Você está na página 1de 8

Anas bin Malik urutan ke tiga dari sahabat Nabi Muhammad SAW yang banyak meriwayatkan hadist, Ia

meriwayatkan sebanyak 2.286 hadits. Anas bin Malik bin Nadar al-Khazraj lahir: 612-wafat:709/712).
Biografi Anas bin Malik
Nasab
Beliau adalah Anas bin Malik bin Nadzor bin Dhomdom bin Zaid bin Harom bin Jundub bin Amir bin
Ghanam bin Adi bin An Najjar, Abu Hamzah Al Ansori Al Khazraji. Dia termasuk kerabat Rasulullah n dari
jalur istri. Ia juga muridnya, pengikutnya dan sahabat yang terakhir meninggal dunia.
Ia adalah pambantu Rasulullah n seorang yang banyak meriwayatkan hadits darinya. Ibunya adalah
Ummu Sulaim Malikah binti Milhan bin Kholid bin Zaid bin Harom, istri Abi Tholhah Zaid bin Sahl Al
Ansori. Ketika nabi saw datang ke Madinah, Anas berumur 10 tahun. Dan ketika itu juga, ibunya datang
kepada nabi saw dan berkata kepadanya: Ini adalah Anas anak yang pandai yang akan menjadi
pembantumu. Maka nabi pun menerimanya.
Lahir
Ketika Rasul datang ke Madinah, Anas berumur 10 tahun, dan ketika beliau wafat Anas berumur 20
tahun. Jadi Anas lahir 10 tahun sebelum tahun hijriyah atau bertepatan dengan tahun 612 Masehi.
Ibunya juga seorang yang pandai dan telah masuk Islam, sehingga Anas pun dari kecil telah memeluk
agama Islam.
Gelar
Rasulullah saw. memberikan gelar kepadanya dengan Abu Hamzah (Singa).
Keilmuan dan Periwayatan Hadits
Ia adalah seorang Mufti, Qori, Muhaddits, Perowi Islam. Dia mendapatkan banyak ilmu dari Rasulullah n
, Abu Bakar, Umar, Usman, Muad, Usaid Al Hudair, Abi Tholhah, Ibunya sendiri Ummu Sulaim putri
Milhan, Bibinya Ummu Haram dan suaminya Ubadah bin Shamit, Abu Dzar, Malik bin Shashaah, Abi
Hurairah, Fatimah dan masih banyak lainnya.
Darinya juga banyak mencetak orang-orang penting, diantaranya adalah Al Hasan, Ibnu Sirin, Asy Syabi,
Abu Kilabah, Makhul, Umar bin Abdul Aziz, Tsabit Al Banani, Bakar bin Abdillah Al Mazani, Az Zuhri,
Qotadah, Ibnul Munkadir, Ishak bin Abdillah bin Abi Tholhah, Abdul Aziz bin Shuhaib, Syuaib bin Al
Habhab, Amru bin Amir al Kufi, Sulaiman At Taimi, Hamid At Thowil, Yahya bin Said Al Ansori, Katsir bin
Salim, Isa bin Thohman dan Umar bin Syakir.
Dan para sahabat beliau yang tsiqoh lebih dari 150 orang, sedang yang lemah sekitar 190 sahabat.
Selebihnya adalah orang orang yang tidak tsiqoh bahkan hadits dari mereka secara global dibuang.
Seperti : Ibrahim bin Hadbah, Dinar bin Abu Makis, Khorrosy bin Abdillah, Musa At Tahwil. Mereka hidup
setelah 200 tahun, mereka tidak dianggap.
Anas menemani Nabi saw dengan sempurna. Ia benar-benar sempurna dalam bermulazamah kepada
beliau sejak beliau hijrah, sampai meninggal. Dia juga banyak mengikuti peperangan bersama beliau,
juga berbaiat di bawah pohon (Baiat Ridwan).
Anas jika berbicara tentang hadits Rasulullah n , maka setelah selasai ia mengatakan Sebagaimana yang
dikatakan Rasulullah n
Musnad Anas sebanyak 2.286, yang disepakati Bukhari dan Muslim sebanyak 180 hadits, dan yang hanya
dalam riwayat Bukhari 80 hadits dan Muslim 90 hadits.
