Você está na página 1de 56

1

PENDEKATAN PENELITIAN CAMPURAN (MIXED RESEARCH APPROACH)


Oleh :
Abdullah M. Jaubah
Pendahuluan
John W. Creswell (2009), telah menulis buku berjudul Research Design : Qualitative,
Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Sugiyono (2012), telah menulis buku berjudul
Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Pendekatan penelitian sekarang terdiri dari
pendekatan penelitian kualitatif, pendekatan penelitian kuantitatif, dan pendekatan penelitian
campuran atau kombinasi.
Para penganut pendekatan penelitian kualitatif dapat diibaratkan sebagai orang-orang yang
menderita buta mata sebelah kanan mereka. Mereka melihat hanya dengan mata sebelah kiri.
Para penganut pendekatan penelitian kuantitatif dapat diibaratkan sebagai orang-orang yang
menderita mata sebelah kiri mereka. Mereka melihat hanya dengan mata sebelah kanan. Para
penganut penelitian campuran dapat diibaratkan sebagai orang-orang yang tidak menderita
buta mata sebelah kanan dan juga tidak menderita buta mata sebelah kiri. Mereka melihat
dengan kedua mata mereka.
Beberapa buku tentang penelitian kualitatif telah diterbitan akan tetapi pembahasan mengenai
perangkat lunak untuk mengolah data kualitatif masih langka dibahas antara lain Nud*ist,
nVivo, xSight, Atlas.i, dan sebagainya.
Thomas Saaty telah mengembangkan The Analytic Hierarchy Process for Decision Making.
Paket program telah pula dikembangkan antara lain adalah Expert Choice 2000. Pengambilan
keputusan melibatkan penentuan prioritas-prioritas dan The Analytic Hierarchy Process
merupakan metodologi untuk penentuan prioritas-prioritas. Sebagian besar pengambilan
keputusan melibatkan multikriteria antara lain mencakup maksimisasi laba, memuaskan
permintaan para pelanggan, memaksimisasikan kepuasan para karyawan, memuaskan para
pemegang saham, meminimisasikan biaya produksi, memenuhi peraturan pemerintah,
meminimisasikan pajak, dan memaksimisasikan bonus.
Analytic Hierarchy Process dapat dipakai untuk melakukan alokasi sumberdaya, pemilihan
sumberdaya, manajemen sumberdaya manusia, evaluasi kinerja para karyawan, keputusan
mengenai gaji, tunjangan, bonus, perumusan strategi pemasaran, prediksi akibat-akibat,
perencanaan strategis, usaha memperlancar pengambilan keputusan kelompok, analisis
2

manfaat-biaya, evaluasi rancangan engineering, manajemen produksi dan operasi, perumusan
dan evaluasi kebijakan, evaluasi akuisisi dan merger, evaluasi para pemasok, analisis kredit,
umpan-belakang para pelanggan, dan sebagainya.
Thomas L. Saaty melakukan langkah melaksanakan International Symposium Analytic
Hierarchy Process. Pelaksanaan dilakukan dalam beberapa negara sebagaimana tercermin
dalam daftar di bawah ini :[1]
Meetings of the ISAHP
# Year Location Venue Papers
1 1988 Tianjin, China Tianjin University Unknown
2 1991 Pittsburgh, United States University of Pittsburgh Unknown
3 1994 Washington, D.C., United States George Washington University Unknown
4 1996 Vancouver, Canada Simon Fraser University Unknown
5 1999 Kobe, Japan Unknown Unknown
6 2001 Berne, Switzerland Hotel Allegro 57
7 2003 Nusa Dua, Indonesia Melia Bali Hotel 74
8 2005 Honolulu, United States University of Hawaii 75
9 2007 Via del Mar, Chile Hotel del Mar 66
10 2009 Pittsburgh, United States University of Pittsburgh 85
11 2011 Sorrento, Italy Hilton Sorrento Palace TBA
12 2013 Kuala Lumpur, Malaysia TBA TBA

Indonesia telah dipilih sebagai tempat untuk melaksanakan simposium internasional akan
tetapi dampak dari Analytic Hierarchy Process adalah sangat tidak terasa jika dibanding
dengan dampak Analytic Hierarchy Process pada berbagai Universitas di China. Banyak
disertasi di sana telah memanfaatkan Analytic Hierarchy Process.
Analytic Hierarchy Process dapat dimanfaatkan untuk mengolah data hasil penelitian
kuantitatif, data hasil penelitian kualitatif, dan data hasil penelitian campuran. Dua contoh
akan disajikan di sini. Contoh kesatu lebih mencerminkan penelitian kualitatif dengan
memanaatkan variabel-variabel kepemimpinan, pengalaman, pendidikan, dan kharisma dalam
pemilihan kepala program studi pada Universitas Yapin. Contoh kedua mencerminkan
penelitian campuran antara variabel-variabel kuantitatif dan variabel-variabel kualitatif dalah
hubungannya dengan proses pemilihan mobil yang akan dibeli.
3

