No : 37 NIM : 1206305142 JUST IN TIME Just In Time merupakan filosofi pemanufakturan yang memiliki implikasi penting dalam manajemen biaya. Ide dasar Just In Time sangat sederhana, yaitu berproduksi hanya apabila ada permintaan (full system) atau dengan kata lain hanya memproduksi sesuatu yang diminta, pada saat diminta, dan hanya sebesar kuantitas yang diminta. Dalam manajemen persediaan JIT berfungsi meminimalisir banyaknya persediaan yang dimiliki perusahaan, dengan tujuan untuk mengurangi biaya penyimpanan, mencegah adanya bahan baku yang rusak dan waktu yang diperlukan dalam memproses persediaan tersebut. Yang nantinya berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dan laba perusahaan.
PENGERTIAN : Konsep Just In Time (JIT) adalah sistem manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan terbaik yang ada di Jepang, sejak awal tahun 1970an, JIT pertama kali dikembangkan dan disempurnakan di pabrik Toyota Manufacturing oleh Taiichi Ohno, oleh karena itu Taiichi Ohno sering disebut sebagai bapak JIT, Konsep JIT berprinsip hanya memproduksi jenis-jenis barang yang diminta (what) sejumlah yang diperlukan (How much) dan pada saat dibutuhkan (When) oleh konsumen. Ada 5 jenis pemborosan yang perlu diidentifikasi dalam Just In Time (JIT): 1. Waktu pemrosesan , waktu aktual untuk menghasilkan suatu produk. 2. Waktu pindah, waktu yang digunakan untuk memindahkan dari satu departemen ke depatemen yang lain. 3. Waktu inspeksi, waktu yang digunakan untuk menentukan produk rusak atau mengerjakan ulang produk yang rusak tsb 4. Waktu tunggu , waktu yang dihabiskan suatu produk karena menunggu untuk dikerjakan ketika sampai pada departemen berikutnya 5. Waktu penyimpanan, waktu yang dibutuhkan suatu produk baik dalam gudang penyimpanan persedianan setengah jadi maupun setelah barang jadi sampai di gudang
2
Prinsip dasar Just In Time adalah peningkatan kemampuan perusahaan secara terus menerus untuk merespon perubahan dengan meminimalisir pemborosan. Menurut Henri Simamora dalam bukunya Akuntansi Manajemen, Just In Time adalah suatu keseluruhan filosofi operasi manajemen dimana segenap sumber daya, termasuk bahan baku dan suku cadang, personalia, dan fasilitas dipakai sebatas dibutuhkan
TUJUAN : Tujuan dari adanya manajemen menggunakan dan mengembangkan konsep manajemen Just In Time dalam perusahaan dapat dirangkum atas beberapa aspek. Adapun tujuan tersebut antara lain adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan efisiensi proses produksi, peningkatan efisiensi dapat dilakukan terutama melalui pengurangan persediaan barang sehingga mengakibatkan pengurangan biaya persediaan, atau dengan kata lain meningkatkan perputaran modal. Biaya persediaan ini sangat tinggi, berkisar antara 20 persen40 persen dari harga barang pertahun. Efisiensi didapat juga dengan cara mendesain pabrik sedemikian rupa sehingga proses produksi dapat dilakukan dengan lebih cepat dan aman. 2. Meningkatkan daya kompetisi, meningkatnya efisiensi dalam proses produksi dengan sendirinya akan meningkatkan daya saing perusahaan. Hal ini dianggap salah satu tujuan yang paling penting, yaitu suatu tujuan strategis, karena peningkatan efisiensi berarti penurunan biaya dan ini memungkinkan perusahaan untuk tetap bertahan dalam persaingan pasar. 3. Meningkatkan mutu barang, kemitraan pembeli (perusahaan) penjual (penyedia bahan baku) yang dibina dan berlangsung dalam jangka panjang selalu berusaha untuk melakukan perbaikan secara terus menerus dalam hal mutu dan biaya barang. Mutu tinggi dari suku cadang atau komponen yang dipasok oleh pemasok pada gilirannya akan meningkatkan mutu barang yang diproduksi oleh perusahaan. Kemitraan penjual pembeli memungkinkan melakukan pengendalian mutu suku cadang atau komponen dengan lebih murah dan lebih handal. 4. Mengurangi pemborosan, pengurangan pemborosan terutama dalam bentuk barang yang terbuang, karena pada hakekatnya pemborosan adalah biaya. Penghematan biaya juga dapat di wujudkan dengan tidak adanya atau rendahnya biaya penyimpanan bahan baku dalam proses produksi.
