Você está na página 1de 13

Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan Bangunan

Di Sumatera Barat
By:
Daswirman N,SH,MH
A. Latar Belakang
Dalam rangka pemerataan pembangunan diseluruh wilayah tanah air,
maka diselenggarakan segala macam pembangunan fisik, berupa pembangunan
proyek-proyek sarana, prasarana yang berwujud pembangunan dan rehabilitasi jalan-
jalan, jembatan, pelabuhan dan irigasi, saluran-saluran air, gedung-gedung,
perumahan rakyat maupun kantor-kantor pemerintah. Semua itu diusahakan oleh
pemerintah untuk menunjang tercapainya kesejahteraan rakyat.
Keadaan yang demikian menimbulkan pada satu pihak adanya manfaat dan
efisiensi bagi perusahaan jasa konstruksi dalam negeri yang melibatkan banyak SDM
namun pada lain pihak juga menimbulkan kesulitan mengenai segi pengawasan
dalam baik secara yuridis maupun teknis. Dalam hal menindaklanjuti permasalahan
wanprestatie ini, tidak jarang terjadi penafsiran yang keliru sehingga permasalahan
Perdata dijadikan peristiwa Pidana, on rechtmatige yang diatur dalam Pasal !"#
Kitab $$ %ukum Perdata, yang pada dasarnya harus ditafsirkan secara &estriktif
dijadikan perbuatan tindak pidana. %al ini membawa dampak yang tidak baik
terhadap pembangunan itu sendiri, rakyat menjadi korban, dimana kepastian hukum
dan wibawa aparat penegak hukum. %al ini membawa dampak terhadap
pembangunan di segala bidang. 'anyak perusahaan yang collapse (gulung tikar) yang
seharusnya menampung tenaga kerja menjadi menambah pengangguran.
B. Perumusan Masalah
a. 'agaimanan bentuk-bentuk permasalahan yang timbul pada pelaksanaan
perjanjian pemborongan bangunan di Sumatera 'arat.
b. *aktor-faktor apa penyebab terjadinya permasalahan pada perjanjian
pemborongan tersebut.

c. 'agaimana solusi yang sudah ditempuh dalam menghadapi permasalahan pada


perjanjian pemborongan yang bermasalah tersebut.
d. 'agaimana dampaknya terhadap masyarakat.
. !injauan Pustaka
Pengertian Perjanjian Pemborongan
+ndonesia sebagai negara berlembang, terus melakukan pembangunan di
berbagai bidang, baik pembangunan fisik maupun pembangunan mental spritual
dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan menuju masyarakat adil dan
makmur. Khusus dalam pembangunan fisik berwujud pembangunan yang
dilaksanakan dalam proyek pusat, daerah, inpres,swadaya masyarakat dengan subsidi
pemerintah dan lain-lain. Semuanya memerlukan pengaturan yang mantap mengenai
segi yuridis dan teknis bangunan.
Menurut pasal !- K$% Perdata, Perjanjian Pemborongan termasuk
kedalam kelompok perjajian bernama yaitu perjanjian dengan nama tertentu yang
diatur dalam undang-undang pada buku +++ K$% Perdata, 'ab .-'ab /.+++.
'erdasarkan Pasal "0 K$%Perdata terdapat ! jenis perjanjian untuk
melakukan pekerjaan, yaitu 1
. Perjanjian untuk melakukan jasa tertentu
2. Perjanjian Perburuhan
!. Pemborongan Pekerjaan
3adi perjanjian pemborongan termasuk ke dalam perjanjian untuk melakukan
pekerjaan. Definisi yuridis mengenai perjanjian pemborongan dapat dilihat dalam
pasal "0 b K$%Perdata yang berbunyi 1
4Pemborongan Pekerjaan adalah perjanjian dengan nama pihak yang satu,
sipemborong, mengikatkan diri untuk menyelenggarakan suatu pekerjaan bagi pihak
yang lain, pihak yang memborongkan, dengan menerima suatu harga yang
ditentukan.5
2
D. !ujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjajaki penegakkan hokum dalam Perjanjian
Pemborongan 'angunan , untuk membuktikan bahwa telah terjadinya beberapa aspek
hukum perdata yang diabaikan sehingga sering para kontraktor menjadi sasaran
empuk bagi aparat penegak hukum untuk mencari-cari kesalahan.