Expert Choice 2000 dapat dipakai untuk mengolah data kualitatif dan data kuantitatif hasil
penelitian. Hal ini berarti bahwa pendekatan penelitian campuran dapat memanfaatkan
Analytic Hierarchy Process dengan memanfaatkan Expert Choice 2000.
Pendekatan Penelitian Campuran
Expert Choice 2000 dapat dipakai untuk mengolah data hasil penelitian mengenai pemilihan
presiden dan wakil presiden, pemilihan gubernur dan wakil gubernur, pemilihan walikota,
pemilihan mobil yang akan dibeli, dan sebagainya. Paket program Expert Choice 2000
mengandung banyak contoh yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan studi.
Model pembelian mobil dirancang untuk memilih mobil terbaik yang akan dibeli dengan
mempertimbangkan harga, biaya pemeliharaan termasuk jaminan, pemeliharaan, dan
asuransi, prestige, dan kualitas termasuk keselamatan, rancangan eksterior dan interior,
kinerja, dan kenyamanan atas lima macam mobil. Dua faktor terdiri dari faktor kuantitatif dan
dua faktor terdiri dari faktor kualitatif. Kedua faktor ini dirinci lebih lanjut sehingga
mencerminkan struktur yang terdiri dari sasaran, kriteria, dan alternatif-alternatif.
Contoh lain adalah contoh mengenai Coast Guard Officers Evaluation. Tiap enam bulan
Coast Guard Officers dievaluasi oleh para atasan mereka dan suatu laporan evaluasi diisi.
Laporan evaluasi ini kemudian dimasukkan sebagai bagian dari catatan pelayanan para
pejabat setelah beberapa tahun. Pemimpin memperoleh hak untuk dipilih menjadi pejabat
lebih lanjut dengan jabatan yang lebih tinggi. Suatu dewan pemilihan akan
mempertimbangkan para pejabat dan konsep daftar promosi disusun. Dewan Pemilihan diberi
ratusan laporan dan yang terarah untuk memilih para pejabat berkualifikasi terbaik untuk
promosi. Dewan Pemilihan memakai tiap kriteria kinerja yaitu performance of duties,
interpersonal relations, leadership skills, communication skills, personal qualities, dan
representation of the coast guard. Kriteria ini merupakan kriteria kualitatif. Tiap calon
menerima peringkat secara mendalam untuk tiap kriteria ini yang berkisar dari pejabat yang
tidak memuaskan sampai dengan pejabat yang sangat memuaskan.

Contoh lain adalah contoh Boeing dan Airbus. Airbus melakukan persaingan atas pasar
commercial jet aircraft yang telah didominasi oleh Boeing. Persaingan ini mencakup
perubahan hakikat dari kebutuhan pesawat terbang dan lingkungan bisnis internasional.
Model ini dipakai untuk mengevaluasi daya tarik pasar (market attractiveness) dan
ketangguhan bersaing Boeing dalam empat pasar global. Daya tarik pasar terdiri dari iklim
4

politik, intensitas persaingan, pertumbuhan, dan ukuran. Ketangguhan bersaing dalam tiap
dari empat wilayah dianalisis atas pangsa pasar relatif, persaingan harga, kualitas pesawat,
dan persepsi para pelanggan dari tiap jenis pesawat. Penelitian ini mengandung unsur-unsur
kualitatif dan unsur-unsur kuantitatif.

Beberapa contoh akan diambil dari paket program Expert Choice 2000 sebagai contoh bahwa
Expert Choice 2000 dapat dipakai sebagai salah satu perangkat untuk mengolah data
kualitatif dan data kuantitatif hasil penelitian. Expert Choice 2000, oleh karena itu, dapat
dipakai sebagai salah satu perangkat untuk mengolah data hasil penelitian campuran atau
penelitian kombinasi. Hal ini dilakukan karena contoh hasil penelitian campuran atau
kombinasi dalam buku-buku penelitian masih belum jelas terutama bagi penulis makalah ini.

Contoh-contoh yang terkandung dalam paket program Expert Choice 2000 adalah contoh
mengenai pemilihan pemimpin, ASTN Building Evaluation, Coast Guard Officer Evaluation,
Car Purchase, Coast Guard Weapon Patrol Boat Procurement, Boeing Market Strategy,
Corporate Relocation, Dam Proposal, Employee Evaluation, Improve Beltway Traffic,
National Health Plans, Nuclear Waste, Oil Pipeline Route Selection, Patent Application,
Discrete Alternative Resource Allocation, Northeast Fisheries Resource Allocation, RPF For
National Park Services, Source Selection for Systems Contract, Spent Feul Rod Storage, dan
Ventura Capital. Beberapa contoh lain tersedia akan tetapi masih belum dapat dijalankan dan
harus dilengkapi lebih dahulu. Contoh-contoh ini mencerminkan berbagai ragam penerapan
dari Expert Choice 2000 dan penerapan ini dapat mencakup penelitian kualitatif, penelitian
kuantitatif, dan penelitian campuran. Dua contoh akan disajikan secara lengkap yaitu contoh
pemilihan pemimpin dan contoh pembelian mobil.

Model Dalam Expert Choice 2000

Model Analytic Hierarchy Process menurut Thomas L. Saaty, dalam tulisannya yang berjudul
The Analytic Hierarchy Process (AHP) for Decision Making, dalam hubungannya dengan
pemikiran hirarkis dapat dikemukakan sebagai berikut :

5



Asma M. A. Bahurmoz, dalam tulisannya yang berjudul The Analytic Hierarchy Process : A
Methodology for Win-Win Management menggambarkan model sebagai berikut :

Model Hirarki Keputusan Pemilihan mobil dapat digambarkan sebagai berikut :








Mobil Terbaik
Harga Efisiensi Kenyamanan Gaya
A B C
6

Pemilihan Pemimpin

Proses pemilihan ketua program studi Magister Ilmu Administrasi pada Universitas Yapin
berdasar atas kriteria Kepemimpinan Pengalaman, Pendidikan, dan Kharisma. Tiga calon
pemimpin tersedia yaitu Harry, Silalahi, dan Paimin
Tujuan yang ingin dicapai adalah pemilihan pemimpin berdasar atas kriteria Kepemimpinan,
Pendidikan, Pengalaman, dan Kharisma. Alternatif adalah Harry, Silalahi, dan Paimin.

