Você está na página 1de 6

1.

Data yang perlu diperhatikan sebagai data tambahan untuk mengkarakterisasi lokasi/tanah
yang terkontaminasi dalam asesmen bioremediasi secara in situ adalah :

Distribusi dari kontaminasi
Konsentrasi dan distribusi dari kontaminan sangant penting untuk penerapan in
situ bioremediasi. Pada umumnya Konsentrasi kontaminan air tanah di bwah level
pendukung yang effektif dari populasi mikroba.di sisi lain, Air tanah mungkin
mengandung kontaminasi yang tinngi dikarenakan tanah yang terkontaminasi.
Meskipun tanah dapat mengadsorpsi kontaminan untuk mengurangi ketersediannya,
juga mengurangi potensi racun.
Variasi konsentrasi yang signifikan biasanya dialami di situs. Pemahaman
distribusi dari kontaminan sangat penting untuk menilai dengan tepat desain dari
program perawatan in situ. Dari variasi ini menghasilkan jumlah tumpah, waktu dari
tumpahan serta sifat kimia. Sifat kimia menyebabkan konsentrasi bervariasi hal
tersebut dikarenakan efek zat kimia di dalam transportasi permukaan bawah tanah.
Kontaminan organic dibawah permukaan tanah akan didistribusikan melalui
beberapa fasa antara lain: fasa uap, fasa bebas produk, fasa teradsorbsi, dan fasa
telarut.
Menetapkan smear zone juga sangat penting, berdasarkan pengalaman area
tersebut merubah table air tanah di bawah permukaan tanah. Zona ini mengandung
Tugas Bioteknologi
Nama : Nita Apriliyani G. (101424023)
Widya Yuliarti (101424029)
Kelas : 2A-TKPB
massa kontaminan yang signifikan karena kontaminan memiliki massa jenis dibawah
massa jenis air.
Kberhasilan biremediasi tergantung pada pengakuan tingkah laku setiap
kontaminan. Bnyak fasa bebas produk dapat dihilangkan dengan pumping.
Kontaminan jenuh didalam air tanah dapat di olah melalui intervensi hidrolik.
Kontaminan tak jenh dapat diolah dengan bioventing atau dengan teknologi lain.
Idealnya, kontur yang memuat kontaminasi dapat ditandai oleh horizontal dan
vertical isokonsentrasi. Kontur isokonsentrasi vertikal ditetapkan oleh koleksi dari
kelompok sampel pada satu titik tetapi diambil dari beberapa kedalaman. Untuk air
tanah lebih dari 3 atau lebih kelompok dan disaring pada berbagai kedalaman.
Pemahaman dari mekanisme distribusi dan transport dari kotaminan organic di
airtanah sangat penting di dalam kontur keputusan penempatan dan pengembangan.
Banyak komposisi organic yang tidak larut di dalam air.
Kontaminan Fasa terlarut dan fasa teradsorbsi akan dikeluarkan di zona
airtanah jenuh dan di zona tak jenuh. Zona tak jenuh dapat dikategorikan menjadi 3
zona, yaitu soil belt, intermediate belt, dan capillary frine belt. Soil belt adalah zona
paling atas dimana ada aktifitas biologi dan kimia yang signifikan. Itu ditunjukan oleh
tnggi nya kadar organic alami dan tingginya kadar variabel air.
Intermediate belt memanjang dari soil belt ke capillary fringe belt. Lokasi ini
akan berubah bersama perubahan ketinggian dari water table. Memiliki kadar air yang
relatif stabil. Capillary fringe adalah dasar dari zona tak jenuh. Memiliki kandungan air
yang sangat tinggi sebagai hasil dari kapilaritas yang tinggi dari zona tak jenuh. Juga
mengandung massa kontaminan yang signifikan dengan spesifik gravity kurang dari air.
Aktivitas mikroba
Di bawah permukaan tanah mikroorganisme sering keluar ke
microenvironments. Microenvironments adalah hasil dari perbedaan kemampuas
metabolism organisme dan mereka sering dipisahkan spasial, dengan demikian
meminimalkan interaksi komunitas.
Di banyak kasus, diinginkan memperkecil pemisahan spasial dan mendorong
interaksi mikroorganisme dengan range luas. Meskipun situasi disana dimana
pemisahan diinginkan, terutama perubahan penerima electron yang diperlukan untuk
menyediakan mineralisasi lengkap.
Untuk situs yang non aerobic, nitrat dapat diperkenalkan sebagai pengganti
elktron akseptor. Jika potensial redoks cukup rendah, reduksi sulfat dan
methanogegess dapat terjadi. Konsentrasi nitrat dan sulfat yang tinggi dapat
menghalangi dehalogenasi klorin aromatic. Pertimbangan lain adalah potensi
penyumbatan akuifer. Sistem aerobic memiliki potensi penyumbatan yang baik.
Peningktana potensial redoks dapat menghasilkan presipitasi kimia yang tidak
diinginkan. Hasil pertumbuhan mikroba signifikan menigkat untuk reaksi redoks
dengan molekul oksigen sebagai electron akseptor dibandingkan dengan mode
metabolism yang lain. Hasil meningkatnya pertumbuhan populasi bakteri biasanya
menigkatkan porositas dan transmisi. Untuk akiufer sempit, mungkin dapar
menggunakan anaerobic metabolism.
Karakteristik tanah dan air
Karakteristik geologi dan jenis dalam tanah dan sekeliling zona kontaminasi
harus dievaluasi dengan tepat untuk in situ bioremediasi. Sifat fisik Sampel tanah
dapat ditandai dengan komposisi kimia. Poristas adalah salah satu yang penting dari
karekteristik tanah berhubungan dengan lingkungan kontaminan dan air.
Klasifikasi tanah berdasar dari bentuk dan ukuran partikel. Di dalam
intermediate soil belt dari zona tak jenuh, kelembaban tanah akan bervariasi sesuai
dengan klasifikasi tanah. atau lebih tepatnya itu distribusi ukuran partikel.
kation utama yang penting adalah zat besi, mangan, magnesium, kalsium,
tembaga, nikel, dan kalium. anion utama yang penting adalah amonium, nitrat, nitrit,
sulfit, sulfat, fosfat. karbonat-bikarbonat, distribusi dan gas-gas terlarut oksigen dan
metana.
ada juga berbagai logam dari penting ketika mempertimbangkan bioremediasi.
logam seperti besi dan magnesium dapat membentuk endapan yang menghambat
perpindahan massa oksigen dan nutrisi ke bawah permukaan. logam tertentu seperti
tembaga dan nikel yang penting ketika mengevaluasi sumber oksigen karena
kemampuan mereka untuk mengkatalisis degradasi peroksida hidrogen.

