Você está na página 1de 39

KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 1
















Array adalah kumpulan data-data scalar yang dinyatakan dalam bentuk baris, kolom atau
gabungan keduanya. Kumpulan data yang tidak teratur tidak dapat ditulis memanfaatkan array,
tetapi untuk data yang teratur dapat diekspresikan menggunakan array sehingga tidak perlu
ditulis satu-persatu. Matriks adalah array dari kumpulan persamaan linier.

MEMBENTUK ARRAY

1. Membentuk deret sederhana

Membentuk deret sederhana dalam MATLAB pada pembahasan sebelumnya dapat dilakukan
dengan mudah sebagai berikut:
Variabel =m : n
yang mana m adalah bilangan awal dan n adalah bilangan akhir.
MATRIKS DAN DASAR PEMROGRAMAN BERBASIS
MATLAB
Objektif:
1. Mengetahui cara mengoperasikan dan prosedur membuat array dan matriks dalam
MATLAB
2. Mengetahui operasi matematika matriks dalam MATLAB
3. Mengetahui konsep dasar fungsi dan kontrol program dalam MATLAB

KONSEP DASAR MEMBENTUK ARRAY DAN MATRIKS
KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 2


Gambar 2.1: Membuat deret sederhana
2. Menggunakan increment

Membentuk deret menggunakan increment dapat dilakukan sebagai berikut
Variabel =m: i: n
Yang mana i adalah langkah, bila i tidak ditulis maka secara otomatis MATLAB akan
membentuk i =1.

KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 3


Gambar 2.2: Membuat deret dengan incerement

MEMBENTUK MATRIKS

Contoh: Terdapat matriks A
2X3
dan B
3X2
A
23
=j
5 2 10
2 4 7
[

B
32
=_
2 3
3 4
4 5
_

Terdapat tiga metode menulis matriks dalam MATLAB,

Metode 1

untuk metode umum yang digunakan oleh semua bahasa pemrograman matriks diatas dapat
ditulis dalam M-file sebagai berikut:
KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 4



Gambar 2.3: Script M-File metode umum membuat matriks


Gambar 2.4: Output command window metode umum membuat matriks

KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 5

Metode 2

Gambar 2.5: Script M-File metode kedua membuat matriks

Metode 3


Gambar 2.6: Script M-File metode ketiga membuat matriks

MEMBENTUK MATRIKS KHUSUS

Beberapa fungsi dapat digunakan untuk membentuk matriks dengan ukuran dan nilai tertentu.
Berikut beberapa contoh fungsi pembentuk matriks

KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 6


Gambar 2.6: Metode membuat matriks khusus



Operasi matematika matriks menggunakan MATLAB adalah mengikuti kaidah aljabar matriks
biasa. Berikut adalah table fungsi dan operasi matematika berbasis matriks pada MATLAB

Tabel 2.1: Fungsi dan operasi matematika berbasis matriks pada MATLAB
Perintah Keterangan Contoh
Det Menghasilkan determinan matriks Det(A)
Size Menghasilkan ukura matriks Size(A)
+ Menjumlahkan matriks C =A +B
* Mengalikan matriks C =A * B
OPERASI ALJABAR MATRIKS
KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 7

.* Mengalikan elemen dengan elemen,
dengan ketentuan memiliki ukuran yang
sama
C =A .* B
^ Memangkatkan matriks dengan suatu
skalar
C =A^k
.^ Memangkatkan elemen per elemen
matriks dengan skalar
C =A .^k
Transpose matriks A
./ Membagi elemen per elemen dengan
ketentuan memiliki ukuran yang sama
C =A ./ B
\ Menghasilkan solusi AX =B C =A \ B
/ Menghasilkan solusi XA =B C =A / B
Inv Menghasilkan invers matriks dengan
ketentuan matriks merupakan matriks
bujur sangkar
C =Inv(A)

OPERASI MATEMATIKA LANGSUNG
Contoh script operasi matriks

KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 8


Gambar 2.7: Operasi matematika matriks dalam MATLAB

OPERASI MATEMATIKA BERBASIS INDEKS MATRIKS

Penjumlahan Matriks
Contoh: Terdapat matriks A
2X3
dan B
2X3
A
23
=j
1 2 3
4 5 6
[

