Annex 7: Aircraft Nationality and Registration Marks
Disusun Oleh: Andryanto M. F. A. 170210120024 Heni Purwaningrum 170210120026 Bella Fairuz Rianda 170210120028 Hanna Nadzifa Aulia 170210120030 Zein Nidaulhaq Firdaus 170210120032 Fathia Rahmalia T. 170210120034 Wiraditma P. 170210120036 Agung Afif M. 170210120038 KELAS B (GENAP)
JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PADJADJARAN 2014 2
LATAR BELAKANG FILOSOFIS ANNEX 7
International Civil Aviation yang juga disebut sebagai Konvensi Chicago, memiliki 19 Annex yang berisi mengenai Perihal Teknis dari International Standrards and Recommended Practices (SARPS) mengenai penerbangan. Annex 7 dari Aircraft Nationality and Registration Marks pada khususnya membahas mengenai hal-hal utama dan rekomendasi yang dibutuhkan untuk tanda dan lambang yang jelas dan baik serta memenuhi standar, seperti yang telah tercantum dalam ayat 17 sampai 21 dalam Konvensi Chicago. 1
Hal - hal yang dibahas di dalam Annex 7 ini, telah mulai dibahas dan didiskusikan semenjak Paris Conference pada tahun 1910, terutama mengenai topik dari registrasi penerbangan. 2 Meskipun Konferensi tersebut gagal membentuk perjanjian tertulis, namun Draft Resolution yang dibentuk pada saat itu mencetuskan terbentuknya Paris Conference berikutnya yang dilaksanakan pada tahun 1919.
Beberapa hal yang dibahas di dalam Konferensi tersebut, diantaranya : 1. Registration of the Aircraft (part 1) Dibahas pada Annex A yang berisi mengenai tanda-tanda kebangsaaan suatu kapal terbang yang terdiri dari negara - negara yang mengikuti konferensi Paris pada tahun 1919 tersebut. Diantaranya terdapat 5 negara yang menggunakan identifikasi tertulis dengan menggunakan satu huruf, yang digunakan berdasarkan Radiotelegraph Conference yang dilaksanakan di London pada tahun 1912. 3 Mengenai negara-negara lainnya yang belum tercantum ketentuannya dalam registrasi kebangsaaan kapal terbangnya, harus melakukan registrasi ke International Commission for Air Navigation (ICAN). 4
1 Diakses dari : http://www.icao.int/secretariat/PostalHistory/annex_7_aircraft_nationality_and_registration_marks.htm pada 7 May 2014 2 Ibid 3 Ibid 4 Ibid 3
Berikut gambar dari Kode kebangsaan dari Konferensi tersebut.
Gambar 1. The Aircraft Identification Code based on Radiotelegraph Conference in 1912
2. Registration of the Aircraft (part 2) pada Konferensi ICAN selanjutnya yang digelar pada tahun 1922, delegasi dari Perancis berpendapat bahwa akan lebih praktis dan efisien jika semua negara menggunakan jumlah huruf yang sama dalam menunjukkan identitas kebangsaan kapal terbangnya. Maka dibuatlah daftar baru untuk kebangsaaan bagi kapal terbang seluruh negara-negara yang dibuat oleh International Telegraph Union
4
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Sejarah Lampiran 7 berisi Standar diadopsi oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional sebagai Standar minimum untuk tampilan tanda untuk menunjukkan kebangsaan dan pendaftaran yang telah ditentukan untuk mematuhi Pasal 20 dari Konvensi yang sesuai. Standar Kebangsaan Pesawat dan Marks Pendaftaran pertama kali diadopsi oleh Dewan 8 Februari 1949 sesuai dengan ketentuan Pasal 37 dari Konvensi Penerbangan Sipil Internasional (Chicago 1944) dan ditetapkan sebagai Lampiran 7 Konvensi. Mereka menjadi efektif pada tanggal 1 Juli 1949 Standar didasarkan pada rekomendasi dari pertama dan kedua sesi Divisi Kelaikan Udara diselenggarakan masing-masing Maret 1946 dan Februari 1947. 2. Aksi yang Dilakukan Negara Penandatangan Peraturan dalam Anneks mungkin akan berbeda dengan peraturan negara yang menyetujui/meratifikasi Anneks, sehingga negara diharuskan mengikuti peraturan yang tertulis dalam Anneks. Jika ada perubahan/amandemen dalam Anneks, akan diberitahukan langsung kepada negara-negara tersebut. Perubahan akan dipublikasikan pada Aeronautical Information Service. Perubahan pada fasilitas, servis, dan prosedur yang mempengaruhi operasi pesawat harus mengikuti standar spesifik yang telah dijelaskan dalam Anneks ini, juga harus sesuai dengan kesepakatan pada Anneks 15. 3. Status Komponen Lampiran (Annex) Setiap lampiran atau annex memiliki komponen-komponen wajib tertentu yang sangat penting, pada umumnya terdapat dua komponen utama yaitu materials comprising the annex proper yang merupakan komponen-komponen yang menyusun kesesuaian lampiran serta materials approved by the council for publication in association with the standards and recommended practices atau komponen- komponen yang akan diterima dan dibahas dalam konvensi dan selanjutnya akan dipublikasikan.
