2. Yaumul Hasrah = hari penyesalan 3. Yaumul Nadaamah = hari menyesal 4. Yaumul Mahaasabah = hari perhitungan 5. Yaumul Masaa-alah = hari pertanyaan 6. Yaumul Masaabaqah = hari perlombaan 7. Yaumul Munaaqasyah = hari perdebatan 8. Yaumul Munaafasah = hari perlombaan 9. Yaumul Zilzalah = hari kegoncangan 10. Yaumud Damdamah = hari kebinasaan 11. Yaumush Shaaiqah = hari halilintar 12. Yaulul Waaqiah = hari kejadian yang sukar 13. Yaumul Qaariah = hari peristiwa besar 14. Yaumul Raajifah = hari bumi bergoncang 15. Yaumur Raadifah = hari yang mengiringi kegoncangan itu 16. Yaumul Ghaasyiyah = hari kejadian yang menyelubungi 17. Yaumud Daahiyah = hari bala bencana 18. Yaumul Aazifah = hari yang sudah dekat waktunya 19. Yaumul Haaqqah = hari keadaan yang sebenarnya 20. Yaumuth Thaammah = hari bahaya 21. Yaumush Shaakhkhah = hari suara yang memekikkan telinga 22. Yaumut Talaaq = hari berjumpa dengan Tuhan 23. Yaumul Firaaq = hari perpisahan 24. Yaumul Maasaq = hari yang dihalaukan 25. Yaumul Qishash = hari mengambil pembelaan 26. Yaumul Tanaad = hari panggil memanggil 27. Yaumul Hisaab = hari perhitungan amal 28. Yaumul Ma-aab = hari kembali 29. Yaumul Adzaab = hari siksa 30. Yaumul Firaar = hari lari 31. Yaumul Qaraar = hari ketetapan 32. Yaumul Liqa' = hari pertemuan 33. Yaumul Baqa' = hari kekal 34. Yaumul Qadla = hari qadla' (putusan) 35. Yaumul Jazaa' = hari pembalasan 36. Yaumul Balaa' = hari percobaan 37. Yaumul Bukka' = hari tangisan 38. Yaumul Haar = hari perkumpulan 39. Yaumul Waa'iid = hari janji akan siksa 40. Yaumul 'Ardl = hari datang 41. Yaumul Wazn = hari timbangan 42. Yaumul Haq = hari kebenaran 43. Yaumul Hukm = hari hukuman 44. Yaumul Fashl = hari pemisahan 45. Yaumul Jam'i = hari berkumpul 46. Yaumul Ba'ts = hari kebangkitan 47. Yaumul Fath = hari kemenangan 48. Yaumul Khizyi = hari kehinaan 49. Yaumul Adhiim = hari yang besar kedudukannya 50. Yaumul 'Aqiim = hari sial 51. Yaumud 'Asiir = hari yang sukar 52. Yaumul Diin = hari agama 53. Yaumul Yaqiin = hari yakin 54. Yaumun Nusyuur = hari berserak-serak 55. Yaumul Mashiir = hari-hari tempat pengembalian 56. Yaumun Naf-khah = hari tiupan 57. Yaumush Shaihah = hari pekikan keras 58. Yaumur Raj-fah = hari goncangan 59. Yaumush Rajjah = hari bergerak-gerak 60. Yaumuz Zaj-rah = hari menakuti 61. Yaumush Sakrah = hari bermabukkan 62. Yaumul Faza' = hari ketakutan 63. Yaumul Jaza' = hari gunda gulana 64. Yaumul Muntahaah = hari penghabisan 65. Yaumul Ma'waa = hari tempat tinggal 66. Yaumul Miiqat = hari tepat waktu 67. Yaumul Mii'aad = hari tempat kembali 68. Yaumul Mir-shaad = hari tersedia menanti 69. Yaumul Qalaq = hari kekacauan 70. Yaumul 'Araq = hari keringat 71. Yaumul Iftiqaar = hari keperluan 72. Yaumul Inkidaar = hari kekeruhan 73. Yaumul Intisyaar = hari bertebaran 74. Yaumul Insyiqaaq = hari terbelahnya langit 75. Yaumul Wuquf = hari berhenti 76. Yaumul Khuruuj = hari keluar 77. Yaumul Khuluud = hari kekal 78. Yaumut Yaghaabuun = hari terpedaya 79. Yaumun 'Abuus = hari kesukaran 80. Yaumun Ma'luum = hari yang dimaklumi 81. Yaumun Mau'uud = hari yang sudah dijanjikan 82. Yaumun Masy-huud = hari yang disaksikan 83. Yaumun Laa-raiba fiih = hari yang tidak diragukan 84. Yaumun Tublas Saraa-ir = hari yang dipercobakan segala rahasia 85. Yaumun Laa taj-zii Nafsun 'Annafsin Syai-an = hari yang tidak akan mampu mengganti dari seorang dengan orang lain Asmaul Husna 99 Asmaul husna dan artinya
