Você está na página 1de 22

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PENGEMBANGAN USAHA OLAHAN KETELA POHON MENJADI SAGU UBI
DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA BERHALA
PROVINSI KEPULAUAN RIAU


BIDANG KEGIATAN :
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


Diusulkan oleh :
Arif Sanjaya 1103111865 Angkatan 2011
Encik Rosalina 1103111930 Angkatan 2011
Budi Suroso 1203121059 Angkatan 2012
Vivi Aprianti 1205135821 Angkatan 2012



UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2013


































DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iii
RINGKASAN ......................................................................................... 1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 3
1.3 Tujuan ......................................................................................... 3
1.4 Luaran yang Diharapkan ......................................................................................... 3
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN .............................................. 4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
3.1 Tahap Peninjauan Usaha ......................................................................................... 5
3.2 Tahap Pengolahan Sagu Ubi .................................................................................... 5
3.3 Tahap Penyuluhan ......................................................................................... 6
3.4 Tahap Evaluasi Kegiatan ......................................................................................... 6
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya ......................................................................................... 7
4.2 Jadwal Kegiatan ......................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 8
LAMPIRAN
1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing ................................................. 9
2. Justifikasi Anggaran Kegiatan................................................................................. 15
3. Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas ..................................................... 16
4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan ............................................................................ 17
5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra ................................................................... 18
6. Gambaran Teknologi yang akan Diterapkembangkan ............................................ 19
7. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja ............................................................................ 19





iii
RINGKASAN

Sagu yang dalam bahasa Latinnya lebih dikenal dengan Metroxylon spp merupakan
salah satu tanaman yang kaya akan karbohidrat dan cukup berpotensi di Indonesia. Salah
satunya di Desa Berhala Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau. Potensial pertumbuhan
sagu di Provinsi Kepulauan Riau ini cukup baik. Dikarenakan potensial sumber daya alam
daerah tersebut yang mengakibatkan perubahan pengonsumsian bahan pangan utama
masyarakat di Desa Berhala Kabupaten Lingga Kepulauan Riau yakni dari mengonsumsi beras
menjadi sagu. Seiring perkembangan zaman, produksi sagu di Provinsi Kepulauan Riau
semakin pesat khususnya di Desa Berhala Kabupaten Lingga, yang mengakibatkan masyarakat
membuat terobosan-terobosan baru dalam menciptakan peluang usaha. Salah satu di antaranya
adalah Olahan sagu menjadi berbagai macam makanan khas daerah Kepulauan Riau. Produksi
olahan sagu di Provinsi Kepulauan Riau dilakukan dalam skala besar dengan menggunakan
alat modern dan ada juga yang diproduksi dalam bentuk hasil olahan industri rumah tangga.
Seperti halnya yang dilakukan oleh salah satu dari 6 (enam) Pemberdayaan Kesejahteraan
Keluarga (PKK) di Kabupaten Lingga Kepulauan Riau, yakni PKK Desa Berhala Kabupaten
Lingga Provinsi Kepulauan Riau yang melakukan pengolahan sagu secara tradisional. Berawal
dari pemikiran ibu-ibu PKK Kabupaten Lingga bahwasanya ketersediaan bahan olahan utama
yakni sagu dan hasil olahannya juga sudah banyak berkembang, maka dilakukan inovasi
perubahan olahan makanan berbahan sagu dengan menggantikan sagu dengan ketela pohon
atau singkong sebagai bahan dasarnya. Dipandang juga bahwa kandungan gizi dari ketela
pohon lebih besar daripada sagu. Sehingga olahan yang dapat dibuat oleh masyarakat tersebut
adalah Sagu Ubi. Dinamakan demikian karena bentuk olahannya berupa butir-butiran yang
menyerupai butiran sagu. Halnya olahan ini meski dikembangkan dan dipasarkan lebih luas
lagi ke seluruh Wilayah di Indonesia umumnya, khususnya di Provinsi Riau. Provinsi Riau
yang pada umumnya sudah termasuk salah satu daerah berkembang di Indonesia dan termasuk
daerah yang cepat perkembangannya dalam hal industri. Oleh karenanya, market industri di
Provinsi Riau sangatlah mendukung dan strategis terhadap Provinsi Kepulauan Riau untuk
berkembangnya usaha olahan makanan ini terutama di Kota Pekanbaru. Namun kesadaran
masyarakat Desa Berhala Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau untuk lebih jauh
mengembangkan dan memasarkan hasil olahan tersebut sangat kurang, maka kami mencoba
mengajukan untuk pengembangan usaha olahan ini baik di Kepulauan Riau tepatnya di Desa
Berhala Kabupaten Lingga dan di luar Provinsi Kepulauan Riau, tepatnya di Provinsi Riau.
Pengembangan yang akan dilakukan berupa penerapan model matematika yang aplikatif dari
permasalahan market industri yang ada dan memperkenalkan hasil olahan tersebut di Luar
Provinsi Kepulauan Riau.
Kata kunci : Olahan Sagu Ubi, Model/Rumusan Matematika, Pemasaran.







