Você está na página 1de 3

3.3.

Pembahasan Pemeriksaan Hb
Pemeriksaan hemoglobin dalam darah mempunyai peranan yang penting dalam diagnosa
suatu penyakit, karena hemoglobin merupakan salah satu protein khusus yang ada dalam sel
darah merah dengan fungsi khusus yaitu mengangkut O2 ke jaringan dan mengembalikan
CO2 dari jaringan ke paru-paru. Kegunaan dari pemeriksaan hemoglobin ini adalah untuk
mengetahui ada tidaknya gangguan kesehatan pada pasien, misalnya kekurangan hemoglobin
yang biasa disebut anemia. Hemoglobin bisa saja berada dalam keadaan terlarut langsung
dalam plasma. Akan tetapi kemampuan hemoglobin untuk mengikat oksigen tidak bekerja
seara maksimum dan akan mempengaruhi pada faktor lingkungan.
Hemoglobin yang meningkat terjadi karena keadaan hemokonsentrasi akibat dehidrasi yang
menurun dipengaruhi oleh berbagai masalah klinis. Pemeriksaan hemoglobin dilakukan
pengukuran dengan metode yanmethemoglobin. !ebelumnya eritrosit dilisiskan kemudian
heme dioksidasi menjadi yanmethemoglobin dan diukur dengan fotometer pada panjang
gelombang "#$ nm.
%umlah sel darah merah dan kadar hemoglobin tidak selalu meningkat atau menurun
bersamaan, sebagai ontoh & penurunan jumlah sel darah merah disertai kadar hemoglobin
yang sedikit meningkat atau normal terjadi pada kasus anemia pernisiosa serta kadar sel
darah merah yang sedikit meningkat atau normal disertai dengan kadar hemoglobin yang
menurun terjadi pada anemia difisiensi 'at besi (mikrositik). Pentingnya hemoglobin ini
menyebabkan pemeriksaan kadar hemoglobin memegang peranan penting dalam diagnosa
suatu penyakit seperti anemia. *etode hematin asam dengan hemometer sahli dan metode
tall+uist berguna untuk penentuan kadar hemoglobin, dan penempatan kadar tersebut
digunakan untuk mendiagnosa anemia dan mean orpusular.
Hemoglobin merupakan pigmen dari eritrosit yang sangat kompleks. Hemoglobin merupakan
persenya,aan antara protein, globin dan 'at ,arna (heme). Keistime,aan dari hemoglobin
adalah dapat mengikat O
2
dan CO
2
. Pada metode sahli, darah sengan larutan HCl $,- . akan
membentuk hematin yang ber,arna oklat. !etelah itu, ,arna disamakan dengan ,arna
standar sahli dengan menambahkan a+uadest sebagai pengener. Prinsip hemoglobin diubah
mejadi asam hematin, kemudian ,arna yang terjadi dibandingkan seara /isual dengan
standar dalam alat itu.
Cara !ahli banyak dipakai di 0ndonesia, ,alau ara ini tidak tepat -$$1, mengalami kurang
darah atau darahnya masih normal, pada pemeriksaan ini fator kesalahan kira-kira -$1,
kelemahan ara ini berdasarkan kenyataan bah,a asam hematin itu bukanlah merupakan
larutan sejati dan juga alat hemoglobimeter itu sukar distandarkan, selain itu tidak semua
maam hemoglobin dapat diubah hematin misalnya & karbo2yhemoglobin, methemoglobin,
sulfahemoglobin.
Pada metode tall+uist, prinsipnya adalah membandingkan darah asli dengan suatu skala
,arna yang bertingkat-tingkat mulai dari ,arna merah muda sampai ,arna merah tua. Cara
ini hanya mendapatkan kesan dari kadar hemoglobin saja, sebagai dasar diambil darah 3
-$$1 3 -",4 gr hemoglobin per -$$ ml darah. 5all+uist mempergunakan skala ,arna dalam
satu buku mulai dari merah muda -$1 di tengah-tengah ada bagian yang sengaja dilubangi
dimana darah dibandingkan dapat dilihat menjadi darah dibandingkan seara langsung
sehingga kesalahan dalam melakukan pemeriksaan antara 2"-"$1.
3.4. Kesimpulan
6erdasarkan hasil perobaan, dalam penetapan kadar hemoglobin yang digunakan untuk
mendiagnosa anemia, diketahui bah,a metode hematin asam dengan termometer sahli dinilai
lebih besar tingkat ke akuratannya dibandingkan dengan metode tall+uist. Hal tersebut terjadi
karena terdapat beberapa faktor, diantaranya adalah ketelitian praktikan yang enderung lebih
besar saat menggunakan metode hemometer sahlia yang notabene memiliki skala yang lebih
baik dibandingkan dengan menggunakan metode tall+uist.

