Você está na página 1de 15

TUGAS

SIROSIS HEPATIS














NAMA : Asrina Rery Kahowi S.Ked
NIM : 1008012042







Sirosis Hepatis
Definisi
Sirosis hepatis merupakan keadaan yang menggambarkan akhir dari perjalanan histologi
pada berbagai macam penyakit hepar kronik. Istilah sirosis pertama kali diperkenalkan oleh
Laennec tahun 1826. Istilah ini diambil dari bahasa Yunani yaitu scirrhus yang digunakan untuk
mendeskripsikan permukaan hepar yang berwarna oranye jika dilihat pada saat autopsi. Tapi
karena kemudian arti kata sirosis atau scirrhus banyak yang salah menafsirkannya akhirnya
istilah ini berubah artinya menjadi pengerasan. Berbagai bentuk dari kerusakan sel hepar ditandai
dengan adanya fibrosis.
Sirosis adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis
hepatic yang berlangsung progresif yang di tandai dengan distorsi dari arsitektur hepar dan
pembentukan nodular degenerative.
Klasifikasi
Menurut laporan GALAMBOS (1975) klasifikasi sirosis hepatis dibagi dalam dua
golongan (Hadi, 2002), yaitu :
1. Klasifikasi menurut morfologi
a. Sirosis mikronoduler
Yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah : ireguler, septal, uniform monolobuler,
nutrisional dan Laennec. Gambaran mikroskopis terlihat septa yang tipis.
b. Sirosis makronoduler
Yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah : postnekrotik, ireguler,postkolaps. Biasanya
septa lebar dan tebal.
c. Kombinasi antara mikro dan makronoduler Sirosis hepatis jenis ini sering ditemukan.
d. Sirosis septal (multilobuler) yang tak lengkap. Fibrous septa sering prominent dan
parenkim mungkin mempunyai gambaran asini yang normal.
2. Klasifikasi menurut etiologinya
a. Cirrhosis of genetic disorders
b. Chemical cirrhosis
c. Sirosis alkoholik
d. Sirosis infeksius
e. Sirosis biliaris
f. Sirosis kardiak
g. Sirosis metabolik
h. Sirosis kriptogenik

Sebab sebab sirosis dan / atau penyakit hati kronik.
Penyakit infeksi
Bruselosis
Ekinokokus
Skistomiasis
Toksoplasmosis
Hepatitis virus
Penyakit keturunan dan metabolic
Defisiensi alfa antitrypsin
Sindrom fanconi
Galaktosemia
Penyakit Gaucher
Penyakit simpanan glikogen
Hemokromatosis
Intoleransi fluktosa herediter
Tirosemia herediter
Penyakit Wilson
Obat dan alcohol
Alcohol
Amiodaron
Arsenic

Temuan klinis
Spider angio maspiderangiomata

Spider angio maspiderangiomata ( atau spider telengektasi), suatu lesi
kelainan vaskuler yang dikelilingi beberapa vena-vena kecil tanda ditemukan di bahu,
muka, dan lengan atas.
Mekanisme terjadinya tidak diketahui, ada anggapan dikaitkan dengan peningkatan
rasio estradiol/ testoteron bebas. Tanda ini bisa ditemukan selama hamil, malnutrisi
berat, bahkan ditemukan pada orang sehat juga, walau umumnya ukuran lesi kecil.

Eritema Palmaris
Warna merah saga pada thenar dan hipothenar telapak tangan. Hal ini
dikaitkan dengan perubahan metabolism estrogen

Kuku muchrche
Pita putih horizontal dipisahkan dengan warna normal kuku, mekanismenya
belum diketahui diperkirakan di sebabkan oleh karena hipoalbumin. Tanda ini bisa
ditemukan pada penyakit lain seperti sindrom nefrotik karena hipoalbumin.
Kontraktur dupuytren
akibat fibrosis fasia Palmaris menimbulkan kontraktur fleksi jari-jari berkaitan
dengan alkoholisme tetapi tidak secara spesifik berkaitan dengan sirosis. Tanda ini
juga bisa ditemukan pada pasien DM.