Penilaian untuk pengendalian proses

Untuk bioremediasi in situ, tujuannya adalah untuk menyediakan sebuah sistem
yang mengendalikan transfer massa ke dalam dank e luar dari area yang
terkontaminasi. Meskipun prinsip dan konsep mudah dilakukan, untuk mencapai
pengendalian seperti itu adalah sulit dalam pengaplikasiannya di lapangan saat situs
karakteristik tidak dimengerti dengan baik.
Untuk di bawah permukaan dikendalikan oleh hidrolik injeksi dan/atau ekstraksi
dari fluida, baik air maupun udara. Injeksi udara atau ekstraksi digunakan untuk
mengirim oksigen ke zona unsaturated. Di dalam zona unsaturated, air diinjeksi
dan/atau diekstraksi untuk mengirimkan akseptor electron dan nutrisi yang lainnya.
Tujuan dari program injeksi adalh untuk mengirim agen-agen ke zona kontaminasi
dalam cara yang paling efisien dan untuk mencegah terdorongnya kontaminan keluar
dati zona pengolahan. Proses ini membutuhkan kerugian yang seminimal mungkin,
penyumbatan minimal, dan untuk mempromosikan distribusi yang seragama dalam
area pertumbuhan mikroba.
Distribusi yang lemah biasanya menghasilkan heterogenitas dari bawah
permukaan dan memberi efek pada aliran fluida. Kemapuan untuk memindahkan
fluida melalui tanah dihubungkan ke property yang penting dati distribusi ukuran
partikel. Variasi aliran Q secara langsung berhubungan dengan kehilangan head atau
gradient hidraulik H.
Segera sesudah karakterisitik geologi dari sebuah situs didapatkan, seseorang
harus mengevaluasi data untuk zona potensial dari pengurangan permeabilitas. Zona
ini akan mengendalikan waktu pembersihan dari sebuah situs.

