Você está na página 1de 9

1

Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran
Universitas Tadulako

LAPORAN KASUS APRIL 2014


SKIZOAFEKTIF TIPE CAMPURAN









Nama : Dewi Purnama sari
No. Stambuk : G 501 09 017
Pembimbing : dr. Mardianto, SpKj



DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA
PALU
2014



2


I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. MF
Umur/Tg. Lahir : 24 tahun/ 13 Des 1990
Alamat : Ds. Kasiguncu Poso No. 34
Agama : Islam
Suku : Morowali
Pekerjaan : -
Pendidikan terakhir : SMA
Status pernikahan : Belum Menikah

II. Riwayat psikiatri
A. Keluhan Utama : Bicara- bicara sendiri

B. Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien masuk diawah oleh ayahnya dengan keluhan sering berbicara
sendiri. Keluhan dialami sejak 1 tahun yang lalu sebelum masuk rumah
sakit. Sebelum keluhan dialami, pasien sering kelihatan ketakutan karena
pasien sering di ejek oleh tetangganya sehingga pasien ingin melempar rumah
tetangganya tersebut. Serang beberapa bulan pasien jadi sering berbicara
sendiri, namun apabila pasien berbicara sendiri suaranya tidak terlalu keras
(seakan-akan sedang berbisik) dan saat ditanyakan apakah pasien
mendengarkan suara-suara sehingga pasien berbicara sendiri pasien
mengatakan tidak ada.
Selain itu pasien juga sering jalan keluar rumah tanpa tujuan dan
pasien juga mengalami susah tidur. Biasanya pasien tidak tidur pada malam
hari dan tidur pasien lakukan pada pagi hari. Saat pasien tidak tidur yang
dilakukan pasien bicara sendiri. Semenjak pasien sakit, biasanya pasien sering
marah-marah dan memaksa jika meminta sesuatu. Namun terkadang juga
pasien terihat murung dan hanya diam. Nafsu makan kurang
Kegiatan sehari-hari pasien biasanya membatu ayahnya berkebun dan
pasien juga kuliah, namun pasien diberhentikan kuliah pada semester 2 karena
pasien mulai bicara-bicara sendiri. Pasien juga merupakan anak yang aktif
3

dalam merokok. Pasien mulai merokok sejak duduk di bangku SMA sampai
sekarang.

C. Riwayat gangguan sebelumnya
1. Riwayat Gangguan Psikiatri Sebelumnya
Tidak ada
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Waktu kecil pasien pernah sakit dan dokter mengatakan bahwa saat dewasa
pasien akan mengalami gangguan psikis
3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif
Merokok

D. Riwayat kehidupan pribadi
1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pasien lahir cukup bulan secara normal
2. Riwayat Masa Kanak Awal (1-3 tahun)
Tumbuh kembang pasien normal.
3. Riwayat Masa Kanak Pertengahan ( 4-11 tahun)
Semasa Anak-anak pasien merupakan orang yang pemalu, prestasi pasien
biasa, hubungan dengan teman baik
4. Riwayat Masa Kanak Akhir, Remaja dan dewasa
Pasien merupakan anak yang pemalu, sering membantu orang tua. Pasien
kuliah sampai semester 2

E. Riwayat Kehidupan Keluarga
Persien tinggal bersama kedua orang tuanya beserta 2 kedua adik
perempuannya. Pasien merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Pasien
mendapatkan kasih sayang yang cukup dari kedua orang tuanya. Tidak ada
keluarga yang memiliki riwayat gangguan jiwa

III. Status mental
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan : Tampak memakai kaos, celana training, sesuai umur
2. Kesadarn :Berkabut
4

3. Perilaku dan aktivitas psikomotor : Aktiv
4. Pembicaraan : Tidak spontan, intonasi suara keras, artikulasi tidak
jelas
5. Sikap terhadap pemeriksa : kurang kooperatif

B. Keadaan Afektif (mood), perasaan, empati dan perhatian
1. Mood : Marah
2. Afek : Labil/ Inapropriet
3. Empati : Tidak dapat diraba rasakan