Doa Rasul terhadap Anas
Ibunya datang kepada Rasulullah n dan berkata : Wahai Rasulullah n ini adalah Anas, anak yang cerdas
mau menbantumu. Kemudian Anas diserahkan kepada Rasulullah n dan beliau pun menerimanya.
Ibunya pun memohon kepada Rasulullah n untuk mendoakan Anas, maka Rasul pun berdoa untuknya,
Ya Allah perbanyaklah anak dan hartanya, serta masukkanlah dia ke dalam surga dalam riwayat lain,
Ya Allah perbanyaklah harta dan anaknya, panjangkanlah umurnya dan ampunilah dosanya
Anas berkata, Demi Allah hartaku sangat melimpah, sampai kurma dan anggurku berbuah dua kali
dalam setahun. Jumlah anak-anak dan cucuku cucuku mencapai seratus. dalam riwayat lain seratus
enam. Dalam riwayat lain juga disebutkan dari anak perempuannya Aminah, mengabarkan tentang anak
beliau yang mati dan dikuburkan saja itu mencapai 120 anak, selain cucunya, itu pada saat Hajjaj
berkuasa di Basrah.
Berkat doa Rasulullah SAW ia menjadi sahabat yang paling banyak anaknya serta paling panjang
umurnya, dan paling akhir meninggal dunia.
Penjaga Rahasia Rasulullah SAW
Suatu hari Anas melayani Rasulullah saw. sampai selesai, kemudian dia berkata: Nabi sedang tidur
siang, kemudian dia pergi dan didapatinya anak-anak pada bermain. Kemudian ia berdiri dan melihat
permainan mereka. Tiba-tiba nabi datang, dan memberi salam kepada mereka. Terus memanggil Anas
dan mengutusnya untuk suatu urusan. Sepertinya ini adalah perintah rahasia, hingga dia mendatangi
ibunya dengan pelan. Ibunya bertanya Ada apa denganmu? Anas menjawab, Nabi mengutusku untuk
suatu urusan. Ibunya bertanya lagi, Urusan apa itu? Anas menjawab, Ini adalah rahasia nabi. Maka
ibunya berkata, Jagalah rahasia Rasulullah saw. Maka Anas tidak menceritakan kepada siapapun.
Akhlah Rasulullah saw. terhadap Anas.
Pada suatu hari Rasulullah n mengutus anas untuk suatu hajat, kemudian dia berkata, Demi Allah saya
tidak akan pergi! Dalam hatiku aku akan pergi kalau nabi menyuruhku. Kemudian dia pergi dan melintasi
anak-anak yang sedang bermain di pasar. Maka tiba-tiba Rasulullah n memegang tengkuknya dari
belakang. Kemudian dia melihat kepada beliau, ternyata beliau tersenyum dan berkata, Wahai Unais,
pergilah sesuai apa yang aku perintahkan! Maka anas menjawab : Baik Rasulullah n saya akan pergi.
Anas berkata Demi Allah saya telah menjadi pembantu beliau selama 9 tahun, saya tidak mendapatkan
beliau komentar apa yang aku kerjakan Kenapa kamu berbuat sepert ini dan begini? Atau sesuatu yang
aku tinggalkan, Kenapa kamu tidak berbuat seperti ini?
Anas telah menjadi pembantu Rasulullah saw. bertahun-tahun tapi beliau tidak pernah mencelanya
sama sekali, tidak pernah memukul, tidak pernah menghardik, tidak pernah bermuka masam, tidak
pernah menyuruhnya dan dia malas kemudian Rasulullah n mencelanya. Maka jika salah satu
keluarganya mencelanya, beliau berkata, Biarkanlah apa yang dia kerjakan!
Tsabit bertanya kepada Anas Apakah tanganmu pernah bersentuhan dengan telapak tangan Rasulullah
saw? Ia menjawab, Ya, pernah. Ia mengulurkannya padaku, dan aku menyambutnya.