Perbandingan berpasangan atas tujuan mencakup Kepemimpinan, Pengalaman, Pendidikan,
dan Kharisma. Informasi ini disajikan dalam bentuk matriks. Penyajian perbandingan
berpasangan adalah sebagai berikut :
7


Perbandingan berpasangan atas Kepemimpinan mencakup Harry, Silalahi, dan Paimin.
Informasi ini disajikan dalam bentuk matriks. Penyajian perbandingan berpasangan adalah
sebagai berikut :

8

Perbandingan berpasangan atas Pengalaman mencakup Harry, Silalahi, dan Paimin. Informasi
ini disajikan dalam bentuk matriks. Penyajian perbandingan berpasangan adalah sebagai
berikut :

Perbandingan berpasangan atas Pendidikan mencakup Harry, Silalahi, dan Paimin. Informasi
ini disajikan dalam bentuk matriks. Penyajian perbandingan berpasangan adalah sebagai
berikut :

9

Perbandingan berpasangan atas Kharisma mencakup Harry, Silalahi, dan Paimin. Informasi
ini disajikan dalam bentuk matriks. Penyajian perbandingan berpasangan adalah sebagai
berikut :

Hasil pengolahan dengan Expert Choice 2000 adalah sebagai berikut :

Harry menduduki prioritas atau peringkat pertama dengan nilai 0.402, Silalahi menduduki
peringkat kedua dengan nilai 0.326, dan Paimin menduduki peringkat ketiga dengan nilai
0.273. Inkonsistensi secara keseluruhan adalah 0.05 atau 5%. Nilai ini adalah lebih kecil
10

daripada nilai 10%. Perbandingan berpasangan akan perlu diulang jika nilai inkonsistensi
adalah 10% dan tidak perlu diulangi jika nilai inkonsistensi itu di bawah 10%. Inkonsistensi,
dalam Expert Choice 2000, diakui sebagai unsur yang layak dalam melakukan pertimbangan
oleh manusia asal saja tidak sama dengan atau lebih besar daripada 10%.

Prioritas dengan mempertimbangkan pada sasaran pemilihan pemimpin menunjukkan hasil
bahwa pengalaman menduduki peringkat kesatu dengan nilai 0.343, Kepemimpinan
menduduki peringkat kedua dengan nilai 0.274, Pendidikan menduduki peringkat ketiga
dengan nilai 0.239, dan Kharisma menduduki peringkat keempat dengan nilai 0.145.
Inkonsistensi adalah 0.07 atau 7%.
11


Prioritas dengan mempertimbangkan pada Kepemimpinan mencerminkan bahwa Harry
menduduki peringkat kesatu dengan nilai 0.443, Silalahi menduduki peringkat kedua dengan
nilai 0.361, dan Paimin menduduki peringkat ketiga dengan nilai 0.196. Inkonsistensi adalah
1%.

Prioritas dengan mempertimbangkan pada Pengalaman mencerminkan bahwa Harry
menduduki peringkat kesatu dengan nilai 0.475, Silalahi menduduki peringkat kedua dengan
nilai 0.284, dan Paimin menduduki peringkat ketiga dengan nilai 0.241 Inkonsistensi adalah
0%.
12


Prioritas dengan mempertimbangkan pada Pendidikan mencerminkan bahwa Harry, Silalahi,
dan Paimin menduduki prioritas yang sama dengan nilai masing-masing adalah 0.333.
Inkonsistensi adalah 0%.

Prioritas dengan mempertimbangkan pada Kharisma mencerminkan bahwa Harry, Silalahi,
dan Paimin menduduki prioritas yang sama dengan nilai masing-masing adalah 0.333.
Inkonsistensi adalah 0%.
Informasi lain dapat dihasilkan yaitu informasi rincian distributif dan informasi rincian ideal.
Rincian Distributive dapat disajikan sebagai berikut
Level 1 Alts Prty
13

Kepemimpinan (L: .274) Harry 0.121
Kepemimpinan (L: .274) Silalahi 0.099
Kepemimpinan (L: .274) Paimin 0.054
Pengalaman (L: .343) Harry 0.163
Pengalaman (L: .343) Silalahi 0.097
Pengalaman (L: .343) Paimin 0.083
Pendidikan (L: .239) Harry 0.080
Pendidikan (L: .239) Silalahi 0.080
Pendidikan (L: .239) Paimin 0.080
Kharisma (L: .145) Harry 0.048
Kharisma (L: .145) Silalahi 0.048
Kharisma (L: .145) Paimin 0.048