B
23
=j
2 3 4
5 6 7
[

Tentukan C =A +B
KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 9


Gambar 2.8: Operasi penjumlahan matriks berbasis indeks dalam MATLAB


Gambar 2.9: Output penjumlahan matriks berbasis indeks dalam MATLAB

KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 10




Sebagai skrip program, jika kita ingin mengubah/mengatur parameter masukan program, maka
harus kita lakukan di dalam editor. Padahal seringkali kita harus menjalankan satu
program/algoritma berulang kali dengan nilai masukan yang berbeda-beda, misalkan dalam
proses iterasi atau optimasi. Untuk keperluan ini, kita bisa menuliskan M-file sebagai suatu
fungsi spesifik sesuai kebutuhan kita. Dalam setiap fungsi terdapat tiga unsur:
1. Parameter masukan; dalam hal ini kita sebut sebagai argument input. Jumlah parameter
(argumen) tersebut bisa sebarang (satu, dua, sepuluh, atau tidak ada argumen input sama
sekali). Jenis argumen pun sebarang (variabel, bilangan ataupun teks).
2. Proses di dalam program; berupa sederetan command untuk menjalankan suatu algoritma
tertentu.
3. Parameter keluaran; atau argumen output yang jumlah dan jenisnya sebarang.

Suatu fungsi M-File harus mengikuti beberapa aturan. Fungsi M-file juga mempunyai sejumlah
sifat penting. Aturan-aturan dan sifat-sifat tersebut meliputi :
1. Nama fungsi dan nama file harus identik. Contohnya flipud disimpan dalam file yang bernama
flipud.m
2. Pertama kali MATLAB mengeksekusi suatu fungsi Mfile, MATLAB membuka file fungsi
tersebut dan mengkompilasi perintah-perintah di dalamnya menjadi suatu representasi internal
dalam memoriyang mempercepat eksekusi untuk semua pemanggilan berikutnya. J ika fungsi
juga melibatkan pemanggilan ke fungsi M-file yang lain, fungsi M-file yang dipanggil itu juga
akan dikompilasi ke dalam memori.
3. Baris komentar sampai dengan baris bukan komentar yang pertama adalah teks help yang
ditampilkan. J ika anda meminta help, misalnya >>help flipud yang menampilkan 9 baris
komentar pertama dari contoh di atas. Baris komentar yang paling atas disebut baris H1
adalah baris yang dicari oleh perintah lookfor.
4. Setiap fungsi memiliki ruang kerjanya sendiri yang berbeda dengan ruang kerja MATLAB.
Satu-satunya hubungan antara ruang kerja MATLAB dengan variabel-variabel dalam fungsi
adalah variabel-variabel input dan output fungsi. J ika suatu fungsi mengubah nilai dalam
MEMBUAT FUNGSI M-FILE
KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 11

bentuk suatu variabel input, perubahan itu hanya tampak dalam fungsi dan tidak
mempengaruhi ruang kerja MATLAB.
5. Jumlah dari argument input dan output yang digunakan jika suatu fungsi dipanggil hanya ada
dalam fungsi tersebut.
6. Fungsi dapat berbagi variabel dengan fungsi lain, ruang kerja MATLAB dan pemanggilan
rekursi untuk dirinya sendiri jika variabelnya dideklarasikan sebagai variabel global.
7. Fungsi M-file berhenti dieksekusi dan kembali ke prompt jika telah mencapai akhir dari M-file
atau jika menemui perintah return. Perintah return merupakan cara sederhana untuk
menghentikan fungsi sebelum mencapai akhir file.
8. Fungsi M-file dapat memuat lebih dari sebuah fungsi.

Penulisan Fungsi M-File

Cara penulisan fungsi M-file secara umum adalah sebagai berikut:



Contoh 1

Menghitung luas permukaan dan volume sebuah bangun berbentuk bola, jika jari-jari bola
tersebut diketahui.

Gambar 2.10: Contoh fungsi M-File menghitung luas dan volume bola

function [argumen output] =nama_fungsi(argumen input)

KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 12

J ika pada command window dilakukan pemanggilan fungsi rumus_bola.m, serta memasukan
nilai jari-jari pada inputnya maka akan diperoleh output berupa luas dan volume bola.

Gambar 2.11: Output fungsi rumus_bola.m

Contoh 2

Menampilkan grafik persamaan parabola, dari fungsi parabola.m. Berikut M file fungsi parabola:



Gambar 2.12: Contoh fungsi M-File persamaan parabola

Program untuk memanggil fungsi parabola.m dapat dibuat pada command window ataupun pada
M-File yang lain. Berikut script untuk memanggil fungsi parabola.m.
KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 13


Gambar 2.13: Output fungsi parabola.m dengan memvariasikan variabel x



Pengaturan alur program memungkinkan pengguna untuk mengulangi perhitungan secara
berulang-ulang ataupun memilih serta memutuskan kondisi-kondisi yang sesuai/diinginkan.
MATLAB menyediakan empat bentuk pengaturan alur program yang akan dibahas berikut ini.



