Você está na página 1de 4

JUNI 2013, VOLUME 5 NOMOR 2

199
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG BAHAYA SEKS
PRA NIKAH DI KELAS XI MAN 2 MODEL BANJARMASIN TAHUN 2011

Anggrita Sari, Rahmi Mardiana

Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin
Jalan Pramuka No. 2 Telp. 0511-3268105 Banjarmasin 70233

Abstract: This study involves knowledge of teenagers about the dangers of
premarital sex. The number of premarital sex is increasing from year to year are
caused due to lack of knowledge about the dangers of premarital sex as well. This
study was to determine the knowledge of teenagers about the dangers of premarital
sex in class XI MAN 2 Model Banjarmasin. Object of this study is the teenagers of
XI class at MAN Model Banjarmasin who were in school at the time of data
collection. The method used in this research is descriptive by using primary data.
The results illustrate that of the 100 respondents, 63% of respondents
knowledgeable as well and as much as 31% of respondents are very well
knowledgeable.

Kata kunci: bahaya, seks pra nikah


PENDAHULUAN

Seringkali kata seks dan seksualitas di-
gunakan dalam pengertian yang tidak benar.
Seks sebenarnya mengandung pengertian ke-
lamin secara biologis, yaitu kelamin laki-laki
dan wanita. Sementara itu, seksualitas me-
ngandung pengertian segala sesuatu yang ber-
hubungan dengan seks. Termasuk didalam-
nya adalah nilai, orientasi, perilaku seksual
dan bukan semata-mata organ kelamin secara
biologis.
Seks pra nikah adalah hubungan yang
dilakukan tanpa adanya ikatan perkawinan.
Lebih lanjut lagi ada beberapa tokoh yang
menyatakan bahwa hubungan seks pra nikah
adalah hubungan kelamin antara laki-laki dan
perempuan yang mengikuti suatu proses pe-
ningkatan perilaku seksual yaitu mulai dari
ciuman atau percumbuan berat serta hubung-
an kelamin sebagai proses akhir.
Perilaku seksual adalah perilaku yang
melibatkan sentuhan secara fisik dari anggota
badan antara pria dan wanita yang telah men-
capai pada tahap hubungan intim, yang biasa-
nya dilakukan oleh pasangan suami istri. Se-
dangkan perilaku seksual pra nikah merupa-
kan perilaku seksual yang dilakukan tanpa
melalui proses pernikahan yang resmi menu-
rut hukum maupun menurut agama dan ke-
percayaan masing-masing individu.
Perilaku seksual pra nikah dapat me-
nimbulkan berbagai dampak negatif pada re-
maja, diantaranya sebagai berikut: (a) dam-
pak psikologis dari perilaku seksual pra nikah
pada remaja diantaranya perasaan marah, ta-
kut, cemas, depresi, rendah diri, bersalah dan
berdosa. (b) Dampak fisiologis; dampak fisik
dari perilaku seks pra nikah diantaranya me-
nimbulkan kehamilan yang tidak diinginkan
dan aborsi. Penyakit pada kehamilan remaja
lebih tinggi dibandingkan kurun waktu repro-
duksi sehat yaitu antara umur 20 sampai 30
tahun. Keadaan ini disebabkan belum ma-
tangnya alat reproduksi untuk hamil, sehing-
ga dapat merugikan kesehatan ibu maupun

JURNAL SOCIOSCIENTIA KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG BAHAYA SEKS PRA NIKAH DI KELAS XI MAN 2
MODEL BANJARMASIN TAHUN 2011