Nilai Kepemimpinan dan Pengalaman dari Harry adalah lebih besar daripada nilai
Kepemimpinan dan Pengalaman dari Silalahi dan nilai Kepemimpinan dan Pengalaman dari
Silalahi adalah lebih besar daripada nilai Kepemimpinan dan Pengalaman dari Paimin. Hal
ini berarti bahwa nilai Kepemimpinan dan Pengalaman dari Harry adalah lebih tinggi
daripada nilai Kepemimpinan dan Pengalaman dari Paimin. Nilai Pendidikan dan Kharisma
dari Harry, Silalahi, dan Paimin adalah sama.
Rincian Ideal adalah sebagai berikut :
Level 1 Alts Prty
Kepemimpinan (L: .274) Harry 0.110
Kepemimpinan (L: .274) Silalahi 0.089
Kepemimpinan (L: .274) Paimin 0.049
Pengalaman (L: .343) Harry 0.138
Pengalaman (L: .343) Silalahi 0.082
Pengalaman (L: .343) Paimin 0.070
Pendidikan (L: .239) Harry 0.096
Pendidikan (L: .239) Silalahi 0.096
Pendidikan (L: .239) Paimin 0.096
Kharisma (L: .145) Harry 0.058
Kharisma (L: .145) Silalahi 0.058
Kharisma (L: .145) Paimin 0.058

Nilai Kepemimpinan dan Pengalaman dari Harry adalah lebih besar daripada nilai
Kepemimpinan dan Pengalaman dari Silalahi dan nilai Kepemimpinan dan Pengalaman dari
Silalahi adalah lebih besar daripada nilai Kepemimpinan dan Pengalaman dari Paimin. Hal
ini berarti bahwa nilai Kepemimpinan dan Pengalaman dari Harry adalah lebih tinggi
14

daripada nilai Kepemimpinan dan Pengalaman dari Paimin. Nilai Pendidikan dan Kharisma
dari Harry, Silalahi, dan Paimin adalah sama.
Informasi lebih rinci dapat pula dihasilkan menurut rincian distributif dan menurut rincian
ideal.
Rincian Distributive menghasilkan informasi sebagai berikut :
Alts Level 1 Prty
Percent Harry 41.200
Harry Kepemimpinan (L: .274) 0.121
Harry Pengalaman (L: .343) 0.163
Harry Pendidikan (L: .239) 0.080
Harry Kharisma (L: .145) 0.048
Percent Silalahi 32.400
Silalahi Kepemimpinan (L: .274) 0.099
Silalahi Pengalaman (L: .343) 0.097
Silalahi Pendidikan (L: .239) 0.080
Silalahi Kharisma (L: .145) 0.048
Percent Paimin 26.500
Paimin Kepemimpinan (L: .274) 0.054
Paimin Pengalaman (L: .343) 0.083
Paimin Pendidikan (L: .239) 0.080
Paimin Kharisma (L: .145) 0.048

Persentase yang dicapai oleh Harry adalah 42.2%, persentase yang dicapai oleh Silalahi
adalah 32.4% dan persentase yang dicapai oleh Paimin adalah 26.5%. Hal ini mencerminkan
kelebihan sebesar 1.1% sebagai akibat dari pembulatan.
Rincian Ideal menghasilkan informasi sebagai berikut :
Level 1 Alts Prty
Percent Kepemimpinan (L: .274) 24.800
Kepemimpinan (L: .274) Harry 0.110
Kepemimpinan (L: .274) Silalahi 0.089
Kepemimpinan (L: .274) Paimin 0.049
Percent Pengalaman (L: .343) 29.000
Pengalaman (L: .343) Harry 0.138
Pengalaman (L: .343) Silalahi 0.082
Pengalaman (L: .343) Paimin 0.070
Percent Pendidikan (L: .239) 28.800
Pendidikan (L: .239) Harry 0.096
15

Pendidikan (L: .239) Silalahi 0.096
Pendidikan (L: .239) Paimin 0.096
Percent Kharisma (L: .145) 17.400
Kharisma (L: .145) Harry 0.058
Kharisma (L: .145) Silalahi 0.058
Kharisma (L: .145) Paimin 0.058

Informasi di atas mencerminkan bahwa persentase Kepemimpinan adalah 24.8%, Persentase
pengalaman mencerminkan adalah 29%, Persentase pendidikan adalah 28.8%, dan persentase
Kharisma adalah 17.4%. Keseluruhan nilai adalah 100%. Persentase terbesar adalah
pengalaman dan persentase terkecil adalah kharisma.
Penilaian secara keseluruhan mencerminkan bahwa Harry menduduki peringkat paling atas
disusul oleh Silalahi, dan kemudian disusul oleh Paimin.
Expert Choice 2000 juga mengandung peluang untuk menyajikan grafik sensitivitas
mengenai Performance, Dynamic, Gradience, Head-to-head, dan Two Dimentional.
Penyajian grafik ini mencerminkan ringkasan-ringkasan dari hasil analisis. Grafik-grafik ini
dapat diamati secara cepat dalam usaha menentukan pemimpin yang dipilih berdasar atas
pertimbangan-pertimbangan mengenai Kepemimpinan, Pengalaman, Pendidikan, dan
Kharisma. Analisis sensitivitas mencakup analisis sensitivitas performance, analisis
sensitivitas dynamic, analisis sensitivitas gradience, analisis sensitivitas head-to-head, dan
analisis sensitivitas two dimensional.
Keempat analisis sensitivitas ini akan disajikan di bawah ini.

16


Harry secara keseluruhan adalah lebih tinggi daripada Silalahi dan Silalahi adalah lebih tinggi
daripada Paimin. Hal ini berarti juga bahwa Harry adalah lebih tinggi daripada Paimin.

