Di Blog ini terdapat beberapa materi KEPERAWATAN. Bagi teman-teman yang
mencari beberapa materi dan belum mendapatkannya, silahkan coba cari di Blog ini. Semoga Bermanfaat
MINGGU, 08 JANUARI 2012 Askep Alergi
ASKEP ALERGI 1. Definisi Alergi adalah perubahan daya reaksi tubuh terhadap suatu zat yang di peroleh pada kontak kemudian sebagai akibat terbentuknya kompleks antigen antibodi 2. Etiologi a. Makanan yang banyak mengandung zat toksik. b. Obat c. Debu d. Mikroorganisme, bakteri e. Cuaca
3. Patofisiologis
stimulasi sel-sel masuk oleh antigen (obat, makanan, cuaca,kosmetik,debu,vaksin)
pengeluaran mediator kimia (histamin, leukosit, sitokinin, brakikardi, prostatglandin)
hipersensitif anasilatik hipersensitif sitotoksik hipersensitif kompleks imun hipersensitif tipe lambat (tipe I) (tipe II) (tipe III) (tipe IV)
penyakit atopik reaksi tranfusi sindrom good anemia terjadi pada sejumlah adanya amina gatal lesi yang menonjol eritema darah yang pasture hemolik umum komplek imun yang vasoditif kompersibel beredar
respiratorik gastrointes dermatitis kerusakan paru- paru g3 ganguan citra tubuh final atopik dan gagal ginjal pola
istirahat
- asma anoreksia destruksi sel - meningkatkan - bronkospasme darah merah permeabilitas vaskuler - edema saluran - cedera jaringan nafas trombosi menurun menurunkan kadar Hb - dispneu - distalgia ganguan trombositopenia menurunkan ikatan O2 serum sickness SLE artritis rematoid
pola nutrisi
gangguan anemia nyeri nyeri pola nafas
ikteri spenomegali intoleransi aktivitas
4. Pengkajian Keperawatan a. Biodata b. Keluhan utama c. Riwayat kesehatan klien d. Pola aktifitas atau istirahat e. Pola makan dan minum f. Pola higiene g. Pemeriksaan fisik kulit, seluruh kulit harus diperhatikan apakah ada peradangan kronik, bekas garukan terutama daerah pipi dan lipatan kulit daerah fleksor. Mata, diperiksa terhadap hiperemia, edema, sekret mata yang berlebihan dan katarak yang sering dihubungkan dengan penyakit atropi. Telinga, telinga tengah dapat merupakan penyulit rinitis alergi. Hidung, beberapa tanda yang sudah baku misal: salute, allergic crease, allergic shiners, allergic facies. Mulut dan orofaring pada rinitis alergik, sering terlihat mukosa orofaring kemerahan, edema. Palatum yang cekung kedalam, dagu yang kecil serta tulang maksila yang menonjol kadang-kadang disebabkan alergi kronik. Dada, diperiksa secara infeksi, palpasi, perkusi, auskultasi. Pada waktu serangan asma kelainan dapat berupa hiperinflasi, penggunaan otot bantu pernafasan. Periksa tanda-tanda vital terutama tekanan darah. 5. Pemeriksaan Diagnostik. a. Pemeriksaan pada jumlah leukosit dan hitung jenis sel. b. Pemeriksaan sel eosinofil pada sekret konjungtiva, hidung, sputum. c. Pemeriksaan serum Ig E total dan Ig G spesifik.