Loop for memungkinkan sekelompok perintah diulang sebanyak suatu jumlah yang tetap. Bentuk
umum:








Loopvariabel merpakan nama variabel yang diberikan, sedangkan loopexpression biasanya
memiliki bentuk ( n:m ) atau ( n:i:m ). Perintah-perintah di antara baris for dan end dikerjakan
berulang-ulang dari nilai awal n sampai nilai akhir m, dengan increment (langkah) sebesar i.

Contoh 1
Perhitungan bilangan kuadrat dari himpunan bilangan bulat dari 1 sampai 5. Script program
untuk menuliskan dalam M-file adalah sebagai berikut
KONTROL PROGRAM MATLAB
STATEMENT FOREND
for variabel =nilai_awal : increment : nilai_akhir
Command untuk dijalankan
end
KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 14


Gambar 2.14: Script contoh statement for end pada MATLAB

Gambar 2.15: Output contoh statement for end pada MATLAB

Contoh 2
Melakukan pengulangan penulisan karakter, script M-file nya dapat ditulis sebagai berikut
KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 15


Gambar 2.16: Contoh statement for end pada MATLAB

Contoh 3
Melakukan pengulangan iterasi kurva parabola, script M-file nya dapat ditulis sebagai berikut


Gambar 2.17: Contoh statement for end pada MATLAB

Contoh 4
Pengulangan indeks matriks pada penjumlahan matrik.
KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 16


Gambar 2.18: Contoh tipe 1 penggunaan for end pada penjumlahan matriks

Gambar 2.19: Contoh tipe 2 penggunaan for end pada penjumlahan matriks

KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 17


Gambar 2.20: Contoh tipe 3 penggunaan for end pada penjumlahan matriks


Gambar 2.21: Output penjumlahan matriks menggunakan for end



KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 18



Loop for mengerjakan sekelompok perintah pengulangan yang diulang sebanyak suatu jumlah
yang kita tentukan. tetapi loop while mengerjakan sekelompok perintah yang diulang secara
tidak terbatas. Sintaks dasar dalam MATLAB dari Loop While adalah :





Perintah yang terdapat diantara statemen while dan end dieksekusi berulang kali selama semua
elemen dalam ekspresi adalah benar. Ada beberapa daftar ekspresi Boolean yang ada dalam
MATLAB seperti tabel berikut ini :

Tabel 2.2: Daftar ekspresi Boolean dalam MATLAB

Contoh 1
Menampilkan kuadrat suatu bilangan sampai kurang dari 25.
STATEMENT WHILEEND
while kondisi
Command untuk dijalankan jika kondisi dipenuhi
end % keluar dari loop jika kondisi tidak dipenuhi
KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 19


Gambar 2.22: Script contoh statement while end pada MATLAB

Gambar 2.23: Output contoh statement while end pada MATLAB

Contoh 2
Secara sederhana loop while yang akan menampilkan bilangan dari 0 sampai dengan 4


KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 20


Gambar 2.24: Script contoh menampilkan bilangan bersyarat dengan loop while end.


Gambar 2.25: Output contoh statement while end menampilkan bilangan

Contoh 3
Melakukan pengulangan penulisan karakter dengan pembatasan bersyarat, script M-file nya
dapat ditulis sebagai berikut

Gambar 2.26: Contoh statement for end untuk menampilkan karakter
KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 21


Gambar 2.27: Output contoh statement while end menampilkan karakter


Seringkali sederetan perintah harus dikerjakan dengan didasarkan pada hasil tes rasional. Dalam
bahasa pemrograman, logika ini dikerjakan dengan variasi kontruksi if-else-end. Bentuk paling
sederhana kontruksi if-else-end adalah




Perintah diantara statemen if dan end dikerjakan jika semua elemen didalam ekspresi adalah
benar. J ika pada kasus dua pilihan, maka kontruksi if-elseend adalah





Pada kasus diatas sekelompok perintah yang pertama dikerjakan jika ekspresi bernilai benar,
kelompok yang kedua dikerjakan jika ekspresi bernilai salah. J ika terdapat 3 atau lebih pilihan,
konstruksi if-else-end mengambil bentuk









