Você está na página 1de 5

ARTIKEL

PENCEMARAN AIR
Tugas PLH
Nama: Maria Adelia Puspa Anjani
Kelas: 5B/ 18

























Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah
adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari
siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam
fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan
air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air
hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dan-lain juga
mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai
pencemaran.
Pencemaran air, baik sungai, laut, danau maupun air bawah tanah, semakin hari semakin menjadi
permasalahan di Indonesia sebagaimana pencemaran udara dan pencemaran tanah. Mendapatkan
air bersih yang tidak tercemar bukan hal yang mudah lagi. Bahkan pada sungai-sungai di lereng
pegunungan sekalipun.
Pencemaran air di Indonesia sebagian besar diakibatkan oleh aktifitas manusia yang
meninggalkan limbah pemukiman, limbah pertanian, dan limbah industri termasuk
pertambangan. Limbah pemukiman mempunyai pengertian segala bahan pencemar yang
dihasilkan oleh daerah pemukiman atau rumah tangga. Limbah pemukiman ini bisa berupa
sampah organik (kayu, daun dll), dan sampah nonorganik (plastik, logam, dan deterjen).
Limbah pertanian mempunyai pengertian segala bahan pencemar yang dihasilkan aktifitas
pertanian seperti penggunaan pestisida dan pupuk. Sedangkan limbah industri mempunyai
pengertian segala bahan pencemar yang dihasilkan aktifitas industri yang sering menghasilkan
bahan berbahaya dan beracun (B3).
Asian Development Bank (2008) pernah menyebutkan pencemaran air di Indonesia
menimbulkan kerugian Rp 45 triliun per tahun. Biaya yang akibat pencemaran air ini mencakup
biaya kesehatan, biaya penyediaan air bersih, hilangnya waktu produktif, citra buruk pariwisata,
dan tingginya angka kematian bayi.
Dampak lainnya yang tidak kalah merugikan dari pencemaran air adalah terganggunya
lingkungan hidup, ekosistem, dan keanekaragaman hayati. Air yang tercemar dapat mematikan
berbagai organisme yang hidup di air.
Penyebab Pencemaran Air
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-
beda.
Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen
pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak
parah terhadap seluruh ekosistem.
Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin
organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang
dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum
Eutrofikasi: Fenomena Perubahan Kualitas Perairan
Danau maupun waduk merupakan salah satu sumberdaya air tawar yang sangat penting dan
memiliki fungsi sosial yang semakin lama nilai ekonominya semakin meningkat. Pengertian
danau dalam batasan ilmu ekologi adalah habitat lentik atau air tergenang dan merupakan
cekungan yang terjadi secara alami maupun buatan yang menampung dan menyimpan air hujan,
air tanah, mata air atau air sungai. Perairan tergenang seperti situ, rawa, ranu, telaga dan waduk
termasuk dalam kategori danau yang memiliki berbagai fungsi baik ekologis maupun social,
ekonomi dan budaya yaitu tempat hidupnya keanekaragaman hayati biota air, sumber air tawar,
irigasi, perikanan, pembangkit listrik maupun pengendalian banjir.
Suatu sistem secara alami akan mengalami perubahan baik secara lambat maupun cepat.
Perubahan yang berlangsung akan terjadi dengan cepat apabila ada pengaruh masukan dari luar.
Perairan danau sebagai suatu sistem juga mengalami perubahan akan tetapi perubahan yang
terjadi pada ekosistem danau saat ini sangat cepat akibat pengaruh dari aktivitas yang ada di
sekitarnya seperti sedimentasi akibat erosi yang terjadi pada bagian hulu, pencemaran berbagai
polutan yang berasal dari kegiatan domestik maupun industri, akibatnya danau mengalami
penurunan fungsi
Akibat Pencemaran Air
Dapat menyebabkan banjir
Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan oleh air.Peristiwa banjir timbul jika air