Pemeriksaan dilakukan dengan a. Tes kulit. Untuk menentukan antibodi Ig E spesifik dalam kulit pasien. Tes tusuk (Prick Test) Hasil tes negatif apabila tidak ada bentol atau eritema atau hasil tes sama dengan kontrol Hasil tes positif apabila terjadi bentul atau eritema - Positif 1 : bila didapatkan tidak ada bentul dan diameter eritema < 20 mm. - Positif 2 : bila didapatkan tidak ada bentul dan diameter eritema > 20 mm. - Positif 3 : bila didapatkan bentul dan eritema. - Positif 4 : bila didapatkan dengan psudopodia. Tes tempel (Patch Test) Tes negatif bila tidak ada reaksi terhadap zat yang ditempati yang menunjukkan alergi. Hasil tes positif - Positif 1 : bila ada eritema. - Positif 2 : bila ada eritema dan papula. - Positif 3 : bila ada eritema, papula dan vesikuler. b. Tes provokasi tes hidung Hasil tes positif bila dalam beberapa menit timbul bnersin-bersin, pilek, hidung tersumbat, kadang- kadang batuk, pada mukosa hidung tampak bengkak. Tes provokasi bronkial Tes yang sering dipakai adalah tes kegiatan jasmani, tes inhalasi antigen, tes inhalasi metakolin, tes inhalasi histamin. c. Foto thorax Untuk melihat komplikasi asma dan sinus paranasal untuk mengetahui komplikasi rinitis.
d. Spirometri Untuk menentukan obstruksi saluran nafas baik beratnya maupun reversibilitas. e. Pemeriksaan tinja Untuk melihat cacing dan telurnya pada kasus ursikaria. 6. Diagnosa Keperawatan a. ketidak efektifan pola nafas b/d obstruksi bronkial. b. Gangguan konsep diri, gambaran diri b/d adanya lesi yang menonjol. c. Gangguan pola istirahat b/d gatal-gatal. d. Intoleransi aktivitas b/d nyeri. 7. Intervensi Keperawatan. a. Dx : ketidakefektifan pola pernafasan bd obstruksi bronkial. Tujuan : setelah dilakukan intervensi maka pasien mampu mempertahankan pola pernafasan efektif. Kriteria hasil : - pasien tidak mengalami sesak nafas. - bebas dari tanda dan gejala sesak nafas. Mandiri Intervensi Rasional Mengidentifikasi faktor pencetus
Awasi kesesuaian pola nafas Auskultasi bunyi nafas, tandai daerah paru adanya bunyi adventisius, misal: krekels, mengi, ronchi Berikan periode istirahat yang cukup dientara waktu aktivitas perawatan Pertahankan perilaku tenang, bantu pasien kontrol diri dengan nafas lambat atau dalam
Ajarkan cara batuk efektif Tepat dalam memilih tindakan terapeutik Kesulitan nafas dan peningkatan tekanan jalan nafas dapat memperburuk kondisi terjadinya komplikasi
Memperkirakan adanya perkembangan komplikasi / infeksi pernafasan Menurunkan konsumsi O2.
Membantu pasien mengalami efek fisiologis hipoksia yang dapat di menifestasikan sebagai rasa takut Membantu mengeluarkan sputum
Kolaborasi Intervensi Rasional Berikan tambahan O2 melalui cara yang sesuai lewat masker, kanul
Berikan obat-obatan sesuai indikasi seperti bronkodilator, ekspektoran Mempertahankan ventilasi / oksigenasi efektif untuk mencegah / memperbaikai krisis pernafasan Mungkin diperlukan untuk meningkatkan / mempertahankan jalan nafas
b. Dx : gangguan konsep diri, gambaran diri b/d adanya lesi Tujuan : setelah dilakukan intervensi maka pasien dapat meningkatkan integritas diri Kriteria hasil : - mengungkapkan peningkatan rasa percaya diri dalam menghadapi penyakit - perubahan gaya hidup Intervensi Rasional Berikan kesempatan mengungkapkan masalah tentang proses penyakit, harapan masa depan. Diskusikan persepsi pasien mengenai bagaimana orang terdekat Berikan kesempatan untuk mengidentifikasi rasa takut atau kesalahan konsep dan menghadapinya secara langsung Isyarat verbal atau non verbal oranmg terdekat dapat mempunyai menerima keadaan atau keterbatasan Dukung pasien untuk mengungkapkan aktualisasi dirinya pengaruh mayor pada bagaimana pasien memandang dirinya sendiri Ungkapam perasaan pasien dapat mengurangi perasaam cemas