Candanya Rasul kepada Anas
Rasulullah n juga pernah bercanda dengan Anas. Beliau berkata padanya : ) ) Wahai yang
punya dua telinga
Makan
Abu Jafar berkata, Anas itu berbelang, dan sangat jelas sekali. Dan saya melihat dia makan dengan
suapan besar
Abu Ayub berkata, Anas lemah dalam mengerjakan puasa, maka ia membuat makanan, kemudian
memanggil 30 orang miskin dan memberi makan mereka.
Cincin Anas
Ibnu Sirin berkata, Di cincin Anas terdapat lukisan srigala Sedang menurut Az Zuhri, dari Anas, bahwa
cincinnnya bertuliskan Muhammad Rasulullah Jika mau ke kamar mandi, ia melepasnya.
Keutamaan Anas
Nabi saw talah mengkhususkan Anas dengan sebagian ilmu. Diantaranya adalah sabda beliau kepada
Anas, bahwasanya beliau mampu mendatangi sembilan isrinya pada waktu dhuha dengan sekali mandi.
Rasulullah saw. mempersaudarakan antara Muhajirin dan Ansor di rumah Anas, dan mereka berjumlah
90 orang. Setengah dari Muhajirin dan setengahnya lagi dari Ansor. Rasulullah saw mempersaudarakan
mereka atas persamaan diantara mereka, saling mewarisi setelah meninggal tanpa ada hubungan rahim,
sampai terjadinya perang Badar. Ketika turun ayat:
Maka setelah itu, saling mewarisi harus karena hubungan rahim, bukan ikatan persaudaraan (Q.S.Al-
Ahzab:6)
Kata mutiara
Seorang hamba tidak dikatakan betakwa kepada Allah, sampai dia bisa menjaga lisannya
Ibadah
Abu Hurairah berkata, : Saya tidak pernah melihat seorang sahabatpun yang mirip dengan sholatnya
Rasulullah saw selain daripada ibnu Ummu Sulaim (Anas bin Malik ). Ibnu Sirin berkata, Anas adalah
sahabat yang sholatnya paling bagus, baik di rumah maupun pada waktu safar.
Tsumamah berkata, Anas sholat sampai kedua kakinya bengkak mengeluarkan darah, karena sholatnya
sangat panjang. Semoga Allah meridhoinya.
Anas berkata, : Ambillah (Al Quran dan As Sunnah) dariku, karena saya mengambilnya langsung dari
Rasulullah saw, dan Rasulullah n dari Allah swt. Kamu tidak akan mendapatkan kabar yang lebih kuat,
kecuali dariku
Anas juga tahu benar ibadah Rasulullah saw. Dan tidak ada satu malampun dia melihat Rasulullah
kecuali beliau menangis.
Al Hariri berkata: Anas mulai ihram dari Dzat Iraq, saya tidak mendengar sesuatupun darinya kecuali
dzikir kepada Allah, sampai dia tahalul. Kemudian ia berkata padaku Wahai keponakanku (ibn akhi)
beginilah ihram.
Pada hari Jumat, Anas menemui Sholih bin Ibrahim yang sedang berbincang-bincang di salah satu
rumah istri nabi, lalu dia berkata Mah Ketika selesai sholat, dia berkata, : Saya benar-benar takut
kalau-kalau sholat Jumatku batal, gara-gara perkataanku pada kalian Mah.
Rasa takut beliau
Ketika Az Zuhri masuk ke rumah Anas di Dimsiq (Irak), dia melihat Anas menangis. Kemudian ditanya,
Apa yang menyebabkan engkau menangis? Dia menjawab, Saya tidak tahu apapun kecuali apa yang
telah dilakukan oleh Rasulullah n dan para sahabatnya tentang masalah shalat. Dalam masalah sholat ini
telah dihilangkan ( diakhirkan dari waktunya ). Pada masa itu ( Bani Umayyah ) masalah sholat
diakhirkan, kecuali pada masa Umar bin Abdul Aziz.
Jihad beliau
Anas mulai ikut berjihad mulai dari kecil. Dikatakan kepada Anas: Apakah engkau menyaksikan perang
Badar? Ia menjawab Laa umma laka! Kemanakah saya kalau sampai tidak hadir.
