Você está na página 1de 3

Ekstraksi MINYAK ATSIRI

1. EKSTRAKSI ( bunga daun)


- Metode pelarut menguap (solvent extraction)
-Campuran pelarut yang digunakan
non polar (heksan) : polar (etil asetat) perbandingan 2:1
- Langkah langkah ekstraksi
1. masukkan bahan baku segar kedalam ekstraktor dan rendam bersama pelarut non polar
yg digunakan n heksan (1 3 jam) bergantung pada jenis bunga (melati 1 jama mawar 12
jam)
2. putar ekstraktor selama 20-60 menit lalu pisahkan larutan dr ampas hasil ekstraksi
(disaring)
3. akan didapatkan pelarut dan minyak atsiri
4. dilakukan destilasi ekstrak hingga didapatkan konsentrat pada suhu 45 c dalam
evaporator vacum
5. pelarut akn menguap dan menyisakan larutan semipadat berwarna merah kecokelatan
(konsentrat) yg tersiri dari m. Atsiri lilin dan resin
6. aduk dan campurkan konstrat dengan etil asetat 96 % yang dpt menikat m atsiri
7. dinginkan konsentrat pada suhu 5 derajat di lemari pendingin hingga lilin mengendap
8. kemudian saring kembali konsentrat tadi sehingga terpisah dari lilin dan resin
9.lakukan destilasi ulang pada evaporator vacum pada suhu 45 derajat unk memisahkan
minyak dan alkohol sehingga dihasilkan minyak atsiri murni atau absolut.

EKTRAKSI (kulit buah)
1. menggunkan metode soxhlet
2. menggunakan pelarut n heksan
3. jika bnyak kandungan air d tambah natrium karbona atau silika

2. PENETAPAN IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI
- menggunakan KLT
1. fase diam : silika gel GF 254
2. fase gerak : larutan non polar (n heksan : etil asetat : alkohol) 5 : 3 : 2
3. deteksi dengan lampu UV
4. disemprot dengn penampak bercak dengan pereksi (anisaldehid asam sulfat )
Larutan baku/ standar = eugenol

5. untuk mngtahui kadar pakai densitometri
Plat KLT ALAT alat bergeser otomatis kuantifikasi dari lebar dan luas bercak

3. hitung Rf dengan RUMUS



4. HITUNG KADAR ABU (manual)
- timbang
- masukkan kedalam cawan , lalu masukkan cawan kedalam oven bertungku (yg dibakar itunah)
- bakar sampai jadi abu (terbakar sempurna), jika tidak terbakar sempurna masih ada butiran butiran
silika ) tambahkan HCL
- kemudian abu di timbang
- rumus kadar ABU(AV) =


X 100 %
- RUMUS NON AV =


X 100 %

5. PENGOTOR (LOGAM BERAT)
-Ekstrak + h2s atau tioasetamid lalu amati endapan yang terjadi
- untuk mengetahui kadar logam berat menggunakan AAS
AAS (Pb dan Cd)
Pb>> lampu tabung Pb dengan panjang gelombang 217nm, 5 Ma

Cd>>lampu tabung Cd dengan panjang gelombang 228,8 nm, 4Ma

a. 100 mg Sampel + HNO3 1N >> dipanaskan pada suhu 60-70 celcius
b. Sampel disaring dgn kertas saring whatman
c. Larutan sampel di encerkan ad 10ml dgn HNO3 1N
d. Masukan ke AAS
e. Perhitungan kadar logam berat






6. UJI MIKROBA
- Penentuan total bakteri dan total kapang (Depkes RI, 2000)

a. Penetuan total bakteri (metode tuang)
Dipipet dengan pipet steril 1 ml ekstrak dari pengenceran 10
-4
, ditanamkan dalam medium NA, lalu
diinkubasi pada suhu 37C selama 24 jam. Kemudian diamati dan dihitung jumlah koloni yang tumbuh
dan dikalikan dengan faktor pengenceran.
b. Penentuan total kapang
Dipipet dengan pipet steril 1 ml ekstrak dari pengenceran 10
-4
ditanam dalam medium PDA, lalu
diinkubasi pada suhu 25C selama tiga hari. Kemudian diamati dan dihitung jumlah koloni yang tumbuh
dan dikalikan dengan faktor pengenceran.

7. PESTIDIA CARI DWEK

Você também pode gostar