". Meto#e Penelitian
Penelitian bersifat deskriptif, pendekatan masalah dilakukan secara yuridis
sosiologis dengan analisis kualitatif.
$. Hasil Penelitian
%. &ambaran 'mum Perusahaan (ontraktor #i Sumatera Barat
6
o
'P7 Kode
8ilayah
K$9:+*+K9S+ 3M:
;&<D = ;&<D " ;&<D # ;&<D > ;&<D ! ;&<D 2
Kab. Mentawai !0 2 ! = - )%
2 Kab. Pesisir Selatan !02 ! >" !2 - %*+
! Kab. Solok !0! ! 2# 2- "- %,-
> Kab. Sijunjung !0> 2 ! - ! -)
# Kab. ?anah Datar !0# ! !> # @> %+-
" Kab. Padang Pariaman !0" > !- #@ !! %+)
= Kab. 9gam !0= - 2 #2 2 - ./
@ Kab. #0 Kota !0@ - - ! > !> 2@ %0-
- Kab. Pasaman !0- - - > !2 2- !" %0%
0 Kab. Solok Selatan !0 @ - !" */
Kab. Dharmasraya ! ! > = !# -.
2 Kab. Pasaman 'arat !2 - - 2 != 22 2= 11
! Kota Padang != > !@ -! #2 => ,*,
> Kota Solok !=2 - - @ " !2 )*
# Kota Sawah :unto !=! - - - !> -/
" Kota Padang Panjang !=> @ = ! ,.
= Kota 'ukittinggi !=# = 2- 2! = *-
@ Kota Payakumbuh !=" ! !# !! !# %0-
3$M:9%
3$M:9% > ! @2 #>@ >"2 =! %1,,
Dari table di atas kita mendapat gambaran mengenai perusahaan kontraktor di
Sumatera 'arat yaitu yang tersebar di berbagai daerah yakni ada sekitar @22
perusahaan dengan beberapa klasifikasi sepertiA ;red 2 sebanyak =! perusahaan,
!
;red ! ada >"2 Perusahaan, ;red > sebanyak #>@ Perusahaan, ;red # sebanyak
@2 Perusahaan, ;red " sebanyak ! Perusahaan, dan ;red = sebanyak >
Perusahaan. Perusahaan yang terbanyak adalah ;red! dan ;red > yang dapat
dikatakan tergolong perusahaan ekonomi menengah dan ekonomi lemah yang
seharusnya mendapat perhatian dari pemerintan untuk menumbuhkembangkan
peran serta usaha nasional dengan meningkatkan profesionalisme, kemandirian,
dan tanggung jawab kontraktor sebagai penyedia barang dan jasa sesuai dengan
'agian Keemapt mengenai Kebijakan $mum dalam Pasal > Keppres 6o. @0
?ahun 200! ?entang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan 'arang , 3asa Pemerintah.
