Você está na página 1de 9

MACAM-MACAM KEMASAN TRADISIONAL

1. DAUN PISANG

Tidak semua daun pisang baik digunakan
untuk mengemas, dikarenakan sifat
fisik yang berbeda terutama sifat fleksibilitas.
Cara penggunaannya dapat secara langsung
atau melalui proses pelayuan terlebih dahulu,
hal ini untuk lebih melenturkan daun
sehingga mudah untuk dilipat dan tidak
sobek atau pecah. Keuntungan produk ini yaitu :
a. banyak mengandung air, sehingga dengan permukaan yang licin
b. rendah menyerap panas, kedap air dan udara, maka cocok untuk digunakan untuk
mengemas. Caranya ialah dengan menempatkan produk di bagian dalam daun,
kemudian dilipat dengan menarik keempat bagian ujung daun ke atas, lalu dikunci
dengan semat yang terbuat dari bambu. Untuk menjaga kebocoran bagian tengah
kemasan, biasanya dilapisi lagi dengan daun pisang.

2. DAUN AREN
Daun aren sebagai bahan
kemas biasanya hanya dipakai
untuk hasil pertanian atau hasil
olahan yang berbentuk padatan
dan ukurannya relatif besar
sebagai contoh, pengemasan pada
buah durian atau gula merah dari
aren. Keuntungan kemasan ini
yaitu ukurannya yang relatif
besar. Kekurangannya yaitu keadaannya yang mudah pecah, sobek, patah atau belah, oleh
sebab itu daun aren yang digunakan untuk mengemas biasanya daun yang masih hijau,
dan belum tua, sehingga mudah untuk dilipat. Untuk jenis hasil olahan, penggunaan daun
aren sebagai pengemas, harus mampu menutupi keseluruhan bagian produk, oleh karena
itu daun yang digunakannya harus disusun secara berlapis sehingga produk yang
dikemasnya dapat terlindungi dari air maupun panas. Karena sifatnya yang opak,
kemasan daun ini dapat melindungi penguraian produk yang dikemasnya dari pengaruh
cahaya. Akan tetapi kelemahannya mudah robek atau pecah, dan tidak dapat
mempertahankan mutu produk dalam jangka waktu yang lama.

3. BAMBU / ROTAN
Kemasan dari bambu dan rotan
merupakan kemasan tradisional yang
biasanya ditampilkan dalam bentuk
anyaman.
Pemakaian keranjang dari anyaman
bambu untuk pengemasan, biasanya
digunakan untuk buah-buahan dengan
permukaan yang halus, dengan bobot yang
terbatas, atau untuk hasil olahan dengan dilapisi daun, kertas dan plastik yang bertujuan
agar produk yang dikemas tidak keluar dari jalinan anyaman, dan tidak terkontaminasi
oleh kotoran dan air dari luar.
Kelebihan dari kemasan yang terbuat dari anyaman bambu, adalah mampu menjaga
kelembaban udara, dan dengan sifatnya yang opak, dapat melindungi bahan yang
dikemasnya terhindar dari reaksi penguraian yang diakibatkan oleh sinar atau cahaya.
Akan tetapi kelemahannya bila tertarik anyamannya akan terbuka dan sulit menutup
kembali. Produk yang dapat dikemas antara lain; tape singkong, tahu, brem, bunga,
mangga dan sebagainya. Bakul yang terbuat dari anyaman bambu biasanya digunakan
untuk pengemasan sekunder, sekaligus berfungsi sebagai tempat pewadahan
/penyimpanan, mendistribusikan barang. Pada acara-acara tertentu, bakul ini juga
berfungsi sebagai tempat menyimpan nasi. Kelebihan dari bakul ini, selain ringan untuk
dipikul juga sangat fleksibel, karena kapasitasnya dapat diatur sesuai kebutuhan. Di
sebahagian tempat bakul ini dipergunakan untuk menjajakan makanan oleh kaum ibu.
Selain terbuat dari anyaman bambu, bakul ini dapat dibuat dari anyaman rotan, kulit sisal.





4. KAYU
Kemasan kayu biasanya berbagai
jenis peti yang merupakan kemasan
sekunder dan merupakan wadah yang
paling tua digunakan orang sebagai
bahan kemas. jenis kayu yang
digunakan : terbuat dari bahan lunak
(kayu jengjeng atau albizia). Dapat
juga dari polywood atau veneer.
Amati ukuran kotak, letak paku, cara mengikat simpai (lempengan atau plat logam) dan
cara menutup. Wadah kayu yang dibuat dari bahan yang lebih keras (kayu keras) jarang
digunakan untuk hasil pertanian.
Perhatikan kemasan kayu yang digunakan untuk ikan asin, sayuran (kol) dan buah-
buahan (apel, mangga). Bandingkan dengan kemasan kayu yang digunakan untuk teh
kering. Pada peti kayu untuk teh perlu dilapisi dengan bahan yang kedap air pada dinding
bagian dalam. Hal ini diperlukan untuk mencegah penyerapan air dari luar atau
penguapan dari dalam. Umumnya bentuk kemasan kayu persegi atau persegi panjang, hal
ini untuk memudahkan penataan bahan atau barang yang dikemas.