5
4. Pemilihan Bahasa Annex ini telah diadopsi dalam enam bahasa - Inggris, Arab, Cina, Perancis, Rusia dan Spanyol. Setiap Negara diminta untuk memilih salah satu dari teks-teks tersebut untuk tujuan implementasi nasional dan untuk efek lainnya yang diatur dalam Konvensi, baik melalui penggunaan langsung atau melalui terjemahan ke dalam bahasa nasional sendiri, dan untuk memberitahu Organisasi yang terkait. 5. Praktek Editorial Praktek berikut ini telah dipatuhi dalam rangka untuk menunjukkan sekilas status setiap pernyataan: Standar telah dicetak dalam huruf roman; Catatan telah dicetak dalam huruf miring, status ditunjukkan oleh prefix Note. Tidak ada Rekomendasi Praktek dalam Annex 7. Semua acuan ke suatu bagian dari dokumen ini yang diidentifikasi oleh nomor dan / atau judul mencakup semua subdivisi dari bagian itu. 6. Amandemen-amandemen Annex 7 atau lampiran 7 telah mengalami enam kali amandemen yang dimulai dari tahun 1949 hingga tahun 2012, diantaranya: a. Amandemen 1 pada tahun 1949 membahas tentang Lokasi dan ukuran tanda kebangsaan pesawat dan tanda pendaftaran b. Amandemen 2 pada tahun 1968 melakukan pendefinisian kembali istilah "pesawat" sehingga semua kendaraan jenis bantalan udara, seperti hovercraft dan efek tanah mesin, tidak harus diklasifikasikan sebagai pesawat. c. Amandemen 3 pada tahun 1969 mengenai definisi dari Common Mark, Common Mark Registering Authority, dan International Operating Agency dan ketentuan yang tepat untuk memungkinkan pesawat lembaga usaha internasional dari jenis yang dimaksud dalam Article77 Konvensi untuk didaftarkan pada selain secara nasional. d. Amandemen 4 pada tahun 1981 membahas mengenai balon bebas tanpa awak. Perubahan definisi "helikopter". 6
e. Amandemen 5 pada tahun 2003 membahas mengenai terjemahan sertifikat pendaftaran pesawat. f. Amandemen 6 pada tahun 2012 membahas tentang Pesawan yang dikendalikan oleh Remote.