Muhammad bin Abdullah berkata Anas keluar bersama Rsulullah ketika terjadi perang Badar, ia adalah
seorang anak yang membantu Rasulullah.
Musa mengabarkan bahwa Anas mengikuti peperangan sebanyak delapan kali.
Karamah
Ibnu Abi Dunya berkata Ketika Tsabit sedang bersama Anas, tiba-tiba datang Qohromanah dan berkata,
Wahai Abu Hamzah, talah datang musim kemarau, sehingga tanah kami kering Kemudian Anas
langsung berdiri dan mengambil air wudhu, lalu keluar menuju tanah tadi dan melakukan sholat
sebanyak dua rakaat. Setelah itu dia berdoa. Maka tiba-tiba awan mendung dan turunlah hujan, sampai
airnya meluap. Ketika hujan reda, Anas memanggil sebagian keluarganya dan berkata Lihatlah langit
itu. Maka setelah itu tanahnya menjadi subur.
Menjadi Amir
Abu Bakar dan Umar telah mengangkat Anas sebagai amir di Bahrain, keduanya pun berterima kasih
kepadanya.
Setelah dari Rasulullah saw, Anas pergi ke Basrah. Di sana dia sampai mengalami empat masa, dan
mendapatkan perlakuan yang kasar ketika masa Hajjaj dikarenakan fitnah dari Ibnu Asyats. Hajjaj
mengira bahwa Anas ikut campur dalam masalahnya kemudian dia berfatwa mengenai hal tersebut.
Hingga Hajjaj menunjukan lehernya dan berkata, Nih lehernya Hajaj! Kemudian Anas mengadu pada
Abdul Malik. Maka ketika Abdul Malik mendapat laporan seperti itu dia langsung mengancam Hajjaj,
sehingga dia merasa takut dan berbuat baik sama Anas.
Anas pernah menjadi utusan Abdul Malik pada masa kepemerintahannya, sekitar tahun 92. Dia
membangun semua kota Dimsiq. Ketika Anas bergegas menuju masjid Dimsiq, Makhul bertanya
padanya, Apakah wajib berwudlu ketika selesai mengurus jenazah? Beliau menjawab Tidak usah
wudlu
Ketika Anas menghadap Walid, dia bertanya, Apa yang telah engkau dengar dari Rasul perihal hari
kiamat? Anas menjawab, Saya mendengar Rasulullah n bersabda Kalian dan hari kiamat seperti dua ini
jari telunjuk dan jari tengah-
Zuhud dan Ketawakalannya
Ketika seorang amir datang untuk memberikan fai kepada Anas, dia mengatakan apakah anda mau
mengambil 1/5? Dia menjawab, Tidak Ia tidak menerimanya.
Ketika Anas sakit, ditawarkan kepadanya agar didatangkan seorang dokter, tapi Anas malah menjawab
Seorang dokter malah menyakitiku
Syafaat Rasul untuk Anas
Imam Ahmad berkata : Anas meminta syafaat kepada Rasulullah n pada hari kiamat. Maka rasul
menjawab, Ya pasti saya akan penuhi permohonanmu. Anas bertanya, Di manakah saya
memohonnya pada hari kiamat nanti, wahai nabiyallah? Rasul menjawab Mintalah padaku sesuatu
yang pertama kamu minta padaku yaitu di atas sirat. Tanya Anas, Jika aku tidak ketemu engkau di
situ? Jawab rasul, Maka kalau tidak ketemu di sana berarti saya berada di Mizan. Jika tidak ketemu di
Mizan, maka saya ada di Telaga, saya tidak salah tentang tiga tempat tersebut pada hari kiamat
Harapan Anas
Anas adalah pemilik sandal dan kantong kulit Rasulullah saw. Anas berkata, : Aku sangat mendambakan
akan bertemu dengan Rasulullah saw dan berkata Wahai Rasulullah saw aku adalah pembantu
kecilmu
Wafat
Dikatakan kepada Anas, Engkau adalah sahabat Rasulullah n yang paling terakhir yang masih hidup.
