Você está na página 1de 20

Perawatan Klien Dengan

Pemasangan Traksi


Adang Mesa,Skep Ners. MH.Kes







TRAKSI
Definisi
Tarikan pada bagian distal anggota badan pasien dengan tujuan mengembalikan fragmen
tulang ke tempat semula.

Tujuan(1) :
Terapi konservatif pada fraktur
Reposisi fragmen tulang
Imobilisasi fragmen tulang
Imobilisasi sementara
Mempertahankan gerakan sendi

Tujuan(2) :
Terapi penyakit/deformitas tertentu :
1. mengurangi/menghilangkan spasme otot
2. melawan kontraktur sendi
3. melawan kontraktur otot
4. memperbaiki letak sendi panggul
Tujuan(3) :
Traksi pada tulang belakang
Menghilangkan/mengurangi rasa sakit pada leher dan bokong (Low Back Pain)




TRAKSI
Ada 2 cara :
1.Traksi Kulit (skin traction) tarikan melalui kulit
bila daya tarik yang diperlukan kecil. beban 1/7 BB maksimal 5 kg
Anak = 1/13 x BB

2.Traksi Skeletal (skeletal traction) tarikan melalui tulang
Traksi skeletal untuk jangka pendek pada fraktur femur , tibia proksimal
Traksi skeletal untuk jangka panjang pada fraktur femur distal
Bila perlu daya tarik yang besar dan untuk jangka waktu lama dipasang traksi skeletal.
traksi skeletal dapat 2 atau 3 kali lipat (1/5 dari berat badan).
Traksi skelet dipasang langsung pada tulang. Metode traksi ini digunakan paling sering
untuk menangani fraktur femur, tibia, humerus dan tulang leher



Jenis Traksi Kulit
1.Bucks extension
paling sederhana, jangka waktu yang pendek ,paling tepat dipasang pada anak muda untuk
mengistirahatkan sendi lutut pasca trauma sebelum diperbaiki lebih lanjut

2. Traksi Russell
Dapat digunakan pada fraktur plato tibia, menyokong lutut yang fleksi pada penggantung dan
memberikan gaya tarik horizontal melalui pita traksi balutan elastis ketungkai bawah.

3. Bryants traction
Disebut juga Gallows traction
Pada anak < 1 tahun anak kecil yang mengalami patah tulang paha. berat badannya kurang dari
30 kg. kalau batas ini dilampaui maka kulit dapat mengalami kerusakan berat.

4. Traksi Dunlop
Adalah traksi pada ektermitas atas. Traksi horizontal diberikan pada lengan bawah dalam posisi
fleksi.

JenisTraksi skelet
a. Traksi rangka seimbang
terutama dipakai untuk merawat patah tulang pada korpus femoralis orng dewasa

b. Traksi 90-90-90
berguna untuk merawat anak- anak usia 3 tahun sampai dewasa muda. kontrol terhadap
fragmen fragmen pada fraktur tulang femur hamper selalu memuaskan dengan traksi 90-
90-90 penderita masih dapat bergerak dengan cukup bebas diatas tempat tidur
Bryan Traksi
CERVICAL TRAKSI
..
4 PRINSIP-PRINSIP TRAKSI EFEKTIF
Prinsip traksi efektif adalah sebagai berikut.
1. Traksi skelet tidak boleh putus.
2. Beban tidak boleh diambil kecuali bila traksi dimaksudkan intermiten.
3. Tubuh klien harus dalam keadaan sejajarr dengan pusat tempat tidur ketika traksi
dipasang.
4. Tali tidak boleh putus.
5. Beban harus tergantung bebas dan tidak boleh terletak pada tempat tidur atau lantai.
6. Simpul pada tali atau telapak kaki tidak boleh menyentuh katrol atau kaki tempat tidur
7. Selalu dikontrol dengan sinar roentgen
5 KOMPLIKASI dan PENCEGAHAN
1. Dekubitus
Periksa kulit dari adanya tanda tekanan dan lecet, kemudian memakai alat pelindung kulit (missal
pelindung siku), Konsultasikan penggunaan tempat tidur khusus, bila sudah ada ulkus akibat tekanan,
perawat harus konsultasi dengan dokter atau ahli terapi enterostomal, mengenai penanganannya.
2. Kongesti Paru dan Pneumonia
Auskultasi paru untuk mengetahui status pernapasan klien.
Ajarkan klien untuk napas dalam dan batuk efektif.
Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan terapi khusus, misalnya spirometri insentif, bila
riwayat klien dan datadasar menunjukkan klien beresiko tinggi mengalami komplikasi pernapasan.






















3. Konstipasi dan Anoreksia
Diet tinggi serat dan tinggi cairan dapat membantu merangsang motilitas gaster.
Bila telah terjadi konstipasi, konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan pelunak
tinja, laksatif, supositoria, dan enema.
Kaji dan catat makanan yang disukai klien dan masukkan dalam program diet sesuai
kebutuhan.

4. Stasis dan Infeksi Saluran Kemih
Pantau masukan dan keluaran berkemih.
Anjurkan dan ajarkan klien untuk minum dalam jumlah yang cukup, dan berkemih tiap dua
sampai tiga jam sekali.
Bila tampak tanda dan gejala terjadi infeksi saluran kemih, konsultasikan dengan dokter
untuk menanganinya.

