Você está na página 1de 8

RESUME AUDIT JAMINAN MUTU

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Audit Manajemen


yang dibina oleh Bapak Rosidi, SE., MM., Ak, Dr



Oleh Kelompok 11 :
Eka Syifa Isani (115020300111034)
Putri Mayang A. D. S (115020300111049)
Claudia Elisabeth L. (115020300111079)
Putri Husnah Aningtyas (115020300111089)









UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
Mei 2014
1

KONSEP AUDIT KUALITAS / AUDIT MUTU

1. Pengertian Audit Kualitas
Sebuah audit kualitas adalah review di mana sebuah auditor menganalisis dan
memverifikasi berbagai catatan dan proses yang berkaitan dengan itu kualitas program suatu
perusahaan. Secara umum, tujuan dari pemeriksaan mutu adalah untuk menentukan apakah
perusahaan sesuai dengan program kualitas atau apakah perlu untuk melakukan perubahan
praktik usaha. Sebuah perusahaan juga dapat melakukan audit mutu untuk menentukan apakah
itu sesuai dengan standar kualitas tertentu, seperti yang ditetapkan oleh Organisasi Internasional
untuk Standarisasi (ISO) 9000. Sederhananya, ISO 9000 adalah sertifikasi bahwa suatu
perusahaan mengikuti prosedur usaha formal.
Biasanya, audit kualitas adalah audit eksternal , yang berarti dilakukan oleh auditor
independen atau tim auditor yang memiliki keahlian di daerah tersebut. Sebuah perusahaan juga
dapat memilih untuk melakukan audit internal dari perusahaan kualitas kontrol sistem secara
berkala. Anggota tim audit biasanya profesional yang memiliki pengetahuan yang luas tentang
standar auditing , prosedur, dan prinsip-prinsip. Selain itu, auditor harus memiliki pengalaman
dengan memeriksa, mengevaluasi, dan pelaporan tentang apakah setiap aspek dari sistem mutu
kurang atau memuaskan.
TUJUAN AUDIT MUTU
Dari pengertian audit mutu yang diuraiakan di atas, bahwa tujuan audit mutu adalah
untuk mendapatkan data dan informasi faktual dan signifikan sebagai dasar pengambilan
keputusan, pengendalian manajemen, perbaikan dan/atau perubahan. Temuan hasil audit
selanjutnya dianalisis, dinilai kecukupan dan kesesuaiannya terhadap standar ISO 9001:2000.
Hasil temuan auditor tersebut akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan,
pengendalian manajemen, perbaikan dan/atau perubahan. Secara rinci tujuan umum dari audit
mutu yaitu (Willy Susilo,2000) :
1. Untuk memperoleh prioritas permasalahan yang tengah dihadapi organisasi
2. Untuk merencanakan pengembangan usaha Untuk memenuhi persyaratan suatu sistem
manajemen yang digunakan sebagai acuan
3. Untuk memenuhi persyaratan regulasi ataupun persyaratan kontrak dengan (misalnya)
pelanggan
2

4. Untuk mengevaluasi terhadap pemasok
5. Untuk menemukan adanya potensi resiko kegiatan organisasi
Sedangkan tujuan audit mutu secara khusus adalah untuk memberikan umpan balik
tentang kinerja organisasi yang diuraikan sebagai berikut (Iskandar Indranata,2006):
1. Mengarahkan pencapaian sasaran Memberikan sense of urgency
2. Menemukan peluang perbaikan
3. Memastikan apakah sistem diterapkan secara efektif
4. Mendeteksi penyimpangan-penyimpangan terthadap kebijakan mutu sedini mungkin
Macam-macam Audit Mutu
Berikut ini adalah audit sistem mutu yang umum dan dilaksanakan untuk menentukan tingkat
kesesuaian dari kegiatan-kegiatan perusahaan terhadap standar sistem mutu (seperti ISO 9001/2)
dan efektifitas dari sistem tersebut.
Audit Pihak Pertama (IQA)
Definisi : Audit mutu yang dilaksanakan oleh karyawan itu sendiri untuk menentukan
keefektifan dari sistim mutu yang telah dipakai dan diterapkan
Sasaran :
Memenuhi persyaratan dari standar sistem mutu dalam hal:
- Pemantauan perkembangan dan penerapan sistim mutu (pada tahap awal)
- Mendeteksi ketidaksesuaian dan mengambil tindakan perbaikan sebagai persiapan untuk audit
mutu oleh pihak luar
- Memonitor pemeliharaan dan keefektifan dari sistim mutu (setelah penerapan)
- Mengangkat dan menyelesaikan masalah-masalah yang menyangkut mutu
Audit Pihak Kedua (Pihak Luar)
Definisi: Audit terhadap subkontraktor/pemasok/vendor yang dilakukan oleh atau atas nama
organisasi pembeli.
Tujuan:
- Kualifikasi terhadap vendors
- Memacu vendors untuk memelihara dan meningkatkan sistem mutunya
- persyaratan dari pelanggan bahwa pemasok harus melakukan audit terhadap vendors mereka
- Memecahkan masalah yang berkaitan dengan mutu
Audit Pihak Ketiga (Pihak Luar & Mandiri)
3