17

Dynamic Sensitivity mencerminkan bahwa Harry memperoleh nilai 40.2%, Silalahi
memperoleh nilai 32.6%, dan Paimin memperoleh nilai 27.3% dari Kepemimpinan sebesar
24.4%, Pengalaman sebesar 34.3, Pendidikan sebesar 23.9%, dan Kharisma sebesar 14.5%.


18



Informasi mengenai Gradient untuk Kepemimpinan dan Pengalaman mencerminkan bahwa
Harry lebih tinggi daripada Silalahi dan Silalahi adalah lebih tinggi daripada Paimin
19

sedangkah gradient untuk Pendidikan dan Kharisma mencerminkan bahwa Harry, Silalahi,
dan Paimin adalah sama.


Head-to-head antara Silalahi dan Harry adalah lebih tinggi Harry dan antara Paimin dan
Harry adalah lebih tinggi Harry dalam hubungannya dengan Kepemimpinan dan Pengalaman
20

sedangkan Pendidikan dan Kharisma adalah sama. Keseluruhan mencerminkan bahwa Harry
adalah lebih tinggi dari Silalahi dan Paimin.

Nilai Kepemimpinan Harry adalah lebih tinggi daripada Silalahi dan Paimin ditinjau dari
sudut 2 Dimensi.

21

Nilai Pengalaman Harry adalah lebih tinggi daripada Silalahi dan Paimin ditinjau dari sudut 2
Dimensi.


Nilai Pendidikan Harry adalah sama dengan nilai Pendidikan Silalahi dan Paimin ditinjau dari
sudut 2 Dimensi.

22

Nilai Kharisma Harry adalah sama dengan nilai Pendidikan Silalahi dan Paimin ditinjau dari
sudut 2 Dimensi.
Variabel-variabel yang dipakai dalam contoh di atas mencerminkan variabel-variabel
kualitatif. Hal ini berarti bahwa Expert Choice 2000 dapat dipakai untuk mengolah data
kualitatif hasil penelitian.
Pembelian Mobil
Pembahasan ini mencerminkan sasaran pembelian mobil berdasar atas kriteria Initial Cost of
Automobile, Maintenance Cost, Prestige of the Car, dan Quality of Various Facets of the
Car. Hal ini berarti bahwa dua unsur terdiri dari unsur kuantitatif yaitu Initial Cost of
Automobile, Maintenance Cost, dan dua unsur lain terdiri dari unsur kualitatif yaitu Prestige
of the Car, dan Quality of Various Facets of the Car. Maintenance Cost terdiri dari empat
subkriteria yaitu Insurance Cost, Warranty, Feul Economy, dan Service Charge. Quality of
Various Facets of the Car terdiri dari subkriteria Safety, Frequency of Breakdown,
Performance, Design of the Car, dan Driving Comfort. Subkriteria Design of the Car
mencakup Design of Exterior dan Design of Interior. Alternatif-alternatif yang dicakup
adalah Grand AM 4 Door, Nissan Maxima 4 Door, Mercedes Benz 190, Volvo 740, dan
Thunder Bird 4 Door.
Pendekatan ini merupakan pendekatan campuran atau kombinasi dan penelitian mengenai hal
ini mencerminkan pendekatan penelitian campuran. Contoh ini terkandung dalam paket
program Expert Choice 2000 sedangkan penjelasan atas hasil dilakukan oleh penulis sendiri.

23

Perbandingan berpasangan adalah sebagai berikut :


24



25



26



27



28



29




30



31

Langkah-langkah di atas mencerminkan perbandingan berpasangan untuk tiap unsur dan
setelah selesai dilakukan maka langkah selanjutnya adalah langkah menentukan prioritas
berdasar atas peringkat yang diperoleh suatu mobil tertentu. Prioritas dapat ditentukan
menurut Distribution mode dan menurut Ideal mode secara ringkas dan secara rinci dengan
memanfaatkan penyajian total, outline, dan alternatif atau tanpa penyajian total, outline, dan
alternatif.
Prioritas menurut Distribution mode adalah sebagai berikut :


32

Nilai-nilai yang diperoleh dari Distribution mode berbeda sedikit dari nilai-nilai yang
diperoleh dari Ideal mode akan tetapi ututan prioritas tidak mengalami perubahan. Volvo 740
menduduki prioritas kesatu dan Mercedes Benz 190 menduduki prioritas kedua. Inkonsistensi
secara keseluruhan adalah 3% dan inkonsistensi ini adalah lebih kecil daripada 10% sehingga
hasil yang disajikan adalah layak dan perubahan pertimbangan tidak perlu dilakukan.