1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sagu yang dalam bahasa Latinnya lebih dikenal dengan Metroxylon spp merupakan salah
satu tanaman yang kaya akan karbohidrat dan cukup berpotensi di Indonesia, salah satunya
di Provinsi Kepulauan Riau [1]. Potensi ketersediaan sumber daya alam berupa sagu di
Provinsi Kepulauan Riau ini cukup baik, yang mengakibatkan sagu sebagai sumber
makanan pokok alternatif pengganti beras di Kepulauan Riau. Melimpahnya sumber daya
alam ini, juga mendampakpositifkan berkembangnya berbagai macam jenis produksi dan
usaha berbahan dasar sagu. Baik secara tradisional maupun dengan menggunakan alat-alat
canggih atau modern. Seiring perkembangan zaman, produksi sagu di Provinsi Kepulauan
Riau semakin pesat khususnya di Desa Berhala Kabupaten Lingga yang merupakan salah
satu desa dari 9 Pedesaan di Kecamatan Singkep [2]. Sehingga banyak masyarakat sekitar
memiliki pola pikir yang lebih maju, dengan membuat terobosan-terobosan baru dalam
menciptakan peluang usaha. Terobosan-terobosan tersebut di antaranya beraneka ragam
makanan khas seperti bubur sagu, kue sagu, dan sebagainya. Ada juga yang diproduksi
dalam bentuk tepung sagu kering.
Tidak hanya tanaman sagu saja yang melimpah di Provinsi yang terdiri dari 2408
pulau ini, tetapi daerah ini juga melimpah akan ketela pohon atau singkongnya [3].
Berawal dari pemikiran ibu-ibu PKK Desa Berhala Kabupaten Lingga bahwasanya
ketersediaan bahan olahan utama yakni sagu dan hasil olahannya sudah banyak
berkembang khususnya di Kabupaten Lingga, maka dilakukan inovasi perubahan produk
berbentuk inovasi dasar menyerupai sagu dengan menggantikan sagu dengan ketela pohon
atau singkong sebagai bahan dasarnya. Dipandang juga bahwa kandungan gizi dari ketela
pohon lebih besar daripada sagu dan bahan utama olahannya pun hampir sama yakni tepung
tapioka [4]. Dan kondisi masyarakat yang mayoritas bekerja sebagai petani, juga
mendukung terbentuknya inovasi tersebut. Sehingga olahan yang dapat diinovasikan oleh
masyarakat tersebut adalah Sagu Ubi. Dinamakan demikian karena bentuk olahannya
berupa butir-butiran yang menyerupai butiran sagu.
Halnya olahan ini pun meski dikembangkan dan dipasarkan lebih luas lagi ke
seluruh wilayah di Indonesia umumnya, khususnya di Provinsi Riau. Karena market atau
pasar di Provinsi Riau yang strategis khususnya di Kota Pekanbaru, mendukung
berkembangnya usaha ini. Namun kesadaran masyarakat untuk lebih jauh mengembangkan
dan memasarkan hasil olahan tersebut sangat kurang. Disebabkan karena faktor
2
transportasi, peralatan pengolahan makanan dan penataan produksi yang juga kurang
mendukung kondisi untuk pengembangan olahan tersebut. Sehingga kami tertarik untuk
mengembangkan usaha ini dengan di bidang ilmu yang ditekuni. Sehingga mendampak
positifkan kepada masyarakat untuk terus memberikan inovasi terbaru dalam pengolahan
sagu berbahan dasar ketela pohon sebagai sumber daya alam yang melimpah di daerah
tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang kaki anuran dalai proposal in Adela bagaimana mengembangkan
olahan makanan berbahan dasar tanaman ketela pohon yang diolah menjadi sagu ubi dan
bagaimana model matematika yang dapat dibentuk dalam permasalahan market atau pasar
dan penataan produksi yang lebih baik sehingga dapat digunakan dalam membantu
mengembangkan dan memperkenalkan produksi olahan sagu desa berhala kepada
masyarakat di Luar Provinsi Kepulauan Riau.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah
1. Terbentuknya model atau rumusan matematika dari permasalahn produksi (market atau
pemasaran) yang aplikatif terhadap masyarakat Desa Berhala, khususnya ibu-ibu PKK
Desa Berhala.
2. Dapat mengembangkan olahan sagu ubi dengan memperkenalkan olahan sagu ubi ini
kepada msayarakat di Luar Kepulauan Riau, khususnya di Kota Pekanbaru Provinsi
Riau.
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan usaha olahan makanan berbahan dasar
ketela pohon.
4. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat Desa Berhala mengenai olahan makanan
yang dpat dibuat lebih lanjut dari olahan sagu ubi.
1.4 Luaran yang Diharapkan
Dari permasalahan tersebut, tentunya luaran yang diharapkan adalah berupa jasa yang dapat
diberikan dalam pengembangan usaha yang disajikan dalam bentuk rumusan atau model
matematika yang dapat diaplikasikan secara langsung dalam produksi olahan ketela pohon
menjadi sagu ubi, memberikan penyuluhan bersama ibu-ibu PKK Desa Berhala kepada
3
masyarakat Desa Berhala mengenai olahan sagu ubi ini dan pengembangan makanan lebih
lanjut yang dapat dibuat dari sagu ubi ini. Sehingga masyarakat dapat menjadikan hasil
produksi sagu ubi berbahan dasar ketela pohon, sebagai bahan pokok alternatif pengganti
yang mudah diperoleh, harganya terjangkau dan mudah diolah. masyarakat dapat
menggunakan model matematika dalam pengembangan pemasaran olahan sagu ubi di
masyarakat Desa Berhala, dan masyarakat dapat menata produksi olahan sagu ubi tersebut
menjadi lebih baik. Yang pada akhirnya, perekonomian masyarakat, khususnya usaha
makanan kecil menengah, dengan membuka peluang usaha produksi olahan sagu ubi ini
dan olahan lain yang dapat dibuat dari sagu ubi ini menjadi berbagai jenis makanan khas
dapat berkembang dan diketahui oleh masyarakat luas. Sehingga kesejahteraan masyarakat
Desa Berhala menjadi lebih baik.

BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Desa Berhala adalah suatu Desa yang terletak di selatan Pulau Linngga.Pulau ini memiliki
berbagai sumber daya alam yang berlimpah. Sebagian besar masyarakat di Desa Berhala
memanfaatkan hasil laut seperti udang, ketam, ikan dan lain sebagainyaa sebagai mata
pencaharian sehari-sehari. Namun, ada juga penduduk yang memanfaatkan lahan untuk
bertani. Seluruh masyarakat di desa ini memeluk agama Islam. Desa ini terdiri dari 2 Dusun,
yaitu Dusun 01 Pulau Lalang, dan Dusun 02 Pulau Berhala, 5 Rukun Tetangga (RT) dan 3
Rukun Warga (RW). Di desa ini terdapat 1 SD dan 1 Puskesmas. Pulau ini juga memiliki
berbagai macam hasil darat, salah satunya adalah ketela pohon. Hampir masing-masing petani
menanam ketela pohon di lahan mereka.Dari hasil penanam ketela pohon ini, ternyata
penduduk Desa Berhala memanfaatkan umbi dari pohon ketela pohon untuk diolah menjadi
berbagai macam jenis makanan seperti kue, keripik, tapai dan lain sebagainya.Dari sekian
banyak hasil olahan ketela pohon ini, kami tertarik pada makanan yang bernama sagu ubi.
Hasil produksi sagu ubi ini cukup unik. Kalau kita tahu bahwa sagu berasal dari pohon sagu
yang diolah menjadi butiran-butiran halus seperti pasir, namun sama halnya dengan sagu ubi.
Akan tetapi sagu ubi ini terbuat dari bahan dasarnya adalah singkong atau ketela pohon. Belum
banyak orang mengenal hasil produksi masyarakat Desa Berhala ini. Sehingga hal ini perlu
dikembangluaskan.