Definisi: Audit terhadap suatu organisasi yang dilakukan oleh badan sertifikasi atau registrasi
yang mandiri.
Tujuan :
- Menggantikan audit pihak kedua
- Melakukan audit yang mandiri oleh jasa/pendapat yang kompeten/profesional
- Untuk tujuan registrasi/sertifikasi sistem mutu
Audit Pemantauan
Pemantauan secara periodik terhadap sistem mutu yang sudah disertifikasi oleh auditor
pihak ketiga.
Audit Konsultansi
Audit yang dilakukan pada saat proses konsultansi sistem mutu atau audit yang dilakukan
oleh konsultan atas permintaan manajemen dari pihak auditee untuk memperoleh informasi yang
mandiri tentang sistem mutu. Ini dapat digunakan sebagai dasar untuk menilai kesiapan suatu
perusahaan untuk pendaftaran sertifikasi pihak ketiga.
Tujuan-tujuan Internal:
- Menemukan bukti terhadap kekurangan yang ada dalam sistem manajemen mutu
- Evaluasi terhadap kebutuhan untuk tindakan koreksi atau
- Sebagai tanda kesiapan untuk melakukan audit eksternal (pihak ke2 dan/atau pihak ke-3)
- Menjaga kesadaran terhadap mutu
- Menstimulasi proses pemeliharaan dan peningkatan terhadap penerapan yang disetujui
Alasan-alasan Eksternal:
- Memenuhi persyaratan dari standar sistem mutu (contoh: ISO 9001 dan 9002)
- Memenuhi persyaratan dari badan sertifikasi/badan registrasi
- Memenuhi persyaratan dari customer (sesuai dengan kontrak)
- Memenuhi persyaratan dari badan pemerintah/badan hukum (contoh: perusahaan tenaga nuklir)
PRINSIP AUDIT MUTU
Audit mutu didasarkan pada sejumlah prinsip. Ketaatan dan kepatuhan terhadap prinsip
tersebut merupakan prasyarat untuk memberikan kesimpulan audit yang sesuai dan cukup serta
memungkinkan auditor bekerja secara independen untuk mencapai kesamaan kesimpulan pada
situasi serupa. Prinsip Audit Mutu, secara garis besar terdiri dari dua prinsip yaitu prinsip-prinsip
yang terkait dengan auditor dan prinsip-prinsip yang terkait dengan kegiatan audit.
4

1. Prinsip-prinsip yang terkait dengan auditor, yaitu :
a. Kode Etik sebagai Dasar Profesionalisme.
Kode Etik merupakan dasar profesionalisme auditor dalam pelaksaan audit. Profesionalisme dari
seorang auditor tercermin pada sikap dapat dipercaya, memiliki integritas, dapat menjaga
kerahasiaan dan berpendirian. Seorang auditor harus mampu menunjukkan sikap berpendirian,
yaitu sikap mampu memberikan penilaian yang proporsional dan kontekstual.
b. Menyajikan hasil yang obyektif dan akurat,
Seorang auditor berkewajiban untuk melaporkan hasil temuan audit secara benar dan akurat.
Temuan audit, kesimpulan audit dan laporan audit mencerminkan pelaksanaan kegiatan audit
secara benar dan akurat. Hambatan signifikan yang ditemukan selama audit dan perbedaan
pendapat yang tidak terselesaikan antara tim audit dan auditi harus dilaporkan.
c. Profesional, memiliki kompetensi sebagai auditor.
Prinsip Audit yang relevan dengan kegiatan audit, yaitu :
a. Independen-auditor (mandiri dan tidak berpihak) tidak melakukan audit pada area yang bukan
tanggungjawabnya.
b. Bukti Obyektif sebagai dasar membuat kesimpulan audit, dapat diverifikasi dan sample audit
yang diambil cukup mewakili
c. Terencana, audit harus terencana secara sistematik sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
organisasi.
ALASAN MELAKUKAN AUDIT MUTU
Dalam Sistem Manajemen Mutu (SMM) ada beberapa alasan melakukan audit
berkesinambungan yaitu untuk melihat efektivitas system berdasar sampling dan lokasi/bagian,
walaupun alasan yang pokok memberi jaminan dan mencegah timbulnya masalah-masalah dan
meningkatkan efektivitas SMM alasan melakukan Audit antara lain (Iskandar Indranata, 2006) :
1. Mengembangkan sistem pada organisasi.
2. Meyakinkan organisasi akan efektivitas dan kesesuaian akan system itu sendiri.
3. Meyakinkan organisasi dalam memilih pemasok baru, bahwa SMM pemasok sesuai dengan
apa yang diinginkan organisasi.
4. Meyakinkan organisasi bahwa pemasok yang ada masih memenuhi persyaratan yang
ditetapkan organisasi.
5

