Você está na página 1de 47

LAPORAN KASUS

KEJANG
Jumat , 07 September 2012

Pembimbing :
dr. Retna Hastuti, SpA
KEJANG :
Lepas muatan listrik yang berlebihan dengan
sinkron sekelompok sel neuron di otak
Klinis :
Gangguan fungsi otak
Klasifikasi berdasarkan causa
Kejang pada Bayi Baru Lahir (0-28hr)
Kejang dengan demam
Tetanus
Kejang demam
Kejang sebab radang intrakranial
Gangguan metabolik dan elektrolit
Epilepsi
Gangguan peredaran darah, trauma
Keganasan
Bahan toksik
Kelainan congenital
Kejang Demam
Adalah bangkitan kejang yang terjadi pada
kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas
38C) yang disebabkan oleh suatu proses
ekstrakranium

Penjelasan Definisi Kejang Demam
Kejang demam terjadi pada 2-4% anak berumur 6 bulan
5 tahun.
Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam,
kemudian kejang demam kembali tidak termasuk dalam
kejang demam.
Kejang disertai demam pada bayi berumur kurang dari 1
bulan tidak termasuk dalam kejang demam.
Bila anak berumur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5
tahun mengalami kejang didahului demam, pikirkan
kemungkinan lain misalnya infeksi SSP, atau epilepsi yang
kebetulan terjadi bersama demam.
.



Klasifikasi Kejang Demam
Macam Kejang Demam (KD)

1. Kejang Demam Sederhana (Simple Febrile
Seizure), atau KDS
2. Kejang Demam Kompleks (Complex febrile
seizure), atau KDK


Kejang Demam Sederhana
Atau Simple Febrile Seizure atau KDS adalah:
Kejang demam yang berlangsung singkat, kurang
dari 15 menit, dan umumnya akan berhenti
sendiri
Kejang berbentuk umum tonik dan atau klonik,
tanpa gerakan fokal
Kejang tidak berulang dalam waktu 24 jam
Kejang demam sederhana merupakan 80% di
antara seluruh kejang demam
Kejang Demam Kompleks
Atau Complex Febrile Seizure atau KDK adalah
kejang demam dengan SALAH SATU ciri sbb:
1. Kejang lama > 15 menit
2. Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang
umum didahului kejang parsial
3. Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam
EPILEPSI

adalah Gangguan kesadaran, perilaku, emosi, fungsi
motorik, persepsi atau sensasi yang intermiten,
paroksismal, stereotipe akibat pelepasan listrik
cortical neuronal yang eksesif

Secara klinis EPILEPSI :
2 kali atau lebih episode kejang tanpa provokasi
dengan jarak antar kejang > 24 jam

Etiologi Epilepsi

70-75% : idiopatik

30-50% kelainan berbasis genetik

Epilepsi general primer sebagianbesar

Bersifat autosomal dominan

Berhubungan dengan mutasi chanel ion

Mekanisme Seluler Kejang
Eksitasi :
Ionik: influx Ca dan Na
Neurotransmitter: Glutamate, Aspartate

Inhibisi :
Ionik: influx Cl, eflux K
Neurotransmitter: GABA


Dasar Diagnostik Epilepsi
(menunjang diagnostik epilepsi & menyingkirkan DD)
Riwayat kejang
Riwayat penyakit keluarga dengan kejang
Riwayat penyakit lain sebelumnya
1. Riwayat persalinan
2. Riwayat penyakit infeksi SSP
3. Riwayat trauma kepala
4. Riwayat tumbuh kembang sebelumnya

Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan neurologi
Pemeriksaan penunjang : ECG, EEG dan Brain Scanning

Riwayat Kejang
Frekuensi serangan
Deskripsi terperinci pengamatan tingkat responsif,
gerakan tungkai, nadi, warna kulit, pernafasan,
vokalisasi
1. Sebelum serangan
2. Selama serangan
3. Sesudah serangan
Deskripsi terperinci perilaku yang menyertai pada
saat serangan

