Você está na página 1de 4

http://iluhanik.wordpress.

com/2013/11/28/analisis-makna-tanda-pada-iklan-layanan-masyarakat/ 1/4
teMPat peMikiRan daN peRaSaaNku beRakar, tumBuH
dan BerKemBaNg
NOV 28
Analisis Makna Tanda pada Iklan Layanan Masyarakat
BY ILUHANIK ON NOVEMBER 28, 2013
Iklan layanan kesehatan masyarakat yang dianalisis ini diproduksi oleh Badan Narkotika Nasional (BNN),
yaitu sebuah Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) Indonesia. BNN bertugas melaksanakan
tugas pemerintahan di bidang pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap
psikotropika, prekursor, dan bahan adiktif lainnya, kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol.
Guna memenuhi tugas tersebut, BNN kerap memberikan informasi kepada masyarakat tentang
pentingnya hidup sehat tanpa narkoba, bahaya narkoba bagi kesehatan serta langkah langkah
pencegahan atau pun pemberantasan narkoba yang harus dilakukan masyarakat melalui iklan media
cetak maupun elektronik.
(http://iluhanik.files.wordpress.com/2013/11/1458795_732342960126887_751737200_n.jpg)
Makna Tanda
anik's jungle
http://iluhanik.wordpress.com/2013/11/28/analisis-makna-tanda-pada-iklan-layanan-masyarakat/ 2/4
Makna Tanda
Makna tanda yang terdapat pada iklan layanan kesehatan masyarakat ini terdiri atas makna penanda
verbal dan makna penanda non-verbal. Kemudian keduanya ditelusuri maknanya secara berlapis, yaitu
pertama, pada tataran denotasinya dan selanjutnya pada tataran konotasinya.
Makna Denotasi
Penanda verbal pada iklan layanan kesehatan masyarakat tersebut difokuskan pada penanda verbal yang
terdapat pada bagian tajuk iklan, sementara pada bagian penutup hanya merupakan informasi mengenai
produsen iklan tersebut. Pada tajuk terdapat penanda verbal yaitu Dunia indah tanpa narkoba.
Penggunaan penanda verbal ini secara literal merupakan petanda bahwa tanpa menggunakan narkoba
akan membuat dunia menjadi indah. Hal ini dipertegas dengan adanya pewarnaan yang berbeda untuk
masing masing kata, yaitu dunia berwarna biru, indah berwarna hijau, tanpa berwarna kuning serta kata
narkoba yang diwarnai lebih mencolok, yaitu merah daripada kata kata lainnya dan digarisbawahi.
Kombinasi warna pada kata kata tersebut merupakan salah satu bentuk keindahan sedangkan kata
narkoba yang diwarnai lebih mencolok daripada kata kata lainnya dan digarisbawahi menunjukkan
adanya suatu penekanan pada kata tersebut sehingga masyarakat akan terfokus pada kata tersebut ketika
mereka melihat iklan ini.
Pada bagian penutup iklan layanan ksehatan masyarakat ini terdapat lambang negara Indonesia, yaitu
garuda serta frasa (BNN) Badan Narkotika Nasional yang berwarna hitam. Secara denotasi hal ini
menandakan bahwa iklan tersebut diproduksi oleh pemerintah Indonesia melalui lembaga terkait, yaitu
BNN.
Selain penanda verbal, pada iklan juga terdapat penanda non-verbal. Penanda non-verbal berupa tampilan
alat alat melukis, yaitu dua kuas dengan cat air yang masih menetes seperti baru saja digunakan, ulasan
cat air dan pallet (tatakan cat) yang masih berisi cat air di dalamnya. Ilustrasi ini dilatarbelakangi oleh
warna putih yang seolah berperan sebagai kanvas kosong. Penggunaan keseluruhan penanda non verbal
ini secara denotatif menampilkan lukisan yang belum selesai atau masih dalam proses pembuatan.
Makna Konotasi
Seluruh penanda tersebut berdasarkan skema teori Barthes (1977) merupakan E1 (penanda denotasi) yang
menghasilkan petanda denotasi (C1) yang dikembangkan kembali menjadi penanda konotasi. Jadi petanda
denotasi di atas merupakan penanda konotasi (E2) yang kemudian diperoleh makna konotasinya (C2).
Pada bagian tajuk iklan layanan kesehatan masyarakat tersebut, penanda verbal secara konotatif adalah
tanpa menggunakan narkoba akan membuat dunia menjadi indah. Penggunaan kata dunia secara
konotatif berarti kehidupan, yakni tiap tiap orang memiliki dunia mereka sendiri, yaitu kehidupan yang