C. Fungsi Intelektual (kognitif)
1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum, dan kecerdasan : Tidak sesuai
2. Daya Konsentrasi : Terganggu
3. Orientasi : Baik
4.Daya Ingat :
a. Jangka panjang : Baik
b. Jangka menengah : Baik
c. Jangka pendek : Baik
5. Pikiran Abstrak : Terganggu
6. Bakat Kreatif : Tidak ada
7. Kemampuan Menolong diri sendiri : Baik
D. Gangguan presepsi
1. Halusinasi : (+)
2. Ilusi : (-)
3. Depersonalisasi : (-)
4. Derealisasi : (-)

E. Proses berfikir
1. Arus Pikiran
a. Produksivitas : Miskin ide pikir
b. Kontiniutas : Relevan
c. Hendaya berbahasa : (-)
5


2. Isi Pikiran
a. Preokupasi : (-)
b. Gang.isi pikiran : (-)

F. Pengendalian Impuls : Baik

G. Daya Nilai
1. Normo Sosial : Baik
2. Uji Daya Nilai : Terganggu

H. Tilikan (Insight) : 1
I. Taraf Dapat Dipercaya : Dapat dipercaya

IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
1. Status internus
Kesan : Tampak sehat
TD : 110/70 mmHg
Kesadaran : Komposmentis
Nadi : 84 x/menit
Gizi : Baik
Respirasi : 18 x/menit
Suhu : 36,0
0
C

2.Pemeriksaan Fisik
Kepala : Normochepal
Konjungtiva Anemis (-/-)
Sklera Ikterik (-/-)

Leher : Pembesaran Kelenjar Getah Bening (-/-)
Pembesaran Kelenjar Tiroid (-/-)
Thoraks
Paru-Paru : I: Simetris bilatera, Eflurosensi (-), Massa (-), Retraksi (-)
P: Nyeri Tekan (-), Krepitasi (-)
6

P : Sonor di kedua paru
A : Bunyi pernafasan vesikular, Rhonki (-/-),
Whezing (-/-)
Jantung : I : Ictus cordis tidak tampak
P : Ictus kordis teraba pada SIC V midclavicula sinistra
P : Pekak, Batas Jantung:
Atas : Parasternal sinistra SIC
2

Kanan : Parasternal dextra SIC
4

Kiri : Midclavicula sinistra SIC
5

A : Bunyi jantung I/II Reguler, Bunyi tambahan (-)
Abdomen : I : Tampak datar
A : Peristaltik usus (+)/ Kesan normal
P : Tympani
P : Nyeri tekan (-), Organomegali (-)

3. Status neurologis
GCS: E4V5M6, Fungsi motorik keempat ekstremitas tampak normal, fungsi
sensorik normal, fungsi nervus kranial normal.

V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien laki-laki usia 24 tahun datang ke rumah sakit dibawah oleh ayahnya
dengan keluhan sering berbicara sendiri. Keluhan dialami sejak 1 tahun yang
lalu sebelum masuk rumah sakit. Sebelum keluhan dialami, pasien sering
kelihatan ketakutan karena pasien sering di ejek oleh tetangganya sehingga pasien
ingin melempar rumah tetangganya tersebut. Pasien juga sering jalan keluar
rumah tanpa tujuan dan pasien juga mengalami susah tidur. Biasanya pasien tidak
tidur pada malam hari dan tidur pasien lakukan pada pagi hari. Saat pasien tidak
tidur yang dilakukan pasien bicara sendiri. Semenjak pasien sakit, biasanya
pasien sering marah-marah dan memaksa jika meminta sesuatu. Namun terkadang
juga pasien terihat murung dan hanya diam. Riwayat penggunaan Napza (+)/
Rokok
Pemeriksaan Status mental : Fungsi Intelektual: Daya konsentrasi : Terganggu
Gangguan Persepsis : Halusinasi (+)
7

VI. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
AXIS I : SkizoAfektif tipe Campuran
AXIS II : Ciri kepribadian yang tidak khas
AXIS III : -
AXIS IV : Berkaitan dengan lingkungan sosial
AXIS V : 40-31

VII. DAFTAR PROBLEM
- Sosial : ditemukan hendaya dalam bidang sosial dan pekerjaan
sehingga pasien memerlukan sosioterapi
- Psikologik : Ditemukan hendaya dalam menilai realita sehingga diperlukan
psikoterapi
- Organobiologik: Tidak ditemukan kelainan fisik yang bermakna, tetapi diduga
terdapat ketidakseimbangan neutotransmiter maka pasien memerlukan
psikofarmakologi