2. Kronologis Permasalahan dalam Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan 'angunan
di Sumatera 'arat
a. 7. %utama 7ipta Karya (Padang)
7. %utama 7ipta Karya ini adalah perusahaan dengan klasifikasi
;red >. Perusahaan ini memenagkan tender dalam pekerjaan Puskesmas 9ir
?awar 9nggaran Dana ?ahun 200= dengan masa pelaksanaan selama ! bulan
yakni Bktober 200= sampai Desember 200=. Pada saat akhir kontrak bobot
tercapai =0C. P9da waktu penagihan dengan bobot =0C tersebut ternyata
dama tidak tersedia, jadi penagihan tidak dapat dilakukan. %al ini disebabkan
pihak pemberi kerja (Pemerintah Daerah Kota Padang) tidak mengajukan
penambahan dana ke instansi yang terkati pada waktu rekanan menagih
pekerjaan dalam bobot #0C, sementara rekanan tetap bekerja. Sampai pada
waktu closing date tanggal 20 Desember 200= bobot pekerjaan tercapai
@0,@C pekerjaan ini tetap dilakukan oleh perusahaan rekanan karena
kepatuhan akan pelaksanaan prestasi yang dituangkan dalam kontrak
walaupun hak belum diterima. Karena tagihan =0C belum diterima, sehingga
rekanan tidak dapat karena tidak mampu dari segi ekonomi dalam
melanjutkan pekerjaan. K<mudian pada tahun 200@ diteruskan penagihan
untuk bobot @0,@C tetap belum dibayar. 'ahkan untuk melaksanakan
>
penyelesaian pekerjaan yang masih tertinggal -,2C dibuatkan kontrak baru
oleh Pemerintahan Kota Padang. Setelah pekerjaan selesai pembayaran tetap
belum bias dilakukan. Pada akhir tahun 200= penagihan tetap diajukan oleh
7. %utama 7ipta Karya, jawaban Pemerintahan Kota bisa dibayar dengan
denda sebanyak #C dinilai kontrak yang berjumlah &p. !20.000.000,-.
&ekaman bersedia membayar denda #C, tetapi rekanan menuntut bunga bank
mulai akhir tahun 200= sampai dengan akhir Desember tahun 200-.
Permasalahan ini belum selesai sampai sekarang.
b. 7.. 3asa ?rimulya ;red > (Padang)
Pekerjaan yang dikerjaan Puskesmas ?unggul %itam. Pekerjaan
selesai tapi tagihan baru #0C karena sana tidak tersedia.
c. 7.. 'ina +ndustri 6usantara ;red > (Padang)
Pekerjaan yang dikerjakan Puskesmas :ubuk 'uaya. Pekerjaan selesai
tagihan juga baru #0C karena dana tidak tersedia.
Dari kasus yang dihadapi oleh ke ! (tiga) Perusahaan di atas yang
merupakan kasus yang sama, peneliti dapat menyimpulkan1
. 9danya ketidakadilan, disini pihak rekanan selalu dirugikan. 3adi asasnya
ada dalam hukum kontrak seperti asas manfaat, asas kepatutan, dan asas
keseimbangan tidak terdapat.
2. Penegakan %ukum ?erhadap Keppres 6o. @0 ?ahun 200! ?entang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan 'arang, 3asa Pemerintah belum
terlaksana dengan baik oleh pemerintah sendiri sebagai pihak pemberi
kerja, karena pada prinsipnya pada Pasal - Keppres 6o.@ ?ahun 200!
pihak pemerintah Kota sebagai pihak pemberi kerja seharusnya harus
memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan, bertindak tegas dan
keteladanan dalam sikap dan perilaku, serta pengguna barang dan jasa
(disini Pemerintahan Kota) dilarang mengadakan ikatan perjanjian dengan
penyedia barang dan jasa apabila belum tersedia anggaran atau tidak
cukup tersedia. 9nggaran yang akan mengakibatkan dilampauinya batas
#
anggaran yang akan mengakibatkan dilampauinya batas anggaran yang
tersedia untuk kegiatan, proyek yang dibiayai dari 9P'6, 9P'D. $ntuk
hal seperti ini seharusnya Pemerintahan Kota bertanggung jawab karena
dalam Keppres 6o @0 ?ahun 200! pun diatur bahwa Pengguna 'arang,
3asa yang dilaksanakannya baik mengenai administrasi, fisik, keuangan.
?api sampai sekarang belum ada solusinya.
9pakah disebabkan karena ketidaktahuan dalam menafsiran
peraturan atau memang mental para oknum pejabat yang mengandalkan
Willekeur (Rechtbevoegheid) dalam menjalankan tugas, karena waktu
peneliti mengajukan pertanyaan kenapa proyek tetap dilaksanakan
sementara anggaran dana belum tersedia, salah satu oknum panitia
menjawab kebijakan atasan.
d. P?. 'oyang Sejati (Payakumbuh)
Pada tahun 200= P? 'oyang Sejati menang tender dalam
pembangunan proyek jembatan di Pasaman sebanyak # unit. P? 'oyang
Sejati memberikan kuasa sepenuhnya kepada 'ayu mengenai pelaksanaan
pekerjaan dengan kata 6otaris, PP9? 9lfian,S% seperti terlampir dalam
lampiran.