7
STANDAR INTERNASIONAL 1. Definisi-definisi Ketika istilah-istilah berikut digunakan dalam standar kebangsaan pesawat udara dan tanda pendaftaran , artinya menjadi sebagai berikut: Aeroplane . Pesawat udara lebih berat dari udara dan digerakkan oleh tenaga mesin yang memperoleh daya angkat dalam penerbangan terutama reaksi aerodinamis terhadap permukaan pesawat yang tetap dengan persyaratan tertentu dari penerbangan tersebut. Aircraft. Setiap mesin yang dapat memperoleh dukungan di atmosfer dari reaksi udara selain reaksi dari udara terhadap permukaan bumi. (Lihat Tabel 1 , Klasifikasi pesawat) Airship. Pesawat udara lebih ringan dari udara dan bermesin Balloon. Pesawat udara lebih ringan dari udara tapi tidak bermesin Common mark. Sebuah tanda yang diberikan oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional untuk menandai pesawat dari suatu perusahaan internasional selain secara negara mana pesawat berasal. Common mark registering authority. Kewenangan mempertahankan daftar non - nasional sesuai dari mana pesawat dari suatu perwakilan internasional terdaftar . Fireproof material.sebuah materi yang mampu menahan panas dengan bahan seperti atau yang lebih baik dari baja untuk tujuan tertentu. Glider .Pesawat udara lebih berat dari udara tidak bermesin,mendapatkan gata angkat dari sayap pesawat dengan cara meluncur.giler dapat terbang di udara dengan memamfaatkan thermal Gyroplane. Pesawat lebih berat dari udara yang terbang melalui reaksi rotor yang dapat berputar bebas. Heavier-than-air aircraf. Setiap pesawat berasal angkat dalam penerbangan terutama dari gaya aerodinamik . Helicopter. Pesawat udara yang dapat gaya angkat dari sayap yang berputar/rotor yang berputar dari putaran mesin I nternational operating agency. Sebuah lembaga yang dimaksud dalam Pasal 77 dari Konvensi. 8
Lighter-than-air aircraft. Setiap pesawat didukung terutama oleh daya apung di udara. Ornithopter. Pesawat udara lebih berat dari udara yang dapat terbang akibat reaksi udara pada suatu bidang yang bergerak mengepak. Remotely Piloted Aircraft (RPA). Sebuah pesawat tanpa awak yang dipiloti dari stasiun pengendali jarak jauh.
2. Klasifikasi Pesawat Udara Pengklasifikasian pesawat terbang menurut ICAO Annex ke 7 menjadi beberapa kategori yang ada seperti dibawah ini, namun sebelumnya perlu diketahui bahwa sebuah pesawat terbang yang dikendalikan tanpa seorang pilot harus dikategorikan sebagai pewasat tak berawak dan pesawat tidak berawak tersebut harus mencakup free balloon dan pesawat terbang yang dikendalikan oleh remote. Pengklasifikasian pesawat terbang adalah sebagai berikut:
Gambar 2. Klasifikasi aircraft 9
3. Kebangsaan, Tanda Umum dan Tanda Registrasi Didalam bagian ke tiga Annex 7 ICAO ini membahas beberapa hal yang dicatatkan dalam 6 ayat, diantaranya adalah: 3.1 Nasionalitas atau tanda-tanda umum dan tanda pendaftaran harus berisi dari beberapa kelompok karakter. 3.2 Tanda-tanda yang menunjukan nasionalitas atau tanda umum harus didahului dengan tanda pendaftaran. Dengan karakter pertama dari tanda pendaftaran adalah sebuah huruf maka harus didahului dengan sebuah tanda hubung. 3.3 Tanda kebangsaan harus dari tanda yang telah ditunjuk dari rangkaian simbol- simbol nasionalitas yang termasuk kedalam tanda radio panggilan yang dialokasikan kepada State of Registry by the International Telecommunication Union. Dan selnajutnya, tanda nasionalitas tersebut harus dilaporkan kepada International Civil Aviation Organization. 3.4 Tanda umum harus diambil dari rangkaian simbol-simbol yang termasuk kedalam tanda radio panggilan yang dialokasikan kepada International Civil Aviation Organization by the International Telecommunication Union. Catatan. Penugasan dari tanda umum kepada sebuha otoritas pendaftar tanda umum akan dibuat oleh International Civil Aviation Organization. 3.5 Tanda pendaftaran harus berupa huruf-huruf, angka-angka atau kombinasi huruf-huruf dan angka-angka serta harus ditugaskan dari Negara dimana Ia mendaftar atau otoritas tanda pendaftaran yang ada. 3.6 Disaat huruf-huruf yang digunakan untuk tanda pendaftaran sudah digunakan, maka penggunaan kombinasi tidak diperbolehkan karena dapat mengakibatkan munculnya kebingungan antara kombinasi lima-huruf yang telah digunakan dalam International Code of Signals yang telah dijelaskan didalam Bagian II, sedangkan kombinasi tiga-huruf yang diawali dengan huruf Q digunakan untuk yang berada di kode Q, dan jika terdapat keadaan yang darurat dan ditandai dengan sinyal SOS, atau sinyal-sinyal yang mendesak lain, seperti contoh XXX, PAN dan TTT. Catatan. untuk referensi kode-kode ini, dapat dilihat pada Regulasi Telekomunikasi Internasional yang berlaku saat ini.