Ginekomastia
secara histologist berupa proliferasi benigna jaringan glandula mamae laki-
laki, kemungkinan akibat peningkatan androstenedion. Hilangnya rambut pubis dan
axilla pada laki-laki sehingga laki-laki mengalami perubahan kearah feminism.
Kebalikannya pada perempuan menstruasi cepat berhenti sehingga dikira menopause.
Atrofi testis
hipogonadisme menyebabkan impotensi dan infertile tanda ini menonjol pada
Alkoholik sirosis dan hemokromatosis.
Hepatomegali
Ukuran hati yang sirotik bisa membesar normal, atau mengecil. Bilamana hati
teraba keras dan nodular.

Splenomegali
Sering ditemukan terutama pada pasien sirosis non alkoholik. Pembesaran ini
akibat kongesti pulpa merah lien karena hipertensi porta.

Asites,
Penimbunan cairan dalam rongga peritoneum akibat hipertensi porta dan
hipoalbuminemia.





Caput medusa juga sebagai akibat hipertensi porta.

Foetor hepatikum,
Adalah bau napas yang khas pada pasien sirosis disebabkan peningkatan
konsentrasi dimetilsulfid akibat pintasan portosistemik berat.
Ikterus
Pada kulit dan membrane mukosa akibat bilirubinemia. Bila konsentrasi
bilirubin berkurang dari 2-3 mg/dl tak terlihat, warna urin gelap seperti teh.


Asterixix - bilateral
Tetapi tidak sinkron berupa gerakan mengepak-ngepak dari tangan, dorsoflexi

Tanda-tanda lain yang menyertai diantaranya
- Demam tidak tinggi akibat nekrosis hepar
- Batu pada vesika felea akibat hemolisis
- Pembesaran kelencar parotis terutama paa sirosis alkoholik, hal ini akibat
sekunder infiltrasi leher, fibrosis, dan edema.
Gambaran Laboratories
Adanya sirosis dicurigai bila ada kelainan pemeriksaan laboratorium pada
waktu seseorang memeriksa kesehatan rutin atau waktu skrining evaluasi keluhan
spesifik.
Tes fungsi Hati meliputi
1. Aspartat Aminotransferase (AST)
2. Alkali fosfatase
3. Gamma glutamil transpeptidase
4. Bilirubin
5. Albumin
6. Waktu prombin
7. Serum Glutamil oksalo asetat (SGOT)
8. Alanin aminotrasnferase (ALT)
9. Serum glutamine piruvat transaminase ( SGPT)
Pemeriksaan Radiologis
Barium meal dapat melihat varises untuk konfirmasi adanya varises oesaphagus.
Ultrasonografi (USG) nilai sudut hati, permukaan hati, ukuran, homogenitas, dan
adanya massa. Pada sirosis lanjut hatinya mengecil dan nodular, permukaan irregular,
dan adanya peningkatan ekogenitas parenkim hati. USG juga bisa melihat asites,
Splenomegali, trobosis vena porta dan pelebaran vena porta.
Magnetic Resonanse Imanging perannya tidak jelas untuk mendiagnosa sirosis
hepatis selain harganya mahal.
DIAGNOSIS
Pada stadium kompensasi sempurna kadang-kadang sangat sulit menegakan diagnosis
sirosis hati. Pada proses lanjutan dari kompensasi sempurna mungkin bisa ditegakan
diagnosis dengan batuan pemeriksaan klinis yang cermat, laboratorium biokimia/
serologi, dan pemeriksaan penunjang yang lainnya.
Pada saat ini penegakan diagnosis sirosis hati terdiri atas pemeriksaan fisis,
laboratorium dan USG. Pada kasus tertentu diperlukan pemeriksaan biopsy hati atau
peritoneoskopi karena sulit membedakan hepatitis kronik aktif yang berat dengan
sirosis hati dini.
Pada stadium dekompensata didiagnsis terkadang tidak sulit karena gejala dan tanda
klinis sudah tampak dengan adanya komplikasi
PENGOBATAN
Diet :
1. Diet yang mengandung protein 1 g/kg BB dan kalori sebanyak 2000-3000
kkal/hari.
2. Hilangkan etiologi seperti Alkohol dan bahan-bahan toksid lainnya,
Pemberian asetaminofen, kolkisin, dan obat herbal.
3. Pada pasien asites lakukan tirah baring dan diawali diet rendah garam ,
konsumsi garam sebanyak 5,2 gram atau 90 mmol/ hari.
Cairan
1. Infus aminofucin hepar 500 cc
Parenteral
2. Diet rendah garam dikombinasi dengan obat-obat diuretic. Awalnya
pemberian spinorolakton dosis 100-200 mg/ hari.
3. Bilamana spinorolakton tidak adekuat beriakan furosemide dengan dosis 20-
40 mg/ hari. pemeberian furosemide bisa ditambah maksimal dosenya
160mg/hari. parastesis bisa dilakukan bila asitesnya sangat besar, penegluaran
bisa hingga 4-6 liter dan dilindungi pemebrian albumin
4. Laktulosa diberikan untuk membantu pasien mengeluarkan ammonia.
Neomisisn bisa digunakan untuk mengurangi bakteri usus penghasil
ammonia, diet protein dikurangi sampai 0,5 gr/kg BB per hari, terutama
diberikan asam amino rantai cabang.
5. Varises esophagus Sebelum berdarah dan sesudah berdarah bisa diberikan
obat penyekat beta propanolol. Waktu perdarahan akut, bisa diberikan
preparat somatostatin atau oktreotid, diteruskan dengan tindakan skleroterapi
atau ligasi endoskopi.
6. Peritonitis bacterial spontan, diberikan antibiotika seperti sefotaksim
intravena, amoksilin, atau aminoglikosida.