5. Trombosis Vena Profunda
Ajarkan klien untuk latihan tumit dan kaki dalam batas traksi.
Dorong untuk minum yang banyak untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang
menyertainya, yang akan menyebabkan stasis.
Pantau klien dari adanya tanda-tanda trombosis vena dalam dan melaporkannya kedokter
untuk menentukan evaluasi dan terapi.

Konsep Askep
A. Pengkkajian Keperawatan
Dampak psikologik dan fisiologik masalah musculoskeletal, alat traksi, dan
imobilitas harus diperhitungkan. Traksi membatasi mobilitas dan kemandirian
seseorang. Peralatannya sering terlihat mengerikan, dan pemasangannya tampak
menakutkan. Bagian tubuh yang ditraksi harus dikaji. Status neurovaskuler (misal :
warna, suhu, pengisian kapiler, edema, denyut nadi, perabaan, kemampuan
bergerak) dievaluasi dan dibandingkan dengan ekstremitas yang sehat. Integritas
kulit harus diperhatikan.
B. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan pada pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan utama paasien
karena traksi dapat meliputi yang berikut :
1. Kurang pengetahuan mengenai program terapi
2. Ansietas yang berhubungan dengan status kesehatan dan alat traksi
3. Nyeri dam ketidaknyamanan yang berhubungan dengan traksi dan imobilisasi.
4. Kurang perwatan diri : makan, hygiene, atau toileting yang berhubungan dengan
traksi
5. Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan proses penyakit dan traksi


Intervensi
Berikut ini diuraikan rencana asuhan keperawatan pada klien dengan trraksi, meliputi
diagnosis keperawatan, tindakan keperawatan, dan kriteria keberhasilan tindakan
(kriteria evaluasi).
1. Diagnosis Keperawatan : Kurang Pengetahuan Mengenai Program Terapi.
Tindakan :
1. Diskusikan masalah patologik.
2. Jelaskan alasan pemberian terapi traksi.
3. Ulangi dan berikan informasi sesering mungkin.
4. Dorong partisipasi aktif klien dalam rencana perawatan.
Kriteria Evaluasi :
Klien menunjukkan pemahaman terhadap program terapi :
Menjelaskan tujuan traksi.
Berpartisipasi dalam rencana perawatan.

. Diagnosis Keperawatan : Ansietas berhubungan dengan Status
Kesehatan dan Alat Traksi.
Tindakan :
1. Jelaskan prosedur, tujuan dan implikasi pemasangan traksi.
2. Diskusikan bersama klien tentang apa yang dikerjakan dan mengapa
perlu dilakukan.
3. Lakukan kunjungan yang sering setelah pemasangan traksi.
4. Dorong klien mengekspresikan perasaan dan dengarkan dengan aktif.
5. Anjurkan keluarga dan kerabat untuk sering berkunjung.
6. Berikan aktivitas pengalih.
Kriteria Evaluasi :
Klien menunjukkan penurunan ansietas :
Berpartisipasi aktif dalam perawatan.
Mengekspresikan perasaan dengan aktif
3. Diagnosis Keperawatan : Nyeri dan Ketidaknyamanan berhubungan dengan
Traksi dan Imobilisasi.

Tindakan :
1. Berikan penyangga berupa papan pada tempat tidur dari kasur yang padat.
2. Gunakan bantalan kasur untuk meminimalkan terjadi ulkus.
3. Miringkan dan ubah posisi klien dalam batas-batas traksi.
4. Bebaskan linen tempat tidur dari lipatan dan kelembaban.
5. Observasi setiap keluhan klien.

Kriteria Evaluasi :
Klien menyebutkan peningkatan kenyamanan :
Mengubah posisi sendiri sesering mungkin.
Kadang-kadang meminta analgesik oral.

Diagnosis Keperawatan : Kurang Perawatan Diri (Makan, Higiene, Atau Toileting)
berhubungan dengan Traksi.

Tindakan :
1. Bantu klien memenuhi kebutuhannya sehari-harinya seperti makan, mandi, dan
berpakaian.
2. Dekatkan alat bantu disamping klien.
3. Tingkatkan runinitas untuk memaksimalkan kemandirian klien.

Kriteria Evaluasi :
Klien mampu melakukan perawatan diri :
Memerlukan sedikit bantuan pada saat makan, mandi, berpakaian dan toileting.




5. Diagnosis Keperawatan : Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Proses
Penyakit dan Traksi.

Tindakan :
1. Dorong untuk melakukan latihan otot dan sendi yang tidak diimobilisasi.
2. Anjurkan klien untuk menggerakkan secara aktif semua sendi.
3. Konsultasikan dengan ahli fisioterapi.
4. Pertahankan gaya tarikan dan posisi yang benar untuk menghindari komplikasi akibat
ketidaksejajaran.

Kriteria Evaluasi :
Klien menunjukkan mobilitas yang meningkat :
Melakukan latihan yang dianjurkan.
Menggunakan alat bantu yang aman.





SELESAI

Você também pode gostar