33



34



35



36



37



38



39






40

Level 1 Level 2 Level 3 Alts Prty
INITIAL COST GRAND AM 4 DOOR 0.038
INITIAL COST NISSAN MAXIMA 4 0.022
INITIAL COST MERCEDES BENZ 1 0.007
INITIAL COST VOLVO 740 0.008
INITIAL COST THUNDER BIRD 2 0.055
MAINTENANCE COST INSURANCE COST GRAND AM 4 DOOR 0.048
MAINTENANCE COST INSURANCE COST NISSAN MAXIMA 4 0.029
MAINTENANCE COST INSURANCE COST MERCEDES BENZ 1 0.008
MAINTENANCE COST INSURANCE COST VOLVO 740 0.010
MAINTENANCE COST INSURANCE COST THUNDER BIRD 2 0.048
MAINTENANCE COST WARRANTY GRAND AM 4 DOOR 0.012
MAINTENANCE COST WARRANTY NISSAN MAXIMA 4 0.004
MAINTENANCE COST WARRANTY MERCEDES BENZ 1 0.004
MAINTENANCE COST WARRANTY VOLVO 740 0.007
MAINTENANCE COST WARRANTY THUNDER BIRD 2 0.012
MAINTENANCE COST FUEL ECONOMY GRAND AM 4 DOOR 0.008
MAINTENANCE COST FUEL ECONOMY NISSAN MAXIMA 4 0.031
MAINTENANCE COST FUEL ECONOMY MERCEDES BENZ 1 0.009
MAINTENANCE COST FUEL ECONOMY VOLVO 740 0.022
MAINTENANCE COST FUEL ECONOMY THUNDER BIRD 2 0.017
MAINTENANCE COST SERVICE CHARGE GRAND AM 4 DOOR 0.009
MAINTENANCE COST SERVICE CHARGE NISSAN MAXIMA 4 0.005
MAINTENANCE COST SERVICE CHARGE MERCEDES BENZ 1 0.002
MAINTENANCE COST SERVICE CHARGE VOLVO 740 0.002
MAINTENANCE COST SERVICE CHARGE THUNDER BIRD 2 0.009
PRESTIGE GRAND AM 4 DOOR 0.007
PRESTIGE NISSAN MAXIMA 4 0.012
PRESTIGE MERCEDES BENZ 1 0.040
PRESTIGE VOLVO 740 0.029
PRESTIGE THUNDER BIRD 2 0.004
QUALITY SAFETY GRAND AM 4 DOOR 0.017
QUALITY SAFETY NISSAN MAXIMA 4 0.009
QUALITY SAFETY MERCEDES BENZ 1 0.057
QUALITY SAFETY VOLVO 740 0.057
QUALITY SAFETY THUNDER BIRD 2 0.016
QUALITY FREQUENCY GRAND AM 4 DOOR 0.003
QUALITY FREQUENCY NISSAN MAXIMA 4 0.015
QUALITY FREQUENCY MERCEDES BENZ 1 0.017
QUALITY FREQUENCY VOLVO 740 0.015
QUALITY FREQUENCY THUNDER BIRD 2 0.003


41

Level 1 Level 2 Level 3 Alts Prty
QUALITY PERFORMANCE GRAND AM 4 DOOR 0.022
QUALITY PERFORMANCE NISSAN MAXIMA 4 0.029
QUALITY PERFORMANCE MERCEDES BENZ 1 0.075
QUALITY PERFORMANCE VOLVO 740 0.067
QUALITY PERFORMANCE THUNDER BIRD 2 0.014
QUALITY DESIGN DESIGN EXTERIOR GRAND AM 4 DOOR 0.001
QUALITY DESIGN DESIGN EXTERIOR NISSAN MAXIMA 4 0.003
QUALITY DESIGN DESIGN EXTERIOR MERCEDES BENZ 1 0.006
QUALITY DESIGN DESIGN EXTERIOR VOLVO 740 0.005
QUALITY DESIGN DESIGN EXTERIOR THUNDER BIRD 2 0.001
QUALITY DESIGN DESIGN INTERIOR GRAND AM 4 DOOR 0.001
QUALITY DESIGN DESIGN INTERIOR NISSAN MAXIMA 4 0.005
QUALITY DESIGN DESIGN INTERIOR MERCEDES BENZ 1 0.003
QUALITY DESIGN DESIGN INTERIOR VOLVO 740 0.006
QUALITY DESIGN DESIGN INTERIOR THUNDER BIRD 2 0.001
QUALITY DRIVING GRAND AM 4 DOOR 0.002
QUALITY DRIVING NISSAN MAXIMA 4 0.011
QUALITY DRIVING MERCEDES BENZ 1 0.007
QUALITY DRIVING VOLVO 740 0.011
QUALITY DRIVING THUNDER BIRD 2 0.002

Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas dari simpul sasaran akan menunjukkan sensitivitas dari alternatif-
alternatif dengan mempertimbangkan semua tujuan atau kriteria di bawah sasaran. Analisis
sensitivitas dapat juga dilaksanakan dari simpul-simpul di bawah sasaran jika model itu
mengandung lebih daripada tiga tingkatan untuk menyajikan sensitivitas dari alternatif-
alternatif dengan mempertimbangkan pada suatu tujuan atau sub-tujuan. Analisis sensitivitas,
jika dilaksanakan, dapat mengubah prioritas-prioritas dari tujuan-tujuan dan mengobservasi
bagaimana prioritas-prioritas dari alternatif-alternatif itu akan berubah. Lima jenis analisis
sensitivitas terkandung dalam Expert Choice 2000 yaitu Dynamic, Performance, Gradient,
Head to Head, dan Two Dimensional Plot. Keempat jenis analisis sensitivitas ini dapat
dibuka sekaligus atau masing-masing dibuka secara terpisah.
Tiap grafik mengandung perintah-perintah menu yang unik dan tiap analisis sensitivitas dapat
dibanding dengan analisis what if karena hasil-hasil itu bersifat sementara. Tiap grafik, oleh
karena itu, perlu dijelaskan secara rinci.
Analisis Sensitivitas Performance
42