Dalam pelaksanaan pekerjaan ternyata 'ayu tidak mampu
melaksanakan pekerjaan dengan baik sehingga timbul permasalahan dalam
pelaksanaan pekerjaan, 'ayu memberikan kuasda kepada &onald untuk
melanjutkan pekerjaan tersebut. 9kibatnya jembatan yang dibangu tersebut
tidak selesai sesuai dengan kontrak, pekerjaan tersebut baru sampai pada
bobot =#C dan kualitasnyapun dipertanyakan. Pada Desember 200=
kontrakpun diputuskan pada bobot =#C. Sampai sekarang jembatan yang
dibangun tersebut belum bisa difungsikan sebagaimana mestinya. 'ahkan
pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut, baik pemberi
maupun penerima pekerjaan sedang menghadapi kasus dengan tuntutan
"
korupsi di Pengadilan 6egeri Pasaman 'arat. Karena pihak kejaksaan
mendakwa pihak-pihak yang dimaksud melakukan tindak pidana korupsi.
Dari kasus ini peneliti dapat menyimpulkan hal ini disebabkan karena
ketidakmengertian para kontraktan maupun notaris mengenai aturan jasa
konstruksi khususnya dan hukum perdata umumnya disebabkan pengetahuan
tentang ilmu hukum dan dangkalnya kesadaran hukum. Dalam Keppres 6o.@0
?ahun 200! dalam Paragraf Keempat Pasal !2 jelas diaktakan bahwaA
Penyedia barang, jasa dilarang mengalihkan tanggung jawab seluruh
pekerjaan utama dengan mengsubkontrakan kepada pihak lain dengan cara
dan alasan apapun kecuali disubkontrakan kepada penyedia barang, jasa
spesialis. Dalam kasus ini seharusnya 6otaris 9lfian,S% sebagai aparat
penegak keadilan harus menerangkan kepada pihak-pihak yang terkait sejauh
mana kuasa dapat diberikan kepada pihak lain. Dalam hukum perjanjian
berlaku apa yang dinamakan asas personifikasi yang diatur dalam Pasal !#
K$%Perdata yang artinya isi perjanjian hanya berlaku bagi para kontrakta,
tidak berlaku bagi pihak lain. 3adi disini walaupun pekerjaan dikuasakan
kepada pihak lain untuk melaksanakan dengan kuasa sepenuhnya,
pertanggungjawaban tidak dapat dialihkan sebagai pihak yang
menandatangani kontrak dengan pihak pemberi kerja. ?anggung jawab tetap
berada pada P? 'oyang Sejati. 3adi disini &onald dan 'ayu tidak bertanggung
jawa terhadap pihak pemberi kerja, &onald hanya bertanggung jawab kepada
'ayu, dan 'ayu bertanggung jawab kepada P? 'oyang Sejati dan P? 'oyang
Sejati yang bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan pekerjaan sesuai
kontrak.
d. Permasalahan terhadap Perusahaan %otmiD
Dari > perusahaan hotmiD yang ada di Sumatera 'arat, ada #
Perusahaan mempunyai permasalahan yang sama seperti1 P? Statika Mitra
=
Sarana, P? 9ngkasa ?eknik &aya, P? :ubuk Minturun, P? 6asio ?ama, dan
P? 'aretta.
