama : Rizky Indra Setiyawan


NIM : 1M101604
1. Apa Yang Membedakan Diri Saya Dengan Orang Lain :
Mungkin yang membedakan diri saya dengan orang lain mungkin prinsip hidup, tiap
orang mungkin punya prinsip yang berbeda-beda karene prinsip ini akan menentukan
karakter setiap orang, baik dalam menggambil keputusan maupun dalam menentukan
keputusan nanti, Orang yang tidak mempunyai prinsip akan mempunyai karakter yang lemah,
mudah di hasut dan selalu di remehkan orang lain. Mungkin juga sifat, setiap orang di
ciptakan dengan sifat yang berbeda-beda ada yang mempunyai sifat baik atau buruk, hal itu
bisa di pengaruhi dari pergaulan dan cara didik dari orang tuanya, kalau saya cenderung
mempunyai sifat yang agak keras karena dididik dari keluarga seorang TNI mungkin.
Mungkin juga cara komunikasi, setiap orang memiliki gaya yang tak sama setiap orang ada
yang berkomunikasi dengan orang dengan baik dan ada yang malu-malu mau dan juga ada
yang bersifat pendiam, kalau saya cederung mempunyai gaya komunikasi yang kalau belum
kenal baik agak kurang enak kalau di ajak bicara atau ngobrol, tapi lama kelamaan juga asik
kok. Mungkin juga dari kultul keluarga, karena setiap orang punya kultur kelurga yang
bermacam-macam suku dan budaya mereka sendiri,terus juga tentang kesukaan makanan,
kesukaan dalam memilih pacar dll, apalagi aktivitas dan kegiatan keseharian saya pasti beda
dengan orang lain pastinya. Ini yang membedakan saya dengan orang lain dalam pemikiran,
budaya internal dalam keluarga. Dan ada yang mengatakan Perbedaan itu memang indah

2. Dalam kehidupan kita sehari hari kita tidak hanya berhungan dengan kesan skilas di saat kita
berjumpa dengan orang. Kita ingin sekali memahami perilaku orang lain secara mendalam,
kenapa orang berperilaku dengan cara atau hasil tertentu. Upaya untuk memahami penyebab
ini sangat terkait dengan proses Atribusi.
Menurut Haider, setiap individu pada dasarnya adalah seorang ilmuwan semu (pseudo
scientist). Yang berusaha untuk mengerti tingkah laku orang lain dengan mengumpulkan dan
memadukan potongan-potongan informasi sampai mereka tiba pada sebuah penjelasan masuk
akal tentang sebab-sebab orang lain bertingkah laku tertentu. Dengan kata lain seseorang itu
selalu berusaha untuk mencari sebab kenapa seseorang berbuat dengan cara-caratertentu.
Misalkan kita melihat ada seseorang melakukan pencurian. Sebagai manusia kita ingin
mengetahui penyebab kenapa dia sampai berbuat demikian. Dua focus perhatian di dalam
mencari penyebab suatu kejadian, yakni sesuatu didalam diri atau sesuatu di luar diri. Apakah
orang tersebut mlakukan pencurian karena sifat dirinya yang memang suka mencuri, ataukah
karena factor diluar dirinya, dia mencuri karenadipaksa situasi, misalnya karena dia harus
punya uang untuk membiayai pengobatan anaknya yang sakit keras. Bila kita (individu)
melihat/menyimpulkan bahwa seseorang itu melakukan suatu tindakan karena sifat-sifat
kepribadiannya (suka mencuri) maka kita (individu) tersebut melakukan atribusi internal
(internal attribution). Tetapi jika kita (individu) melihat atau menyimpulkan bahwa tindakan
yang dilakukan oleh seseorang dikarenakan oleh tekanan situasi tertentu (misalnya mencuri
untuk beli obat) maka kita melakukan atribusi ekternal (external attribution). Heidr
menggambarkan apa yang disebutnya nave theory of action , yaitu kerangka kerja
konseptual yang digunakan orang untuk menafsirkan, menjelaskan dan meramalkan tingkah
laku seseorang.
Teori ko-variasi Kelley (kelleys covariation theory) Harlod Kelley dalam teoriny
menjelaskan tentang bagaimana orang menarik kesimpulan tentang apa yang menjadi sebab
apa yang menjadi dasar seseorang melakukan suatu perbuatan atau memutuskan untuk
Mata Kuliah : Perilaku Organisasi
Nama : Rizky Indra Setiyawan
NIM : 1M101604
berbuat dengan cara-cara tertentu. Menurut Kelley ada tiga factor yang menjadi dasar
pertimbangan orang untuk menarik kesimpulan apakah suatu perbuatan atau tindakan itu
disebabkan oleh sifat dari dalam diri (disposisi) ataukah disebabkan oleh factor di luar diri.
Ketiga factor dasar pertimbangan tersebut adalah :

1. Concensus
Konsensus adalah situasi yang membedakan perilaku seseorang dengan perilaku
orang lainnya dalam menghadapi situasi yang sama. Bila seseorang berperilaku sama dengan
kebanyakan orang lain, maka perilaku orang tersebut memiliki konsesnsus yang tinggi.
Tetapi bila perilaku seseorang tersebut berbeda dengan perilaku kebanyakan orang maka
berarti perilaku tersebut memiliki consensus yang rendah. Misalkan saja pak amin adalah
penyuka laweakan yang dimainkan oleh group lawakan Srimulat. Setiap menonton
pertunjukan srimulat pak amin selalu tertawa terpingkal-pingkel dan orang-orang lain pun
juga tertawa juga.. Dalam contoh ini dpat kita katakana bahwa perilaku pak amin dalam hal
tertawa menonton lawakan srimulat berkonsensus tinggi (high concensus). Tetapi bila bila
hanya pak amin saja yang tertawa sedangkan orang lain cuma mesam mesem saja alias tidak
tertawa, maka perilaku pak amin tersebut memiliki consensus yang rendah.

2. Consistency
Konsistensi adalah suatu kondisi yang menujukkan sejauh mana perilaku seseorang
konsisten (ajeg) dari satu situasike situasi yang lain. Dalam contoh di atas, jika pak amin
selalu tertawa menonton srimulat pada hari ini atau hari yang lain atau kapanpun pak Amin
menonton srimulat selalu tertawa, maka perilaku pak Amin tersebut memiliki konsistensi
yang tinggi (high consistency). Semakin konsisten perilaku seseorang dari hari ke hari maka
semakin tinggi konsistensi perilaku orang tersebut.

3. Distinctivenss (Keunikan)
Keunikan menujukkan sejauhmana seseorang bereaksi dengan cara yang sama
terhadap stimulus atau peristiwa yang berbeda. Dalam contoh di atas, kalau pak Amin tertawa
menonton lawakan srimulat, juga tertawa menonton lawakan lainnya (lawakan tukul arwana,
ektra vaganza dll) maka dapat dikatakan perilaku pak amin memiliki keunikan yang rendah
(low distinctiveness) tetapi kalau pak amin hanya tertawa ketika menonton lawakan srimulat
sedangkan terhadapan lawakan lainnya pak amin tidak tertawa, maka perilaku pak amin
memiliki keunikan tinggi (high distictiveness). Mengapa demikian ? karena pak amin
konsisten hanya tertawa pada srimulat kepada lawakanlainnya meski juga lucune puoool, pak
amin tidak tertawa, Cuma mesam mesemuniq khan .


http://solehamini.blogspot.com/2012/04/atribusi-memahami-penyebab-perilaku_15.html

Você também pode gostar