5. Memenuhi kesesuaian standar/undang-undang, bahwa organisasi harus terus menerus
mengimplementasikan dan memelihara SMM secara konsisten.
MANFAAT AUDIT
Hasil audit dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperulan . alah atu manfaat audit yang
paling sentral adalah sebagai dasar untuk mengambil keputusan, melakukan perbaikan,
meningkatkan efisiensi dan efektivitas fungsi organisasi. Dengan informasi hasil penilaian
auditor dan rekomendasi yang disampaikan, akan memungkinkan pimpinan unit operasi
melakukan tindakan perbaikan untuk meningkatkan efisiensi, efektivita maupun produktivitas
usaha secara lebih terarah.
Proses audit merupakan media pembelajaran dan pertumbuhan yang tidak ternilai
harganya bagi para pelaku audit itu sendiri. Karena melalui proses audit, tejadi proses
pemahaman secara mendalam tentang seluk beluk operasi organisasi serta permasalahannya yang
dihadapinya, baik permasalahan skala organisasi maupun permasalahan spesifik yang ada pada
setiap fungsi dalam organisasi. Dengan demikian seorang auditor secara disadari atau tidak telah
mempelajari proses manajemen organisasi secara komprehensif dan manajemen fungsional
secara intensif. (BQST)
Mempersiapkan Audit Mutu
Prosedur menyeluruh perlu didefinisikan, dikendalikan, dikomunikasikan dan digunakan.
6



Tidak ada alasan mengapa teknik Audit Mutu harus konflik dengan proyek Manajemen
Mutu proses . Dimana pekerjaan proyek ini berulang, tujuannya harus untuk Metode Kualitas
dan prosedur lain yang akan ditentukan sekali untuk kedua tujuan.
Masalah dapat terjadi di mana proyek ini telah perbedaan yang signifikan dari yang
sebelumnya. Standar Kualitas mungkin telah diatur dalam batu sebagai bagian dari sertifikasi
mutu. Dalam situasi ekstrim ini dapat menyebabkan prosedur sepenuhnya tidak pantas yang
dipaksakan pada tim, misalnya, menggunakan analisis terstruktur tradisional dan desain dalam
pendekatan gaya air terjun untuk apa yang akan ditangani terbaik dengan menggunakan prototipe
iteratif. Manajer Proyek mungkin perlu negosiasi ulang standar kualitas dengan organisasi
Kualitas Manager.
Operasional Audit Mutu
7

Pendekatan Audit Mutu mempengaruhi siklus kerja secara keseluruhan:
Pra-standar yang ditetapkan akan berdampak pada cara proyek direncanakan
Persyaratan mutu untuk paket pekerjaan spesifik dan pengiriman akan diidentifikasi di
muka
Prosedur tertentu akan diikuti pada semua tahap
Metode kualitas harus ditetapkan dan diikuti
Menyelesaikan pekerjaan dan kiriman harus ditinjau untuk kepatuhan.
Hal ini harus dilihat sebagai kerangka yang mendasari dan seperangkat aturan untuk diterapkan
dalam proyek proses Manajemen Mutu .
Aplikasi Audit Mutu
Audit mutu dapat menjadi bagian integral dari kepatuhan atau persyaratan peraturan.
Salah satu contoh adalah US Food and Drug Administration , yang mengharuskan kualitas audit
yang akan dilakukan sebagai bagian dari Sistem Mutu Peraturan (QSR) untuk perangkat medis
(Title 21 dari US Code of Federal Peraturan bagian 820 ).
Beberapa negara telah mengadopsi audit mutu dalam sistem pendidikan tinggi mereka
(Selandia Baru, Australia, Swedia, Finlandia, Norwegia dan Amerika Serikat) Memulai di
Inggris, proses audit mutu dalam sistem pendidikan difokuskan terutama pada isu-isu prosedural
daripada hasil atau efisiensi implementasi sistem mutu.
Audit juga dapat digunakan untuk tujuan keselamatan. Evans & Parker (2008)
menjelaskan audit sebagai salah satu pemantauan keamanan teknik yang paling kuat dan 'cara
yang efektif untuk menghindari rasa puas dan menyorot perlahan memburuknya kondisi',
terutama bila audit fokus tidak hanya pada kepatuhan namun efektivitasnya.

Sumber : http://seallionk.blogspot.com/2011/06/quality-audit.html (diakses 5 Mei 2014)

Você também pode gostar