Kejang Parsial / Fokal
Pelepasan listrik neuronal dari neuron pada satu sisi
hemisfere
2 tipe :
Sederhana &Kompleks
Gangguan kesadaran : pada kejang parsial kompleks

4 gejala klinis (motorik, sensorik, otonomik & psikis)
Gejala motorik : gerakan dan postur tubuh yg berubah-ubah
Gejala sensoris : meliputi 5 panca indra & halusinasi
Gejala otonomik : sensasi epigastrik (khas pada mesial temporal
lobe epilepsy).
Gejala psikis : memori, afeksi atau fenomena psikis
Kompleks lainnya misalnya ilusi

Kejang General / Umum
Kejang tonik-klonik
Kejang tonik
Kejang klonik
Kejang mioklonik
Kejang atonik
Kejang absance



Keterlibatan hemisfer bilateral
Diagnosis banding kejang
Events Mistaken for Seizures
Cynotic breath-holding - Pallid syncopal attacks
Daydreaming - Vasovagal
Cardiac arhythmias - Migraine
Sleep disorders - Cataplexy
Sandifers syndrome - Psedoseizure
Shuddering attacks
Tics
Paroxysmal choreoathetosis

Identitas Pasien
Nama : An. DR
Usia : 11 thn, 8 bln
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Tgl MRS : 04 Sept 2012
BB : 33 kg
TTL : Lumajang, 13 Desember
2000
Anamnesa
Keluhan Utama :
Kejang
RPS :
- Kejang sejak 3 jam sebelum MRS
- Kejang hanya 1x selama 5 menit
- Sifat kejang tonik, umum
- Kesadaran :
Sebelum kejang compos mentis
Saat kejang tidak sadar
Setelah kejang ada penurunan kesadaran
- Saat kejang mata pasien melihat keatas, dari
mulut keluar busa.
- Setelah itu pasien gelisah, tidak bisa tidur,
tetapi tidak bisa diajak bicara ataupun
beraktifitas ( apatis ) selama 24 jam
- Kejang juga disertai cyanosis di seluruh
tubuh
- Disertai panas tinggi sejak 4 hari sebelum
MRS, naik turun karena diberi obat penurun
panas (Paracetamol)
- Pusing +, Mual +, Kembung -, Muntah 4x
- Batuk (-), Pilek (-)

- BAK 2x pada hari ini
- Belum BAB sejak MRS
- Pasien sudah pernah menginap di ICU
selama 2 hari sebelum dipindahkan ke ruang
Bougenville
- Pasien tidak pernah sakit seperti ini
sebelumnya
RPD :
- Pasien pernah MRS sebelumnya pada usia 11
thn karena muntah muntah hingga pasien
lemas dan mata pasien cowong
Riwayat Penyakit Keluarga :
Kakak kandung pasien pernah menderita
kejang pada saat kecil, usia ?, 1x
Riwayat Sosial
Pergaulan dengan teman sebaya baik.
Prestasi disekolah baik.
Sering jajan sembarangan di sekolah


Menurut ibu pasien, sehari sebelum kejang,
pasien mengeluh pusing, kepala cekot cekot,
badan hangat. Kemungkinan karena stress
menghadapi ujian yang dilaksanakan pada
hari tersebut. Sebelumnya, pasien sudah
sering begadang untuk belajar
mempersiapkan ujian.
Anamnesa Antenatal
Tidak pernah sakit selama kehamilan
Tidak pernah mengonsumsi obat-obatan
maupun jamu
Tidak pernah merokok
Tidak pernah minum miras
Rutin kontrol ke RS sejak menyadari
kehamilannya pada usia 4 bulan.
Anamnesa Natal
Aterm, pervaginam, tunggal, spontan, KPD (-)
persalinan di RSD dr. Haryoto Lumajang
dengan bantuan dr. Samsu Sp.OG, setelah
lahir langsung menangis spontan, badan
kemerahan, aktif. Kebiruan (-), Pucat (-),
Kuning (-)
Anak ke 4
BBL = 4 Kg (makrosomia)
Imunisasi
Imunisasi dasar lengkap
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sudah
pernah disuntik ulang (booster)
dilengan atas disekolah tapi tidak diketahui
apa > campak?