Prognosis
Prognosis sirosis sangat bervariasi dipengaruhi sejumlah factor, meliputi etiologi,
beratnya kerusakan hati, komplikasi dan penyakit lain yang menyertai.
Klasifikasi child pugh
Tabel klasifikasi child pasien sirosis hati dalam terminology cadangan fungsi hati
Derajat kerusakan Minimal Sedang Berat
Bil serum (mu. <35 35-50 >50
Mol/dl)
Albumin serum
(gr/dl)
>35 30-50 <30
Asites Nihil Mudah dikontrol Sukar
PSE/ ensephalopati Nihil Minimal Berat/ koma
Nutrisi Sempurna baik Kurang/kurus

KOMPLIKASI
1. Peritonitis bacterial spontan, yaitu infeksi cairan asites oleh satu jenis bakteri
tampa ada bukti infeksi sekunder intra abdominal
2. Sindrom hepatorenal, terjadi gangguan fungsi ginjal akut berupa oligo uria,
peningkatan ureum, kreatinin tampa adanya kelainan organic ginjal
3. Varises oesophagus. Sekitar 40% pasien varises oesophagus akan
menimbulkan perdarahan apabila pecahnya varises.
4. Ensepalopati hepatic, merupakan kelainanneuropsikiatri akibat disfungsi hati
2. perbedaan konstipasi dan obstipasi
Obstipasi berasal dari bahasa Latin Ob berarti in the
way = perjalanan dan Stipare yang berarti to compress = menekanSecara istilah
obstipasi adalah bentuk konstipasi parah biasanya disebabkan oleh terhalangnya
pergerakan feses dalam usus (adanya obstruksi usus). Gejala antara obstipasi dan
konstipasi sangat mirip, terdapat kesukaran mengeluarkan feses (defekasi). Namun
obstipasi dibedakan dari konstipasi berdasarkan penyebabnya ialah konstipasi
disebabkan selain dari obstruksi intestinal sedangkan obstipasi karena adanya
obstruksi intestinal.
Gejala obstipasi berupa pengeluaran feses yang keras dalam jangka waktu tiap
3-5 hari, kadang disertai adanya perasaan perut penuh akibat adanya feses atau gas
dalam perut.Ada beberapa variasi pada kebiasaan buang air besar yang normal. Pada
bayi baru lahir biasanya buang air besar 2-3 kali sehari tergantung jenis susu yang
dikonsumsi akan tetapi masih mungkin normal bila buang air besar 36-48 jam sekali
asal konsistensi tinja normal.
Gejala antara obstipasi dan konstipasi sangat mirip, terdapat kesukaran
mengeluarkan feses (defekasi). Namun obstipasi dibedakan dari konstipasi
berdasarkan bahasanya. Konstipasi berasal dari bahasa inggris = constipation.
3.Tujuan pemberian Aminofusin hepar
Pemberian aminofusin hepar pada pasien sirosi hepatis bertujan untuk
meningkatkan produksi urea dari amonia. Karena aminofusin hepar mengandung
BCAA (valine, leucine, isoleucine) memiliki efek hepatoprotektor dan meningkatkan
regenerasi sel hati. LOLA (L-ornithine-L-aspartate) bekerja pada siklus urea untuk
meningkatkan produksi urea dari amonia.
3. Ringer Laktat
Setiap liter larutan mengandung :
- Natrium Laktat. C
3
H
5
NaO
3
3,10 g
- Natrium Klorida. NaCl 6,00 g
- Kalium Klorida.KCl 0,30 g
- Kalsium Klorida.CaCl
2
.2H
2
O 0,20 g
- Air untuk Injeksi ad. 1.000 ml
Osmolaritas : 270 mOsm/l
Setara dengan ion-ion :
Na
+
: 130 mEq/l
K
+
: 4 mEq/l
Laktat (HCO
3
-
) : 27,5 mEq/l
Ca
++
: 2,7 mEq/l
Cl : 109,5 mEq/l
Cara kerja obat :
- Merupakan larutan isotoni Natrium Klorida, Kalium Klorida, Kalsium Klorida,
dan Natrium Laktat yang komposisinya mirip dengan cairan ekstraseluler.
- Merupakan cairan pengganti pada kasus-kasus kehilangan cairan ekstraselular.
- Merupakan larutan non-koloid, mengandung ion-ion yang terdistribusi kedalam
cairan intravaskuler dan interststel (ekstravaskuler)
Indikasi : Untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit pada dehidrasi.
Cara pemberian : Intravena
Disesuaikan dengan kondisi penderita
Kontra indikasi : Hipernatremia, kelainan ginjal, kerusakan sel hati, asidosis laktat.
Efek samping :
- Reaksi-reaksi yang mungkin terjadi karena larutannya atau cara pemberiannya
termasuk timbulnya panas, infeksi pada tempat penyuntikan, trombosis vena
atau flebitis yang meluas dari tempat penyuntikan, ekstravasasi.
- Bila terjadi rekasi efek samping, pemakaian harus dihentikan dan lakukan
evaluasi terhadap penderita.
Peringatan : Jangan dicampur dengan larutan yang mengandung fosfat.
Cara penyimpanan: Pada suhu kamar / ruangan antara 25
o
C 30
o
C

