Error : perbedaan fisikal antara real world dan data GIS
sumber error pd GIS :
Errors arising from our understanding & modelling of reality = kesalahan pd bntuk Terrain model dan area yang dikelilingi berdasarkan data survei photogrammetric. Dan visualisasi 3D
Errors pd sumber data GIS Sumber data kartografik: Data berulang Fuzzy Boundary Skala peta pengukuran Permasalahan dg remot sensor gambar :cth gambar satelit dg tertutup awan, bayangan topografi, dan bayangan dr tertutup awan, lokasi perkotaan menunjukkan condong jauh dr kamera
Error pd data encoding Data encoding adalah proses yang datanya di transfer ke sebagian non-GIS cthnya paper map, gambar satelit atau survey ke dlm suatu format GIS Mendigitazing keduanya scr manual dan otomatis merupakan suatu metode yg penting dr entri data. Bagian ini akan focus kpd error yang timbul Operational error : Psikologikal, Psikologikal error, ketebalan garis n metode digitizing
Error pd data editing & konversi Penutup dr polygon yang terbuka dan penghapus dr garis2 bayangan di control oleh set toleransi oleh user Topologikal errors pd vector GIS: (a) mempengaruhi toleransi pd topological cleaning (b) topological ambigu pd rasterdi konversi ke vektor masalah timbul ketika teknik otomatis digunakan untuk membersihkan data raster masalah utama yang perlu perhatian ialah noise- mis-klasifikasi dr sel setelah cleaning dan editing , data mungkin diperlukan utk dikonversi dr vector ke raster atau vice versa Topological errors pd vector GIS: kehilangan konektivitas dan terjd kesalahan konektivitas, kehilangan informasi efek orientasi grid dan sumber pd rasterisasi
Errors pd data processing & analisis Operasi GIS yang bisa mengenalkan error pada data prosesing dan analisis tddr: 1. Klasifikasi data 2. aggregasi or disaggregasi dr data area 3. Integrasi data menggunakan teknik overlay suatu gabungan gambar menunjukkan GIS generated viewshed dan sebuah gambar yang diambil dr lokasi yg sama. Mengakibatkan lapangan dibelakang pemandangan tidak jelas yg diindikasi sebagai terlihat oleh viewshed Errors pd data output
Data quality yaitu digunakan untuk memberikan indikasi sebrp bagus data tsb. Dan menjelaskan kemampuan atau kecocokan data untuk tujuan spesifik atau jg digunakan untuk mengindikasikan data bebas dr error Error, akurasi, presisi dan bias bs membantu menilai kualitas individu dr data set Akurasi : memperkirakan nilai data mendekati nilai kenyataannya Presisi : merekam level dr kedetailan data Bias : variasi sistematis data dr realita Error : perbedaan fisikal antara real world dan data GIS
Tingkatan GIS Application Corporate GIS : yaitu perkembangan melewati organisasi scr keseluruhan. GIS biasanya di implementasikan menggunakan pendekatan top down utk mempromosikan data sharing, penggandaan reduce data dan membuat informasi pengambilan keputusan lingkungan Multi-department GIS : meliputi kolaborasi antara perbedaan dari suatu organisasi Independent GIS :. Ada di dlm single department dan GIS akan melayani kebutuhan host departemen Corporate GIS = GIS yg bergerak dalam perusahaan utilitas, cth air, listrik, dll Multi Departmen = perusahaan retail, cth pizza kfc Independent GIS = perusahaan/ department tunggal
Human & Organizational Prediksi : 17. Meningkatkan teknik2 yang ada untuk akuisisi GIS dan proses management project 18. GIS akan menjadi bagian yang luas dr managemen system informasi di dlm byk organisasi2 19. Keahlian dan profesionalisme dari setiap individu yang terlibat akan mempengaruhi kesuksesan dr aplikasi2 20. Edukasi dan pelatihan akan diharuskan utk focus pada pengaturan dan standar demonstrasi maupun isi kurikulum
Generalisasi pd database, hubungannya dengan data quality/resolusi? generalisasi : proses utk simplikasi real world dr kompleksitas sebuah permodelan real word scale-relasi genaralisasi :simplikasi dg pengecilan skala dengan adanya generalisasi akan menyebabkan meingkatnya tingkat error suatu data karena perubahan skala
Cartographic modelling pada dasarnya merupakan sebuah cara umum untuk mengekspresikan dan mengorganisasikan metode di mana variabel dan operasi spasial dipilih dan digunakan untuk mengembangkan skema analisis. Cartographic modeling merupakan metodologi pengelolahan data geografis yang melihat peta (atau layer data spasial lainnya) sebagai variabel dalam persamaan aljabar.
Pengembangan cartographic model terdiri dari empat tahap, yaitu: 1. Mengidentifikasi layer peta atau rangkaian data spasial yang dibutuhkan. 2. Menggunakan natural language untuk menjelaskan proses mengenai perpindahan dari data yang tersedia ke sebuah solusi. 3. Menggambar sebuah flowchart untuk merepresentasikan proses di langkah 2 secara grafis. Dalam konteks peta aljabar, flowchart ini merepresentasikan serangkaian persamaan yang harus diselesaikan untuk dapat menghasilkan jawaban pada query spasial. 4. Memberikan keterangan (annotation) pada flowchart dengan perintah yang dibutuhkan untuk menjalankan operasi-operasi GIS yang digunakan.