Anggrita Sari, Rahmi Mardiana

200
perkembangan dan pertumbuhan janin. Ke-
adaan tersebut akan semakin menyulitkan bi-
la ditambah dengan tekanan (stress) psikolo-
gis, sosial dan ekonomi. (c) Dampak sosial
yang timbul akibat perilaku seksual yang di-
lakukan sebelum saatnya antara lain dikucil-
kan, putus sekolah pada remaja perempuan
yang hamil, dan perubahan peran menjadi
ibu. Belum lagi tekanan dari masyarakat yang
mencela dan menolak keadaan tersebut. (d)
Dampak fisik adalah berkembangnya penya-
kit menular seksual dikalangan remaja, de-
ngan frekuensi penderita penyakit menular
seksual (PMS) yang tertinggi antara usia 15-
24 tahun. Infeksi penyakit menular seksual
dapat menyebabkan kemandulan dan rasa sa-
kit kronis serta meningkatkan risiko terkena
PMS dan HIV/AIDS.
Faktor-faktor yang dianggap berperan
dalam munculnya permasalahan seks pra ni-
kah pada remaja: (1) Perubahan-perubahan
hormonal yang meningkatkan hasrat seksual
remaja. Peningkatan hormonal ini menyebab-
kan remaja membutuhkan penyaluran dalam
bentuk tingkah laku tertentu. (2) Penyaluran
tersebut tidak dapat segera terwujud karena
ada undang-undang perkawinan, maupun ka-
rena norma sosial yang semakin menuntut
persyaratan yang terus meningkat untuk per-
kawinan (pendidikan, pekerjaan, persiapan
mental dan lain-lain). (3) Norma-norma aga-
ma yang berlaku, dimana seseorang dilarang
untuk melakukan hubungan seksual seksual
sebelum menikah. Untuk remaja yang tidak
dapat menahan diri akan memiliki kecende-
rungan untuk melakukan hal-hal tersebut.
Kecenderungan pelanggaran makin me-
ningkat karena adanya penyebaran informasi
dan rangsangan melalui media massa dengan
teknologi canggih seperti video compact disc
(VCD), majalah dan situs internet menjadi ti-
dak terbendung lagi. Remaja yang ada dalam
periode ini ingin mencoba dan meniru apa
yang dilihat maupun didengar dari media ma-
sa, karena pada umumnya mereka belum per-
nah mengetahui masalah seksual secara leng-
kap dari orang tuanya.

METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian adalah MAN 2 Model
Banjarmasin di Jalan Pramuka RT. 20 No. 28
Banjarmasin dan merupakan salah satu Se-
kolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) yang
ada di Banjarmasin. Sasaran penelitian yaitu
siswa kelas XI MAN 2 Model Banjarmasin
yang berjumlah 100 responden.
Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif yang bertujuan untuk mendeskrip-
sikan gambaran pengetahuan remaja tentang
bahaya seks pra nikah kelas XI di MAN 2
Model Banjarmasin.
Variabel adalah ukuran atau ciri yang
dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelomok
yang berbeda dengan yang dimiliki oleh ke-
lompok lain. Variabel dalam penelitian ini
adalah pengetahuan remaja tentang bahaya
seks pra nikah.
Definisi Operasional adalah mendefini-
sikan variabel secara operasional berdasarkan
karakteristik yang diamati, memungkinkan
penelitian untuk melakukan observasi atau
pengukuran secara cermat terhadap suatu
objek atau fenomena.
Populasi pada penelitian ini adalah se-
luruh siswa kelas XI MAN 2 Model Banjar-
masin tahun 2010/2011 yang berjumlah 252
siswa.
Jenis data yang digunakan dalam pene-
litian ini adalah dengan menggunakan data
primer. Pengumpulan data dilakukan dengan
cara kuesioner untuk mengetahui secara lang-
sung gambaran pengetahuan remaja tentang
bahaya seks pranikah. Setelah semua data pe-
ngetahuan terkumpul, diolah secara manual
yaitu pertanyaan dengan jawaban benar skor
1 dan bila jawaban salah diberi skor 0.
Analisis data meliputi langkah-langkah
sebagai berikut, yaitu penyusunan data, klasi-