1. (Ar Rahman) Artinya Yang Maha Pemurah 2. (Ar Rahim) Artinya Yang Maha Mengasihi / Penyayang 3. (Al Malik) Artinya Yang Maha Menguasai / Merajai 4. (Al Quddus) Artinya Yang Maha Suci 5. (Al Salam) Artinya Yang Maha Selamat 6. (Al Mukmin) Artinya Yang Maha Melimpahkan Keamanan 7. (Al Muhaimin) Artinya Yang Maha Memelihara / Mengawasi 8. (Al Aziz) Artinya Yang Maha Berkuasa / Ynag Dapat Mengalahkan 9. (Al Jabbar) Artinya Yang Maha Perkasa / Menundukkan Segalanya 10. (Al Mutakabbir) Artinya Yang Mempunyai kebesaran. 11. (Al Khaliq) Artinya Yang Maha Pencipta 12. (Al Bari) Artinya Yang Maha Menjadikan / Melepaskan 13. (Al Musawwir) Artinya Yang Maha Pembentuk 14. (Al Ghaffar) Artinya Yang Maha Pengampun 15. (Al Qahhar) Artinya Yang Maha Memaksa 16. (Al Wahhab) Artinya Yang Maha Penganugerah / Pengkarunia 17. (Al Razzaq) Artinya Yang Maha Pemberi Rezeki 18. (Al Fattah) Artinya Yang Maha Pembuka 19. (Al Alim) Artinya Yang Maha Mengetahui 20. (Al Qabidh) Artinya Yang Maha Pengekang / Menyempitkan Rezeki 21. (Al Basit) Artinya Yang Maha Melimpah Nikmat / Melapangkan Rizki 22. (Al Khafidh) Artinya Yang Maha Perendah / Merendahkan Derajat 23. (Ar Rafik) Artinya Yang Maha Peninggi / Meninggikan Derajat 24. (Al Muizz) Artinya Yang Maha Menghormati / Memuliakan 25. (Al Muzill) Artinya Yang Maha Menghina 26. (As Sami) Artinya Yang Maha Mendengar 27. (Al Basir) Artinya Yang Maha Melihat 28. (Al Hakam) Artinya Yang Maha Mengadili / Menetapkan Hukum 29. (Al Adil) Artinya Yang Maha Adil 30. (Al Latif) Artinya Yang Maha Lembut/Halus 31. (Al Khabir) Artinya Yang Maha Waspada 32. (Al Halim) Artinya Yang Maha Penyabar 33. (Al Azim) Artinya Yang Maha Agung 34. (Al Ghafur) Artinya Yang Maha Pengampun 35. (Asy Syakur) Artinya Yang Maha Bersyukur / Berterima Kasih 36. (Al Ali) Artinya Yang Maha Tinggi 37. (Al Kabir) Artinya Yang Maha Besar 38. (Al Hafiz) Artinya Yang Maha Memelihara 39. (Al Muqit) Artinya Yang Maha Menjaga / Memberikan Makan 40. (Al Hasib) Artinya Yang Maha Penghitung 41. (Al Jalil) Artinya Yang Mempunyai Kebesaran 42. (Al Karim) Artinya Yang Maha Mulia 43. (Ar Raqib) Artinya Yang Maha Waspada / Mengawasi 44. (Al Mujib) Artinya Yang Maha Pengkabul 45. (Al Wasik) Artinya Yang Maha Luas 46. (Al Hakim) Artinya Yang Maha Bijaksana 47. (Al Wadud) Artinya Yang Maha Mengasihi / Penyayang 48. (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia 49. (Al Baith) Artinya Yang Maha Membangkitkan Semula 50. (Asy Syahid) Artinya Yang Maha Menyaksikan 51. (Al Haqq) Artinya Yang Maha Benar 52. (Al Wakil) Artinya Yang Maha Pentabir / Mengurusi 53. (Al Qawiy) Artinya Yang Maha Kuat 54. (Al Matin) Artinya Yang Maha Teguh / Kokoh 55. (Al Waliy) Artinya Yang Maha Melindungi 56. (Al Hamid) Artinya Yang Maha Terpuji 57. (Al Muhsi) Artinya Yang Maha Penghitung 58. (Al Mubdi) Artinya Yang Maha Pencipta dari Asal / Memulai 59. (Al Muid) Artinya Yang Maha Mengembalikan 60. (Al Muhyi) Artinya Yang Maha Menghidupkan 61. (Al Mumit) Artinya Yang Mematikan 62. (Al Hayyu) Artinya Yang Maha Hidup 63. (Al Qayyum) Artinya Yang Hidup serta Berdiri Sendiri 64. (Al Wajid) Artinya Yang Maha Penemu 65. (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia 66. (Al Wahid) Artinya Yang Maha Esa 67. (Al Ahad) Artinya Yang Tunggal 68. (As Samad) Artinya Yang Menjadi Tumpuan 69. (Al Qadir) Artinya Yang Maha Berupaya 70. (Al Muqtadir) Artinya Yang Maha Berkuasa 71. (Al Muqaddim) Artinya Yang Maha Mendahului 72. (Al Muakhir) Artinya Yang Maha Mengakhiri / Penangguh 73. (Al Awwal) Artinya Yang Pertama 74. (Al Akhir) Artinya Yang Akhir 75. (Az