4.3. Pembahasan Hematokrit
Hematokrit adalah persentase /olume seluruh !7* yang ada dalam darah yang diambil
dalam /olume tertentu. 8ntuk tujuan ini, darah diambil dengan semprit dalam suatu /olume
yang telah ditetapkan dan dipindahkan kedalam suatu tabung khusus berskala hematokrit.
8ntuk pengukuran hematokrit ini darah tidak boleh dibiarkan menggumpal sehingga harus
diberi anti koagulan. !etelah tabung tersebut dipusingkan 9 sentripus dengan keepatan dan
,aktu tertentu, maka !7* akan mengendap. 7ari skala Hematokrit yang tertulis di dinding
tabung dapat dibaa berapa besar bagian /olume darah seluruhnya. .ilai hematokrit yang
disepakati normal pada laki : laki de,asa sehat ialah #"1 sedangkan untuk ,anita de,asa
adalah #-1.
7arah dengan antikogulan isotoni dalam tabung dipusing selama ;$ menit dengan keepatan
;$$$ rpm sehingga eritrosit dipadatkan keepatan ;$$$ rpm sehingga eritrosit dipadatkan
membuat kolom dibagian ba,ah dan tabung tingginya kolom menerminkan nilai
hematokrit. 0ntinya 7arah dientrifuge supaya eritrosit mengendap.
Prinsip pemeriksaan hematokrit ara manual yaitu darah yang mengandung antikoagulan
disentrifuse dan total sel darah merah dapat dinyatakan sebagai persen atau peahan desimal
(!immons A, -<4<). Penetapan nilai hematokrit ara manual dapat dilakukan dengan metode
makrohematokrit atau metode mikrohetokrit. Pada ara makrohematokrit digunakan tabung
=introbe yang mempunyai diameter dalam 2," : ; mm,panjang --$ mm dengan skala
inter/al - mm sepanjang -$$ mm dan /olumenya ialah - ml. pada ara mikrohematokrit
digunakan tabung kapiler yang panjangnya >" mm dan diameter dalam - mm, tabung ini ada
dua jenis, ada yang dilapisi antikoagulan .a2?75A atau heparin dibagian dalamnya dan ada
yang tanpa koagulan. 5abung kapiler dengan anti koagulan dipakai bila menggunakan darah
tanpa anti koagulan seperti darah kapiler, sedangkan tabung kapiler dengan antikoagulan
dipakai bila menggunakan darah dengan anti koagulan seperti darah /ena (=ira,an,dkk
2$$$). *etode mikrohematokrit mempunyai keunggulan lebih epat dan sederhana. *etode
mikrohematokrit proporsi plasma dan eritrosit (nilai hematokrit) dengan alat pembaa skala
hematokrit.
PEMBAHASAN TEKNIS LE atau ES!"eritrosit se#imentation rate$
Proses pengendapan darah terjadi dalam 3 tahap yaitu tahap pembentukan rouleaux, tahap
pengendapan dan tahap pemadatan. Di laboratorium cara untuk memeriksa Laju Endap
Darah (LED) yang sering dipakai adalah cara introbe dan cara eetergren. Pada cara
introbe nilai rujukan untuk !anita " # $" mm%jam dan untuk pria " # &" mm%jam, sedang
pada cara estergren nilai rujukan untuk !anita " # &' mm%jam dan untuk pria " # &"
mm%jam.
Laju endap darah
(aktor)*aktor yang dapat mempengaruhi Laju Endap Darah (LED) adalah *aktor eritrosit,
*aktor plasma dan *aktor teknik. +umlah eritrosit%ul darah yang kurang dari normal, ukuran
eritrosit yang lebih besar dari normal dan eritrosit yang mudah beraglutinasi akan
menyebabkan Laju Endap Darah (LED) cepat. alau pun demikian, tidak semua anemia
disertai Laju Endap Darah (LED) yang cepat. Pada anemia sel sabit, akantositosis,
s*erositosis serta poikilositosis berat, laju endap darah tidak cepat, karena pada keadaan)
keadaan ini pembentukan rouleaux sukar terjadi. Pada polisitemia dimana jumlah eritrosit%,l
darah meningkat, Laju Endap Darah (LED) normal.
Pembentukan rouleaux tergantung dari komposisi protein plasma. Peningkatan kadar
*ibrinogen dan globulin mempermudah pembentukan roleaux sehingga Laju Endap Darah
(LED) cepat sedangkan kadar albumin yang tinggi menyebabkan Laju Endap Darah (LED)
lambat.
Laju Endap Darah (LED) terutama mencerminkan perubahan protein plasma yang terjadi
pada in*eksi akut maupun kronik, proses degenerasi dan penyakit lim*oproli*erati*.
Peningkatan laju endap darah merupakan respons yang tidak
spesi*ik terhadap kerusakan jaringan dan merupakan petunjuk adanya penyakit.
-ila dilakukan secara berulang laju endap darah dapat dipakai untuk menilai perjalanan
penyakit seperti tuberkulosis, demam rematik, artritis dan ne*ritis. Laju Endap Darah (LED)
yang cepat menunjukkan suatu lesi yang akti*, peningkatan Laju Endap Darah (LED)
dibandingkan sebelumnya menunjukkan proses yang meluas, sedangkan Laju Endap Darah
(LED) yang menurun dibandingkan sebelumnya menunjukkan suatu perbaikan.
.elain pada keadaan patologik, Laju Endap Darah (LED) yang cepat juga dapat dijumpai
pada keadaan)keadaan *isiologik seperti pada !aktu haid, kehamilan setelah bulan ketiga
dan pada orang tua.
Dan akhirnya yang perlu diperhatikan adalah *aktor teknik yang dapat menyebabkan
kesalahan dalam pemeriksaan Laju Endap Darah (LED). .elama pemeriksaan tabung atau
pipet harus tegak lurus/ miring dapat menimbulkan kesalahan 3"0. 1abung atau pipet tidak
boleh digoyang atau bergetar, karena ini akan mempercepat pengendapan. .uhu optimum
selama pemeriksaan adalah $"23, suhu yang tinggi akan mempercepat pengendapan dan
sebaliknya suhu yang rendah akan memperlambat. -ila darah yang diperiksa sudah
membeku sebagian hasil pemeriksaan laju endap darah akan lebih lambat karena sebagian
*ibrinogen sudah terpakai dalam pembekuan. Pemeriksaan laju endap darah harus
dikerjakan dalam !aktu $ jam setelah pengambilan darah, karena darah yang dibiarkan
terlalu lama akan berbentuk s*erik sehingga sukar membentuk rouleaux dan hasil
pemeriksaan laju endap darah menjadi lebih lambat

Você também pode gostar