Permasalahan yang dihadapi justru bukan terhadap pelaksanaan
pekerjaan, pekerjaan tidak bermasalah. 'ahkan permasalahan timbul setelah
pekerjaan selesai diserahterimakan itu diperiksa lagi oleh jaksa 'PKP, 'PK,
dan KPK. Kemudian mereka menyatakan tidak memenuhi spek, Eolume
pekerjaan tidak cukup padahal sewaktu serah terima pekerjaan, seluruh item
pekerjaan sudah diperiksa oleh pihak yang berwenang sesuai dengan keahlian
masing-masing pihak yang berkompeten, mengenai spek yang tidak
memenuhi terpenuhi sudah diuji di labor, mengenai Eolume sudah diukur oleh
instansi terkait, bagaimana 3aksa, 'PKP, 'PK, dan KPK menyatakan
penemuan yang berbeda, sedangkan mereka tidak mempunyai keahlian untuk
itu. 9khirnya perusahaan-perusahaan tersebut dikenakan denda yang berkisar
mulai dari &p @00.000.000,- sampai &p .#00.000.000,- .
e. P? 7impago
Perusahaan ini mendapat pekerjaan membangun ruang kuliah yang
berlantai ! dari +9+6 +mam 'onjol Padang dengan waktu pelaksanaan ! bulan
yakni 'ulan September 200- sampai # Desember 200-. Sampai akhir
kontrak bobot pekerjaan baru mencapai 20C. Keterlambatan melaksanakan
tender, hal ini disebabkan oleh terlambatnya proses pengajuan phisik ke
instansi yang berwenang, mulai dari penyusunan daftar usulan proyek,
kemudian pengusulan dari instansi yang berwenang diproses yang
memerlukan waktu untuk dapat menjadi D+P (Daftar +sian Proyek) kemudian
mandapat pengesahan DP& sampai penyelesaian membuat perencanaan
pekerjaan oleh konsultan dalam menghitung perencanaan sering tidak akurat,
baik mengenai Eolume satuan pekerjaan maupun mangenai harga satuan
pekerjaan, ini karena konsultan yang kurang professional dan waktu yang
tidak cukup tersedia ditambah lagi pihak pemberi kerja memaksakan agar
uang yang tersedia dalam D+P harus bisa membiayai pelaksanaan pekerjaan
@
sampai selesai. 7ontohnya 1 Dalam melaksanakan pekerjaan ! (tiga) lantai
dengan luas lantai "00 mF waktu yang tersedia hanya -0 hari. Semetara untuk
melaksanakan pengecoran beton ! tahap lantai ,2, dan ! dibutuhkan waktu
-0 hari, hanya pengecoran lantai saja. 9kibatnya pekerjaan tidak selesai.
f. 'anyaknya pos-pos pengeluaran yang tidak sesuai yang harus dibayarkan oleh
rekanan dalam pelaksanaan pekerjaan seperti1
a) fee proyek yang rata-rata mulai dari 0C sampai #C yang harus
dibayarkan akan berdampak kepda pelaksanaan pekerjaan maupun
kualitas pekerjaan itu sendiri.
b) Bknum wartawan yang berlindung dengan kebebasan pers walaupun.
Mereka sendiri melanggar kode etik jurnalistik yang sering
memberitakan ketidakbenaran yang pada intinya sebetulnya
ketidakbenaran beritanya sendiri dengan ujung-ujungnya uang.
c) Membayar uang keamanan kepada preman-preman di lokasi pekerjaan
dilaksanakan demi keamanan material bahan pekerjaan supaya tidak
hilang karena dia sendiri yang mencarinya.
9khirnya dari 20 orang yang peneliti ambil sebagai sampel dalam penelitian
ini dari pihak pengusaha (kontraktor) adalah suatu profesi yang paling hebat
karena dalam pekerjaan apapun yang mereka terima dari pihak pemberi kerja,
posisi mereka adalah posisi yang selalu memberi kepada seluruh pihak tak
pernah menerima hanya melaksanakan pekerjaan.
&. Penutu2
(esim2ulan
-
Dari uraian hasil penelitian terhadap kasus tersebut disimpulan sebagai
berikut1
. 'entuk permasalahan yang timbul pada pelaksanaan perjanjian
pemborongan bangunan di Sumatera 'arat adalah1
a. Keterlambatan pembayaran atas pekerjaan yang dilaksanakan.
b. Pekerjaan yang tidak selesai sesuai kontrak
c. 'anyaknya pos-pos pembayaran yang tidak resmi yang harus
dikeluarkan terhadap kualitas pekerjaan.
d. Ketidaknyamanan yang dirasakan oleh rekanan.