Analisis sensitivitas Performance dipakai untuk menyajikan bagaimana alternatif-alternatif
itu diprioritaskan secara relatif pada alternatif-alternatif lain dengan mempertimbangkan pada
tiap tujuan dan mempertimbangkan secara keseluruhan. Prioritas secara keseluruhan dibaca
dari perpotongan sumbu Y di sebelah kanan dan prioritas keseluruhan untuk tiap alternatif.
Langkah untuk membaca tiap prioritas tujuan berdasar atas perbandingan-perbandingan
berpasangan dari pengambil keputusan dapat dilakukan dengan cara memakai sumbu Y
sebelah kiri. Langkah untuk membaca prioritas-prioritas alternatif dengan
mempertimbangkan pada tiap tujuan dapat dilakukan dengan cara membaca dari sumbu Y
sebelah kanan. Grafik ini juga bersifat dinamis sehingga secara sementara dapat mengubah
hubungan antara alternatif-alternatif dan tujuan-tujuan bersangkutan.

Analisis Sensitivitas Dynamic
Analisis sensitivitas dinamis dipakai untuk melakukan perubahan prioritas-prioritas dari
tujuan-tujuan secara dinamis untuk menentukan bagaimana perubahan-perubahan ini
mempengaruhi prioritas-prioritas dari pilihan-pilihan alternatif. Langkah ini dapat dilakukan
dengan cara menarik prioritas-prioritas itu ke belakang dan ke depan dalam kolom sebelah
kiri, prioritas-prioritas dari alternatif-alternatif akan berubah dalam kolom sebelah kanan.
Pengambil keputusan jika menganggap suatu tujuan mungkin lebih penting atau kurang
43

penting daripada yang diindikasikan, maka pengambil keputusan dapat menarik tujuan itu ke
kanan atau ke kiri untuk meningkatkan atau menurunkan prioritas tujuan dan mengamati
dampak pada alternatif-alternatif.

Analisis Sensitivitas Gradient
Grafik Gradient dipakai untuk menunjukkan prioritas-prioritas alternatif dengan
mempertimbangkan pada satu tujuan setiap saat. Perintah menu Sumbu X jika ditekan maka
kemampuan tersedia untuk memilih tujuan yang akan disajikan pada sumbu x. Garis vertikal
berwarna merah mengindikasikan prioritas tujuan berdasar atas perbandingan-perbandingan
berpasangan dari pengembil keputusan. Perubahan dapat diindikasikan di mana suatu
prioritas tujuan berupah dengan cara menarik garis vertikal berwarna merah itu ke sebelah
kiri atau kesebelah kanan.
Tujuan dapat diganti-ganti, misalkan initial cost of automobile, maintenance cost, prestige of
the car, dan Quality of the various facets of the car. Initial Cost of Automobile sebagai contoh
mencerminkan bahwa Initial Cost of Automobile yang paling tinggi hingga yang paling
rendah adalah Thunder Bird, Grand AM, Nissan Maxima, Volvo, dan Mercedes Benz.

44


Initial Maintenance Cost sebagai contoh mencerminkan bahwa Maintenance Cost yang paling
tinggi hingga yang paling rendah adalah Thunder Bird, Grand AM, Nissan Maxima, Volvo,
dan Mercedes Benz.

45


Prestige of the car yang paling tinggi adalah Mercedes Benz diikuti oleh Volvo, Nissan
Maxima, Grand AM, dan Thunder Bird.

46

Quality of the various facets of the car yang paling tinggi adalah Mercedes Benz diikuti oleh
Volvo, Nissan Maxima, Grand AM, dan Thunder Bird.


47



48


Analisis Sentitivitas Head to Head
Analisis sensitivitas Head to Head dipakai untuk menunjukkan bagaimana dua alternatif
dibanding satu terhadap lainnya. Satu alternatif disajikan di sebelah kiri dari grafik dan
lainnya disajikan di sebelah kanan. Alternatif di sebelah kiri adalah tetap sedangkan alternatif
sebelah kanan dapat diubah dengan cara memilih grafik lain. Bagian tengah dari grafik adalah
tujuan-tujuan disajikan dalam keputusan. Alternatif sebelah kiri jika diutamakan daripada
alternatif di sebelah kanan dengan mempertimbangkan pada suatu tujuan, maka diagram
horizontal disajikan ke arah sebelah kiri. Alternatif sebelah kanan, jika lebih baik daripada
alternatif sebelah kiri, maka diagram horizontal akan terletak di sebelah kanan. Dua pilihan
itu jika sama, maka diagram tidak disajikan. Hasil secara keseluruhan disajikan di bagian
bawah grafik dan menunjukkan persentasi secara keseluruhan dengan mana satu alternatif
adalah lebih baik daripada alternatif lain. Hal ini mencerminkan perbedaan gabungan.
Prioritas keseluruhan dapat disajikan berdasar atas tujuan tertimbang atau tidak tertimbang.