4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
Adapun tahapan yang akan dilakukan dalam kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Tahap Peninjauan Usaha Sagu Ubi
Pada tahap ini, kami akan melakukan observasi permasalahan marketting dan
pengolahan sagu ubi yang dilakukan ibu-ibu PKK Desa Berhala Provinsi Kepulauan
Riau. Setelah data-data yang diperlukan dalam pembentukan model matematika
diperoleh, kami akan membentuk model yang aplikatif dan komprehensif sehingga
memudahkan masyarakat menggunakan model tersebut dalam penataan produksi
(pemasaran produk atau market) yang lebih baik.
b. Tahap Pengolahan dan Pengembangan Sagu Ubi
Adapun rangkaian kegiatan yang dilakukan adalah :
Pada tahap pertama ini perserta bimbingan (Masyarakat Desa Berhala Kabupaten
Lingga) diberi materi tentang pembuatan sagu ubi berbahan dasar ketela pohon. Seperti
halnya, alat dan bahan yang digunakan, cara pembuatan yang tepat dan cara pemasaran
yang dilakukan bersama ibu-ibu PKK Desa Berhala. Adapun bahan yang di gunakan
adalah Ketela pohon (ubi) sebanyak 20 kg. Sedangkan alat yang digunakan adalah :
1. Tempayan & Tikar Pandan 6. Sendok besi
2. Baskom 7. Lesung dan antah (Sejenis alat tumbuk)
3. Tapisan 8. Kelidau
4. Ayak (Saringan Besar terbuat dari bambu)
Setelah melakukan pengenalan alat dan bahan langkah berikutnya adalah menentukan
ubi yang baik untuk membuat sagu ubi. Ubi yang baik memiliki ciri-ciri yakni
berwarna putih, tidak berkayu dan bersih. Tahapan berikutnya adalah proses
pengupasan. Ubi dikupas, dicuci bersih lalu direndam di dalam tempayan selama tiga
atau empat hari. Setelah itu, ubi dikeringkan sehingga mengering. Ubi yang sudah
mengering ditumbuk sampai halus. Untuk selanjutya, ubi yang sudah ditumbuk diayak
(disaring).
Tahap berikutnya adalah pengembalan (penggorengan) sagu. Yang pertama sagu
digoreng terlebih dahulu selama 30 menit, sagu yang sudah diembali didinginkan
selama 5 menit, selanjutnya sagu siap digoreng kembali hingga kering. Dengan panas
api yang merata agar hasilnya lebih baik. Kegiatan praktek dan pemberian materi
dilakukan berulang-ulang kali hingga peserta bimbingan benarbenar berhasil dalam
pembuatan sagu ubi. Setelah masyarakat tahu akan pengolahan sagu ubi tersebut,
selanjutnya kami akan memberikan penyuluhan bersama ibu-ibu PKK tentang olahan
5
makanan yang dapat dibuat lebih lanjut dari sagu ubi. Tahapan terakhir dalam kegiatan
ini adalah mencari dan menciptakan pemasaran yang baik. Biasanya sagu ubi
dipasarkan kepada konsumen dengan harga Rp10.000 per bungkus. Pada kesempatan
ini kami akan mengajak para pemuda binaan untuk melakukan terobosan baru dengan
memasarkan dan mempromosikan sagu ubi melalui kegiatan berupa bazar pada acara-
acara di daerah setempat, jika pada saat kegiatan tersebut memungkinkan adanya
kegiatan di daerah setempat yang merupakan bentuk sosialisasi produk di daerah
tersebut. Untuk mempromosikan dan memperkenalkan produk kepada masyarakat di
Luar Provinsi Riau, kami melakukan kegiatan dalam bentuk membuka bazar di
kegiatan mahasiswa kampus dan luar kampus. Mempublikasikan melalu media jejaring
sosial (facebook, twitter, dan sebagainya), dan menyebarkan brosur produk kepada
masyarakat di Provinsi Riau khususnya, tepatnya di Kota Pekanbaru.
c. Tahap Penyuluhan
Pada tahap ini, dilakukan penyuluhan kepada masyarakat mengenai cara meningkatkan
produksi olahan sagu ubi secara matematis dalam hal memasarkan produk olahan, serta
memperhitungkan berbagai macam kendala alat-alat dalam produksi serta
meminimalkan dampak tersebut dalam proses kegiatan produksi sagu ubi. Dan
penyuluhan bagaimana memanajemen produksi olahan tersebut dengan baik dan tertata
rapi secara administratif.
d. Evaluasi Kegiatan
Setelah dilakukan semua tahapan tersebut, akan dilakukan evaluasi kegiatan secara
menyeluruh sebelum dilakukannya pelaporan terhadap kegiatan yang telah
dilaksanakan. Sehingga kegiatan dapat terkontrol dengan baik.