2

Você também pode gostar

  • Webminar Interna Medicine
    Webminar Interna Medicine
    Documento2 páginas
    Webminar Interna Medicine
    Asrina Rery Kahowi
    Ainda não há avaliações
  • Talasi Lamaran
    Talasi Lamaran
    Documento5 páginas
    Talasi Lamaran
    Asrina Rery Kahowi
    Ainda não há avaliações
  • Pembahasan Try Out Rabu 15-6-22
    Pembahasan Try Out Rabu 15-6-22
    Documento5 páginas
    Pembahasan Try Out Rabu 15-6-22
    Asrina Rery Kahowi
    Ainda não há avaliações
  • Bab I
    Bab I
    Documento1 página
    Bab I
    Asrina Rery Kahowi
    Ainda não há avaliações
  • Skenario Simulasi Code Red
    Skenario Simulasi Code Red
    Documento2 páginas
    Skenario Simulasi Code Red
    Asrina Rery Kahowi
    Ainda não há avaliações
  • Cheklist K3RS/ MFK Pameran
    Cheklist K3RS/ MFK Pameran
    Documento1 página
    Cheklist K3RS/ MFK Pameran
    Asrina Rery Kahowi
    Ainda não há avaliações
  • K3RS Presentasi
    K3RS Presentasi
    Documento36 páginas
    K3RS Presentasi
    Asrina Rery Kahowi
    Ainda não há avaliações
  • Mata Tenang Visus Turun Mendadak - Chand
    Mata Tenang Visus Turun Mendadak - Chand
    Documento2 páginas
    Mata Tenang Visus Turun Mendadak - Chand
    Asrina Rery Kahowi
    Ainda não há avaliações
  • Materi Dasar Kepaniteraan Klinik 10 Penyakit Anak2
    Materi Dasar Kepaniteraan Klinik 10 Penyakit Anak2
    Documento60 páginas
    Materi Dasar Kepaniteraan Klinik 10 Penyakit Anak2
    Asrina Rery Kahowi
    Ainda não há avaliações
  • Catatan Hasil Membaca Toefn
    Catatan Hasil Membaca Toefn
    Documento2 páginas
    Catatan Hasil Membaca Toefn
    Asrina Rery Kahowi
    Ainda não há avaliações
  • Case Report Post Covid
    Case Report Post Covid
    Documento10 páginas
    Case Report Post Covid
    Asrina Rery Kahowi
    Ainda não há avaliações
  • Agts 2
    Agts 2
    Documento1 página
    Agts 2
    Asrina Rery Kahowi
    Ainda não há avaliações
  • Self Assesment Pokja MFK
    Self Assesment Pokja MFK
    Documento7 páginas
    Self Assesment Pokja MFK
    Asrina Rery Kahowi
    Ainda não há avaliações
  • Bab I
    Bab I
    Documento33 páginas
    Bab I
    Asrina Rery Kahowi
    Ainda não há avaliações