Anas menjawab, Kaum Arab masih tersisa, adapun dari sahabat beliau, maka saya adalah orang yang
paling akhir yang masih hidup. Ketika Anas sakit, ditawarkan kepadanya agar didatangkan seorang
dokter, tapi Anas malah menjawab Seorang dokter menyakitiku dan dia memohon agar dia ditalkin
Laa ilaha illallh, karena dia (Malaikat) telah datang. Dia senantiasa mengatakannya, sampai Malaikat
pencabut nyawa mencabut nyawanya. Di sisi dia ada tongkat kecil punya Rasulullah SAW yang kemudian
dikubur bersamanya.
Ketika Anas wafat, beliau berumur 107 tahun. Berkata Waqidi dan lainnya Anas adalah sahabat di
Basrah yang paling terakhir wafatnya. Para ahli sejarah selisih dalam menentukan kematian beliau, ada
yang mengatakan wafat pada tahun 90, 91, 92 dan ada pula yang mengatakan tahun 93, dan inilah yang
mashur menurut jumhur. Imam Ahmad berkata : Anas bin Malik dan Jabir bin Zaid wafat bersamaan
pada hari Jumat, tahun 93.
Qotadah berkata : Ketika Anas wafat, Muariq al Ajli berkata, Hari ini telah pergi / hilang setengah dari
pada ilmu. Dia ditanya, kenapa bisa demikian wahai Abu Mutamar? Ia menjawab : Jika ada orang-orang
pengikut hawa nafsu menyelisihi kita hadits dari Rasulullah n kita katakan pada mereka : Mari kita
kembalikan pada orang yang mendengar (Anas) darinya (Rasul).
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Saya belum pernah melihat orang yang menyerupai sholatnya Rasulullah kecuali Ibn Umm Salim (Anas
bin Malik) Beliau lahir di Yatsrib (Madinah) 8 tahun sebelum Hijriah. Nama lengkapnyaAnas bin
Malik bin an-Nadhar bin Dhomdhom al-Anshory al-Khazrojy. Biasa dipanggil Abu Hamzah, digelari
Khodim ar-Rasul(Pembantu Rasul). Anas bin Malik seorang mufti, muqri (pembaca), ahli hadits dan
pembantu Rasul. Ibunya, Ummu Salim, masuk Islam sementara ayahnya masih berpegang kepada agama
dulu. Ayahnya, Malik, meminta kepada istrinya agar meninggalkan agama barunya. Hanya saja istri
menolak. Suatu hari ayahnya keluar rumah sambil marah-marah. Di jalan ayahnya ketemu dengan
musuhnya. Ayahnya terbunuh, sejak itu beliau Anas bin Malik hidup menjadi yatim.

Anas Bin Malik Pembantu Rumah Tangga Rasulullah SAW
Pada waktu berumur 10 tahun ibunya mendorong agar beliau mengabdi pada Rasulullah. Ibunya
berkata,
Ini anakku pandai menulis.
Rasulullah pun menerima permohonan ibunya. Rasulullah berdoa,
Ya Allah berikan dia (Anas bin Malik) harta dan anak yang banyak. Dan Beri keberkahan yang saya
berikan padanya.(HR.Bukhori Muslim).
Beliau; Anas bin Malik pernah berkata,
Saya mengabdi kepada Rasulullah selama sepuluh tahun. Beliau tidak pernah berkata uff , tidak
pernah mencela apa yang dibuat dan tidak pernah marah.
Beliau bercerita,
Suatu hari Rasulullah menyuruhku untuk suatu keperluan. Saya pun keluar rumah. Dan jalan berjumpa
dengan anak-anak sedang bermain. Saya pun ikut bermain bersama mereka. Saya malah tidak
memenuhi perintahnya. Selesai bermain dengan mereka, tiba-tiba saya merasa ada orang berdiri
dibelakang saya. Setelah saya menoleh, ternyata Rasulullah sambil memagang bajuku. Sambil tersenyum
Rasulullah berkata,
Wahai Anas, Apakah kamu sudah kerjakan perintahku?
Saya merasa bersalah. Saya pun menjawab,
Baiklah, saya pergi sekarang.