6
BAB 4. ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1.Anggaran Biaya Kegiatan
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Peralatan Penunjang Rp 2.040.000
2. Bahan habis pakai Rp 820.000
3. Perjalanan Rp 5.800.000
4. Konsumsi Peserta Penyuluhan Rp 360.000
Jumlah Total (Rp) Rp 9.020.000


4.2.Jadwal Kegiatan
NO AGENDA
Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3
I II III IV I II III IV I II III IV
1
Peninjauan Usaha Olahan
Sagu Ubi

2 Inovasi Olahan Sagu Ubi
3
Pembentukan Model
Matematika

4
Sosialisasi & Penyuluhan
Pengembangan olahan &
Penggunaan Model
Matematika/ Penyuluhan

5
Sosialisasi & Pemasaran
Produk di Kepri atau pun di
Prov. Riau (Pekanbaru)

6 Evaluasi




7
DAFTAR PUSTAKA

[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Sagu dibrowsing pada 16 September 2013 pukul 14.15 WIB
[2] http://www.haluankepri.com/news/lingga/13630-lingga-perlu-investor-pabrik-sagu.html
dibrowsing pada 19 Oktober 2013 pukul 14.20 WIB
[3] http://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Riau dibrowsing pada 19 Oktober 2013 pukul
16.30 WIB
[4] http://id.wikipedia.org/wiki/Ketela_pohon dibrowsing pada 19 Oktober 16.52 WIB


























