Você está na página 1de 35

ACUTE CORONARY SYNDROMES

Abdurahman Wahid
Bagian Kritis - Gadar
PS Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat
Introduksi
Angka kematian 12 juta pertahun
Peringkat 9 penyebab kematian di Indonesia
(2007)
Peringkat 1 penyebab kematian di rumah sakit
di Indonesia
30 % kematian terjadi dalam 2 jam perawatan
Bisa menyebabkan Silent Infarct dan Cardiac
arrest

Target perawatan
mengurangi nekrosis miokard
penanganan pada kondisi letal: VF, PVT,
Symptomatic bradicardi

Definisi
Acute Coronary Syndromes merupakan suatu
payung bagi sekumpulan gejala oklusi koroner
Terminologi bagi ACS:
STEMI
NSTEMI
Unstable Angina
Etiologi
Penyebab primer: Aterosklerosis

Stratifikasi faktor resiko


Tahapan terjadinya trombus
Tanda dan Gejala
Nyeri dada yang khas (Cardiac Chest Pain)
Perubahan ECG : ST Deviasi
Kenaikan enzim jantung
Cardiac Chest Pain
Site : Retrosternal area often qiute diffuse
Onset : Usually rapid (over 5-10 menit)
Character : Heavy, tight, band-like
Radiation :To neck, jaw, left shoulder and arm
Associated Symtom : Sweating, anxiety, pallor
Time Course : MI usually result in pain lasting >30
minutes, angina may resilt in briefer episodes
Exacerbating / Relieving factors : Angina ussually
exacerbated by exertion, relieves by rest or GTN,
MI pain usually only relieved by opiate analgesia
Severity : MI pain usually very severe


ST Deviasi
STEMI (AHA, 2010):
laki - laki > 40 tahun:
titik J berada 2 mm di atas garis
isoelektrik pada sadapan V2 dan V3
titik J berada 1 mm diatas garis isoelektrik
pada sadapan lainnya
Laki - laki < 40 tahun:
titik J berada 2,5 mm diaatas garis
isoelektrik pada sadapan V2 dan V3
titik J berada 1 mm diatas garis isoelektrik
pada sadapan lainnya

Wanita:
titik J berada 1, 5 mm diatas garis
isoelektrik pada V2 dan V3
titik J berada 1 mm diatas garis
isoelektrik pada sadapan lainnya


NSTEMI
ECG bisa normal
ST Depresi : 0,5 mm dibawah
isoelektrik (V2 dan V3), 1 mm pada
sadapan lain
T Inversi
Konfirmasi dengan pemeriksaan
enzim jantung
Proses evolusi ECG
Lokasi Infark
anterior: V1 V2
Septal : V3 V4
Lateral: I, AvL, V5, V6
inferior: II, III, AvF
Posterior ?? jangan diberi nitrat !!
Bagaimana memasang sadapan
posterior ??
Lakukan pemasangan
sadapan posterior
(V7, V8, V9) jika
ditemukan ST
Depresi pada V1 - V3
elevasi ST 0,5 mm
pada V7 - V9

Cardiac Enzim
CKMB
Troponin
Perubahan cardiac enzim
Penatalaksanaan
Prehospital
Rumah sakit
IGD
Perawatan lanjut

Kapan PCI lebih diutamakan daripada
fibrinolitik ?
The ability to perform PCI within 90 minute
from presentation to hospital
The presence of Q wave on initial ECG
Time to presentation >3 hours
Cardiogenic shock
Severe heart failure
Contraindication to thrombolisis
Doubt about diagnosis of STEMI

PCI
TIMI Risk Stratification
TIMI Calculated
Obat - obatan trombolitik
Kapan trombolitik tidak boleh dilakukan ?
Kontraindikasi Trombolitik
Stroke
Ada riwayat trauma mayor/bedah/luka kepala
dalam 3 minggu
Perdarahan Gastro Intestinal dalam 1 bulan
terakhir
Kelainan darah
Dissecting aneurisma
Kontraindikasi relatif
Serangan iskemia transient dalam 6 bulan
terakhir
Terapi coumadin/walfarin
Kehamilan
Puncture atau kebocoran yang tidak bisa
ditekan saja
Resusitasi trauma
Hipertensi refrakter (sistolik>180mmHg)
Riwayat terapi laser retina.
Fase perawatan lanjut
12 - 24 jam setelah serangan, pasien harus
diobservasi di ruang perawatan intensif:
cardiac monitor
Tanpa komplikasi, pasien boleh duduk pada
hari pertama. Hari kedua, pasien bisa berjalan
200 m


Komplikasi
Syok kardiogenik
Cardiac arrest
Gagal jantung
Ruptur muskulus papilaris
Aritmia

Edukasi pada saat pemulangan
Cemas
Merubah kebiasaan buruk
Terapi antiplatelet: aspirin 165 mg PO / hari

Você também pode gostar