Você está na página 1de 2

Turis Muslim Akan Lebih Mudah Berwisata di Jepang

Selasa, 25 Maret 2014 | 08:16 WIB


KOMPAS/FRANS SARONG Kuil Kiyomizu di kawasan perbukitan Kyoto, Jepang, Minggu
(10/11/2013). Salah satu keunikannya adalah bangunan terasnya yang menganjur ke luar dari
bibir tebing sedalam lebih kurang 50 meter. Teras itu jadi area strategis untuk menikmati
kemegahan Kyoto.

JAKARTA, KOMPAS.com - Pariwisata Jepang tengah berusaha untuk mengembangkan
infrastruktur pariwisata yang ramah bagi wisatawan Muslim.

Menurut Dirjen Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Esty Reko
Astuti, mayoritas orang Indonesia adalah Muslim.

"Pariwisata Jepang bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata yang ramah untuk wisatawan
Muslim. Sehingga memudahkan wisatawan Indonesia untuk mencari makanan halal dan tempat
ibadah," tuturnya saat peresmian Japan National Tourism Organization (JNTO) Jakarta Office,
Jakarta, Senin (24/3/2014).

Sementara itu, President JNTO Ryoichi Matsuyama saat konferensi pers pada kesempatan yang
sama, mengakui bahwa negaranya masih di tahap mengembangkan pariwisata yang ramah untuk
wisatawan Muslim.


Seperti contoh, ada bandara di Jepang yang sudah menyediakan mushala namun sempit. Ia
mengaku pihaknya telah mencoba memberikan panduan pariwisata ramah wisatawan Muslim
untuk bandara-bandara dan tempat belanja.

"Jepang memang belum bisa mengakomodir semua kebutuhan wisatawan Muslim. Kita masih di
tahap belajar," katanya.

Sementara itu, Executive Director Jakarta Office JNTO Katsuhisa Ishizaki menuturkan bahwa
pihaknya sudah membuat buku panduan wisata untuk turis Muslim. Rencananya, buku panduan
ini akan diluncurkan dalam Bahasa Indonesia dan disesuaikan dengan kebutuhan turis asal
Indonesia.

"Seperti di Tokyo dan Kyoto itu sudah ada daftar restoran yang bisa menampung kebutuhan turis
Muslim," ungkap Ishizaki.

Ke depan, pihaknya akan terus mengedukasi para pelaku pariwisata di Jepang, mulai dari
bandara, restoran, biro perjalan wisata, hingga tempat obyek wisata, untuk lebih menyediakan
fasilitas yang bisa mengakomodir kebutuhan wisatawan Muslim.

"Kami memang melihat mayoritas orang Indonesia adalah Muslim. Sehingga Jepang akan terus
meningkatkan infrastruktur yang ramah bagi wisatawan Muslim," ungkap Matsuyama.

Pihaknya berharap dengan cara ini, akan semakin banyak wisatawan Indonesia yang datang ke
Jepang. Saat ini, wisatawan asal Asia Tenggara yang datang ke Jepang masih didominasi
wisatawan asal Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Você também pode gostar