  • Dasar Hukum Dr. Asrina
    Dasar Hukum Dr. Asrina
    Documento10 páginas
    Dasar Hukum Dr. Asrina
    Asrina Rery Kahowi
    Ainda não há avaliações
  • Jurnal
    Jurnal
    Documento14 páginas
    Jurnal
    Asrina Rery Kahowi
    Ainda não há avaliações
  • Fratur Pada Tulang Kepala
    Fratur Pada Tulang Kepala
    Documento1 página
    Fratur Pada Tulang Kepala
    Asrina Rery Kahowi
    Ainda não há avaliações
  • Kuliah Hipertensi
    Kuliah Hipertensi
    Documento29 páginas
    Kuliah Hipertensi
    Asrina Rery Kahowi
    Ainda não há avaliações
  • Penyuluhan
    Penyuluhan
    Documento1 página
    Penyuluhan
    Asrina Rery Kahowi
    Ainda não há avaliações
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Documento2 páginas
    Bab Iv
    Asrina Rery Kahowi
    Ainda não há avaliações
  • Diare Akut Terkini
    Diare Akut Terkini
    Documento48 páginas
    Diare Akut Terkini
    Asrina Rery Kahowi
    Ainda não há avaliações
  • Penyuluhan
    Penyuluhan
    Documento1 página
    Penyuluhan
    Asrina Rery Kahowi
    Ainda não há avaliações
  • Konsep K3 Dan Lingkungan
    Konsep K3 Dan Lingkungan
    Documento43 páginas
    Konsep K3 Dan Lingkungan
    Ahmad Rifki
    Ainda não há avaliações
  • Jbptunpaspp GDL Tresnaderm 3713 1 Jurnali K
    Jbptunpaspp GDL Tresnaderm 3713 1 Jurnali K
    Documento10 páginas
    Jbptunpaspp GDL Tresnaderm 3713 1 Jurnali K
    Asrina Rery Kahowi
    Ainda não há avaliações
  • Tonsilitis PDF
    Tonsilitis PDF
    Documento22 páginas
    Tonsilitis PDF
    fahrurozizamzami
    Ainda não há avaliações
  • Tonsilitis PDF
    Tonsilitis PDF
    Documento22 páginas
    Tonsilitis PDF
    fahrurozizamzami
    Ainda não há avaliações
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Documento2 páginas
    Bab Iv
    Asrina Rery Kahowi
    Ainda não há avaliações
  • Autoregulasi Otak
    Autoregulasi Otak
    Documento13 páginas
    Autoregulasi Otak
    Zackia Achmd
    Ainda não há avaliações
  • Tonsilitis
    Tonsilitis
    Documento14 páginas
    Tonsilitis
    Dahlia Chaca
    Ainda não há avaliações
  • Fix 2
    Fix 2
    Documento52 páginas
    Fix 2
    Asrina Rery Kahowi
    Ainda não há avaliações