JUNI 2013, VOLUME 5 NOMOR 2


201
fikasi data, pengolahan data, interpretasi data,
coding dan editing.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil yang diperoleh dari penelitian
yang dilakukan di kelas XI MAN 2 Model
Banjarmasin tahun 2011, dapat dilihat dengan
hasil diantaranya pengetahuan tentang pe-
ngertian seks pranikah dan pengetahuan ten-
tang bahaya seks pra nikah. Sebanyak 31%
responden mempunyai pengetahuan sangat
baik, sebanyak 63% responden berpengetahu-
an baik dan sebanyak 6% berpengetahuan ti-
dak baik.
Dari 36 responden laki-laki, responden
terbanyak yaitu umur 17 tahun sebanyak
41,66% dan responden yang paling sedikit
yaitu responden yang berumur 16 tahun dan
18,5 tahun sebanyak masing-masing 5,55%
dan dari 64 responden perempuan, responden
berumur 17 tahun adalah yang paling banyak,
yaitu 45,31% dan responden yang paling se-
dikit yaitu responden yang berumur 15,5 ta-
hun, yaitu 1,56%.
Pengetahuan remaja tentang definisi
seks pra nikah dan bahaya seks pra nikah.
Dalam penelitian yang dilakukan di MAN 2
Model Banjarmasin mengenai gambaran pe-
ngetahuan remaja tentang bahaya seks pra
nikah di kelas XI MAN 2 Model Banjarma-
sin, pengetahuan remaja di katakan baik de-
ngan presentase 63% responden, yang berpe-
ngetahuan sangat baik sebanyak 31%, namun
ada 6% responden yang berpengetahuan ti-
dak baik mengenai pengertian seks pra nikah
dan bahaya seks pra nikah.
Tingkat pengetahuan responden seba-
gian besar baik, karena dari 15 pernyataan
yang di sebarkan, hanya tiga pernyataan yang
tingkat kebenarannya di bawah 50%, yaitu
tentang beberapa bahaya seks pra nikah.


Tabel 1. Deskripsi Pengetahuan Seks dan Ba-
haya Seks Pra Nikah
No. Kriteria
Kuantita
(Siswa)
Prosentase
1. Sangat Baik 31 31%
2. Baik 63 63%
3. Tidak Baik 6 6%
Sumber: data diolah.

Seks pra nikah pada remaja dapat me-
nimbulkan berbagai dampak negatif seperti
putus sekolah karena hamil pada remaja pe-
rempuan, mendapat celaan dan tekanan dari
masyarakat. Penyakit menular seksual yang
tertinggi terjadi pada usia 15 s.d. 24 tahun
dan infeksi menular seksual dapat menye-
babkan kemandulan dan rasa sakit kronis ser-
ta meningkatkan resiko terutama penyakit
menular seksual (PMS) dan HIV/AIDS.

PENUTUP


Simpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu
pengetahuan remaja baik laki-laki maupun
perempuan tentang bahaya seks pra nikah
rata-rata mempunyai pengetahuan yang baik.

Saran
Saran dari peneliti, sebagai tenaga kese-
hatan khususnya bidan agar memperbanyak
memberikan penyuluhan-penyuluhan di seko-
lah menengah khususnya menengah atas ten-
tang seks pra nikah dan bahaya seks pra ni-
kah dan diharapkan agar kedepannya lebih
menggali mengenai dampak fisiologis dan
psikologis dari seks pra nikah.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. Aziz Alimul, 2007. Metode Pe-
nelitian Kebidanan dan Teknik Analisis
Data, Salemba Medika, Jakarta.

JURNAL SOCIOSCIENTIA KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG BAHAYA SEKS PRA NIKAH DI KELAS XI MAN 2
MODEL BANJARMASIN TAHUN 2011


Anggrita Sari, Rahmi Mardiana

202
Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998. Ilmu Kebi-
danan Penyakit Kandungan dan Ke-
luarga Berencana untuk Pendidikan
Bidan, EGC, Jakarta.
Sarwono, Sarlito, 2004. Sosiologi Kesehatan.
Gajah Mada University Press, Yogya-
karta.

Você também pode gostar