c. Dx : ganguan pola istirahat b/d gatal-gatal Tujuan : setelah dilakukan intervensi maka pasien mampu untuk mentoleransi Kriteria hasil : - pasien melaporkan dapat beristirahat dengan cukup - mengurangi atau menghilangkan rasa gatal
Intervensi Rasional Berikan bedak pada area yang gatal Beritahu pasien untuk tidak menggaruk area yang gatal Beritahu pasien untuk menghindari makanan yang dapat menimbulkan alergi Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat Mengurangi pelebaran area yang gatal Mencegah terjadinya luka akibat garukan Makanan dapat memperparah gatal
Untuk lebih mempermudah dalam proses pengobatan
d. Dx : intolerasi aktivitas b/d nyeri Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan klien maka diharapkan beradaptasi dengan nyeri Kriteria hasil : - perasaan nyeri berkurang - pasien mampu melakukan aktivitas secara mandiri Mandiri Intervensi Rasional Kaji derajat nyeri melalui isyarat verbal maupun non verbal
Ajarkan teknik relaksasi
Ajarkan teknik distraksi dengan masase
Tindakan dan reaksi nyeri adalah individual dan berdasarkan pengalaman Dengan nafas panjang otot menjadi kendur atau rileks sehingga nyari berkurang Dengan teknik distraksi bisa mengalihkan perhatian klien dari rasa nyeri
Kolaborasi Intervensi Rasional Berikan analgesik dan obat-obatan lain sesuai indikasi Obat-obat analgesik dapat mengurangi rasa nyeri
DAFTAR PUSTAKA Fakultas Kedokteran UI, 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius. Doenges Marilynn, 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta: EGC , 1996. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI Diposkan oleh DexAkbar_IlhamWic di 20.56 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest Tidak ada komentar: Poskan Komentar Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)
CANGKRUK'AN MAHASISWA Selamat datang di Blog ini .., perlu kita renungkan bersama bila ada "Sumur Di Ladang Silahkan Numpang Mandi" Bila "Umur Kita Panjang Silahkan Mampir Di Blog Mahasiswa STIKES BINA SEHAT PPNI"
Ada kesalahan di dalam gadget ini PENGIKUT CARI BLOG INI
Cari
ENTRI POPULER Askep Alergi ASKEP ALERGI 1. Definisi Alergi adalah perubahan daya reaksi tubuh terhadap suatu zat yang di peroleh pada kontak kemudian ... Askep bayi prematur ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI S. P DENGAN PREMATUR/BBLR/ SEDANG MASA KEHAMILAN DI RUANG NEONATOLOGI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA OLEH :... Askep Amputasi AMPUTASI 1. PENGERTIAN Amputasi adalah pengangkatan organ yang berada di luar tubuh (misal paha) dan embel embel tubuh (m... Askep Bronkitis BAB 1 TINJAUAN TEORI BRONKITIS ALERGIKA 1.1 Definisi Bronkitis akut adalah penyakit infeksi saluran nafas akut (inflamasi b... Askep Demam Febris ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK. DENGAN FEBRIS DEMAM DI RUANG UPA B2 RSDS YOGYAKARTA Dis... Askep nutrisi ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI
... Askep Oksigenasi ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI (O 2 ) RSUD WAHIDIN MOJOKERTO PAVILIUM MAWAR DENGAN Tn. W DENGAN GANGGUAN EFUSI PLEURA PUL... Askep BPH Laporan KASUS asuhan keperawatan klien dengan PRE OP BENIGNE PROSTAT HYPERPLASIA di RUANG BEDAH D Rumah Sakit Umum Daerah DR. SOETO... Askep Artritis gout ARTRITIS GOUT (PIRAI) A. DEFINISI 1. Gout adalah gangguan yang menyebabkan kesalahan metabolisme purin yang menimbulkan hipe... Askep Gerontik ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK Ny H DENGAN ASMA DI PTSW BUDI LUHUR KASONGAN, BANTUL, YOGYAKARTA Disusun Untuk Memenuhi Salah... ARSIP BLOG 2012 (41) o Januari (41) Askep Oksigenasi Askep Cairan & Elektrolit Konsep Istirahat Tidur Askep Gang. bicara Askep Istirahat Tidur Askep Fraktur mandibula Askep DM Askep Difteri Askep Diare Askep DHF Askep Ca paru Askep DBD Askep CVA Infark Askep CVA gawat darurat Askep Ca kolon Askep Bronkitis Askep diare Askep nutrisi Askep Ikterus Askep Demam Febris Askep Leukemia anak Askep Syndrom Nefrotik Askep Hirsprung Askep Encephalitis Askep Amputasi Askep Alergi Askep Ablasi Retina Askep Fraktur Askep Gerontik Askep Meningitis Anak Askep Eleminasi Bowel Askep Bayi Baru Lahir Askep marasmus Askep bayi prematur Askep BPH Askep Artritis gout Askep Appendiks Askep anak (anemia) Askep Ca. Laring Askep anak dengan kejang demam Askep Aktifitas
MENGENAI SAYA
DexAkbar_IlhamWic Sebagai manusia selalu ada kekurangannya, dan dimana seseorang yang mempunyai ilmu harus saling berbagi, sebagai dasar untuk saling membantu satu sama lain. Di Blog ini terdapat beberapa materi keperawatan yang harapannya kita sebagai satu bagian objek kesehatan harus mempunyai Soft dan Hard Skiil dalam memberikan layanan kesehatan. Harapan saya, semoga materi yang ada dalam Blog ini dapat membantu kita. Sebagai mana saya juga manusia biasa, bila ada kurang lebihnya Mohon dimaafkan. Selamat Mencoba beberapa Artikel disini. Lihat profil lengkapku DAFTAR BLOG SAYA TOTAL TAYANGAN LAMAN 24,984 ENTRI POPULER Askep Alergi ASKEP ALERGI 1. Definisi Alergi adalah perubahan daya reaksi tubuh terhadap suatu zat yang di peroleh pada kontak kemudian ... Askep bayi prematur ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI S. P DENGAN PREMATUR/BBLR/ SEDANG MASA KEHAMILAN DI RUANG NEONATOLOGI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA OLEH :... Askep Amputasi AMPUTASI 1. PENGERTIAN Amputasi adalah pengangkatan organ yang berada di luar tubuh (misal paha) dan embel embel tubuh (m... Askep Bronkitis BAB 1 TINJAUAN TEORI BRONKITIS ALERGIKA 1.1 Definisi Bronkitis akut adalah penyakit infeksi saluran nafas akut (inflamasi b... FOLLOW BY EMAIL
Submit
Askep Demam Febris ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK. DENGAN FEBRIS DEMAM DI RUANG UPA B2 RSDS YOGYAKARTA Dis... Askep nutrisi ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI ... Askep Oksigenasi ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI (O 2 ) RSUD WAHIDIN MOJOKERTO PAVILIUM MAWAR DENGAN Tn. W DENGAN GANGGUAN EFUSI PLEURA PUL... Askep BPH Laporan KASUS asuhan keperawatan klien dengan PRE OP BENIGNE PROSTAT HYPERPLASIA di RUANG BEDAH D Rumah Sakit Umum Daerah DR. SOETO... Askep Artritis gout ARTRITIS GOUT (PIRAI) A. DEFINISI 1. Gout adalah gangguan yang menyebabkan kesalahan metabolisme purin yang menimbulkan hipe... Askep Gerontik ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK Ny H DENGAN ASMA DI PTSW BUDI LUHUR KASONGAN, BANTUL, YOGYAKARTA Disusun Untuk Memenuhi Salah... Template Picture Window. Gambar template oleh 4x6. Diberdayakan oleh Blogger.