Zahir) Artinya Yang Zahir 76. (Al Batin) Artinya Yang Batin / Tak Kelihatan Dzatnya 77. (Al Wali) Artinya Yang Memerintah / Menguasai 78. (Al Muta Ali) Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia 79. (Al Barr) Artinya Yang banyak membuat kebajikan / Kebaikan 80. (At Tawwab) Artinya Yang Menerima Taubat 81. (Al Muntaqim) Artinya Yang Maha Memberi Hukuman / Siksaan 82. (Al Afuw) Artinya Yang Maha Pengampun 83. (Ar Rauf) Artinya Yang Maha Pengasih serta Penyayang 84. (Malikul Mulk) Artinya Pemilik Kedaulatan Yang Kekal / Memiliki Kerajaan 85. (Dzul Jalal Wal Ikram) Artinya Yang Mempunyai Keagungan dan Kemuliaan 86. (Al Muqsit) Artinya Yang Maha Adil 87. (Al Jami) Artinya Yang Maha Mengumpulkan 88. (Al Ghaniy) Artinya Yang Maha Kaya 89. (Al Mughni) Artinya Yang Maha Memberi Kekayaan 90. (Al Mani) Artinya Yang Maha Pencegah / Mempertahankan 91. (Al Darr) Artinya Yang Mendatangkan Mudharat / Bahaya 92. (Al Nafi) Artinya Yang Memberi Manfaat 93. (Al Nur) Artinya Memberi Cahaya 94. (Al Hadi) Artinya Yang Memimpin dan Memberi Pertunjuk 95. (Al Badi) Artinya Yang Maha Pencipta Yang Tiada BandinganNya 96. (Al Baqi) Artinya Yang Maha Kekal 97. (Al Warith) Artinya Yang Maha Mewarisi 98. (Ar Rasyid) Artinya Yang Maha Pandai 99. (As Sabur) Artinya Yang Maha Penyabar / Sabar
Sifat Rasul 1. SIDDIQ Siddiq ertinya benar. Benar adalah suatu sifat yang mulia yang menghiasi akhlak seseorang yang beriman kepada Allah dan kepada perkara-perkara yang ghaib. Ia merupakan sifat pertama yang wajib dimiliki para Nabi dan Rasul yang dikirim Tuhan ke alam dunia ini bagi membawa wahyu dan agamanya. Pada diri Rasulullah SAW, bukan hanya perkataannya yang benar, malah perbuatannya juga benar, yakni sejalan dengan ucapannya. Jadi mustahil bagi Rasulullah SAW itu bersifat pembohong, penipu dan sebagainya. Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemahuan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya. (QS An-Najm: 4~5)
2.AMANAH Amanah ertinya benar-benar boleh dipercayai. Jika satu urusan diserahkan kepadanya, nescaya orang percaya bahawa urusan itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Oleh kerana itulah penduduk Makkah member gelaran kepada Nabi Muhammad SAW dengan gelaran Al-Amin yang bermaksud terpercaya, jauh sebelum beliau diangkat jadi seorang Rasul. Apa pun yang beliau ucapkan, dipercayai dan diyakini penduduk Makkah kerana beliau terkenal sebagai seorang yang tidak pernah berdusta. Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasihat yang terpercaya bagimu. (QS Al-A'raaf: 68) Mustahil Rasulullah SAW itu berlaku khianat terhadap orang yang memberinya amanah. Baginda tidak pernah menggunakan kedudukannya sebagai Rasul atau sebagai pemimpin bangsa Arab untuk kepentingan peribadinya atau kepentingan keluarganya, namun yang dilakukan Baginda adalah semata-mata untuk kepentingan Islam melalui ajaran Allah SWT. Ketika Nabi Muhammad SAW ditawarkan kerajaan, harta, wanita oleh kaum Quraisy agar beliau meninggalkan tugas ilahinya menyiarkan agama Islam, Baginda menjawab: Demi Allah wahai pakcik, seandainya mereka dapat meletakkan matahari di tangan kanan ku dan bulan di tangan kiri ku agar aku meninggalkan tugas suci ku, maka aku tidak akan meninggalkannya sampai Allah memenangkan (Islam) atau aku hancur kerananya Meskipun kaum kafir Quraisy mengancam membunuh Baginda, namun Baginda tidak gentar dan tetap menjalankan amanah yang dia terima. Setiap orang Muslim sepatutnya memiliki sifat amanah seperti Baginda SAW.
