Tria A. A Saragih / 120110110057 De LusiNurLatifah / 120110110073 IvonSestiaPutri / 120110110084 Alinda Ayu Pratiwi / 120110110227
UniversitasPadjadjaran 2014 ANALISIS ARUS KAS PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA
Sumber Kas Utama PT. Telekomunikasi Indonesia Arus Kas Operasi (92%) Pelepasan Bisnis (1%) penjualan dari modal saham yang diperoleh kembali (3%) utang bank (3%) Lain-lain (1%) Penerimaan kas 81.534 Pendapatan bunga diterima 832 Penerimaan kas dari pelanggan 186 Penerimaan kas lainya-neto 216 Arus Kas Masuk dari Aktivitas Operasi 82.768 Pelepasan bisnis 926 Penjualan aset tetap 466 Pelepasan penyertaan jangka panjang 153 Hasil klaim asuransi 60 Hasil dari penjualan aset keuangan tersedia utk dijual 49 Arus Kas Masuk dari Aktivitas Investasi 1654 Hasil Utang bank 2.665 Penjualan dari modal saham yang diperoleh kembali 2.368 Utang bank jangka pendek 813 Hasil dari wesel bayar 60 Penerimaan setoran modal pada entitas anak dari pemegang saham non pengendali 50 Arus Kas Masuk dari Aktivitas Pendanaan 5.956 Total 90.378
Keterangan pembayaran beban 27440 Pembayaran pajak penghasilan 7395 beban bunga 1476 pembayaran kas kepada karyawan 9883 pembelian aset tak berwujud 637 pembelian bisnis 201 pembelian aset tetap 19644 penempatan deposit jangka panjang 2288 penambahan uang muka dan aset lainnya 791 penambahan uang muka pembelian aset tetap 775 penambhan kepemilikan dan kepetingan non pengendali 20 pembayaran dividen kas kepada pemegang saham 8354 pembayaran pinjaman penerusan dan utang bank 4803 pembayaran dividen kas kepada pemegang saham non pengendali 4690 pembayaran utang sewa pembiayaan 550 pembayaran wesel bayar 471 pembayaran utang bank jangka pendek 407 pembayaran wesel jangka menengah 8 89833 pembelian aset 21847 0,243196 Pembayaran dividen 13044 0,145203 Pembayaran utang jangka pendek 1436 0,015985 pembayaran utang jangka panjang 7091 0,078935 akuisisi usaha 221 0,00246 Penggunaan Kas Utama PT Telekomunikasi Indonesia pembelian aset Pembayaran dividen Pembayaran utang jangka pendek pembayaran utang jangka panjang akuisisi usaha pembayaran beban pembayaran beban 46194 0,514221 89833 1
Free Cash Flow Free Cash Flow ( Arus Kas Bebas) adalah sisa perhitungan arus kas yang dihasilkan oleh suatu perusahaan di akhir suatu periode keuangan (kuartalan atau tahunan)setelah membayar gaji, biaya produksi, tagihan, cicilan hutang berikut bunganya, pajak, dan juga belanja modal (capital expenditure) untuk pengembangan usaha. Sisa uang inilah yang disebut Arus Kas Bebas. Rumus: Free Cash Flow = Arus Kas dari Operasi Belanja Modal
Free Cash Flow PT. Telekomunikasi Indonesia (milyaran rupiah) : Arus Kas dari Operasi
36.574
Belanja Modal 20.419 Free Cash Flow 16.155
Rasio Arus Khas Khusus PT Telekomunikasi Indonesia
Rasio Kecukupan Arus Kas Rasio kecukupan arus kas merupakan ukuran kemampan perusahaan untuk menghasilkan kas dari operasi yang ckup untuk menutupi pengeluaran modal, investasi dalam persediaan, dan dividen tunai. Rasip ini dihitung sebagai berikut:
Kesimpulan : Rasio sebesar 1,27826 menunjukan bahwa PT. TELKOM dapat menutupi kebutuhan kas sendiri, tanpa perlu mendapatkan pendanaan eksternal.
Rasio Reinvestasi Kas Rasio reinvestasi kas Merupakan ukuran persentase investasi dalam aset yang mencerminkan kas operasi yang ditahan dan diinvestasikan kembali dalam perusahaan untuk mengganti aset dan pertumbuhan operasi. Rasio ini dihitung sebagai berikut:
Adapun rasio reinvestasi kas dalam PT Telkom adalah sebagai berkut :
Dilihat dari rasio yang dihitung, rasio PT Telkom ini dianggap kurang memadai, karena rasio memadai itu apabila ada dikisaran 7%-11%.