STATEMENT IFELSEIFELSEEND
if kondisi
Command yang dijalankan jika kondisi dipenuhi
end
if kondisi
Command yang dijalankan jika kondisi dipenuhi
else
Dijalankan jika kondisi tidak dipenuhi
end
if kondisi1
Command yang dijalankan jika kondisi1 dipenuhi
elseif kondisi2
Dijalankan jika kondisi2 dipenuhi
elseif kondisi3
Dijalankan jika kondisi3 dipenuhi
elseif ...
...dst...
else
Dijalankan jika kondisi manapun tidak dipenuhi
end
KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 22

Contoh 1
Statemen if else secara sederhana dapat digunakan sebagai penanda bilangan sebagaimana fungsi
berikut

Gambar 2.28: Contoh statement if else end untuk menampilkan jenis bilangan


Gambar 2.29: Output statement if else end untuk menampilkan jenis bilangan

Contoh 2
Kriteria penilaian ujian dapat dibuat dengan statement if-elseif-else-end secara sederhana seperti
terlihat pada fungsi M-File berikut

Gambar 2.30: Contoh statement if else end untuk menampilkan huruf mutu penilaian ujian

KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 23


Gambar 2.31: Output statement if else end untuk menampilkan huruf mutu ujian



Bila sederetan perintah harus dikerjakan dengan didasarkan pada penggunaan berulang-ulang
suatu tes dengan argumen yang sama, kontruksi switch else akan lebih tepat digunakan.
Konstruksi ini mempunyai bentuk:















STATEMENT SWITCHCASEOTHERWISEEND
switch nama_variabel
case{kondisi1,kondisi2,...}
Dijalankan jika kondisi1 atau kondisi2 dst...
dipenuhi
case{kondisiA,kondisiB,...}
Dijalankan jika kondisiA atau kondisiB dst...
dipenuhi
case{kondisiX,kondisiY,...}
Dijalankan jika kondisiX atau kondisiY dst...
dipenuhi
case{...}
...dst...
otherwise
Dijalankan jika kondisi manapun tidak dipenuhi
end
KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 24

Contoh 1
Mengenal bilangan ganjil dan genap, genap jika dibagi dua berulang tidak bersisa atau 0, ganjil
jika dibagi berulang bersisa 1.

Gambar 2.32: Contoh mengenal bilangan menggunakan switch case end

Gambar 2.31: Output statement switch case end untuk mengenal bilangan
KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 25



Contoh 1
Sebuah kotak bermassa 2,5 kg diam diatas lantai horizontal. Koefisien gesekan kotak dan
permukaan lantai adalah 0,2 dan 0,5 serta percepatan gravitasi sebesar 9,8 m/s
2
. Tentukan
apakah kondisi benda bergerak atau diam, besarnya gaya gesekan, serta percepatan kotak bila
pada kotak tersebut diberikan gaya luar horizontal yang besarnya kurang dari gayaa gesek dan
lebih dari gaya gesek.

Sesuai konsep gesekan, terdapat tiga kondisi yaitu:
J ika F >f
sm
, benda bergerak
J ika F = f
sm
, benda tepat akan bergerak,
J ika F <f
sm
, benda akan diam.

Solusi














BEBERAPA CONTOH APLIKASI MATLAB UNTUK SISTEM FISIKA
KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 26






Output




KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 27



























KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 28

Pada output grafik diatas terdapat dua keadaan yaitu benda diam karena nilai gaya gesek lebih
besar dari pada gaya dorong yang diberikan sehingga pada grafik kedua dapat dilihat percepatan
dari benda nol yang menunjukan bahwa benda diam. Sedangkan pada keadaan kedua, benda
bergerak karena gaya dorong yang diberikan pada benda dtambah sehingga mampu melebihi
besarnya gaya gesek. Pada kurva gaya dorong terhadap gaya gesek terlihat nilai nya konstan.
Nilai tersebut menunjukan besar gaya gesek knetik antara benda dan permukaan jalan yang
besarnya akan konstan selama benda bergerak. Akibat dari bergeraknya benda maka terdapat
percepatan yang dihasilkan benda.