3
IMPLEMENTASI Just In Time Pembelian Just In Time tidak hanya berlaku untuk persediaan akan tetapi juga pembelian, fungsi pembelian sangat terlibat dalam penerapan JIT. Tujuannya adalah baik persediaan bahan baku, maupun persediaan dalam proses berada pada tingkat yang benar-benar minimum. Konsep JIT menekankan pada pembelian bahan baku yang sesuai dengan kebutuhan proses produksi yang diperlukan untuk membuat produk yang dipesan konsumen baik melalui pesanan maupun kebutuhan pasar, sehingga tidak ada persediaan bahan baku di gudang kecuali untuk diproses. Just In Time pembelian dapat mengurangi waktu dan biaya yang berhubungan dengan aktivitas pembelian dengan cara : 1. Mengurangi jumlah pemasok. 2. Mengurangi atau mengeliminasi waktu dan biaya negosiasi dengan pemasok. 3. Memiliki konsumen dengan program pembelian yang mapan. 4. Mengeliminasi atau mengurangi aktivitas dan biaya tidak bernilai tambah. 5. Mengurangi waktu dan biaya untuk pemeriksaan mutu. Menurut Supriono pertimbangan pemilihan pemasok antara lain didasarkan atas : 1. Pemasok mempunyai lokasi terdekat dengan perusahaan. 2. Perusahaan dapat menjalin hubungan yang erat dengan pemasok. 3. Pemasok dapat menawarkan harga yang bersaimg. 4. Pemasok mempunyai kinerja mutu dan kemampuan menyerahkan komponen tepat jumlah dan waktu sesuai dengan yang diperlukan 5. Pemasok mempunyai komitmen pada pembelian JIT yang digunakan oleh perusahaan Perusahaan harus berusaha untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan para pemasok untuk mengurangi ketidakpastian permintaan dan mewujudkan rasa saling percaya sebab JIT menerapkan sistem kontrak jangka panjang.
Just In Time Produksi Menurut Supriono menjelaskan produksi Just In Time, adalah : Produksi JIT adalah sistem produksi berdasarkan tarikan permintaan sehingga produk dapat diproduksi tepat waktu, tepat jumlah, bermutu tinggi, dan berbiaya rendah Konsep JIT menekankan pada suatu proses produksi untuk menghasilkan produk yang segera untuk diproduksi selanjutnya tanpa memerlukan waktu yang lama, sehingga dari satu tahapan produksi tidak terdapat barang dalam proses. Produksi JIT dapat mengurangi waktu dan biaya dengan cara : 4
1. Mengurangi dan meniadakan barang dalam proses. Aspek yang paling terlihat dari JIT adalah usaha untuk mengurangi barang dalam proses (work in proces) dan bahan baku yang dikenal dengan produksi persediaan sama dengan nol (zero inventory produktion). 2. Mengurangi atau meniadakan lead time, pengurangan lead time produksi memungkinkan perusahaan lebih tanggap terhadap permintaan konsumen yang sekaligus mengurangi perubahan order bahan kepada pemasok. 3. Mengurangi dan meniadakan set up. Masa pengesetan mesin (setup time) adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengubah perlengkapan, memindahkan bahan baku, dan mendapatkan formulir terkait dan bergerak cepat untuk mengakomodasikan produk unsur yang berbeda.
KESIMPULAN JIT adalah suatu system produksi yang berdasarkan kepada penghematan dari segala lini yang digunakan dalam memproses suatu persediaan. Pada dasarnya JIT bertujuan untuk meminimalisir biaya yang berdampak pada laba perusahaan itu sendiri. Implementasi JIT dalam hal pembelian hubungan dengan pemasok sangatlah penting, karena hubungan yang baik kepada pemasok akan berpengaruh terhadap kualitas dan harga barang yang perusahaan peroleh. Dalam produksi, JIT digunakan untuk mengatur waktu pemprosesan persediaan, dengan berdasar kepada tepat waktu, kualitas tinggi dan berbiaya rendah.