Laporan Arus Kas Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas, disusun dengan dasar akrual. Laporan keuangan konsolidasian juga disusun dengan dasar harga perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakanakuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan menyajikan perubahan kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas (Horngren : 1996) melaporkan penerimaan dan pengeluaran tunai oleh perusahaan dalam suatu periode. Laporan tersebut menjelaskan sebab-sebab perubahan kas dengan menyajikan informasi mengenai kegiatan operasi, pendanaan, dan investasi.
FASB mempersyaratkan laporan arus kas. Alasannya adalah: 1. Laporan arus kas memperlihatkan hubungan di antara laba bersih dengan perubahan saldo kas. saldo kas dapat menurun meskipun perusahaan memperoleh laba bersih dan juga sebaliknya. 2. Laporan arus kas melaporkan arus kas masa lalu untuk membantu: a.Memprediksi arus kas masa mendatang; b.Mengevaluasipenghasilan dan penggunaan kas oleh manaiemen; c.Menentukankemlmpuan perusahaan untuk membayar bunga serta dividen dan membayar hutang yang jatuh tempo. 3. Laporan arus kas mengidentifikasikan perubahan bauran aktiva produktif.
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode dimana laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2 tentang Laporan Arus Kas dengan tambahan aktivitas pendanaan. Laporan arus kas melaporkan penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi di dalam perusahaan selama suatu periode. Laporan tersebut menjelaskan sebab-sebab timbulnya perubahan kas dengan menyajikan informasi mengenai kegiatan operasi, pendanaan, dan investasi. Laporan arus kas merupakan laporan keuangan dasar dalam laporan keuangan tahunan perusahaan. Laporan arus kas menjelaskan dari mana datangnya uang kas dan ke mana dibelanjakan dalam periode tertentu. Selain kas, laporan ini juga memberikan penjelasan mengenai ekuivalen kas, yaitu investasijangka pendek yang sangat likuid sehingga dapat dengan mudah dikonversi menjadi kas. Contohnya adalah surat berharga pasar uang dan surat berharga pemerintrah, yang biasanya dimanfaatkan sebagai investasi sementara atas uang tunai yang berlebihan dan dapat segera dikonversi menjadi uang tunai bila kewajiban jatuh tempo. Salah satu Alasan utama mengapa para investor dan analis laporan keuangan lebih menitikberatkan perhatiannya pada statemant of ncash flows, karena laporan keuangan tidak memasukkan unsur inflasi, sedangkan para pengguna laporan keuangan membutuhkAn standar yang lebih konkret seperti cash flow untuk mengevaluasi sukses atau tidaknya suatu operasi perusahaan. Maka banyak pengguna laporan keuangan yang menganggap intormasi cash flow sangat penting. Laporan arus kas terbagi atas aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.
Aktivitas Operasi Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasiikan arus kas yang cukup untuk melunasi kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpamengandalkan pada sumber perdanaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas operasi masa depan (SAK, 2002:2.3, para 12).
Aktivitas Investasi Arus kas dari aktivitas investasi dilaporkan setelah arus kas dari aktivitas operasi. Bagian ini mengungkapkan perolehan, penggantian, dan penghentian penggunaan dari sumber daya produktif perusahaan selama periode pelaporan. Dari laporan arus kas aktivitas investasi, kita dapat menilai apakah perolehan dan penghentian penggunaan aset-aset perusahaan terjamin dan dapat memprediksi.penerimaan dan pengeluaran kas untuk aktivitras investasi.
Aktivitas Pendanaan Aktivitas pendanaan disebutkqn sebagai (Kieso et.Al: 2001) item-item yang melibatkan kewajiban dan ekuitas, termasuk peminjaman dan pembayaran dari kreditor serta penerbitan sekuritas ekuitras dan pembelian kembali sekuritias ekuitas. Berdasarkan informasi yang dihasilkan oleh bagian aktivitas perusahaan, pengguna laporan arus kas dapat menentukan apakah jumfah trends dari aktivitas perdanaan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut sesuaidengan lingkungan di mana perusahaan tersebut berada. Pengguna juga dapat memprediksi jumlah dan kapan arus kas akan diperoleh dan jumlah yang harus dibayar kepada investor.