10
4. Lokasi Tanda Kebangsaan, Tanda Umum dan Tanda Registrasi 4.1. Secara Umum Tanda Kebangsaan, tanda umum dan tanda registrasi harus di cat pada pesawat atau dibubuhkan dengan cara lain agar permanen dan tanda harus tetap bersih dan terlihat sepanjang waktu. 4.2. Pesawat lebih ringan dari udara Terdapat tiga kategori pesawat yang lebih ringan dari udara, yaitu airships, spherical balloons, non-spherical balloons, lighter-than-air aircraft, serta unmanned free balloons. Pada airships, tanda pada pesawat muncul pada lambung atau permukaan stabilisator, tanda tersebut harus ditempatkan memanjang di setiap sisi lambung dan juga di permukaan atasnya pada garis simetri. Tanda tersebut juga akan muncul pada garis horizontal dan stabilisator vertical; tanda horizontal harus terletak di bagian kanan dari permukaan atas dan di kiri setengah dari permukaan bawah. Pada spherical balloons atau pelembungan yang berbentuk bola/bulat. Tanda kebangsaan atau registrasi umum akan muncul di dua tempat diametric yang berlawanan. Tanda tersebut juga harus ditempatkan dekat dengan lingkar horizontal maksimum balon. Pada non-spherical balloons atau pelembungan balon yang tidak bulat, dimana tanda akan muncul di setiap sisi dan tanda tersebut harus ditempatkan dekat penampang maksimum balon tepat diatas band rigging atau titik-titik penempelan keranjang kabel suspensi. Lalu Lighter-than-air aircraft atau pesawat udara yang lebih ringan dari udara, tanda sisi/lambung harus terlihat, baik dari sisi-sisi lain maupun dari tanah. Ada pula Unmanned Free Balloons (balon yang tidak berawak) dimana tanda pinggir atau sisi akan muncul pada pelat pengenal (lihat Bagian 9). 4.3. Pesawat lebih berat dari udara Tedapat tiga klasifikasi pesawat jenis ini, yaitu tanda diletakkan pada sayap atau wings, fuselage, atau dalam kondisi khusus atau special case. Untuk pemberian tanda di sayap, Sayap atau Wings merupakan pesawat dimana tanda pengenalnya akan muncul sekali pada permukaan bawah struktur sayap. Mereka juga harus berada di kiri, setengah dari permukaan bawah struktur sayap kecuali mereka memperpanjang seluruh permukaan bawah struktur sayap. Sejauh 11
mungkin, tanda harus ditempatkan dengan jarak yang sama dari tepi terkemuka dan trailing sayap, bagian atas dari huruf dan angka juga harus ke tepi terkemuka sayap. Fuselage (atau struktur setara) dan permukaan ekor vertikal . Pada pesawat lebih berat dari udara, tanda akan muncul baik di setiap sisi badan pesawat (atau struktur setara) antara sayap dan permukaan ekor atau di bagian atas dari permukaan ekor vertikal. Bila terletak pada permukaan ekor vertikal tunggal, mereka akan muncul pada kedua sisi. Lalu, untuk special case, jika pesawat lebih berat dari udara, tidak memiliki bagian yang sesuai dengan yang disebutkan dalam Sayap dan Fuselage, tanda akan muncul sedemikian rupa sehingga pesawat dapat diidentifikasi dengan mudah.