5. KARUNG GONI
Bahan yang dipergunakan untuk membuat
karung goni adalah rami atau yute. Ukuran karung
goni : 50 kg atau 100 kg. Perhatikan tanda (strip)
pada karung (strip tiga, polet ungu, strip hijau).
Tanda-tanda tersebut ada hubungannya dengan
ukuran karung goni.
Keuntungan karung goni yaitu
a. mempunyai sifat yang baik karena fleksibel
b. relatif murah
c. dapat melindungi bahan dari kelembaban
d. mudah menutup kembali bila goni diganco untuk membantu
pengangkutan atau ditusuk untuk mengambilan contoh
e. mudah dalam penyimpanan dengan cara penumpukan tanpa mudah
meleset atau meluncur ke bawah.
f. mempunyai tenunan atau lubang-lubang tenunan yang lebih besar dari
kain blacu sehingga mempunyai keuntungan dalam hal memudahkan penetrasi
gas yang digunakan untuk fumigasi.
Sedangkan kelemahannya yaitu lebih mudah diserang serangga dari
luar. Setelah karung diisi kemudian mulut karung dijahit, bisa dilakukan
dengan tangan (secara manual) atau dengan alat.




























MACAM-MACAM KEMASAN MODERN
1. KEMASAN KERTAS
Untuk jangka waktu yang lama kertas
masih banyak digunakan sebagai bahankemasan
karena mudah diperoleh dan murah
harganya. Sifat kemasan kertastergantung
dari proses pembuatannya dan perlakuan
tambahan yang diberikan.Sifat fisika dan
kimia seperti permeabilitas (mudah dilalui)
terhadap cairan, uapdan gas. Sehingga dapat dimodifikasikan dengan cara pelapisan
atau laminating(dengan malam, plastik, resin, gum dan adhesif). Sifat mekanik
(kekuatan) kertastergantung dari perlakuan pengisi dan pengikat pada waktu proses
pembuatankertas.
Kelebihan : Kemasan kertas mudah didapat dan harganya lebih murah dibandingkanharga kemasan
yang lain.
Kekurangan :Kemasan kertas tidak mampu menahan produk yang berat dan kasar
karenakertas sifatnya mudah koyak dan mudah menyerap air.

2. KEMASAN ALUMINIUM FOIL
Bahan kemasan aluminium foil termasuk
bahan logam yang mempunyai sifat-sifat ringan (lebih
ringan daripada besi/baja), mudah dilekuk-lekuk,
sehinggamudah kembali ke bentuk asalanya.
Aluminium murni sulit disolder (diseal)sehingga
sambungan-sambungan tidak rapat, dan mudah
bereaksi dengan udara(O2) dan membentuk aluminium oksida sehingga kurang baik
digunakan sebagai kemasan.

Kelebihan : Kemasan aluminium foil merupakan bahan kemasan yang paling
sedikit permeabilitas (dapat dilalui) terhadap sinar UV, uap air, oksigen
danmikorba sehingga memberikan perlindungan terhadap produk dari
luar(fisik, uap air, oksigen dan sinar) dan dapat menjadi kemasan multi lapis.

Kekurangan :Semakin besar kemampuan bahan kemasan dalam melindungi produk
makasemakin mahal pula harga kemasan aluminium foil ini.

3. KEMASAN GELAS/BOTOL
Kemasan gelas terdiri dari dua bagian yang
terpisah, yaitu wadah gelas dan tutuplogam.
Keduanya sangat penting untuk memperoleh
kondisi hermetis. Kemasangelas digunakan untuk
makan bayi, juice buah, saus pasta, ikan dan daging
yangmana tergantung pada produk keasamannya,
apakah disterilisasi ataudipasteurisasi. Prinsip-
prinsip pada pengolahan dengan kemasan gelas
secaraumum sama dengan kaleng, tetapi terdapat beberapa modifikasi.
Kelebihan : Kemasan gelas tidak bereaksi dengan produk yang dikemasnya.
Kekurangan :Kemasan gelas harus ditutup secara rapat untuk mencegah
kontaminasisetelah pengolahan. Penutup untuk wadah gelas terbuat dari pelat
timahlacquer atau alumunium. Selain itu, kemasan gelas juga harus
dilakukandengan hati-hati karena kemasan ini mudah pecah jika dikenai
beberapa guncangan besar terhadapnya

4. KEMASAN KALENG
Jenis kemasan kaleng paling sering digunakan
untuk mengemas makanan kaleng.Kemasan
kaleng umumnya terbuat dari tin plate, yaitu baja
yang dilapisi dengantimah untuk mengurangi
korosi. Namun, sekarang banyak digunakan tin-
Freesteel yaitu baja yang dilapisi dengan chromium
untuk mencegah korosi.