3.TABLIGH Tabligh ertinya menyampaikan. Segala firman Allah SWT yang ditujukan oleh manusia, disampaikan oleh Baginda. Tidak ada yang disembunyikan walaupun ianya menyinggung Baginda sendiri. Supaya Dia mengetahui, bahawa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu. (QS Al-Jin: 28) Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, kerana telah datang seorang buta kepadanya. (QS 'Abasa: 1~2) Dalam suatu riwayat dikemukakan bahawa firman Allah (QS 'Abasa: 1) turun berkenaan dengan Ibnu Ummi Maktum yang buta yang datang kepada Rasulullah SAW sambil berkata: Berilah petunjuk kepadaku, ya Rasulullah. Pada waktu itu Rasulullah SAW sedang menghadapi para pembesar kaum musyrikin Quraisy, sehingga Rasulullah berpaling daripadanya dan tetap melayani pembesar-pembesar Quraisy. Ummi Maktum berkata: Apakah yang saya katakan ini mengganggu tuan? Rasulullah menjawab: Tidak. Maka ayat ini turun sebagai teguran di atas perbuatan Rasulullah SAW. (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan al-Hakim yang bersumber dari Aisyah. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Yala yang bersumber dari Anas.) Sebetulnya apa yang dilakukan Rasulullah SAW itu menurut standard umum adalah hal yang wajar. Ketika sedang berbicara di depan umum atau dengan seseorang, tentu kita tidak suka diganggu oleh orang lain. Namun untuk standard Nabi, itu tidak cukup. Oleh kerana itulah Allah SWT telah menegur Baginda SAW. Sebagai seorang yang tabligh, meski ayat itu menyindirnya, Nabi Muhammad SAW tetap menyampaikannya kepada kita. Itulah sifat seorang Nabi. Jadi, mustahil Nabi itu kitman atau menyembunyikan wahyu.
4. FATHONAH Fathonah ertinya bijaksana. Mustahil bagi seseorang Rasul itu bersifat bodoh atau jahlun. Dalam menyampaikan ayat Al-Quran dan kemudian menjelaskannya dalam puluhan ribu hadis memerlukan kebijaksanaan yang luar biasa. Baginda SAW harus mampu menjelaskan firman-firman Allah SWT kepada kaumnya sehingga mereka mahu memeluk Islam. Nabi juga harus mampu berdebat dengan orang-orang kafir dengan cara yang sebaik-baiknya. Apatah lagi Baginda mampu mengatur umatnya sehingga berjaya mentransformasikan bangsa Arab jahiliah yang asalnya bodoh, kasar/bengis, berpecah-belah serta sentiasa berperang antara suku, menjadi satu bangsa yang berbudaya dan berpengetahuan. Itu semua memerlukan kebijaksanaan yang luar biasa.