5. Ukuran Tanda Kebangsaan, Tanda Umum dan Tanda Registrasi 5.1. Pada pesawat lebih ringan dari udara Ketentuan ketinggian tanda pada pesawat yang lebih ringan dari udara (lighter-than-air aircraft) selain balon yang bebas dari awak harus paling sedikit sebesar 50 sentimeter. Lalu, pengukuran tanda yang berkaitan dengan balon bebas tanpa awak juga harus ditentukan oleh Negara yang meregistrasi dengan mempertimbangkan ukuran bagian alat-alat atau payload yang dimana pelat identifikasinya ditempelkan. Pada special cases atau kasus khusus, jika sebuah pesawat udara yang lebih ringan dari udara tidak memiliki bagian-bagian ukuran yang cukup untuk menampung tanda, hal tersebut dijelaskan dalam poin 5.1.1 mengenai ketinggian tanda pada pesawat, pengukuran tanda akan ditentukan oleh negara yang meregistrasi, dengan memperhitungkan kebutuhan pesawat agar diidentifikasi dengan mudah. 5.2. Pada pesawat lebih berat dari udara Sayap atau Wings; ketinggian tanda pada sayap pada pesawatnya harus paling sedikit 50 sentimeter sama dengan Lighter-than-air aircraft. Lalu, Fuselage (struktur setara) dan permukaan ekor vertical, dimana ketinggian tanda di badan pesawat dan pada permukaan ekor vertical pesawat harus paling sedikit 30 sentimeter. Begitu juga jika terdapat kasus khusus, jika pesawat yang lebih berat dari udara tidak memiliki bagian yang sesuai dengan yang disebutkan dalam poin Sayap/Wings dan Fuselage, atau jika bagian-bagian yang terlalu kecil untuk menampung tanda yang diuraikan disini, pengukuran tanda juga akan ditentukan oleh 12
negara yang meregistrasi, untuk memperhitungkan kebutuhan untuk pesawat agar diidentifikasi dengan mudah. 6. Tipe Karakter untuk Tanda Kebangsaan, Tanda Umum danTanda Registrasi 6.1. Tulisan ditulis kapital dalam karakter tulisan Roma dan angka ditulis dalam karakter tulisan Arab, keduanya tidak boleh dengan hiasan. 6.2. Lebar setiap karakter (kecuali huruf I dan angka 1) dan juga panjang tanda penghubung harus dua pertiga panjang karakter. 6.3. Karakter dan tanda penghubung harus dibentuk dengan garis solid dan warnanya harus kontras dengan background. Ketebalan garis harus satu perenam panjang karakter. 6.4. Setiap karakter harus terpisah dari yang mendahului atau mengikuti,oleh tempat kurang dari seperempat dari lebar karakter. Tanda penghubung harus memperhatikan sesuai dengan tujuan karakter.
7. Pendaftaran Kebangsaan, Tanda Umum dan Tanda Registrasi Kontrak Negara atau tanda kewewenang pendaftaran harus menegakkan pendaftaran yang terlihat untuk setiap pesawat udara yang terdaftar dari negara tersebut atau tanda kewewenang pendaftaran, informasi yang didapat di dalam sertifikat pendaftaran (lihat Bab.8). Pendaftaran dari balon-balon yang belum memiliki nama harus mengandung tanggal, waktu dan lokasi ketika ia dikeluarkan, tipe dari balon dan nama operator.
8. Sertifikasi Registrasi 8.1. Sertifikat registrasi didalam kata-kata dan penyusunannya, harus menjadi sebuah replika sertifikat yang terlihat dalam Figure 1. Catatan - Ukuran surat adalah dalam kebijaksanaan dari Negara Pendaftar atau tanda wewenang pendaftaran. 8.2. Ketika sertifikat pendaftaran dikeluarkan dalam bahasa selain bahasa inggris, harus di cantumkan pula dalam bahasa Inggris. Catatan - Pasal 29 Convention on International Civil Aviation: sertifikat pendaftaran dibawa dalam setiap pesawat udara yang sedang dipakai dalam navigasi udara internasional. 9. Lapisan Untuk Mengidentifikasi Tanda 13
9.1. Sebuah pesawat udara harus membawa tanda pengenal lapisan yang menjelaskan negaranya atau tanda pengenal dan tanda registrasi. Lapisan harus dibuat dari fireproof metal atau fireproof lainnya yang cocok dengan properti fisiknya. 9.2. Identifikasi lapisan harus dijamin aman pada sebuah pesawat udara dalam posisi terlihat dekat pintu masuk utama atau : a. Pada balon yang belum memiliki nama, dibubuhkan dengan jelas pada eksterior alat-alat; dan b. Pada pesawat udara yang sedikit dikemudikan, dijamin aman dalam posisi terlihat dekat pintu masuk utama atau ruang terpisah atau dibubuhkan secara jelas pada eksterior pesawat jika tidak ada pintu masuk utama atau ruang terpisah.
10. Ketentuan Umum Ketentuan dari Annex ini tidak harus diaplikasikan pada balon pilot secara meterologi dengan digunakan secara eksklusif untuk tujuan meteorological atau pada balon yang belum memiliki nama tanpa sebuah alat.