Mengenai pribadi Anas bin Malik Abu Hurairah berkata,
Saya belum pernah melihat orang yang menyerupai sholatnya Rasulullah kecuali Ibn Umm Salim
(maksudnya Anas bin Malik).
Allah berikan karuni kepada Anas bin Malik berupa panjang umur. Mengenai panjang umurnya itu beliau
berkata,
Tidak ada orang yang tersisa (dari sahabat) yang dapat sholat di masjid Qiblatain (dua qiblat) kecuali
saya.
Begitu juga beliau; Anas bin Malik dikaruni keturunan banyak sebagaimana Rasulullah doakan padanya.
Semua anaknya hampir mencapai seratus. Kalau mengkhatamkan al-Quran, Anas bin Malik
mengumpulkan istri dan anaknya kemudian beliau berdoa. setelah wafatnya Rasulullah, beliau pergi
Damaskus. Dari Damaskus beliau pindah ke Basrah. Dari al-Mutsna bin Said diceritakan, ia mendengar
bahwa Anas bin Malik selalu berkata,
Hampir setiap malam aku mimpi Rasulullah. Setelah itu beliau menangis.
Selama bersahabat dengan Rasulullah beliau telah meriwayatkan kurang lebih 2287 hadits. Diantara
riwayat haditsnya, dari Rasulullah beliau bersabda;
Tidak beriman seseorang dari kalian hingga cinta kepada saudaranya sebagaimana mencintai
dirinya.(HR.Bukhori).
Rasulullah adalah orang yang paling baik akhlaknya, penyabar dan pemaaf
begitu kata beliau mengenai pribadi Rasulullah. Dari sekian sahabat Rasulullah, Anas bin Maliklah yang
paling terakhir wafat. Kurang lebih sepuluh tahun beliau bergaul, bersahabat dan bersenda gurau
dengan Rasulullah. Meskipun tidak lama, sejak kecil beliau sudah merindukan kedatangan Rasulullah.
Sehingga hari-harinya banyak digunakan untuk bertanya tentang ajaran Islam. tidak heran beliau
termasuk sahabat yang banyak meriwayatkan hadits. Setelah menjalani hidupnya hampir satu abad,
beliau wafat pada tahun 91 Hijriah, berumur 99 tahun. Pada waktu Anas bin Malik sakit, beliau berpesan
kepada keluarganya,
Ajarkan/talkin aku kalimat La ilahaillallah. Muhammadurrasullah.
Beliau pun mengucap kalimat itu hingga ajal menjemputnya. Pada waktu dimandikan, Muhammad bin
Sirrin, seorang tabiin, yang memandikan Anas bin Malik.

Anas bin Malik mempunyai kegemaran memanah, dan ia sering kali pergi memanah bersama anak-
anaknya, Anas bin Malik banyak menempatkan bidikannya pada sasaran yang tepat. Kelebihan-
kelebihan yang ada pada Anas bin Malik ini membuat orang hormat kepadanya.

Di bidang pemerintahan, Anas bin Malik termasuk orang yang terpandang. Ia pernah mendapat
kehormatan untuk mengurusi administrasi daerah Bahrein. Ketika Abu Bakar diangkat menjadi khalifah,
Anas yang usianya relatif masih muda dipilih Abu Bakar untuk menjadi petugas di daerah Bahrein. Berkat
kerja keras dan kecakapannya dalam soal tulis-menulis (administrasi), Anas dapat mengendalikan
daerah Bahrein dengan sebaik-baiknya.

Anas bin Malik wafat di kota Basra dan ia merupakan sahabat terakhir yang meninggal di sana. Ia
dimakamkan di at-Taffi, suatu tempat yang dihormati bangsa Arab di Irak yang terletak di sekitar 15km
dari Basra. Tidak diketahui secara pasti tahun wafat Anas dan berapa usianya yang sesungguhnya.
Sebagian riwayat menyebutkan bahwa usia Anas adalah seratus tujuah tahun, sementara riwayat
lainmenyebutkan sembilan puluh lima tahun. Ada pula riwayat yang menyebutkan sembilan puluh satu
tahun, sembilan puluh dua tahun, dan sembilan puluh tiga tahun.

Você também pode gostar