VIII. PROGNOSIS
Faktor yang memperingan
- Ada gejala gangguan mood
Faktor yang memperberat
- Belum pernah berobat
- Usia pasien
- Belum menikah
- Pecahnya perhatian
- Faktor stressor tidak jelas
Prognosis : Ad Malam

IX. TERAPI
1. Terapi farmakologi
Antispikotik :Haluperidol 2 mg 2x1
Mood stabilizer : Depakot 250 mg 2x1
2. Terpai Psikososial
Terapi suportif, terapi keluarga, terapi kognitif-perilaku
8

X. PEMBAHASAN TINJAUN PUSTAKA
Skizoafektif Adalah terdapatnya atau adanya skizofrenia dan gejala
gangguan afektif sama-sama menonjol pada saatnya bersamaan atau dalam
beberapa hari dalam satu yang sesatu lain. Tetapi masih dalam satu episode
penykit yang sama.
Pedoman diagnosis skizoafektif berdasarkan PPDGJ III
Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dapat dibuat bila gejala-gejala
definitif adanya gangguan skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama
menonjol pada saat yang bersamaan (simultaneosly), atau dalam beberapa
hari yang satu sesudah yang lain, dalam satu episode penyakit yang sama,
dan bilamana, sebagai konsekuensi dari ini, episode panyakit tidak
memenuhi kriteria baik skizofrenia maupun episode manik atau depresif
Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan gejala skizofrenia
dan gangguan afektif dalam episode penyakit yang berbeda
Pada pasien ini terlihat jelas bahwa pasien memiliki gejala skizofrenia dan gangguan
afektif yang sama-sama menonjol dalam satu episode penyakit sehingga dapat
didiagnosis sebagai skizoafektif
Untuk mendiagnosis skizofrnia tipe campuran berdasarkan PPDGJ-III
Gangguan dengan gejala-gejala skizofrenia berada secara bersama-sama
dengan dengan gejala-gejala afektif bipolar
Pada pasien ini jelas terliha dimana pasien memiliki gejala 1 gejala mayor dari
skizofrenia yaitu adanya halusinasi berupa suara-suara yang didengarkan pasien
hampir setiap hari yang diikuti dengan perubahan mood/afek pasien yang terjadi
secara cepat dalam beberap jam bahkan menit dimana pasien memiliki mood yang
berubah-ubah yaitu dari mood marah berubah menjadi pendiam dan afek yang
ditunjukkan tidak sesuai.
Terapi pada pasien ini berupa farmakoterapi dan psikoterapi. Terapi
farmakologi yang diberikan berupa antipsikos typical yaitu haloperidol 2 mg 2x1.
Dimana mekanisme kerja antipsikos typical adalahmem-blokade dopamin pada
reseptor pasca sinaptik neuron diotak, khususnya disistem limbik dan ekstrapiramidal
(Dopamin D2 receptor antagonis) sehingga efektif untuk gejala positif. Pada pasien
ini gejala postif tersebut berupa gangguan presepsi dan gangguan perasaan. Pasien
9

juga diberikan Mood stabilizer berupa depakot dengan dosis 250 mg 2x1. Sedangkan
psikoterapi yang diberikan berupa
Psikoterapi suportif
Psikoterapi ini dapat dilakukan dengan bimbingan, reassurance, serta terapi
kelompok
Terapi Keluarga :
- Memberikan edukasi dan informasi mengenai penyakit pasien, gejala, faktor-
faktor pemicu, pengobatan, komplikasi, prognosis, dan risiko kekambuhan di
kemudian hari.
- Menjelaskan kepada keluarga bahwa salah satu faktor pemicu penyakit pasien
saat ini adalah keluarga pasien yang mengabaikan pasien
- Meminta keluarga untuk mendukung pasien pada saat-saat setelah sakit agar
pasien dapat mengalami remisi.
Terapi kognitif perilaku
Dilakukan untuk merubah keyakinan yang salah dari pasien dan memperbaiki
distorsi kognitif

Você também pode gostar