Contoh 2

Gambar 2.32: Skema bola padat

Sesuai konsep gravitasi, gaya gravitasi yang dialami benda bermassa m akibat bola padat
bermassa M akan berbeda kriteria ketika berada dialam bola padat ataupun ketika berada
didalam bola padat. Sesuai konsep mekanika diperoleh:
Untuk kondisi r >R (diluar bola padat), maka berlaku

(2.1)

KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 29

Untuk kondisi r <R (didalam bola padat), maka berlaku

F
g
=
umMi

2
r (2.2)
atau
F
g
=
umM
R
2
rr (2.3)

Buatlah fungsi dari persamaan (2.1) dan (2.3) menggunakan statement if dengan input variasi
posisi anda berada di dalam, di permukaan atau di luar bumi. Output program adalah untuk
mengetahui anda posisi anda berada (Hint: gunakan disp dengan karakter didalam, diluar atau
dipermukaan bumi) dan besar gaya gravitasi yang akan anda alami. Dari fungsi tersebut pula,
buatlah grafik gaya gravitasi vs jarak terhadap pusat bola/bumi.
Solusi



KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 30



Output



Contoh 3
KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 31

Sebuah kawat lurus panjang dengan jari-jari R, membawa arus tetap I yang terdistribusi secara
homogen melewati luas penampang kawat, sebagaimana ditunjukkan pada gambar berikut

Gambar 2.33: Skema kawat lurus panjang

Sesuai Hukum Ampere, maka medan magnetik di dalam dan di luar kawat tersebut adalah
sebagai berikut
Untuk , maka besar medan magnetiknya adalah

(2.8)

Untuk , maka besar medan magnetiknya adalah

(2.9)
Buatlah fungsi dari persamaan (2.8) dan (2.9) menggunakan statement if dengan input variasi
posisi titik uji r. Output program adalah untuk mengetahui medan magnet pada titik uji r tersebut
serta informasi karakter (titik uji ada di dalam kawat, di permukaan kawat atau di luar kawat
panjang). Dari fungsi tersebut pula, buatlah grafik medan magnet B vs posisi r.

Solusi:
KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 32



Output









KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 33
































KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 34















Contoh 4
Sebuah balok bermassa 2 kg tercelup kedalam fluida yang memiliki massa jenis 100 kg/m
3
, jika
diketahui konstanta gravitasi 9.8 m/s
2
. Benda tersebut akan mengalami gaya ke atas yang
besarnya :

F
A
=I
bcndu tcccIup
.p
].
g

Tentukan kondisi benda yang tercelup dengan ketentuan:

b
>
f
benda tenggelam

b
=
f
benda melayang

b
<
f
benda terapung

Dalam kondisi benda tercelup sebagian maka V
bendatercelup
bukanlah volume benda
seluruhnya.
a. Dengan memvariasikan volume benda, buatlah algoritma untuk menggambarkan
kondisi benda yang tercelup dengan menggunakan statement if.
b. Buatlah grafik hubungan gaya ke atas terhadap volume.
c. Buatlah laporan dengan format yang telah ditentukan dengan pembahasan sesuai
konsep fisika.

Solusi:

KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 35







KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 36


Output



KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 37





Berikut adalah beberapa studi kasus pemanfaatan materi fisika komputasi.



Pada gambar dibawah ini memperlihatkan sebuah bola pejal yang bersifat menginsulasi dengan
jari-jari a membawa muatan positif 3Q yang di distribusikan keseluruh volumenya. Konsentris
dengan bola ini adalah sebuah konduktor dengan jari-jari dalam b dan jari-jari luar c, serta
memiliki muatan netto Q.
PROBLEM 1. HUKUM GAUSS
STUDI KASUS BEBERAPA APLIKASI MATLAB UNTUK SISTEM FISIKA
KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 38


Gambar 2.32: Skema bola padat isolator berada didalam bola berongga konduktor

Sesuai dengan Hukum Gauss, maka medan listrik untuk setiap bagian bola tersebut adalah
sebagai berikut
Untuk (didalam bola padat)

(2.4)

Untuk ( di antara bola padat dan bola berongga)

(2.5)

Untuk ( di dalam kulit bola berongga )

(2.6)

Untuk ( dikulit terluar dan diluar bola berongga )

(2.7)

KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 39

Buatlah fungsi dari persamaan (2.4) sampai (2.7) menggunakan statement if dengan input variasi
posisi titik uji r. Output program adalah untuk mengetahui medan listrik pada titik uji r tersebut
serta informasi karakter (titik uji ada di dalam bola padat, diantara bola padat dan bola berongga,
di kulit bola berongga atau diluar bola berongga). Dari fungsi tersebut pula, buatlah grafik medan
listrik E vs posisi r.




Perjalanan seribu mil selalu
dimulai dari langkah pertama

Você também pode gostar