Sifat Wajib dan Mustahil Allah Sifat Wajib Allah 1) Wujud artinya Ada 2) Qidam artinya Dahulu 3) Baqa artinya Kekal 4) Mukhallafatu lil Hawaditsi artinya Berbeda dari Semua Makhluk 5) Qiyamuhu Binafsihi artinya Berdiri Sendiri 6) Wahdaniyah artinya Esa 7) Qudrat artinya Maha Kuasa 8) Iradat artinya Berkehendak 9) Ilmu Maha Mengetahui 10) Hayat artinya Hidup 11) Sama artinya Mendengar 12) Bashar artinya Melihat 13) Kalam artinya Berfirman 14) Qadiran artinya Mahakuasa 15) Muridan artinya Maha Berkehendak 16) Aliman artinya Maha Mengetahui 17) Hayyan artinya Mahahidup 18) Samian artinya Maha Mendengar 19) Bashiran artinya Maha Melihat 20) Mutakalliman artinya Maha Berkata-kata
Sifat Mustahil Bagi Allah swt. 1) adam artinya tidak ada 2) Huduts artinya baru atau permulaan 3) Fana artinya binasa atau rusak 4) Mumatsalatu lil Hawaditsi artinya menyerupai yang baru 5) Ihtiyaju li ghairihi artinya membutuhkan sesuatu selain dirinya 6) Taadud artinya berbilang lebih dari satu 7) Ajzun artinya lemah 8) Karahah artinya terpaksa 9) Jahlun artinya bodoh 10) Mautun artinya mati 11) Shamamun artinya tuli 12) Umyun artinya buta 13) Bukmun artinya bisu 14) Ajizan artinya Mahalemah 15) Mukrahan artinya Maha terpaksa 16) Jahilan artinya Mahabodoh 17) Mayyitan artinya Mahamati 18) Ashamma artinya Mahatuli 19) Ama artinya Mahabuta 20) Abkama artinya Mahabisu
Tokoh ilmuwan muslim 1.Ilmuwan Masa Rasulullah saw. Tokoh-tokoh ilmuwan masa Rasulullah saw lebih terfokus pada Al-Quran antara lain adalah: Ali bin Abi Talib dan Zaid bin Sabit. Kemudian Salman al-Farisi, ahli strategi perang.
2.Ilmuwan Masa Khulafaur-Rasyidin Tokoh-tokoh ilmuwan masa Khulafaur-rasyidin antara lain adalah: a.Ahli Tafsir Al-Quran : Ali bin Abi Talib, Abdullah ibnu Abbas, Abdullah ibnu Masud, dan Abdullah ibnu Kaab. b.Ahli Ilmu Hadits: Abdullah ibnu Masud, Magal ibnu Yasar, Ibadah ibnu as-Samit dan Abu Darda. c.Ahli Ilmu Fikih. Tokohnya: Umar bin Khattab, Zaid bin Sabit, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Masud, Anas bin Malik, Muaz bin Jabal, dan Abdullah bin Amr bin Ash. d.Ahli Ilmu Nahwu: Ali bin Abi Talib. e.Ahli Ilmu arsitektur: Utbah Ibnu Gazwah, dan Salman al-Farisi
3.Ilmuwan Masa Dinasti Umayyah Tokoh-tokoh ilmuwan masa dinasti Umayyah antara lain adalah: a.Ahli Pengkodifikasian al-Hadits Rasulullah saw: Umar bin Abdul Aziz b.Ahli gramatika Arab: Aswad al-Duali (w. 681 M) c.Ahli Peperangan : Thariq bin Ziyad (711 M)
4.Ilmuwan Masa Dinasti Abbasiyyah Tokoh-tokoh ilmuwan masa dinasti Abbasiyyah antara lain adalah: a.Ahli filsafat: al-Kindi (801-873 M), al-Farabi (wafat 950 M), Ibn Sina (wafat 1037 M), Ibn Miskawaih dan Ibn Rusyd (wafat 1198 M) b.Ahli Sains: al-Farghani (wafat 870 M) c.Ahli Astronomi: al-Biruni (973-1050 M), al-Thusi (wafat 1274 M) d.Ahli Matematika: Muhammad bin Musa al-Khawarizmi (780- 850 M) bidang ilmu hitung Aljabar (Algoritme), Abu Yusuf Yaqub ibn Ishaq al-Kindi bidang Aritmatika, al-Karaji bidang aritmatika, aljabar, dan geometri, Muhammad ibn Jabir ibn Sinan Abu Abdullah (Al-Battani) (850-929 M) ahli bidang trigonometri modern, Al-Biruni ahli bidang matematika, geografi, astronomi, fisika, Umar Khayyam (wafat 1123 M) ahli bidang aljabar dan trigonometri e.Ahli Kedokteran: al-Thabari, al-Razi, dan Ibn Sina sebagai bapak kedokteran f.Ahli Kimia: Jabir bin Hayyan (wafat 813 M) dan Zakariyya Al- Razi (abad 8M) g.Ahli Optika: Ibn Haitsam (wafat 1039 M) h.Ahli Geografi: al-Yaqubi dan al-Masudi i.Ahli Ilmu Hewan: Ikhwan al-Shafa, Amr ibn Bahr al-Jahiz (776- 868 M) j.Ahli aqidah dan syariah : Ibnu Taimiyah, Maliki, Hanafi, Hambali, Syafii.