Você está na página 1de 2

Homeostasis adalah suatu kondisi keseimbangan internal yang ideal, di mana semua sistem

tubuh bekerja dan berinteraksi dalam cara yang tepat untuk memenuhi semua kebutuhan dari
tubuh. Semua organisme hidup berusaha untuk homeostasis. Ketika homeostasis terganggu
(misalnya sebagai respon terhadap stressor), tubuh mencoba untuk mengembalikannya
dengan menyesuaikan satu atau lebih proses fisiologis dari mulai pelepasan hormon-hormon
sampai reaksi fisik seperti berkeringat atau terengah-engah. Sebagai contoh sederhana dari
homeostasis, tubuh manusia menggunakan beberapa proses untuk mengatur suhu agar tetap
dalam rentang yang optimal untuk kesehatan. Kenaikan atau penurunan suhu tubuh
mencerminkan ketidakmampuan untuk mempertahankan homeostasis, dan masalah terkait.
Stres berat atau lama dapat menyebabkan ketidakseimbangan parah kondisi keseimbangan
ini. Hal ini dapat menyebabkan tidak hanya tekanan psikologis tetapi juga gangguan
psikosomatis.
Penggunaan anestetik


Panel dari monumen di Boston untuk mengenang jasa Morton yang memperagakan
penggunaan anestetik dari eter.
Dokter Crawford Williamson Long, M.D., dari Amerika adalah ahli bedah yang pertama kali
menggunakan dietil eter sebagai sebuah anestetik umum, pada 30 Maret 1842.
[6]
William
Thomas Green Morton memperagakan penggunaan eter sebagai anestesi penghirupan yang
pertama kalinya di hadapan publik pada 16 Oktober, 1846 di Ether Dome yang berada di
Boston, Massachusets. Terkadang eter digunakan sebagai pengganti kloroform sebab eter
memiliki indeks terapeutik yang lebih tinggi, perbedaan yang lebih besar antara dosis yang
direkomendasikan dengan dosis berlebih yang beracun. Eter masih menjadi anestesi yang
disukai di sejumlah negara berkembang karena indeks terapeutiknya yang tinggi (~1.5-2.2)
[7]

dan harganya yang murah. Karena diasosiasikan dengan Boston, penggunaan eter mendapat
julukan "Yankee Dodge."
Saat ini, eter jarang digunakan. Eter yang mudah terbakar tidak lagi dipakai semenjak
sejumlah agen anestesi yang tidak mudah terbakar seperti halotana mulai tersedia. Lagipula
eter memiliki efek-efek sampingan yang tak diinginkan, seperti perasaan pening paska
pembiusan dan muntah. Beberapa agen anestesi modern, seperti metoksi propana (Neothyl)
dan metoksifluran (Penthrane) mengurangi efek-efek sampingan itu.
[6]

Você também pode gostar