49



50



51



52


Analisis Sensitivitas Dua Dimensional
Grafik-grafik di atas menunjukkan prioritas-prioritas alternatif dengan mempertimbangkan
pada satu tujuan atau dua tujuan. Prioritas-prioritas alternatif dengan mempertimbangkan satu
tujuan berarti bahwa sumbu X dan sumbu Y adalah sama misalkan Initial Cost of an
Automobile dan Initial Cost of an Automobile sedangkan prioritas-prioritas alternatif dengan
memperimbangkan dua tujuan berarti bahwa sumbu X dan sumbu Y berbeda misalkan Cost
of An Automobile dan Maintenance Cost dan sebagainya sebagaimana disajikan di atas.
Rangkuman
Penelitian dapat ditinjau dari tiga pendekatan yaitu pendekatan kuantitatif, pendekatan
kualitatif, dan pendekatan campuran atau pendekatan kombinasi. Pendekatan penelitian
kombinasi mulai diperkenalkan di Indonesia dan pemakaiannya masih sangat terbatas.
Salah satu pendekatan penelitian kombinasi adalah Analytic Hierarchy Process dengan
memanfaatkan salah satu perangkat lunak Expert Choice 2000. Langkah utama yang perlu
diambil adalah penunyunan model yang terdiri dari sasaran, kriteria atau tujuan-tujuan, dan
alternatif-alternatif.
53

Simposium Internasional biasa diadakan di berbagai negara setiap dua tahun sekali.
Simposium Internasional Analytic Hierarchy Process ke 13 akan dialaksanakan di
Washington D. C. pada tahun 2015.
Simposium Internasional kesatu dilaksanakan pada tahun 1988 di Tianjin, China pada Tianjin
University. Simposium ini telah memberikan dampak positif sebagaimana tercermin dalam
penelitian disertasi yang dilaksanakan pada berbagai Universitas di China. Simposium
Internasional Analytic Hierarchy Process ketujuh diadakan di Nusa Dua, Indonesia pada
tahun 2003 di Hotel Melia Bali. Simposium ini menghasilkan 74 paper akan tetapi
memberikan dampak sangat kecil pada berbagai Universitas di Indonesia.
Langkah-langkah pemakaian Expert Choice 2000 mencakup langkah :
1. pemakaian metode sumbang-saran (brainstorming) atau metode delphi atas masalah.
2. penyusunan hirarki atau model.
3. pelaksanaan perbandingan berpasangan dalam rangka memberikan penilaian atas
hirarki.
4. Pemilihan alternatif terbaik.
5. Analisis sensitivitas dalam rangka melakukan peninjauan kembali atas hasil-hasil
berdasar atas arsip sampel pendukung untuk mengungkap kepekaan hasil-hasil,
menentukan bagaimana kontribusi itu mempengaruhi hasil-hasil dan menentukan
apakah keputusan itu adalah stabil atau tidak stabil berdasar atas perubahan pada
tujuan atau pada alternatif.
Pemakaian Expert Choice 2000 dapat menghasilkan peringkat prioritas berdasar atas kriteria
kualitatif, kriteria kuantitatif, atau kriteria campuran antara kriteria kualitatif dan kriteria
kuantitatif. Hasil pengolahan dapat disajikan dalam bentuk grafik untuk sasaran dan untuk
tiap kriteria di samping hasil secara rinci menurut distributive mode dan ideal mode. Hasil-
hasil dapat juga disajikan dalam bentuk grafik untuk analisis sensitivitas dan analisis
sensitivitas ini dapat mencakup performance, dynamic, gradient, head-to-head, dan two
dimensional. Analisis sensitivitas dipakai untuk mengungkap akibat dari perubahan sasaran,
tujuan, atau alternatif pada prioritas.
54

Dua contoh disajikan secara rinci. Contoh kesatu adalah contoh mengenai pemilihan calon
Kepala Program Studi Magister Ilmu Administrasi pada Universitas Yapin atas tiga calon
berdasar atas kriteria kepemimpinan, pengalaman, tingkat pendidikan, dan kharisma. Contoh
kedua adalah contoh mengenai pemilihan mobil yang akan dibeli berdasar atas kriteria biaya
awal mobil, biaya pemeliharaan, prestige, dan kualitas mobil. Lima alternatif mobil dipakai
dalam contoh ini.
[1]http://en.wikipedia.org/wiki/International_Symposium_on_the_Analytic_Hierarchy_
Process
Daftar Kepustakaan
A. Chaedar Alwasilah. 2002. Pokoknya Kualitatif : Dasar-dasar Merancang dan Melakukan
Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT Kiblat Buku Utama.
Bahurmoz, A. 1999. Selecting Sites for Community Colleges Across the Kingdom of Saudi
Arabia: An Application of the Analytic Hierarchy Process, Proc. Fifth Internet. Symposium.
Analytic Hierarchy Process. Kobe, Japan.

---------------. 2003. The Analytic Hierarchy process at Dar Al-Hekmah, Saudi Arabia.
Interfaces, 33(4): 70-78.

Carlsson, C. dan Walden, P. 1995. AHP in Political Group Decisions: A study in the Art of
Possibilities, Interfaces, 25(4): 14-29.

Creswell, John W. 2009. Research Design : Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods
Approach. Thousand Oak, California : Sage.
Djaman Satori dan Aan Komariah. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.
Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta. 2012. Buku Pedoman Penulisan Tesis dan
Disertasi.
Riduwan. 2009. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Saaty, R.W., The Analytic Hierarchy Process-What It Is and How It Used, Journal of
Mathematical Modelling.Vol. 9 no. 3-5, 1987. p. 161-176.

Stenmark, Marea. 1994. The Creative Communicator : A New Approach to Successful
Communication in Your Personal and Professional Life. Sidney : HarperCollins Publishers

Saaty, T.L., 1980. The Analytic Hierarchy Process. New York : McGraw-Hill.

Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.
55


------------. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung : Alfabeta.

------------. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta.

Expert Choice inc Pennsyilvania. 1992.Version 8.0 User Manual.




















56

Você também pode gostar