menggenangi daratan yang biasanya kering. Banjir pada umumnya disebabkan oleh air sungai
yang meluap ke lingkungan sekitarnya sebagai akibat curah hujan yang tinggi. Kekuatan banjir
mampu merusak rumah dan menyapu fondasinya. Air banjir juga membawa lumpur berbau yang
dapat menutup segalanya setelah air surut. Banjir adalah hal yang rutin.Setiap tahun pasti datang.
Banjir, sebenarnya merupakan fenomenakejadian alam biasa yang sering terjadi dan dihadapi
hampir di seluruh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia.Banjir sudah temasuk dalam
urutan bencana besar, karena meminta korban besar.
Erosi
Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat
transportasi angin,air atau es, karakteristik hujan, creep pada tanah dan material lain di bawah
pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang, dalam hal ini
disebut bio-erosi. Erosi tidak sama dengan pelapukan akibat cuaca, yang mana merupakan proses
penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi maupun fisik, atau gabungan keduanya.
Dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang akan
menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Akibat lain dari erosi adalah
menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi). Penurunan kemampuan lahan
meresapkan air ke dalam lapisan tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan yang akan
mengakibatkan banjir di sungai. Selain itu butiran tanah yang terangkut oleh aliran permukaan
pada akhirnya akan mengendap di sungai (sedimentasi) yang selanjutnya akibat tingginya
sedimentasi akan mengakibatkan pendangkalan sungai sehingga akan mempengaruhi kelancaran
jalur pelayaran.
Erosi dalam jumlah tertentu sebenarnya merupakan kejadian yang alami, dan baik
untuk ekosistem. Misalnya, kerikil secara berkala turun ke elevasi yang lebih rendah melalui
angkutan air. erosi yang berlebih, tentunya dapat menyebabkan masalah, semisal dalam hal
sedimentasi, kerusakan ekosistem dan kehilangan air secara serentak.
Amblasnya Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara dikarenakan erosi di lapisan tanah di
bawah jalan tersebut. Penyebabnya ada gerusan dari air yg ada di bawah (jalan tersebut) dan di
sekitarnya juga ada tanah yang dikeruk. Jadi kombinasi air menggerogoti bagian bawah jalan,
kata Hermanto yang dihubungi di Jakarta, Kamis (16/9). Dia mengakui selama ini perbaikan
hanya dilakukan di lapisan atas Jalan RE Martadinata, tanpa memperhatikan kondisi tanah di
bawah jalan tersebut. Selama ini penanganannya hanya pelapisan atas, dan Jalan RE
Martadinata baru saja dilakukan pelapisan atas. Konstruksi bawahnya itu beton tapi daya
dukungnya berkurang karena air yg menggerogoti, katanya. Jalan utama di Jakarta Utara
tersebut amblas karena berbagai faktor antara lain usia jalan yang sudah lebih dari 10 tahun,
curah hujan yang tinggi dan jalan tersebut yang sering tergenang air. Kombinasi air yang
menggerogoti bagian bahwa jalan sehingga jalan itu turun ke bawah ke arah Sungai Ancol,
katanya. Untuk saat ini, Kementerian PU segera memasang tiang pancang untuk memperkuat
ruas jalan yang amblas tersebut. Untuk saat ini, karena dua dari empat jalur yang ambrol, maka
kita sekarang memasang sheet pile atau tiang pancang untuk memperkuat dan mengoptimalkan
dua jalur sisa. Itu kita pasang sekarang karena alat-alatnya sudah ada, katanya. Hermanto
menambahkan pemasangan tiang pancang tersebut bersifat sementara karena pembangunan
kembali ruas jalan yang amblas tersebut akan dilakukan tahun depan. Ruas Jalan RE
Martadinata, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sepanjang 100 meter dan lebar enam meter, amblas
ke dalam muara, Kamis. Peninggian jalan yang baru selesai H-7 lebaran tersebut, sekitar pukul
03.00 WIB ambruk ke dalam muara yang berada tepat di depan navigasi KPLP (Kesatuan
Penjagaan Laut dan Pantai).

Você também pode gostar