8












































































































































































































Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan
(Rp)
Keterangan
Spanduk 3x1 meter Spanduk Sosialisasi 1 buah 90.000 Rp 90.000
Infokus Sosialisasi/Penyuluhan 1 buah 1.500.000 Rp 1.500.000
Baskom Besar Pengolahan Sagu ubi 3 buah 50.000 Rp 150.000
Saringan / Tampian Besar Pengolahan Sagu ubi 1 buah 100.000 Rp 100.000
Tikar Pandan Pengolahan Sagu Ubi 1 buah 200.000 Rp 200.000
Sub Total (Rp) Rp 2.040.000
2. Bahan Habis Pakai
Material
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan
(Rp)
Keterangan
Kertas HVS Pembuatan brosur,
pamflet & Laporan
Kegiatan
2 rim 50.000 Rp 100.000
Alat Tulis Lengkap 1 unit 100.000 Rp 100.000
Printer 1 buah 500.000 Rp 500.000
Tinta Printer 4 buah 30.000 Rp 120.000
Sub Total (Rp) Rp 820.000
3. Perjalanan
4. Konsumsi Peserta Penyuluhan
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas
Harga Satuan
(Rp)
Keterangan
Snack Peserta Penyuluhan Kegiatan ke
Masyarakat Desa Berhala
30 3.000 Rp 90.000
Snack Peserta Penyuluhan Kegiatan &
Sosialisasi di Pekanbaru,
Provinsi Riau
100 3.000 Rp 300.000
Sub Total (Rp) Rp 390.000
Material Justifikasi Perjalanan Kuantitas
Harga Satuan
(Rp)
Keterangan
Tiket Pesawat Pergi-
Pulang
Pekanbaru-Kepulauan Riau 4 orang 800.000 Rp 3.200.000
Akomodasi Transportasi
Pulang-Pergi
Biaya Akomodasi di KEPRI
dengan Kapal Ferri
4 orang 650.000 Rp 2.600.000
Sub Total (Rp) Rp 5.800.000
15
Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas

SUSUNAN ORGANISASI TIM DAN PEMBAGIAN TUGAS
No Nama / NIM Program Studi Bidang Ilmu Alokasi Waktu
(Jam/minggu)
Uraian Tugas
1. Arif Sanjaya Matematika Sosial
Ekonomi
10 Jam/minggu Memanajemen Kelompok
Memonitoring penyuluhan &
mengkoordinasikan kegiatan
kepada masyarakat
2. Budi Suroso Matematika Sosial
Ekonomi
8 Jam/minggu Membuat pamflet, brosur dan
spanduk kegiatan
Mencatat semua hasil kegiatan
Mencatat permasalahan
marketting yang ada untuk
dijadikan sumber pemodelan
matematik
Memberikan penyuluhan
3. Vivi Aprianti Pendidikan
Fisika
Sosial
Ekonomi
8 Jam/minggu Mengalokasikan dana kegiatan
Mencatat semua pengeluaran
dana selama kegiatan
berlangsung
Merekap catatan pendanaan
dan melaporkan hasilnya
kepada ketua kelompok
4. Encik Rosalina Matematika Sosial
Ekonomi
9 Jam/minggu Memberikan Penyuluhan
Mempromosikan sagu ubi di
media jejaring sosial atau pun
internet.
Mengkoordinasikan
permasalahan produksi kepada
ibu-ibu PKK


16
Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana

































Lampiran 5 Surat Pernyataan MOU Mitra Kerja

































18
Lampiran 6 Gambaran Teknologi yang Diterapkembangkan

Gambaran Teknologi yang Diterapkembangkan
Dalam hal ini, kami memberikan jasa kepada masyarakat. Halnya kami menggunakan
komputerisasi berupa laptop dalam pembuatan model matematika dan infokus dalam
penyuluhan kepada masyarakat. Dengan struktur tahapan kerja dilapangan yakni sebagai
berikut :


penyuluhan

komputerisasi






Lampiran 7 Denah Lokasi Mitra Kerja
Denah Lokasi Mitra Kerja











Denah Mitra Kerja di Desa Berhala
Kabupaten Lingga Kepulauan Riau.
Masjid Baiturrahman
Lapangan
bola kaki
Lapangan
Volly
Kantor TP PKK
Desa Berhala
Gg Bakau
Gg sekolah
G
g

M
a
s
j
i
d

Tempat Pengolahan
Sagu Ubi Ibu-ibu PKK
Desa Berhala-
Kepulauan Riau
SDN 016 Singkep
Peninjauan Usaha Sagu Ubi
& Observasi permasalahan
Pengolahan Sagu ubi &
inovasi makanan yang dapat
dibentuk dari Sagu ubi dalam
bentuk penyuluhan
Manajemen Produksi
(penggunaan model
matematik & penataan
produksi)
Evaluasi Kerja
Pembuatan model matematika
dari permasalahan market yang
ada
19

Você também pode gostar