2. *aktor-faktor penyebab terjadinya permasalahan pada perjanjian
pemborongan antara lain disebabkan karena 1
a. Ketidakadilan dengan kata lain tidak terdapatnya asas
keseimbangan dalam perjanjian antara hak dan kewajiban para
kontraktor.
b. Penyimpangan hukum yang dilakukan oleh pemberi pekerjaan.
c. Penegakan hukum yang belum terlaksana dengan baik.
d. Kertidakmengertian para kontraktan maupun 6otaris yang
mempunyai pengetahuan dangkal tentang ilmu hukum.
e. Mental oknum pemberi kerja dan pihak yang terlibat pada
pengeluaran yang tidak wajib dibayar oleh pemborong menjadi
wajib demi kelancaran pekerjaan yang bermentalkan peminta-
peminta.
!. Solusi yang ditempuh dalam menghadapi permasalahan tersebut
diselesai melalui jalur hukum yakni lewat Pengadilan 6egeri tapi
sampai sekarang belum satupun kasus tersebut di atas terselesaikan.
>. Dampaknya terhadap masyarakat dirasakan langsung oleh
masyarakat1
0
a. ?erjadinya perusahaan yang gulung tikar, menyebabkan
terjadinya pengangguran yang semakin bertambah karena
kehilangan pekerjaan
b. ?erhadap pengusaha yang terseret kasus dengan dokumen
melakukan korupsi dan penipuan, pekerjaan terhenti
masyarakat tidak bisa menikmati pembangunan dalam hal ini
masyarakat dirugikan.
Saran
Dalam hal ini peneliti menyarankan agar 1
. Dalam perjanjian pemborongan bangunan juga memuat klausula
yang mengatur tentang konsekuensi apabila pihak pemberi kerja
yang melakukan wanprestasi apabila dia ingkar janji dan
melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan pihak
penerima pekerjaan.
2. 9gar dalam serah terima pekerjaan jajaran hukum yang terkait
persoalan keuangan negara dilibatkan langsung supaya tidak
timbul permasalahan setelah hapusnya perjanjian.

Da3tar Pustaka
Buku:
9miruddin G 9skirin Hainal, 200>, Pengantar Metode Penelitian Hukum, 3akarta,
P?. &aja ;rafindo Persada
'adruIaman, Jarian Darus. <t, al, 200, Kompilasi Hukum Perikatan, 'andung, P?.
7itra 9ditya 'akti
%.S. Salim, 200!, Hukum Kontrak dan Teknik Penyusunan Kontrak, 3akarta, Sinar
;rafika
Kansil, 7.S.?, 200, Kamus stilah !neka Hukum, 3akarta, Pustaka Sinar %arapan
Muhammad 9bdulkadir, --0, Hukum Perikatan, 'andung, P?. 7itra 9ditya 'akti.
-------------------------, --0, Hukum Perdata ndonesia, 'andung, P?. 7itra 9ditya
'akti
Subekti, -@0, Pokok"pokok Hukum Perdata, 3akarta, P?. +nternusa
Suharnoko, 200>, Hukum Per#an#ian Teori dan !nilasa Kasus, 3akarta, Prenada
Media
Sri Soedewi Masjchun Sofyan, -@2, Hukum $angunan Per#an#ian Pemborongan
$angunan, :iberty Jogyakarta
Soerjono Soekanto,200>, %aktor"faktor Pembantu Penegakan Hukum ,7.. &ajawali,
3akarta
2
Non Buku:
Keputusan Presiden &epublik +ndonesia 6o. @0 ?ahun 200! ?entang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan 'arang , 3asa Pemerintah
Kitab $ndang-$ndang %ukum Perdata
Kitab $ndang-$ndang %ukum Pidana
$$ 6o.@ ?ahun --> tentang jasa Konstruksi
!

Você também pode gostar