Você está na página 1de 23

KEGAWATAN HIPOGLIKEMIA

& HIPERGLIKEMIA

ML-KI TEAM AKPER YAYASAN RS JAKARTA
I. HIPOGLIKEMIA
KADAR GULA YANG ABNORMAL : RENDAH
DIBAWAH 50 60 mg/dL (2,7-3,3 mmol/L)
Kegawatan diabetic yang mengancam, sebagai
akibat menurunnya kadar glukosa darah.
Nilai normal Gula Darah : 65 110ml/dL (3.6
6.1 mmol/L)
60 110 ml/dL atau 80 120ml/dL

II. HIPERGLIKEMIA
KEADAAN DIMANA KADAR GULA MELEBIHI
NORMAL YAITU DIATAS 126mg/dL
Merupakan komplikasi akut atau kronis dari DM
tipe 1 atau tipe 2
Krisis hiperglikemi bisa mengarah ke
ketoasidosis diabetik (KAD)
KAD nilai gula darah di atas 250mg/dL
Disertai ketonemia dan ketonuria
Klasifikasi Hipoglikemia
Hipoglikemia Murni : gula darah <60mg/dL
Reaksi hipoglikemi : bila gula darah mendadak,
misalnya dari 400mg/dL menjadi 150mg/dL
Koma hipoglikemi : gula darah <30mg/dL
Hipoglikemi reaktif: gejala yang terjadi 3-5 jam
sesudah makan
Klasifikasi Hipoglikemi
Ringan : simtomatik, dapat diatasi sendiri, tidak ada
gangguan aktivitas sehari-hari
Sedang : simtomatik, dapat diatasi sendiri,
menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari yg
nyata
Berat : gangguan aktivitas sehari-hari yg nyata,
kdang asimtomatik, krn ps tdk mampu mengatasi
sendiri

Anatomi Fisiologi
Berbentuk seperti J
Panjang: 20-25 cm; Berat: 80 gr
Letak: antara gaster dan small intestine
Meliputi:
1. Asini, yg mengekskresikan getah
pankreas ke dalam duodenum
2. Pulau Langerhans, mensekresi insulin &
glukagon langsung ke darah

Pulau Langerhans mengandung 2 sel
pengendali gula darah : sel beta dan sel alfa

Sel beta
Sel beta melepaskan insulin, merangsang
tubuh menyimpan glukosa
Hati mengubah glukosa mjd glikogen untuk
disimpan,siap dilepas jika dbutuhkan
Sel otot dirangsang untuk mengambil glukosa
dan mengubahnya mjd glikogen utk disimpan
Jika simpanan glikogen sudah penuh,
kelebihan glukosa diubah mjd asam lemak
utk disimpan


Sel Alfa
Sel alfa pankreas melepas
glukagon,menyebabkan pelepasan glukosa dari
simpanan
Hati memecah simpanan glikogen untuk
membentuk glukosa, yg kmdn dilepas ke dalam
aliran darah
Otot memecah glikogen utk melepas glukosa.
Lemak dan pada kasus khusus, asam amino,
dpt digunakan sebagai sumber energi
Fisiologi
Jika tubuh tidak diberi makan dalam waktu
beberapa jam, kadar glukosa darah turun
Penurunan ini merangsang sel alfa pankreas untuk
melepas glukagon
Tubuh mampu melepas glukosa dari lokasi
penyimpanannya
Kadar glukosa kmd menjadi normal
Lanjutan.
Pengaturan kadar gukosa darah dilakukan melalui
mekanisme metabolik dan hormonal
Hormon penting untuk pengaturan kadar glukosa
darah adalah insulin
Enzim yg kerjanya berlawanan dgn insulin adalah
Glukagon, sekresi hormon ini distimulasi oleh
keadaan hipoglikemia
POPULASI YG BERESIKO HIPOGLIKEMI
DM
Parenteral nutrition
Sepsis
Enteral feeding
Terapi kortikosteroid
Bayi dgn ibu DM
Bayi dengan kecil masa kehamilan
Bayi dgn ibu narkotika
Lanjutan.
Luka bakar
Kanker pancreas
Penyakit Addisons
Hiperfungsi kelenjar adrenal
Penyakit hati
Etiologi
Peningkatan kadar insulin yg kurang tepat, baik
sesudah penyuntikan subkutan
Karena obat yg meningkatkan sekresi insulin spt
sulfonilurea.

Faktor Predisposisi
Kadar insulin berlebih
Peningkatan sensitivitas insulin
Asupan karbohidrat kurang
Lain-lain : absorbsi yg cepat, alkohol, obat



Tanda dan Gejala
OTONOMIK NEUROGLIKOPENIK MALAISE
BERKERINGAT
JANTUNG BERDEBAR
TREMOR
LAPAR
BINGUNG
MENGANTUK
SULIT BERBICARA
INKOORDINASI
PERILAKU YG BERBEDA
GANGGUAN VISUAL
PARESTESI
MUAL
SAKIT KEPALA

PENATALAKSANAAN
GLUKOSA ORAL :
10-20 gr glukosa hrs diberikan, dlm bentuk
tablet at jelly, atau 150-200ml minuman yg
mengandung glukosa spt jus buah at non diet
cola, pisang, roti, KH lain, teh manis.
Bila mengalami kesulitan menelan dan tdk
terlalu gawat, pemberian madu atau gel glukosa
lewat mukosa rongga mulut (buccal)
GLUKOSA INTRAMUSKULAR
Glukagon 1mg IM dan akan tampak hasilnya 10
menit
Bila ps sdh sadar pemberian glukosa oral 20gr
dan dilanjutkan dg pemberian 40 gr KH dlm
bentuk tepung
Bila puasa yg panjang atau hipoglikemia akibat
alkohol glukagon tdk efektif

GLUKOSA INTRAVENA
Glukosa dgn konsentrasi 50% terlalu toksik
untuk jaringan dan 75-100ml glukosa 20% atau
150-200 ml glukosa 10% dianggap lebih aman
Injeksi glukosa 40% IV, 25ml infus glukosa 10%,
bila belum sadar ulangi setiap jam s.d sadar
(maks 6x)
Bila gagal injeksi efedrin bila tdk ada kontra
indikasi jantung dll 25-50mg
Setelah GD stabil infus glukosa 10% ganti 5%
kmd stop
Fokus Pengkajian
Keluhan utama :asimptomatik, hipoglikemi mrp
diagnosa sekunder yg menyertai keluhan lain
sblmnya spt aspiksia, kejang, sepsis
Data subjektif : keluhan tidak jelas, klrg
mengatakan bayi keluar keringat dingin, bayi
sering nangis (lapar), nyeri kepala, sering
menguap, irritable

Data Objektif
Parestesia pd bibir d jari, gelisah, gugup, tremor,
kejang, kaku, lemas, apatis, bingung, cyanosis,
apneu, napas cepat irreguler, keringat dingin,
mata berputar-putar, menolak makan dan koma
Gula darah plasma < 50mg/dL
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh b.d intake tidak adekuat,
kurang pengetahuan, ketidakefektifan koping
2. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
b.d output yang berlebih ditandai dgn keringat
berlebih
3. Resiko keterbatasan aktivitas b.d hipoglikemia
4. Resiko infeksi b.d penurunan daya tahan tubuh
5. Resiko cedera b.d penurunan sensasi taktil dan
hipoglikemi
6. Cemas b.d kurangnya informasi tentang kondisi

Você também pode gostar