mereka jalani. Kemudian pada tajuk terdapat kata indah yang secara konotatif merupakan suatu
ungkapan untuk menyatakan kehidupan yang baik. Hal ini juga dipertegas oleh penulisan kata dunia
yang berwarna biru dan kata indah yang berwarna hijau. Warna biru itu sendiri memiliki karaktristik
tenang dan damai sedangkan warna hijau melambangkan perenungan dan kepercayaan (agama).
Selanjutnya, kata tanpa ditulis dengan warna kuning karena warna kuning mengandung makna
pengertian yang mendalam sedangkan kata narkoba diwarnai lebih mencolok, yaitu warna merah,
daripada kata kata lainnya dan digarisbawahi karna warna merah itu sendiri diasosiasikan sebagai
bahaya sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa narkoba sangat membahayakan kesehatan, baik bagi
kesehatan fisik maupun mental. Jadi, penanda konotatif pada tajuk iklan ini merupakan petanda bahwa
dengan tidak menggunakan narkoba, seseorang akan memiliki kehidupan yang baik.
Pada bagian penutup iklan layanan ksehatan masyarakat ini terdapat lambang negara Indonesia, yaitu
garuda serta frasa (BNN) Badan Narkotika Nasional yang berwarna hitam. Warna hitam itu sendiri
menandakan sikap tegas, kukuh, formal dan struktur yang kuat. Hal ini berkenaan dengan BNN sebagai
http://iluhanik.wordpress.com/2013/11/28/analisis-makna-tanda-pada-iklan-layanan-masyarakat/ 3/4
sebuah Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) Indonesia yang mengupayakan Indonesia yang
sehat dan bebas dari narkoba
Penanda non-verbal dalam iklan ini berupa alat alat melukis dan dilatarbelakangi oleh warna putih yang
seolah berperan sebagai kanvas kosong. Latar belakang putih yang seolah berperan sebagai kanvas kosong
secara konotatif dimaksudkan untuk mengilustrasikan kehidupan seseorang yang masih polos dan murni
karena warna putih itu sendiri melambangkan kesucian, polos dan murni. Selanjutnya, dua kuas dengan
cat air berwarna merah dan biru yang masih menetes tersebut tidak hanya semata mata mengandung
makna bahwa lukisan tersebut masih dalam proses pembuatan. Secara konotasi, hal ini dimaksudkan
untuk mengilustrasikan masa remaja yang dikenal sebagai masa pencarian jati diri. Dalam proses
pencarian jati diri, kaum remaja diharapkan waspada akan hal hal negatif seperti yang diilustrasikan oleh
cat warna merah yang masih menetes dari kuas pertama karena warna merah diasosiakan sebagai bahaya.
Dalam proses pencarian jati diri, kaum remaja lebih diharapkan untuk melakukan hal hal positif seperti
yang diilustrasikan oleh cat warna biru yang masih menetes dari kuas kedua karena warna biru
mengandung makna spiritual. Lebih lanjut, untuk membuat kehidupannya menjadi indah seperti
keindahan yang terlukiskan dari ulasan cat air berwarna warni di dalam iklan tersebut, masyarakat
khususnya kaum remaja diharapkan tidak mnggunakan narkoba. Secara konotatif, keseluruhan penanda
non-verbal ini dapat dimaknai sebagai upaya pemerintah melaui instansi terkait dalam mengimbau
masyarakat khususnya kaum rmaja agar tidak menggunakan narkoba, sehingga mereka dapat menjalani
kehidupan yang baik.
Berdasarkan keseluruhan analisis pada makna tanda, baik pada tanda verbal maupun non-verbal, dapat
disimpulkan bahwa hubungan yang terdapat pada tanda verbal dan non-verbal berfungsi mengarahkan
pembaca pada makna tertentu. Kehadiran tanda verbal pada iklan menegaskan makna yang terdapat
pada tanda nonverbal sehingga dapat dikatakan bahwa kedua unsur tersebut saling melengkapi.
You May Like
1.
Posted in linguistik
Tags: iklan, iklan layanan masyarakat, makna denotasi, makna konotasi, makna tanda, semiotik,
tanda verbal, tanda visual
Blog at WordPress.com. The Brand New Day Theme.
Follow
About these ads (http://en.wordpress.com/about-
these-ads/)
http://iluhanik.wordpress.com/2013/11/28/analisis-makna-tanda-pada-iklan-layanan-masyarakat/ 4/4
Follow aNiK's JungLe
Powered by WordPress.com

Você também pode gostar