Kelebihan : Kemasan kaleng dapat mengurangi konsentrasi oksigen, sehingga
mampumengurangi kemungkinan perubahan-perubahan karena reaksi
oksidasi,seperti oksidasi lemak, vitamin, perubahan warna dan proses
pengkaratan.Produk kemasan kaleng lebih tahan lama dibandingkan dengan
kemasanyang lain.

Kekurangan : Kecerobohan serta kesalahan dalam penanganan kaleng selama
pengolahanatau penyimpanan akan menyebabkan kebocoran baik yang terjadi
selamapemanasan atau sesudahnya. Bila dalam proses pendinginan digunakan
airyang kotor, mikroorganisme pembusuk atau patogen dapat masuk ke
dalamkaleng melalui bagian yang bocor tersebut. Bila kondisi
penyimpananmemung-kinkan mikroba tumbuh, maka mikroba akan
berkembang biak dan merusak makanan di dalam kaleng.


5. KEMASAN PLASTIK
Komponen utama plastik
sebelum membentuk polimer
adalah monomer, yaknirantai yang
paling pendek. Polimer
merupakan gabungan dari
beberapa monomeryang akan
membentuk rantai yang sangat
panjang. Bila rantai tersebutdikelompokkan bersama-sama dalam suatu pola acak,
menyerupai tumpukan jerami maka disebut amorp, jika teratur hampir sejajar disebut
kristalin dengansifat yang lebih keras dan tegar. Menurut Eden dalam Davidson
(1970),klasifikasi plastik menurut struktur kimianya terbagi atas dua macam yaitu:
1. Linear, bila monomer membentuk rantai polimer yang lurus (linear)
makaakan terbentuk plastik thermoplastik yang mempunyai sifat meleleh padasuhu
tertentu, melekat mengikuti perubahan suhu dan sifatnya dapat balik (reversible)
kepada sifatnya yakni kembali mengeras bila didinginkan.
2. Jaringan tiga dimensi, bila monomer berbentuk tiga dimensi
akibatpolimerisasi berantai, akan terbentuk plastik thermosetting dengan sifat
tidak dapat mengikuti perubahan suhu (irreversible). Bila sekali pengerasan
telahterjadi maka bahan tidak dapat dilunakkan kembali.Bahan kemasan plastik dibuat
dan disusun melalui proses yang disebabkanpolimerisasi dengan menggunakan bahan
mentah monomer, yang tersusun sambung-menyambung menjadi satu dalam bentuk
polimer. Kemasan plastik memiliki beberapa keunggulan yaitu sifatnya kuat tapi
ringan, inert, tidak karatandan bersifat termoplastis (heat seal) serta dapat diberi
warna. Berbagai jenisbahan kemasan lemas seperti misalnya polietilen, polipropilen,
nilon poliester danfilm vinil dapat digunakan secara tunggal untuk membungkus
makanan ataudalam bentuk lapisan dengan bahan lain yang direkatkan bersama.

Kelebihan : Sifat permeabilitas gas dan uap air bahan kemasan plastik
rendahsehingga menyebabkan masa simpan produk lebih lama.

Kekurangan : Kelemahan bahan kemasan ini adalah adanya zat-zat monomer
danmolekul kecil lain yang terkandung dalam plastik yang dapatmelakukan migrasi ke
dalam bahan makanan yang dikemas. Migrasimonomer terjadi karena dipengaruhi oleh
suhu makanan ataupenyimpanan dan proses pengolahannya. Semakin tinggi
suhutersebut, semakin banyak monomer yang dapat bermigrasi ke dalammakanan.
Semakin lama kontak antara makanan tersebut dengankemasan plastik, jumlah monomer
yang bermigrasi dapat makintinggi. Selain itu, plastik juga tidak tahan panas
sehingga tidak sesuaidigunakan sebagai kemasan untuk produk yang menghantarkan panas















JENIS-JENIS KEMASAN MAKANAN






TRI AYU ROSFA MARZUKI
0903035079



TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN

Você também pode gostar