Riwayat Tumbuh Kembang
Pertumbuhan pasien dalam batas normal, bila
dibandingkan dengan kakak-kakaknya.
Perkembangan normal, tidak ada
keterlambatan dalam keterampilan berbahasa
maupun dalam beraktifitas
Prestasi diatas rata-rata, ibu pasien
mengatakan bahwa pasien sering
mendapatkan ranking. Yang terakhir ranking 3
Riwayat Gizi
Selama sakit nafsu makan pasien menurun.
Pasien cukup sering mengonsumsi sayur dan
buah buahan, tetapi terkadang agak rewel
dan memilih milih makanan
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis ( 7 September 2012 )
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan Umum : Lemah
Berat Badan : 33 kg
Tinggi Badan : tidak tahu
HR : 70x/menit
RR : 23x/menit
Suhu : 36,7
o
C
Tekanan Darah : 90/60 mmHg
Resume :
Kejang (+) 1x selama 5 menit, kejang tonus
umum, sianosis (+), busa (+)
Panas (+) selama 2 hari sebelum MRS
Muntah (+)
Batuk (-), Pilek (-)
BAK 2x selama 24 jam terakhir, belum BAB
selama MRS

Kepala :
Bentuk kepala normal
Ubun-ubun besar menutup
Rambut warna hitam tidak mudah rontok

Mata :
Mata cowong ada atau tidak
Odem palpebra ada atau tidak
Konjungtiva anemis ada atau tidak
Sklera ikterik ada atau tidak
Secret ada atau tidak

Telinga :
Sekret ada atau tidak
Malformasi auricula ada atau tidak


Hidung :
PCH ada atau tidak
Rhinorhea ada atau tidak
Epistaksis ada atau tidak

Mulut :
Mukosa bibir kering
Circumorocyanosis
Lidah kotor
Gigi karies

Leher :
Pembesaran KGB colli ada atau tidak




Thoraks :
Inspeksi :
Bentuk dada normal
Pergerakan nafas simetris atau asimetris
Retraksi suprasternal ada atau tidak
Retraksi intercosta ada atau tidak
Retraksi subcosta ada atau tidak

Palpasi :
Pergerakan nafas simetris atau asimetris

Perkusi :
Suara Paru
Sonor / Hipersor / Redup
Batas Jantung
Batas Paru Hati


Auskultasi :
Mendengarkan bunyi jantung
Mendengarkan suara paru
Fremitus suara



Jantung :
Inspeksi :
Thrill ada atau tidak

Perkusi :
Batas atas : ICS III MCL Sinistra
Batas kanan : ICS IV PSL Dextra
Batas kiri : ICS V PSL Sinistra

Auskultasi :
S1 tunggal S2 reguler


Abdomen :
Inspeksi :
Bentuk Perut
Warna
Gerakan dinding perut
Benjolan ada atau tidak
Ada jejas atau bekas operasi

Palpasi :
Hepar
Limpa
Ren S/D
Nyeri tekan ada atau tidak

Perkusi :
Meteorismus ada atau tidak
Ascites ada atau tidak

Auskultasi :
Bising usus


Extremitas :
Pembesaran KGB axilla
Pembesaran KGB inguinal
Akral hangat
Odem
Acrocyanosis



Pemeriksaan neurologis
Refleks fisiologis
1. BPR
2. TPR
3. KPR
4. APR

Meningeal sign:
1. Kaku kuduk
2. Brudzinski I
3. Brudzinski II
4. Brudzinski III
5. Brudzinski IV
6. Kernig
7. Lasegue


Refleks patologis:
1. Babinski
2. Chaddock
3. Oppenheim
4. Gonda
5. Skaffer
6. Stransky
7. Gordon
Diagnosa
Primer : Suspek Kejang Epilepsi
Sekunder : Suspek Kejang karena
gangguan tidur
Komplikasi : -
Etiologi : Gangguan Intrakranial

Differential Diagnosa
Meningitis
Encephalitis
Abses Otak

TERIMA KASIH

Você também pode gostar