Karakteristik hidrogeologi
Bioremediasi in situ membutuhkan pengetian yang detail dari hidrogeologi dari
sebuah sistem. Tingkatan karakteristik situs bergantung pada heterogeneitas air
aquifer, komposisi kontaminan dan informasi kesehatan,ekologi dan tanggungan
potensial dari situasi yang diberikan. Hidraulik di bawah permukaan mempunyai efek
utama dalam aliran di bawah permukaan bioremediasi, dan tingkat optimal daur ulang
yang diharapkan untuk ada di setiap situs. Karakteristik geologi dari sebuah situs
biasanya didirikan dengan sampel inti dan dinding kayu. Data grafik statis dan
komposisi dari unit geologi digunakan dalam menghitung porositas, permeabilitas dan
homogenitas dalam aquifer. Variasi-variasi dalam bahan aquifer bisa menyebabkan
heterogenitas dalam dispersi hidrodinamik dan secara drastis mempengaruhi aliran air
tanah.
Sifat utama hidraulik dari aquifer bisa ditemukan hanya melalui tes penarikan
pompa. Membuat plot dari penarikan terhadap waktu untuk ekstraksi dan observasi
dinding membutuhkan informasi yang membawa ke perhitungan konduktivitas
hidraulik, gradient natural dan kecepatan air tanah. Semua aquifer local dan
interaksinya harus didirikan untuk mengetahui lokasi injeksi secara benar dan
perolehan kembali dinding. Hidraulik intervensi untuk bioremediasi dalam aquifer atas
bisa mendorong kontaminasi ke aquifer dalam jika rancangan tidak mengenal
komunikasinya. Karena sangat susah untuk mengethaui berapa banyak dan dimana
tempat pengeboran, tracer test untuk memperoleh pengambilan persen dianjurkan.
Tergantung dari kepentingan dan lingkungan signifikan dari area terkontaminasi,
model hidraulik mungkin penting sepenting tracer test untuk membuat tingkat dari
kebocoran sistem aquifer. Keuntungan dari menggunakan tracer test adalah bisa
menambah tinggi tingkatan dari konfidensi dalam jumlah fluida injeksi yang ditangkap
oleh perolehan kembali dinding. Selain itu, aplikasi periodic dari pelacak bantuan
dalam mendirikan sebuah penyumbatan aquifer atau perubahan lainnya dalam pola
aliran sebagai hasil dari aktivitas bioremediasi.
2. Perlu dilakukan tracer test pada lokasi yang terindikasi terkontaminasi sebagai bentuk
konfirmasi karakteristik lokasi yang benar-benar terkontaminasi karena ketika lokasi
perkiraan dari pembaruan dan injeksi dinding telah ditemukan, lakukanlah cara untuk
melakukan tracer test antara poin-poin ini untuk memastikan perkiraan arah yang kurang
baik, kecepatan dan waktu travel yang actual untuk agen injeksi. Tracer test akan
memberikan informasi paling wala dalam karakteristik transportasi dalam zona yang
sebenarnya untuk bioremediasi. Evaluasi tracer juga menyediakan untuk model transport
hidraulik kalibrasi.

Você também pode gostar