Você está na página 1de 11

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI BENIH
STRUKTUR BUAH



NAMA :Hendra pangaribuan
NPM :E1J012075
Co-Ass : Riduan Hutabarat



Pogram Studi Agroekoteknologi
Jurusan Budidaya pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2014


BAB I
PENDAHULUAN
I.1Dasar Teori
Untuk memahami benih dan pembentukannya diperlukan pengetahuan tentang
perkembangan dan morfologi buah.Secara botanis buah diartikan sebagai bakal buah yang
telah matang yang biasanya memiliki satu atau beberapa bakal benih.
Ditinjau dari perkembanganya,buah berasal dari bakal buah.Sesudah
pembuahan,maka bakal buah bersama-sama dengan bakal benihnya berkembang menjadi
buah.Dinding bakal buah matang yang disebut perikarp menutupi benih tumbuhan bunga
sehingga disebut berbenih tertutup atau Angiospermae.Beberapa menjadi kering pada waktu
matang,sedang yang lainnya berdaging Beberapa buah kering ini merekah pada waktu
matang,tetapi ada juga yang tidak merekah.
Buah penting bagi tumbuhan,terutama jika dikaitkan dengan pembentukan biji untuk
mempertahankan kelestarian jenisnya.Buah sangat beragam tipenya sehingga sulit untuk
menetapkan penggolongan semua tipe buah ke dalam skema rinci.Biasanya buah
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok ,yaitu buah tunggal (Simple fruit), buah agregat
(agregate fruit),buah majemuk (multiple fruit).


I.2.Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari anatomi beberapa macam
buah,dan juga untuk mempelajari letak benih dalam buah.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi
satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu
dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya
serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik,
serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma.
Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan
antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji,
membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan
baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur yang berdiam dalam bakal biji,
membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan
baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni
persatuan inti sel keduanya (Hidayat, 1995).
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan
dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan
bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji
tumbuhan (Campbell, 2003).
Peristiwa penyerbukan yang telah terjadi kemudian diikuti pula oleh pembuahan, maka
bakal buah akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah akan
tumbuh menjadi biji (Evika. 2005).
Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji
tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi
berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan
keras (pada buah geluk atau nux)
Sementaraitu, kelopakbunga(sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan putik (pist
il) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi.Pembentukan buah ini
terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak,
pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi
(Hidayat, 1995).
Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah tenggelam,
terkadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak,
mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah dan turut berkembang membentuk
buah. Jika bagian-bagian itu merupakan bagian utama dari buah, maka buah itu lalu
disebut buah semu(Kimball, 1999).
Pada umumnya buah hanya akan terbentuk sesudah terjadi penyerbukan dan pembuahan
pada bunga.Walaupun demikian mungkin pula buah terbentuk tanpa ada penyerbukan dan
pembuahan.Peristiwa terbentuknya buah yang demikian itu
dinamakan partenokarpi(parthenocarpy).Buah yang terjadinya dengan cara ini biasanya tidak
mengandung biji, atau jika ada bijinya, biji itu tidak mengandung lembaga, jadi bijinya tak
dapat dijadikan alat perkembangbiakan. Pembentukan buah dengan cara ini lazim kita dapati
pada pohon pisang (Musa paradisiacal L.) (Tjitrosoepomo. 1985).
BAB III
METODEOLOGI
III.1.Alat Dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1. Buah Tomat,anggur,cabe,kacang buncis,pinang,jeruk,mentimun,dan padi
2. Pisau/cutter
3. Kaca pembesar
4. Pensil warna hitam
5. Kertas gambar
6. Nampan


III.2.Cara Kerja
Langkah-langkah untuk melakukan praktikum ini adalah:
1. Menyiapkan buah-buah yang akan diamati
2. Membelah buah yang telah disediakan secara melintang dan membujur dengan pisau
3. Mengamati dan menggambar setelah membelah bahan praktikum secara melintang
dan membujur
4. Memberi keterangan secara lengkap bagian-bagian anatomi buah.























BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1..Hasil Pengamatan
penampang penampang

Tomat



Jeruk


















timun























IV.2.Pembahasan
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi
satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji
itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni
berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala
putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma.
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan,kami mendapatkan tipe-tpe buah yaitu :
Buah jeruk
Buah jeruk (hesperidium) adalah variasi dari buah buni dengan tiga lapisan dinding buah.
Lapisan luar yang liat dan berisi kelenjar minyak; lapisan tengah yang serupa jaringan bunga
karang dan umumnya keputih-putihan; serta lapisan dalam yang bersekat-sekat, dengan
gelembung-gelembung berisi cairan di dalamnya. Biji-biji tersebar di antara gelembung-
gelembung itu
Kacang Buncis
Buah polong (legumen) terdiri atas satu daun buah dengan satu ruangan dan banyak biji;
sering pula ruangan ini terpisah-pisah oleh sekat semu. Jika masak, ruangan akan terbuka
menurut kedua kampuhnya yang memanjang. Contohnya adalah aneka jenispolong-
polongan (Fabaceae, atau dulu disebut Leguminosae).
Buah mentimun
Buah mentimun (pepo) serupa dengan buah buni, namun dengan dinding luar yang lebih
tebal dan kuat. Pada buah yang masak, di tengahnya sering terdapat ruangan dan daging
buahnya bersatu dengan banyak biji di dalam ruangan tersebut. Contohnya
adalah mentimun (Cucurbita) dan kerabatnya.
Buah Tomat
Buah buni (bacca) mempunyai dinding buah terdiri dari dua lapisan, yakni lapisan luar
(eksokarp atau epikarp) yang tipis dan lapisan dalam (endokarp) yang tebal, lunak dan berair.
Biji-biji lepas dalam lapisan dalam tersebut .
Buah pinang
Buah tunggal, atau tepatnya buah sejati tunggal, lebih jauh lagi dapat dibedakan atas bentuk-
bentuk buah kering (siccus), yakni yang bagian luarnya keras dan mengayu atau seperti kulit
yang kering; dan buah berdaging (carnosus), yang dinding buahnya tebal berdaging.
Anggur (Vitis finefera)
Buah anggur termasuk kelompok buah sejati (fructus nudus), dimana yang dimaksud
adalah buah sejati tunggal berdaging (carnosus) dan juga termasuk ke dalam buah
buni (bacca). Adapun struktur dari buah anggur itu sendiri meliputi kulit
buah(exocarpium) yang berada pada bagian paling luar dari buah anggur dan merupakan
lapisan yang tipis dengan permukaan yang licin. Kemudian daging
buah (mesocarpium),merupakan bagian yang dapat dimakan dan berserabut. Selain itu juga
terdapat biji pada bagian paling dalam dari buah yang merupakan calon dari bakal tumbuhan
baru.
Buah cabe
Pembentukan buah terjadi setelah peristiwa fertilisasi (pembuahan). Dinding ovarium akan
menjadi dinding buah dan bakal buah akan menjadi buah. Bakal biji akan menjadi biji. Kulit buah
ada yang dua lapis dan ada yang tiga lapis. Kulit buah yang terdiri dari 2 lapis meliputi
eksokarpium dan endokarpium sedang yang tiga lapis meliputi eksokarpium, mesokarpium, dan
endokarpium. Endokarpium berbatasan dengan kulit biji.


















BAB V
PENUTUP
V.1.Kesimpulan
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal
buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak
terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
. Buah ditinjau dari asal perkembangannya dibedakan atas tiga bagian, yakni buah
tunggal yang berasal dari bunga dengan satu bakal buah; buah ganda yakni buah yang berasal
dari satu bunga dengan beberapa bakal buah dan buah majemuk, yakni buah yang berasal
dari buah majemuk.
Lapisan dinding buah terdiri atas tiga bagian, yakni epicarpium, mesocarpium dan
endocarpium


V.2.Saran
Dari hasil praktikum yang dilakukan, penulis memberikan saran yaitu pada saat
praktikum berlangsung maka praktikum harus memperhatikan bagaimana mengamati suatu
objek yang diamati agar mengetahui tujuan dari praktikum. Setiap pembelajaran butuh
keseriusan, yang menjadi bekal kedua setelah kemauan agar keberhasilan tercapai. Saran saya
sebagai pembelajaran dalam praktikum selanjutnya agar disetiap praktikum dapat lebih
teratur lagi, penuh keseriusan dalam menekuninya agar bisa menjadi hasil dari peneliti yang
sesungguhnya.









Daftar pustaka
Campbell, dkk. 2003. Biologi. Jakarta Erlangga.
Evika, sandi savitri,2005. taksonomi tumbuhan tinggi. Malang: UIN Press. Jakarta Erlangga
Hidayat. 1995. Mikrobiologi Hasil Pertanian. IKIP Malang. Malang
Kimball, John W. 1999. Biologi Jilid 2 dan 3. ErlanggaL: Jakarta.
Marwanto.2013.Buku Penuntun Praktikum Teknologi Benih.UNIB.Bengkulu
Tjitrosoepomo, Gembong. 2001. Morfologi Tumbuhan. Cet. 13. Gadjah Mada University
Press : Yogyakarta.

Você também pode gostar