Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
+ 3H
+
+ 2e
4. NO
2
+ H
2
O NO
3
+ 2H
+
+ 2e
Catatan : "Karena kelarutannya yang sangat tinggi, nitrat dapat memasukkan air tanah.
Peningkatan nitrat dalam air tanah merupakan masalah bagi air minum, karena nitrat dapat
mengganggu tingkat oksigen darah pada bayi dan menyebabkan sindrom methemoglobinemia
atau bayi biru. Ketika air tanah mengisi aliran sungai, nitrat yang memperkaya air tanah dapat
berkontribusi untuk eutrofikasi, sebuah proses dimana populasi alga meledak, terutama populasi
alga biru-hijau. Hal ini juga dapat menyebabkan kematian kehidupan akuatik karena permintaan
yang berlebihan untuk oksigen. Meskipun tidak secara langsung beracun untuk ikan hidup
(seperti amonia), nitrat dapat memiliki efek tidak langsung pada ikan jika berkontribusi untuk
eutrofikasi ini."
6. Denitrifikasi
Denitrifikasi adalah proses reduksi nitrat untuk kembali menjadi gas nitrogen (N
2
), untuk
menyelesaikan siklus nitrogen. Proses ini dilakukan oleh spesies bakteri seperti Pseudomonas
dan Clostridium dalam kondisi anaerobik. Contohnya Pseudomonas denitrifikans.Mereka
menggunakan nitrat sebagai akseptor elektron di tempat oksigen selama respirasi. Fakultatif
anaerob bakteri ini juga dapat hidup dalam kondisi aerobik.
Denitrifikasi umumnya berlangsung melalui beberapa kombinasi dari bentuk peralihan
sebagai berikut:
NO
3
NO
2
NO + N
2
O N
2
(
g
)
Proses denitrifikasi lengkap dapat dinyatakan sebagai reaksi redoks:
2 NO
3
+ 10 e
+ 12 H
+
N
2
+ 6 H
2
O
7. Oksidasi Amonia Anaerobik
Dalam proses biologis, nitrit dan amonium dikonversi langsung ke elemen (N
2
) gas
nitrogen. Proses ini membentuk sebagian besar dari konversi nitrogen unsur di lautan. Reduksi
dalam kondisi anoxic juga dapat terjadi melalui proses yang disebut oksidasi amonia anaerobik
NH
4
+
+ NO
2
N
2
+ 2 H
2
O
Tumbuhan membutuhkan nitrogen dalam jumlah yang banyak karena merupakan
penyusun utama komponen sel tumbuhan yaitu asam amino. Tumbuhan yang sedang dalam
pertumbuhan hanya mengandung sedikit nitrat atau ammonia. Tanaman mengabsorpsi nitrogen
dalam bentuk nitrat (NO
3
), walaupun ternyata ammonium (NH
4
+
) dapat juga langsung
diabsorpsi tanaman. Efisiensi relatif absorpsi ammonium dan nitrat dipengaruhi oleh pH
(keasaman) tanah atau mungkin sistem pengambilan haranya yang berbeda.
Reduksi nitrat menjadi nitrat pada proses asimilasi dalam tumbuhan dibantu dengan
adanya enzim nitrat reduktase yang berupa flavoprotein yang diatur oleh komponen logamnya
yakni molibdenum. Nitrogenase merubah gas N
2
menjadi ammonia dalam mikroba pengikat N.
reduksi nitrat merupakan suatu proses enzimatik yang memerlukan energi. Ion hidrogen dan
energi diperoleh dari respirasi aerobik. Nitrat direduksi di dalam akar (pada tanaman apel) dan di
bagian pucuk yang terkena sinar (pada tanaman tomat). Nitrogen ammonium diharapkan lebih
cepat terpakai dalam sintesis protein.
Tanaman leguminosa baik herba maupun perdu/pohon mempunyai kemampuan mengikat
N
2
udara (bentuk N yang tidak tersedia bagi tanaman) dan mengubahnya menjadi bentuk N yang
tersedia bila bersimbiose dengan bakteri Rhizobium. Jumlah N
2
yang ditambat bervariasi
tergantung spesies leguminosa dan lingkungan tempat tumbuhnya. Contohnya tanaman tomat
yang dipakai dalam percobaan ini. Gejala defisiensi nitrogen antara lain daun berwarna kuning
pucat, ruas lebih pendek, pertumbuhan daun semakin lambat, batang lebih pendek dan kurus,
akar lebih panjang, tapi lebih kecil, jika defisiensi berkelanjutan, ujung daun dan daun yang
terbawah menjadi nekrosis.
Tanaman memerlukan suplai nitrogen pada semua tingkat pertumbuhan, terutama pada
awal pertumbuhan. Tumbuhan menyerap unsur N dalam bentuk ion NO
3
-
dan (NH
4
+
). Peran
unsur nitrogen, sebagai unsur utama adalah meningkatkan produksi dan kualitasnya, untuk
pertumbuhan vegetatif (pertumbuhan tunas, daun, batang), pertumbuhan vegetatif berarti
mempengaruhi produktivitas
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Nitrogen merupakan unsur penting yang sangat dibutuhkan tumbuhan karena
menyediakan asam-asam amino dan asam nukleat. Atmosfer dialam terdapat kira-kira 78%
(berdasarkan volume). Akan tetapi, Nitrogen tersebut tidak dapat langsung digunakan oleh
tumbuhan dalam proses fisiologisnya. Untuk dapat digunakan oleh tumbuhan, nitrogen harus
melewati beberapa proses yang melibatkan daur biogeokimia yaitu, fiksasi, asimilasi, nitrifikasi
dan denitrifikasi.
b. Saran
Setiap tumbuhan harus mendapatkan oksigen yang cukup. Meskipun tidak semua
tumbuhan bias menambat oksigen namun kebutuhan oksigen dapat didapatkan juga dari hujan,
dan kilat. Jadi, untuk tanaman yang diinginkan untuk melaksanakn proses fisiologisnya, harus
ditempatkan pada lingkungan yang bias memberikan nitrogen yang cukup.
DAFTAR PUSTAKA
Asrun, Adji.2012.Metabolisme nitrogen.
(Online).(http://www.slideshare.net/ajhieasrun/metabolisme-nitrogen-1, diakses 29
Oktober 2013 ).
Azizah.2011. Pengaruh Tiga Inokulan Bakteri Rhizobium Terhadap Pembentukan Bintil Akar
Tanaman Kedelai .(Online) . (http:// repository.unand.ac.id/17557/1/
PENGARUH_TIGA_INOKULAN_BAKTERI_RHIZOBIUM_TERHADAP_PEMBEN
TUKAN_BINTIL_AKAR_TANAMAN_KEDELAI.PDF, diakses pada 1 November
2013).
Devita, Aprilia.2012.Metabolisme nitrogen.(Online). (http://blog.ub.ac.id /coretanku
/2012/05/09/metabolisme-nitrogen/, diakses 29 Oktober 2013).
Fandicka.2011.Proses fiksasi nitrogen oleh bintil akar. (Online). (http://fandicka.
wordpress.com/2011/04/04/proses-fiksasi-nitrogen-oleh-bintil-akar/, diakses 1 November
2013).
Pelczar, Michael J.1988.Dasar-dasar Mikrobiologi.Jakarta:Universitas Indonesia.
Salisbury,Frank B,dkk.1992.Fisiologi tumbuhan JILID 2. Bandung: ITB.
Sastramihardja & Siregar. 1996. Fisiologi Tumbuhan. Bandung : ITB
Taiz & Zeiger. Plant Physiology